Apa Itu Gender Bissu dan Calabai?

group-image

Apa Itu Gender Bissu dan Calabai? Hah apaantuh? Kepo gak seh? Nih bahas sini bareng Popmama.com! Orang Bugis mah YTTA lah ya.

Apa Itu Gender Bissu dan Calabai?

1. Bissu

Bissu adalah sebutan bagi pemimpin ritual agama Bugis kuno. Istilah Bissu berasal dari kata ‘bessi’ yang dalam bahasa Bugis memiliki arti bersih. Hal ini merujuk pada kondisi bissu yang tidak berdarah, suci (tidak kotor), karena mereka tidak haid layaknya perempuan. Ada pula yang menyatakan bahwa kata bissu berasal dari kata Bhiksu atau Pendeta Buddha.

Masa kerajaan pra-Islam di tanah Bone (1623 – 1605 M) adalah masa kejayaan bagi para Bissu. Pada masa Kerajaan Bone, bissu menempati posisi terhormat di dalam masyarakat Bugis sebagai penasihat spiritual kerajaan. Hal ini yang membuat seorang Bissu bukanlah orang sembarangan dan dipercaya merupakan anugerah dari dewata.

Seorang Bissu umumnya menyatukan karakter maskulinitas dan feminin. Suku Bugis menyebut seseorang yang memiliki percampuran gender perempuan dan laki-kaki, lebih tepatnya laki-laki yang memiliki identitas gender perempuan, dengan sebutan calabai. Nurhayati juga menjelaskan bahwa dalam naskah La Galigo, jelas disebutkan tentang Bissu. Bissu turun ke bumi bersama To Manurung orang pertama yang turun ke bumi.

Bersama To Manurung, turun pula arajang (istana), bendera, senjata, dan beragam benda kerajaan. Bissu juga yang memegang peran penting sebagai penjaga barang kerajaan, dan dianggap orang suci. Karena itu, mereka menjadi rohaniawan dan penghubung antara manusia dan dewa langit (Botti Langi) dan dan dewa bawah laut (Buri’ Liung).
 

2. Calabai

Calabai dilahirkan dengan tubuh laki-laki tetapi mengambil peran gender perempuan, mengenakan gaun dan riasan dan memanjangkan rambut mereka."Banyak calabai yang bekerja di salon kecantikan," kata Neni, calabai asal Desa Segiri, utara Makassar.

"Kami juga membantu merencanakan pernikahan dan tampil di upacara pernikahan."

Calabai tidak menyamar sebagai perempuan, jelas Davies, tetapi menunjukkan rangkaian perilaku feminin mereka sendiri yang akan disukai pada perampuan makkunrai, seperti mengenakan rok mini, merokok, dan bertindak dengan cara yang lebih seksual secara lahiriah.

Dalam masyarakat Bugis, orang calabai dan calalai mungkin tidak disetujui di beberapa tempat, tetapi mereka ditoleransi secara luas, bahkan dianggap memainkan peran penting dalam masyarakat, dan umumnya tidak diserang atau dianiaya oleh komunitas mereka sendiri.


Itu lah informasi mengenai Apa Itu Gender Bissu dan Calabai? Semoga bermanfaat ya!

 

Baca juga:

Apa Itu Gender Bissu dan Calabai? Hah apaantuh? Kepo gak seh? Nih bahas sini bareng Popmama.com! Orang Bugis mah YTTA....

Apa Itu Gender Bissu dan Calabai? Hah apaantuh? Kepo gak seh? Nih bahas sini bareng Popmama.com! Orang Bugis mah YTTA lah ya.

Apa Itu Gender Bissu dan Calabai?

1. Bissu

Bissu adalah sebutan bagi pemimpin ritual agama Bugis kuno. Istilah Bissu berasal dari kata ‘bessi’ yang dalam bahasa Bugis memiliki arti bersih. Hal ini merujuk pada kondisi bissu yang tidak berdarah, suci (tidak kotor), karena mereka tidak haid layaknya perempuan. Ada pula yang menyatakan bahwa kata bissu berasal dari kata Bhiksu atau Pendeta Buddha.

Masa kerajaan pra-Islam di tanah Bone (1623 – 1605 M) adalah masa kejayaan bagi para Bissu. Pada masa Kerajaan Bone, bissu menempati posisi terhormat di dalam masyarakat Bugis sebagai penasihat spiritual kerajaan. Hal ini yang membuat seorang Bissu bukanlah orang sembarangan dan dipercaya merupakan anugerah dari dewata.

Seorang Bissu umumnya menyatukan karakter maskulinitas dan feminin. Suku Bugis menyebut seseorang yang memiliki percampuran gender perempuan dan laki-kaki, lebih tepatnya laki-laki yang memiliki identitas gender perempuan, dengan sebutan calabai. Nurhayati juga menjelaskan bahwa dalam naskah La Galigo, jelas disebutkan tentang Bissu. Bissu turun ke bumi bersama To Manurung orang pertama yang turun ke bumi.

Bersama To Manurung, turun pula arajang (istana), bendera, senjata, dan beragam benda kerajaan. Bissu juga yang memegang peran penting sebagai penjaga barang kerajaan, dan dianggap orang suci. Karena itu, mereka menjadi rohaniawan dan penghubung antara manusia dan dewa langit (Botti Langi) dan dan dewa bawah laut (Buri’ Liung).
 

2. Calabai

Calabai dilahirkan dengan tubuh laki-laki tetapi mengambil peran gender perempuan, mengenakan gaun dan riasan dan memanjangkan rambut mereka."Banyak calabai yang bekerja di salon kecantikan," kata Neni, calabai asal Desa Segiri, utara Makassar.

"Kami juga membantu merencanakan pernikahan dan tampil di upacara pernikahan."

Calabai tidak menyamar sebagai perempuan, jelas Davies, tetapi menunjukkan rangkaian perilaku feminin mereka sendiri yang akan disukai pada perampuan makkunrai, seperti mengenakan rok mini, merokok, dan bertindak dengan cara yang lebih seksual secara lahiriah.

Dalam masyarakat Bugis, orang calabai dan calalai mungkin tidak disetujui di beberapa tempat, tetapi mereka ditoleransi secara luas, bahkan dianggap memainkan peran penting dalam masyarakat, dan umumnya tidak diserang atau dianiaya oleh komunitas mereka sendiri.


Itu lah informasi mengenai Apa Itu Gender Bissu dan Calabai? Semoga bermanfaat ya!

 

Baca juga:

tuh adat lokal aja mengakui adanya keragaman gender. meanwhile yg disini masi aja ngeributin hal itu.