7 Contoh Fenomena Alam dan Penjelasannya
Belajar tentang fenomena alam yang terjadi di muka bumi memang mengasyikan, ya. Dengan itu, kita jadi tau berbagai macam fenomena alam beserta penyebab terjadinya sehingga dapat menambah pengetahuan. Selain itu, fenomena alam ini kebanyakan menyebabkan kerusakan dan kerugian bagi warga yang terdampaknya.
Nah, kali ini aku sudah rangkum informasi mengenai 7 Contoh Fenomena Alam dan Penjelasannya yang bisa Mama Papa simak bersama. Yuk, simak ringkasan selengkapnya di bawah ini!
7 Contoh Fenomena Alam dan Penjelasannya
1. Tsunami
Tsunami merupakan gelombang laut besar yang diakibatkan oleh pusaran air bawah laut karena pergeseran lempeng bumi, erupsi gunung berapi, atau jatuhnya meteor ke laut. Saat masih berada di laut, tinggi tsunami biasanya tidak akan meningkat secara drastis. Namun, saat gelombang tsunami mencapai daratan, ketinggian gelombang akan terakumulasi menjadi lebih tinggi lagi dengan kedalaman air yang semakin rendah.
Kecepatan gelombang tsunami lebih dipengaruhi oleh kedalaman laut daripada jarak dari sumber gelombang tsunami. Contoh kejadian tsunami yang pernah terjadi, diantaranya Tsunami Aceh (2006), Tsunami di Jepang (2011), dan masih banyak lagi.
2. Siklon Tropis
Siklon tropis merupakan badai berkekuatan besar yang terbentuk di daerah tropis atau subtropis. Rata-rata radius siklon tropis dapat mencapai 150 hingga 200 kilometer dengan kecepatan angin hingga 34 knot.
Badai siklon tropis memiliki dua bagian, yaitu mata siklon dan dinding siklon. Badai siklon seringkali dapat terlihat dari luar angkasa. Mata siklon sebagai pusat cenderung memiliki kecepatan angin yang rendah dan tidak memiliki awan. Contoh kejadian siklon tropis yang pernah terjadi, diantaranya Siklon Tropis Rosie (2008) yang terbentuk di sebelah Barat Banten, Siklon Tropis Kirrily yang terbentuk di sekitar Kepulauan Aru, dan lain sebagainya.
3. Pelangi
Pelangi merupakan fenomena alam yang sering dijumpai di Indonesia. Biasanya pelangi muncul sehabis turun hujan. Pelangi disebabkan oleh pembiasan cahaya yang berasal dari percikan air hujan yang terkena cahaya matahari.
Pembiasan cahaya kemudian menghasilkan busur raksasa berisi 7 warna dasar, yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu. Pelangi juga memiliki jenis yang berbeda, seperti pelangi ganda yang biasa terjadi setelah hujan lebat, hingga pelangi satu warna yang biasa terjadi menjelang senja.
4. Gempa Bumi
Gempa bumi merupakan getaran di permukaan bumi yang disebabkan oleh pergerakan kerak bumi yang menimbulkan pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba. Pelepasan energi ini kemudian menciptakan gelombang seismik yang memicu gempa bumi. Dalam menghitung besar kekuatan gempa bumi, digunakan skala magnitudo untuk mengukur kekuatan gempa.
Gempa bumi sendiri terbagi menjadi beberapa macam, yaitu gempa vulkanik yang disebabkan oleh letusan gunung berapi, gempa tektonik yang disebabkan oleh pergeseran kerak bumi, dan gempa runtuhan yang disebabkan oleh longsor atau reruntuhan di daerah gua. Gempa juga dapat terjadi di laut dan berpotensi menimbulkan gelombang air berupa tsunami. Contoh kejadian gempa bumi yang pernah terjadi, diantaranya Gempa Bumi di Nias (2005), Gempa Bumi di Pangandaran (2006), Gempa Bumi Yogyakarta (2006), dan masih banyak lagi.
5. Tornado
Tornado merupakan pusaran angin raksasa berbentuk spiral yang disertai dengan turunnya awan berbentuk corong. Umumnya terjadi karena bentrokan antara udara hangat yang lembap dan udara dingin yang kering. Udara hangat akan mendorong udara dingin yang lebih padat, dan udara hangat akan naik melalui udara dingin. Akibatnya, aliran udara akan naik ke atas dan akan berputar jika kecepatan atau arah angin berubah tajam.
Di Indonesia sendiri lebih sering terjadi puting beliung, yaitu pusaran angin yang berskala lebih kecil dari tornado. Jenis tornado lainnya yang terjadi di permukaan air adalah waterspout. Kecepatan tornado dapat mencapai 320 km/jam dan berdiameter hingga 500 meter. Contoh kejadian tornado diantaranya, Angin Tornado di Amerika (2021).
6. El Nino dan La Nina
El Nino merupakan salah satu fenomena alam berupa pola iklim di Samudra Pasifik yang dapat mempengaruhi cuaca di seluruh dunia. El Nino selalu dipasangkan dengan La Nina yang merupakan kebalikan dari El Nino.
El Nino merupakan pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normal yang terjadi di Samudra Pasifik bagian tengah. Pemanasan tersebut dapat memicu terjadinya kekeringan di berbagai wilayah Indonesia. Sedangkan, La Nina merupakan fenomena alam di mana suhu muka laut mengalami penurunan hingga di bawah kondisi normalnya. Penurunan suhu muka laut menyebabkan berkurangnya potensi pertumbuhan awan di Samudra Pasifik dan meningkatkan curah hujan di Indonesia. Kejadian El Nino dan La Nina biasanya terjadi di Samudera Pasifik bagian Timur dan Barat.
7. Aurora
Aurora hanya bisa dilihat di daerah dengan medan magnetik yang tinggi. Di Kutub Utara, aurora dinamakan aurora borealis, sementara di Kutub Selatan dinamakan aurora australis. Aurora disebabkan oleh benturan partikel gas di atmosfer bumi dengan partikel muatan yang dilepaskan oleh atmosfer matahari. Ketika aktivitas matahari meningkat, partikel muatan dari matahari akan memasuki magnetosfer dan mempengaruhi arus di dalamnya.
Partikel muatan ini membutuhkan waktu 40 jam untuk mencapai bumi. Perubahan arus akan memicu badai geomagnet dan gangguan pada ionosfer. Ketika partikel muatan memasuki ionosfer dan berinteraksi dengan partikel yang ada, akan menimbulkan cahaya yang berpendar yang disebut aurora.
Itulah tadi ringkasan mengenai 7 Contoh Fenomena Alam dan Penjelasannya yang bisa menambah wawasan dan pengetahuan Mama Papa semua. Semoga bermanfaat!
Baca juga:
Belajar tentang fenomena alam yang terjadi di muka bumi memang mengasyikan, ya. Dengan itu, kita jadi tau berbagai macam fenomena alam beserta penyebab terjadinya sehingga dapat menambah pengetahuan. Selain itu, fenomena alam ini kebanyakan menyebabkan kerusakan dan kerugian bagi warga yang terdampaknya.
Nah, kali ini aku sudah rangkum informasi mengenai 7 Contoh Fenomena Alam dan Penjelasannya yang bisa Mama Papa simak bersama. Yuk, simak ringkasan selengkapnya di bawah ini!
7 Contoh Fenomena Alam dan Penjelasannya
1. Tsunami
Tsunami merupakan gelombang laut besar yang diakibatkan oleh pusaran air bawah laut karena pergeseran lempeng bumi, erupsi gunung berapi, atau jatuhnya meteor ke laut. Saat masih berada di laut, tinggi tsunami biasanya tidak akan meningkat secara drastis. Namun, saat gelombang tsunami mencapai daratan, ketinggian gelombang akan terakumulasi menjadi lebih tinggi lagi dengan kedalaman air yang semakin rendah.
Kecepatan gelombang tsunami lebih dipengaruhi oleh kedalaman laut daripada jarak dari sumber gelombang tsunami. Contoh kejadian tsunami yang pernah terjadi, diantaranya Tsunami Aceh (2006), Tsunami di Jepang (2011), dan masih banyak lagi.
2. Siklon Tropis
Siklon tropis merupakan badai berkekuatan besar yang terbentuk di daerah tropis atau subtropis. Rata-rata radius siklon tropis dapat mencapai 150 hingga 200 kilometer dengan kecepatan angin hingga 34 knot.
Badai siklon tropis memiliki dua bagian, yaitu mata siklon dan dinding siklon. Badai siklon seringkali dapat terlihat dari luar angkasa. Mata siklon sebagai pusat cenderung memiliki kecepatan angin yang rendah dan tidak memiliki awan. Contoh kejadian siklon tropis yang pernah terjadi, diantaranya Siklon Tropis Rosie (2008) yang terbentuk di sebelah Barat Banten, Siklon Tropis Kirrily yang terbentuk di sekitar Kepulauan Aru, dan lain sebagainya.
3. Pelangi
Pelangi merupakan fenomena alam yang sering dijumpai di Indonesia. Biasanya pelangi muncul sehabis turun hujan. Pelangi disebabkan oleh pembiasan cahaya yang berasal dari percikan air hujan yang terkena cahaya matahari.
Pembiasan cahaya kemudian menghasilkan busur raksasa berisi 7 warna dasar, yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu. Pelangi juga memiliki jenis yang berbeda, seperti pelangi ganda yang biasa terjadi setelah hujan lebat, hingga pelangi satu warna yang biasa terjadi menjelang senja.
4. Gempa Bumi
Gempa bumi merupakan getaran di permukaan bumi yang disebabkan oleh pergerakan kerak bumi yang menimbulkan pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba. Pelepasan energi ini kemudian menciptakan gelombang seismik yang memicu gempa bumi. Dalam menghitung besar kekuatan gempa bumi, digunakan skala magnitudo untuk mengukur kekuatan gempa.
Gempa bumi sendiri terbagi menjadi beberapa macam, yaitu gempa vulkanik yang disebabkan oleh letusan gunung berapi, gempa tektonik yang disebabkan oleh pergeseran kerak bumi, dan gempa runtuhan yang disebabkan oleh longsor atau reruntuhan di daerah gua. Gempa juga dapat terjadi di laut dan berpotensi menimbulkan gelombang air berupa tsunami. Contoh kejadian gempa bumi yang pernah terjadi, diantaranya Gempa Bumi di Nias (2005), Gempa Bumi di Pangandaran (2006), Gempa Bumi Yogyakarta (2006), dan masih banyak lagi.
5. Tornado
Tornado merupakan pusaran angin raksasa berbentuk spiral yang disertai dengan turunnya awan berbentuk corong. Umumnya terjadi karena bentrokan antara udara hangat yang lembap dan udara dingin yang kering. Udara hangat akan mendorong udara dingin yang lebih padat, dan udara hangat akan naik melalui udara dingin. Akibatnya, aliran udara akan naik ke atas dan akan berputar jika kecepatan atau arah angin berubah tajam.
Di Indonesia sendiri lebih sering terjadi puting beliung, yaitu pusaran angin yang berskala lebih kecil dari tornado. Jenis tornado lainnya yang terjadi di permukaan air adalah waterspout. Kecepatan tornado dapat mencapai 320 km/jam dan berdiameter hingga 500 meter. Contoh kejadian tornado diantaranya, Angin Tornado di Amerika (2021).
6. El Nino dan La Nina
El Nino merupakan salah satu fenomena alam berupa pola iklim di Samudra Pasifik yang dapat mempengaruhi cuaca di seluruh dunia. El Nino selalu dipasangkan dengan La Nina yang merupakan kebalikan dari El Nino.
El Nino merupakan pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normal yang terjadi di Samudra Pasifik bagian tengah. Pemanasan tersebut dapat memicu terjadinya kekeringan di berbagai wilayah Indonesia. Sedangkan, La Nina merupakan fenomena alam di mana suhu muka laut mengalami penurunan hingga di bawah kondisi normalnya. Penurunan suhu muka laut menyebabkan berkurangnya potensi pertumbuhan awan di Samudra Pasifik dan meningkatkan curah hujan di Indonesia. Kejadian El Nino dan La Nina biasanya terjadi di Samudera Pasifik bagian Timur dan Barat.
7. Aurora
Aurora hanya bisa dilihat di daerah dengan medan magnetik yang tinggi. Di Kutub Utara, aurora dinamakan aurora borealis, sementara di Kutub Selatan dinamakan aurora australis. Aurora disebabkan oleh benturan partikel gas di atmosfer bumi dengan partikel muatan yang dilepaskan oleh atmosfer matahari. Ketika aktivitas matahari meningkat, partikel muatan dari matahari akan memasuki magnetosfer dan mempengaruhi arus di dalamnya.
Partikel muatan ini membutuhkan waktu 40 jam untuk mencapai bumi. Perubahan arus akan memicu badai geomagnet dan gangguan pada ionosfer. Ketika partikel muatan memasuki ionosfer dan berinteraksi dengan partikel yang ada, akan menimbulkan cahaya yang berpendar yang disebut aurora.
Itulah tadi ringkasan mengenai 7 Contoh Fenomena Alam dan Penjelasannya yang bisa menambah wawasan dan pengetahuan Mama Papa semua. Semoga bermanfaat!
Baca juga:
bermanfaat banget informasinya. terima kasih, ya.