7 Penyebab Keruntuhan Kerajaan Sriwijaya

Hi, Ma! Sejarah di Indonesia terkenal banyak sekali. Salah satunya tentang sejarah Kerajaan Sriwijaya yang terletak di Pulau Sumatera. Kerajaan Sriwijaya ini jenis kerajaan bercorak Buddha yang sudah berdiri sejak abad ke-7 M.

Kekuasaan kerajaan ini membentang dari Jawa, Sumatera, Semenanjung Malaya, Thailand, Kamboja, Vietnam, hingga Filipina. Kerajaan ini mencapai masa kejayaannya di bawah pimpinan Balaputeradewa pada tahun 9-10 M. Dimana kerajaan ini menguasai jalur perdagangan laut di Asia Tenggara.

Namun, pada tahun 13-14 M, kerajaan ini mengalami keruntuhan. Mengapa hal itu bisa terjadi? Penasaran kan 7 Penyebab Keruntuhan Kerajaan Sriwijaya: Perang Sampai Bea Pelabuhan?

Simak ulasan 7 Penyebab Keruntuhan Kerajaan Sriwijaya: Perang Sampai Bea Pelabuhan di bawah ini!

1. Perang dengan Jawa

Bukannya makmur, raja-raja setelah masa generasi Sri Marawijaya disibukkan oleh peperangan dengan Jawa pada tahun 922 M dan 1016 M.

2. Tingginya Biaya Bea Masuk Pelabuhan

Bea masuk pelabuhan merupakan sumber perekonomian terpenting bagi Kerajaan Sriwjaya di Sumatera. Semakin tingginya bea masuk pelabuhan, mengakibatkan lesunya pelayaran di wilayah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya

3. Mendapat Serangan dari Kerajaan Cholamandala

Kerjaan Sriwijaya mengalami penyerangan oleh Kerjaan Cholamandala yang dipimpin oleh Raja Rajendra Chola akibat adanya persaingan perdagangan dan pelayaran.

4. Lepasnya Wilayah Kekuasaan

Penyerangan dari Kerajaan Cholamandala membuat Kerajaan Sriwijaya melemah dan banyak daerah kekuasaannya yang melepaskan diri dari kekuasaan Kerajaan Sriwijaya.

Sejumlah kekuatan di wilayah Kerajaan Sriwijaya pun mulai berani berekspansi ke luar nusantara, seperti Jambi yang mengirim utusan sendiri ke China pada 1082.

5. Ekspedisi Singasari

Ekspedisi Pamalayu dari Singasari, Jawa Timur terjadi pada tahun 1275 M. Ini merupakan siasat untuk melemahkan kekuasaan politik dan ekonomi Kerajaan Sriwijaya atas Selat Malaka dan daerah jajahannya. Selain itu, ini sebagai bentuk pengambilan alih kekuasaan wilayah Kerajaan Singasari terhadap daerah Sumatera.

6. Ekspansi Cina ke Asia Tenggara

Ekspansi atau tindakan yang dilakukan untuk melakukan pertumbuhan atau perkembangan, seperti yang dilakukan Cina ke Asia Tenggara pada masa Kubilai Khan dari Mongol yang diteruskan oleh Dinasti Ming. Hal ini melemahkan kekuatan Kerajaan Sriwijaya yang semula berkuasa hingga ke Filipina.

7. Masuknya Pengaruh Agama Islam

Pengaruh muslim di sekitaran sana mulai berdarangan, terutama di daerah Aceh Timur yang sangat terpengaruhi. Akibatnya pengaruh perdagangan dan budaya dari Kerajaan Sriwijaya menurun.

Sehingga memicu munculnya kerjaan-kerjaan kecil bercorak Islam, seperti Kerajaan Samudera Pasar yang kini menjadi Kerajaan Islam pertama di Indonesia. Semakin melemahnya pengaruh Kerajaan Sriwijaya memudahkan celah bagi Kerajaan Majapahit untuk menyerang.

Nah, itulah 7 Penyebab Keruntuhan Kerajaan Sriwijaya: Perang Sampai Bea Pelabuhan. Gimana, Ma? Semakin bertambah kan ilmu pengetahuannya? Semoga bermanfaat!

Komentar
Hi, Ma! Sejarah di Indonesia terkenal banyak sekali. Salah satunya tentang sejarah Kerajaan Sriwijaya yang terletak di Pulau Sumatera. Kerajaan....

Hi, Ma! Sejarah di Indonesia terkenal banyak sekali. Salah satunya tentang sejarah Kerajaan Sriwijaya yang terletak di Pulau Sumatera. Kerajaan Sriwijaya ini jenis kerajaan bercorak Buddha yang sudah berdiri sejak abad ke-7 M.

Kekuasaan kerajaan ini membentang dari Jawa, Sumatera, Semenanjung Malaya, Thailand, Kamboja, Vietnam, hingga Filipina. Kerajaan ini mencapai masa kejayaannya di bawah pimpinan Balaputeradewa pada tahun 9-10 M. Dimana kerajaan ini menguasai jalur perdagangan laut di Asia Tenggara.

Namun, pada tahun 13-14 M, kerajaan ini mengalami keruntuhan. Mengapa hal itu bisa terjadi? Penasaran kan 7 Penyebab Keruntuhan Kerajaan Sriwijaya: Perang Sampai Bea Pelabuhan?

Simak ulasan 7 Penyebab Keruntuhan Kerajaan Sriwijaya: Perang Sampai Bea Pelabuhan di bawah ini!

1. Perang dengan Jawa

Bukannya makmur, raja-raja setelah masa generasi Sri Marawijaya disibukkan oleh peperangan dengan Jawa pada tahun 922 M dan 1016 M.

2. Tingginya Biaya Bea Masuk Pelabuhan

Bea masuk pelabuhan merupakan sumber perekonomian terpenting bagi Kerajaan Sriwjaya di Sumatera. Semakin tingginya bea masuk pelabuhan, mengakibatkan lesunya pelayaran di wilayah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya

3. Mendapat Serangan dari Kerajaan Cholamandala

Kerjaan Sriwijaya mengalami penyerangan oleh Kerjaan Cholamandala yang dipimpin oleh Raja Rajendra Chola akibat adanya persaingan perdagangan dan pelayaran.

4. Lepasnya Wilayah Kekuasaan

Penyerangan dari Kerajaan Cholamandala membuat Kerajaan Sriwijaya melemah dan banyak daerah kekuasaannya yang melepaskan diri dari kekuasaan Kerajaan Sriwijaya.

Sejumlah kekuatan di wilayah Kerajaan Sriwijaya pun mulai berani berekspansi ke luar nusantara, seperti Jambi yang mengirim utusan sendiri ke China pada 1082.

5. Ekspedisi Singasari

Ekspedisi Pamalayu dari Singasari, Jawa Timur terjadi pada tahun 1275 M. Ini merupakan siasat untuk melemahkan kekuasaan politik dan ekonomi Kerajaan Sriwijaya atas Selat Malaka dan daerah jajahannya. Selain itu, ini sebagai bentuk pengambilan alih kekuasaan wilayah Kerajaan Singasari terhadap daerah Sumatera.

6. Ekspansi Cina ke Asia Tenggara

Ekspansi atau tindakan yang dilakukan untuk melakukan pertumbuhan atau perkembangan, seperti yang dilakukan Cina ke Asia Tenggara pada masa Kubilai Khan dari Mongol yang diteruskan oleh Dinasti Ming. Hal ini melemahkan kekuatan Kerajaan Sriwijaya yang semula berkuasa hingga ke Filipina.

7. Masuknya Pengaruh Agama Islam

Pengaruh muslim di sekitaran sana mulai berdarangan, terutama di daerah Aceh Timur yang sangat terpengaruhi. Akibatnya pengaruh perdagangan dan budaya dari Kerajaan Sriwijaya menurun.

Sehingga memicu munculnya kerjaan-kerjaan kecil bercorak Islam, seperti Kerajaan Samudera Pasar yang kini menjadi Kerajaan Islam pertama di Indonesia. Semakin melemahnya pengaruh Kerajaan Sriwijaya memudahkan celah bagi Kerajaan Majapahit untuk menyerang.

Nah, itulah 7 Penyebab Keruntuhan Kerajaan Sriwijaya: Perang Sampai Bea Pelabuhan. Gimana, Ma? Semakin bertambah kan ilmu pengetahuannya? Semoga bermanfaat!

Ohh gitu, ya. Sekarang aku jadi tambah tau sejarah Kerajaan Sriwijaya, nih.

Hi, Ma! Sejarah di Indonesia terkenal banyak sekali. Salah satunya tentang sejarah Kerajaan Sriwijaya yang terletak di Pulau Sumatera. Kerajaan....

Hi, Ma! Sejarah di Indonesia terkenal banyak sekali. Salah satunya tentang sejarah Kerajaan Sriwijaya yang terletak di Pulau Sumatera. Kerajaan Sriwijaya ini jenis kerajaan bercorak Buddha yang sudah berdiri sejak abad ke-7 M.

Kekuasaan kerajaan ini membentang dari Jawa, Sumatera, Semenanjung Malaya, Thailand, Kamboja, Vietnam, hingga Filipina. Kerajaan ini mencapai masa kejayaannya di bawah pimpinan Balaputeradewa pada tahun 9-10 M. Dimana kerajaan ini menguasai jalur perdagangan laut di Asia Tenggara.

Namun, pada tahun 13-14 M, kerajaan ini mengalami keruntuhan. Mengapa hal itu bisa terjadi? Penasaran kan 7 Penyebab Keruntuhan Kerajaan Sriwijaya: Perang Sampai Bea Pelabuhan?

Simak ulasan 7 Penyebab Keruntuhan Kerajaan Sriwijaya: Perang Sampai Bea Pelabuhan di bawah ini!

1. Perang dengan Jawa

Bukannya makmur, raja-raja setelah masa generasi Sri Marawijaya disibukkan oleh peperangan dengan Jawa pada tahun 922 M dan 1016 M.

2. Tingginya Biaya Bea Masuk Pelabuhan

Bea masuk pelabuhan merupakan sumber perekonomian terpenting bagi Kerajaan Sriwjaya di Sumatera. Semakin tingginya bea masuk pelabuhan, mengakibatkan lesunya pelayaran di wilayah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya

3. Mendapat Serangan dari Kerajaan Cholamandala

Kerjaan Sriwijaya mengalami penyerangan oleh Kerjaan Cholamandala yang dipimpin oleh Raja Rajendra Chola akibat adanya persaingan perdagangan dan pelayaran.

4. Lepasnya Wilayah Kekuasaan

Penyerangan dari Kerajaan Cholamandala membuat Kerajaan Sriwijaya melemah dan banyak daerah kekuasaannya yang melepaskan diri dari kekuasaan Kerajaan Sriwijaya.

Sejumlah kekuatan di wilayah Kerajaan Sriwijaya pun mulai berani berekspansi ke luar nusantara, seperti Jambi yang mengirim utusan sendiri ke China pada 1082.

5. Ekspedisi Singasari

Ekspedisi Pamalayu dari Singasari, Jawa Timur terjadi pada tahun 1275 M. Ini merupakan siasat untuk melemahkan kekuasaan politik dan ekonomi Kerajaan Sriwijaya atas Selat Malaka dan daerah jajahannya. Selain itu, ini sebagai bentuk pengambilan alih kekuasaan wilayah Kerajaan Singasari terhadap daerah Sumatera.

6. Ekspansi Cina ke Asia Tenggara

Ekspansi atau tindakan yang dilakukan untuk melakukan pertumbuhan atau perkembangan, seperti yang dilakukan Cina ke Asia Tenggara pada masa Kubilai Khan dari Mongol yang diteruskan oleh Dinasti Ming. Hal ini melemahkan kekuatan Kerajaan Sriwijaya yang semula berkuasa hingga ke Filipina.

7. Masuknya Pengaruh Agama Islam

Pengaruh muslim di sekitaran sana mulai berdarangan, terutama di daerah Aceh Timur yang sangat terpengaruhi. Akibatnya pengaruh perdagangan dan budaya dari Kerajaan Sriwijaya menurun.

Sehingga memicu munculnya kerjaan-kerjaan kecil bercorak Islam, seperti Kerajaan Samudera Pasar yang kini menjadi Kerajaan Islam pertama di Indonesia. Semakin melemahnya pengaruh Kerajaan Sriwijaya memudahkan celah bagi Kerajaan Majapahit untuk menyerang.

Nah, itulah 7 Penyebab Keruntuhan Kerajaan Sriwijaya: Perang Sampai Bea Pelabuhan. Gimana, Ma? Semakin bertambah kan ilmu pengetahuannya? Semoga bermanfaat!

Jasmerah...