Bioregional, apa Mama pernah mendengar kata tersebut? Sepertinya kata tersebut masih terasa asing dan jarang diucapkan oleh orang ya, Ma. Apa Mama penasaran dengan Apa Itu Bioregional dan Konsepnya? Jika penasaran, Mama bisa membaca tulisan ini sampai tuntas ya.
Apa Itu Bioregional dan Konsepnya?
Bioregionalisme adalah suatu konsep yang mendasarkan diri pada pemahaman bahwa batas-batas geografis suatu wilayah harus ditentukan oleh karakteristik ekologi alamiah, bukan oleh garis administratif manusia. Ini adalah pendekatan holistik terhadap pengelolaan sumber daya dan pengembangan yang menekankan keseimbangan antara manusia dan lingkungan.
Bioregionalisme berakar dalam ide bahwa ekosistem dan karakteristik alamiah suatu wilayah dapat membentuk fondasi yang lebih baik untuk pengelolaan sumber daya daripada pembagian politik atau administratif.
Pada dasarnya, bioregionalisme memandang planet ini sebagai serangkaian daerah ekologis yang unik, di mana batas wilayah tidak selalu sejajar dengan batas-batas negara atau provinsi.
Pemahaman ini menyatakan bahwa lingkungan alamiah suatu wilayah harus menjadi landasan bagi segala aktivitas manusia, termasuk pertanian, perindustrian, dan perkotaan. Dengan mengidentifikasi dan memahami batas-batas ekologis ini, masyarakat dapat mengembangkan solusi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Konsep Pembangunan Kawasan Bioregional
1. Daerah Aliran Sungai (DAS)
Daerah aliran sungai, mulai dari wilayah hutan lindung di pegunungan hingga wilayah perikanan tambak di muara sungai, dianggap sebagai inti pembangunan bioregional. Tata guna lahan yang melibatkan DAS menjadi strategis untuk menjaga mata air dan ekosistemnya.
2. Bioregional Development Plant
Kawasan lindung atau konservasi menjadi pusat perencanaan pembangunan bioregional. Fungsinya tidak hanya sebagai pengawetan keanekaragaman hayati tetapi juga sebagai landasan utama dalam merencanakan pengembangan wilayah secara menyeluruh.
3. Kawasan Pesisir dan Lautan
Pengelolaan pesisir dan lautan menjadi fokus utama untuk kegiatan konservasi. Upaya ini bertujuan menjaga keanekaragaman hayati di ekosistem laut dan mendukung keberlanjutan sumber daya ikan.
4. Lahan-lahan Kritis Rehabilitasi
Wilayah dengan lahan kritis diidentifikasi sebagai daerah konservasi yang memerlukan rehabilitasi. Langkah ini mendukung pemulihan ekosistem dan keanekaragaman hayati.
5. Rangkaian Kelembagaan Masyarakat
Kelembagaan yang berbasis masyarakat mendukung kegiatan konservasi. Termasuk dalam kegiatan konservasi adalah penyuluhan pertanian, penyimpanan benih, inventarisasi, dan pengembangan pemantauan keanekaragaman hayati.
6. Dataran Pengembalaan
Pengelolaan dataran pengembalaan menjadi penting untuk mendukung pemeliharaan flora dan fauna. Selain itu, dataran pengembalaan juga berperan dalam pengembangan ternak untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat setempat.
7. Lahan Pertanian
Pengelolaan lahan pertanian diarahkan pada optimalisasi hasil pertanian jangka panjang. Upaya ini juga dapat mencakup pengurangan penggunaan pupuk berbahan kimia untuk melestarikan keanekaragaman hayati.
8. Kawasan Perkotaan
Kawasan perkotaan di dalam bioregion memiliki peran strategis sebagai penyedia pendukung, seperti kebun raya, sekolah, tempat ibadah, kebun binatang, dan media massa. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitarnya.
Nah itu dia jawaban dari pertanyaan; Apa Itu Bioregional dan Konsepnya? Semoga informasi ini dapat menambah pengetahuan Mama ya.
Baca juga: