Apa Itu Offside dalam Sepak Bola dan Sejarahnya?

Bagi pecinta sepak bola pasti sudah khatam dengan peraturan offside. Namun, di tengah era Piala Asia 2024 ini, banyak orang - orang baru yang semangat untuk mendukung Timnas Indonesia, pastinya masih ada yang belum tau arti offside itu apa dalam permainan sepak bola. Penasaran kan Apa Itu Offside dalam Sepak Bola dan Sejarahnya? Simak penjelasannya berikut ini, ya.

Apa Itu Offside dalam Sepak Bola dan Sejarahnya?

Offside adalah suatu aturan dalam sepak bola yang mengatur posisi pemain saat menerima bola dari rekan setimnya. Seorang pemain dianggap offside jika ia berada lebih dekat ke gawang lawan dibandingkan dengan pemain lawan terdekat saat bola dikirimkan kepadanya oleh rekan setimnya, kecuali pada saat bola itu dimainkan oleh pemain lawan terakhir atau jika pemain tersebut berada di setengah lapangan lawan. 

Jika seorang pemain berada dalam posisi offside saat menerima bola, wasit akan meniup peluit dan memberikan tendangan bebas untuk tim lawan. Ini adalah aturan yang sangat penting dalam permainan sepak bola yang dirancang untuk mencegah keuntungan yang tidak adil bagi tim yang menyerang.

Mulai Digunakan pada Tahun 1863

Aturan offside telah menjadi bagian integral dari permainan sepak bola sejak awal abad ke-19. Pada tahun 1863, aturan offside pertama kali diperkenalkan oleh Football Association (FA) Inggris dalam peraturan-peraturan awalnya. Menurut aturan tersebut, seorang pemain dianggap offside jika ia berada di depan bola saat bola tersebut dilesakkan kepadanya oleh rekan setimnya. 

Seiring dengan pertumbuhan popularitas sepak bola di Inggris dan di seluruh dunia, aturan offside mengalami beberapa perubahan dan penyesuaian untuk memperjelas dan menyempurnakannya. Pada tahun 1925, aturan offside mengalami perubahan besar dengan pengenalan konsep "tiga pemain terakhir", yang mengizinkan seorang pemain tidak dianggap offside jika ia berada di belakang tiga pemain terakhir dari tim lawan saat bola dilesakkan kepadanya. 

Hingga saat ini, aturan offside tetap menjadi perhatian utama dalam permainan sepak bola modern, di mana pemain dianggap offside jika ia berada lebih dekat ke gawang lawan dibandingkan dengan pemain lawan terdekat saat bola dilesakkan kepadanya oleh rekan setimnya, kecuali dalam situasi-situasi tertentu seperti bola dimainkan oleh pemain lawan terakhir atau jika pemain tersebut berada di setengah lapangan lawan. Seiring dengan perkembangan teknologi dan analisis, aturan offside terus diperdebatkan dan dievaluasi untuk memastikan bahwa permainan tetap adil dan menarik bagi para pemain dan penggemar sepak bola di seluruh dunia.

Tindakan yang Menyebabkan Offside

1. Menerima Bola di Depan Pemain Lawan Terdekat

Seorang pemain dianggap offside jika ia menerima bola dari rekan setimnya ketika berada lebih dekat ke gawang lawan dibandingkan dengan pemain lawan terdekat saat bola tersebut dilesakkan kepadanya.

2. Berada di Depan Tiga Pemain Terakhir

Meskipun ada pengecualian tertentu, seperti bola dimainkan oleh pemain lawan terakhir atau jika pemain tersebut berada di setengah lapangan lawan, umumnya seorang pemain dianggap offside jika ia berada di depan tiga pemain terakhir dari tim lawan saat bola dilesakkan kepadanya.

3. Posisi Saat Bola Dilesakkan

Posisi pemain saat bola dilesakkan kepadanya adalah kunci dalam menentukan apakah ia offside atau tidak. Jika posisi bagian tubuh yang dapat digunakan untuk mencetak gol (biasanya bagian terdepan, seperti kepala atau kaki) berada lebih dekat ke gawang lawan daripada pemain lawan terdekat saat bola dilesakkan, pemain tersebut dianggap offside.

4. Berada di Depan Bola Tanpa Pemain Lawan di Antara

Jika seorang pemain berada di depan bola tanpa adanya pemain lawan di antara dirinya dan garis gawang lawan, ia juga akan dianggap offside, bahkan jika saat bola dilesakkan kepadanya ia tidak berada di posisi offside.

Apa yang Terjadi ketika Offside?

Ketika offside terjadi dalam permainan sepak bola, wasit akan meniup peluit untuk menghentikan permainan dan memberikan tendangan bebas kepada tim lawan dari tempat di mana offside terjadi. Tendangan bebas tersebut diberikan sebagai bentuk sanksi terhadap tim yang melanggar aturan offside.

Setelah tendangan bebas diberikan, permainan akan dilanjutkan dengan tim lawan yang melakukan tendangan bebas dapat memilih untuk meluncurkan serangan baru atau menggunakan kesempatan tersebut untuk mengendalikan permainan dan membangun serangan dari belakang. Bagi tim yang melakukan offside, ini menjadi kesempatan bagi tim lawan untuk mengambil kembali kendali permainan atau bahkan menciptakan peluang gol.

Penting untuk dicatat bahwa wasit memutuskan keberadaan offside berdasarkan pengamatan mereka sendiri atau bantuan dari asisten wasit. Mereka menggunakan pengalaman dan penilaian mereka untuk menentukan apakah pemain yang dianggap offside memang berada dalam posisi offside saat bola dilesakkan kepadanya.

Sementara pelanggaran offside bisa menjadi momen penting dalam permainan yang dapat mempengaruhi arah dan hasil pertandingan, aturan tersebut dirancang untuk memastikan kesetaraan dan keadilan dalam perlombaan sepak bola.

Itulah penjelasan mengenai Apa Itu Offside dalam Sepak Bola dan Sejarahnya? Semoga bermanfaat!

Baca Juga:

Komentar
Bagi pecinta sepak bola pasti sudah khatam dengan peraturan offside. Namun, di tengah era Piala Asia 2024 ini, banyak orang....

Bagi pecinta sepak bola pasti sudah khatam dengan peraturan offside. Namun, di tengah era Piala Asia 2024 ini, banyak orang - orang baru yang semangat untuk mendukung Timnas Indonesia, pastinya masih ada yang belum tau arti offside itu apa dalam permainan sepak bola. Penasaran kan Apa Itu Offside dalam Sepak Bola dan Sejarahnya? Simak penjelasannya berikut ini, ya.

Apa Itu Offside dalam Sepak Bola dan Sejarahnya?

Offside adalah suatu aturan dalam sepak bola yang mengatur posisi pemain saat menerima bola dari rekan setimnya. Seorang pemain dianggap offside jika ia berada lebih dekat ke gawang lawan dibandingkan dengan pemain lawan terdekat saat bola dikirimkan kepadanya oleh rekan setimnya, kecuali pada saat bola itu dimainkan oleh pemain lawan terakhir atau jika pemain tersebut berada di setengah lapangan lawan. 

Jika seorang pemain berada dalam posisi offside saat menerima bola, wasit akan meniup peluit dan memberikan tendangan bebas untuk tim lawan. Ini adalah aturan yang sangat penting dalam permainan sepak bola yang dirancang untuk mencegah keuntungan yang tidak adil bagi tim yang menyerang.

Mulai Digunakan pada Tahun 1863

Aturan offside telah menjadi bagian integral dari permainan sepak bola sejak awal abad ke-19. Pada tahun 1863, aturan offside pertama kali diperkenalkan oleh Football Association (FA) Inggris dalam peraturan-peraturan awalnya. Menurut aturan tersebut, seorang pemain dianggap offside jika ia berada di depan bola saat bola tersebut dilesakkan kepadanya oleh rekan setimnya. 

Seiring dengan pertumbuhan popularitas sepak bola di Inggris dan di seluruh dunia, aturan offside mengalami beberapa perubahan dan penyesuaian untuk memperjelas dan menyempurnakannya. Pada tahun 1925, aturan offside mengalami perubahan besar dengan pengenalan konsep "tiga pemain terakhir", yang mengizinkan seorang pemain tidak dianggap offside jika ia berada di belakang tiga pemain terakhir dari tim lawan saat bola dilesakkan kepadanya. 

Hingga saat ini, aturan offside tetap menjadi perhatian utama dalam permainan sepak bola modern, di mana pemain dianggap offside jika ia berada lebih dekat ke gawang lawan dibandingkan dengan pemain lawan terdekat saat bola dilesakkan kepadanya oleh rekan setimnya, kecuali dalam situasi-situasi tertentu seperti bola dimainkan oleh pemain lawan terakhir atau jika pemain tersebut berada di setengah lapangan lawan. Seiring dengan perkembangan teknologi dan analisis, aturan offside terus diperdebatkan dan dievaluasi untuk memastikan bahwa permainan tetap adil dan menarik bagi para pemain dan penggemar sepak bola di seluruh dunia.

Tindakan yang Menyebabkan Offside

1. Menerima Bola di Depan Pemain Lawan Terdekat

Seorang pemain dianggap offside jika ia menerima bola dari rekan setimnya ketika berada lebih dekat ke gawang lawan dibandingkan dengan pemain lawan terdekat saat bola tersebut dilesakkan kepadanya.

2. Berada di Depan Tiga Pemain Terakhir

Meskipun ada pengecualian tertentu, seperti bola dimainkan oleh pemain lawan terakhir atau jika pemain tersebut berada di setengah lapangan lawan, umumnya seorang pemain dianggap offside jika ia berada di depan tiga pemain terakhir dari tim lawan saat bola dilesakkan kepadanya.

3. Posisi Saat Bola Dilesakkan

Posisi pemain saat bola dilesakkan kepadanya adalah kunci dalam menentukan apakah ia offside atau tidak. Jika posisi bagian tubuh yang dapat digunakan untuk mencetak gol (biasanya bagian terdepan, seperti kepala atau kaki) berada lebih dekat ke gawang lawan daripada pemain lawan terdekat saat bola dilesakkan, pemain tersebut dianggap offside.

4. Berada di Depan Bola Tanpa Pemain Lawan di Antara

Jika seorang pemain berada di depan bola tanpa adanya pemain lawan di antara dirinya dan garis gawang lawan, ia juga akan dianggap offside, bahkan jika saat bola dilesakkan kepadanya ia tidak berada di posisi offside.

Apa yang Terjadi ketika Offside?

Ketika offside terjadi dalam permainan sepak bola, wasit akan meniup peluit untuk menghentikan permainan dan memberikan tendangan bebas kepada tim lawan dari tempat di mana offside terjadi. Tendangan bebas tersebut diberikan sebagai bentuk sanksi terhadap tim yang melanggar aturan offside.

Setelah tendangan bebas diberikan, permainan akan dilanjutkan dengan tim lawan yang melakukan tendangan bebas dapat memilih untuk meluncurkan serangan baru atau menggunakan kesempatan tersebut untuk mengendalikan permainan dan membangun serangan dari belakang. Bagi tim yang melakukan offside, ini menjadi kesempatan bagi tim lawan untuk mengambil kembali kendali permainan atau bahkan menciptakan peluang gol.

Penting untuk dicatat bahwa wasit memutuskan keberadaan offside berdasarkan pengamatan mereka sendiri atau bantuan dari asisten wasit. Mereka menggunakan pengalaman dan penilaian mereka untuk menentukan apakah pemain yang dianggap offside memang berada dalam posisi offside saat bola dilesakkan kepadanya.

Sementara pelanggaran offside bisa menjadi momen penting dalam permainan yang dapat mempengaruhi arah dan hasil pertandingan, aturan tersebut dirancang untuk memastikan kesetaraan dan keadilan dalam perlombaan sepak bola.

Itulah penjelasan mengenai Apa Itu Offside dalam Sepak Bola dan Sejarahnya? Semoga bermanfaat!

Baca Juga:

Walaupun udah baca penjelasan kayak gini, tapi tetep aja aku nanya suami klo lagi nemenin dia