Apa Itu Eutrofikasi?

group-image

Di musim penghujan ini, bencana banyak dan sering terjadi di Indonesia. Bahkan, beberapa wilayah Jawa sedang merasakan dampaknya, seperti banjir yang tak kunjung berhenti, longsor akibat hujan deras, sampai dengan keberadaan air bersih yang sulit didapatkan.

Selain bencana banjir, ternyata ada juga masalah yang berasal dari air, yakni eutrofikasi. Apa Itu Eutrofikasi? Apakah sama bahayanya dengan banjir? Nah, supaya Mama Papa gak penasaran lagi, yuk langsung aja kita lihat pembahasannya di bawah ini.

Apa Itu Eutrofikasi?

Kata eutrofikasi sendiri merupakan istilah yang cukup asing didengar di telinga Mama Papa bukan? Eutrofikasi merupakan peristiwa peningkatan secara bertahap konsentrasi fosfor, nitrogen, dan unsur hara lainnya di ekosistem air berupa sungai, danau, maupun air laut.

Unsur hara memang sangatlah penting bagi makhluk hidup, namun apabila berlebihan hal tersebut juga tidak baik. Eutrofikasi adalah proses alami yang dipastikan terjadi pada ekosistem air yang menua. Biasanya proses ini terjadi selama ratusan sampai dengan ribuan tahun. Gak hanya karena pertambahan usia air, manusia juga bisa menyebabkan eutrofikasi lho!

 

Ciri-ciri eutrofikasi pada ekosistem air

  • Warna air yang mengalami perubahan menjadi kehijauan
  • Air mengeluarkan bau tidak sedap akibat penguraian aerob dan amoniak
  • Air yang semakin mengeruh dari waktu ke waktu
  • Permukaan air yang banyak ditumbuhi oleh tanaman eceng gondok
  • Menyebabkan ekosistem air tawar yang mati

 

Jenis-jenis eutrofikasi

1. Eutrofikasi alami

Eutrofikasi cenderung terjadi karena proses alam, seperti usia ekosistem air yang ada selama beberapa tahun lamanya. Hal tersebut juga turut dipengaruhi oleh sedimen yang semakin bertambah dari waktu ke waktu.

2. Eutrofikasi karena hewan

Selain alam, eutrofikasi juga bisa terjadi karena ulang makhluk hidup yakni hewan. Kotoran yang berasal dari hewan serta pupuk yang tidak dibersihkan bisa memicu terjadinya bencana yang satu ini lho, Ma Pa! Hal tersebut bisa terjadi karena aliran kotoran yang mengarah ke ekosistem air.

3. Eutofikasi akibat manusia

Gak hanya alam dan hewan, manusia bisa menjadi pemicu utama terjadinya masalah pada ekosistem air yang satu ini. Segalakegiatan yang menghubungkan pabrik bisa menimbulkan polusi pada air. Pelepasan polutan secara terus menerus dalam jangka wkatu panjang bisa menimbulkan eutrofikasi yang cukup berbahaya.

 

Dampak eutrofikasi bagi kehidupan sehari-hari

1. Menurunnya kualitas air bersih

Air yang tercemar karena adanya musibah eutrofikasi pasti akan menyebabkan performa maupun kualitas air yang semakin berkurang juga dari waktu ke waktu. Masalah tersebut bisa menimbulkan bau tidak sedap yang keluar dari air.

2. Menumpuknya zat-zat berbahaya

Eutrofikasi menyebabkan kelimpahan zat partikulat seperti fitoplankton, zooplankton, bakteri, dan jamur. Hal ini bisa meningkatkan bahan kimia anorganik seperti nitrit, hydrogen, serta sulfida.

3. Mengancam makhluk hidup

Tercemarnya air bisa mengakibatkan keberadaan makhluk hidup yang terancam. Ekosistem air yang kotor, bau, sampai dengan keruh membuat makhluk hidup tidak betah dan kekurangan sumber oksigen.

Itu dia penjelasan singkat terkait Apa Itu Eutrofikasi? Gimana, Ma Pa sudah paham dengan bencana yang satu ini kan? Semoga bermanfaat!

 

Baca juga :

Di musim penghujan ini, bencana banyak dan sering terjadi di Indonesia. Bahkan, beberapa wilayah Jawa sedang merasakan dampaknya, seperti banjir....

Di musim penghujan ini, bencana banyak dan sering terjadi di Indonesia. Bahkan, beberapa wilayah Jawa sedang merasakan dampaknya, seperti banjir yang tak kunjung berhenti, longsor akibat hujan deras, sampai dengan keberadaan air bersih yang sulit didapatkan.

Selain bencana banjir, ternyata ada juga masalah yang berasal dari air, yakni eutrofikasi. Apa Itu Eutrofikasi? Apakah sama bahayanya dengan banjir? Nah, supaya Mama Papa gak penasaran lagi, yuk langsung aja kita lihat pembahasannya di bawah ini.

Apa Itu Eutrofikasi?

Kata eutrofikasi sendiri merupakan istilah yang cukup asing didengar di telinga Mama Papa bukan? Eutrofikasi merupakan peristiwa peningkatan secara bertahap konsentrasi fosfor, nitrogen, dan unsur hara lainnya di ekosistem air berupa sungai, danau, maupun air laut.

Unsur hara memang sangatlah penting bagi makhluk hidup, namun apabila berlebihan hal tersebut juga tidak baik. Eutrofikasi adalah proses alami yang dipastikan terjadi pada ekosistem air yang menua. Biasanya proses ini terjadi selama ratusan sampai dengan ribuan tahun. Gak hanya karena pertambahan usia air, manusia juga bisa menyebabkan eutrofikasi lho!

 

Ciri-ciri eutrofikasi pada ekosistem air

  • Warna air yang mengalami perubahan menjadi kehijauan
  • Air mengeluarkan bau tidak sedap akibat penguraian aerob dan amoniak
  • Air yang semakin mengeruh dari waktu ke waktu
  • Permukaan air yang banyak ditumbuhi oleh tanaman eceng gondok
  • Menyebabkan ekosistem air tawar yang mati

 

Jenis-jenis eutrofikasi

1. Eutrofikasi alami

Eutrofikasi cenderung terjadi karena proses alam, seperti usia ekosistem air yang ada selama beberapa tahun lamanya. Hal tersebut juga turut dipengaruhi oleh sedimen yang semakin bertambah dari waktu ke waktu.

2. Eutrofikasi karena hewan

Selain alam, eutrofikasi juga bisa terjadi karena ulang makhluk hidup yakni hewan. Kotoran yang berasal dari hewan serta pupuk yang tidak dibersihkan bisa memicu terjadinya bencana yang satu ini lho, Ma Pa! Hal tersebut bisa terjadi karena aliran kotoran yang mengarah ke ekosistem air.

3. Eutofikasi akibat manusia

Gak hanya alam dan hewan, manusia bisa menjadi pemicu utama terjadinya masalah pada ekosistem air yang satu ini. Segalakegiatan yang menghubungkan pabrik bisa menimbulkan polusi pada air. Pelepasan polutan secara terus menerus dalam jangka wkatu panjang bisa menimbulkan eutrofikasi yang cukup berbahaya.

 

Dampak eutrofikasi bagi kehidupan sehari-hari

1. Menurunnya kualitas air bersih

Air yang tercemar karena adanya musibah eutrofikasi pasti akan menyebabkan performa maupun kualitas air yang semakin berkurang juga dari waktu ke waktu. Masalah tersebut bisa menimbulkan bau tidak sedap yang keluar dari air.

2. Menumpuknya zat-zat berbahaya

Eutrofikasi menyebabkan kelimpahan zat partikulat seperti fitoplankton, zooplankton, bakteri, dan jamur. Hal ini bisa meningkatkan bahan kimia anorganik seperti nitrit, hydrogen, serta sulfida.

3. Mengancam makhluk hidup

Tercemarnya air bisa mengakibatkan keberadaan makhluk hidup yang terancam. Ekosistem air yang kotor, bau, sampai dengan keruh membuat makhluk hidup tidak betah dan kekurangan sumber oksigen.

Itu dia penjelasan singkat terkait Apa Itu Eutrofikasi? Gimana, Ma Pa sudah paham dengan bencana yang satu ini kan? Semoga bermanfaat!

 

Baca juga :

Wah, bermanfaat banget informasinya. Aku jadi lebih tau. Terima kasih infonya

Balasan Komentar
Wah, bermanfaat banget informasinya. Aku jadi lebih tau. Terima kasih infonya

Wah, bermanfaat banget informasinya. Aku jadi lebih tau. Terima kasih infonya

Iya bermanfaat sekali ya ma