Apa Penyebab Gunung Merapi Erupsi?

group-image

Akhir-akhir ini kita mendengar berita bahwa Gunung Merapi kembali Erupsi pada tahun 2023. Berita ini tentunya menggemparkan bagi sanak saudara kita yang ada di sana. Pasalnya erupsi ini bisa dikatakan menjadi erupsi terbesar kedua setelah tahun 2021 lalu.

Evakuasi serta kewaspadaan masyarakat sekitar tentunya menjadi prioritas utama saat ini. Banyak dari kita yang mungkin belum mengetahui Apa Penyebab Gunung Merapi Erupsi? dan bagaimana kita bisa melihat tanda gunung akan meletus? Yuk, simak selengkapnya informasi berikut ya! 

1. Apa Penyebab Gunung Merapi Erupsi?

Pada Sabtu 11 Maret 2023 tepatnya pukul 12.00 hingga 18.00 WIB berdasarkan pantauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Gunung Merapi yang berada pada perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah mengeluarkan awan panasnya sebanyak 29 kali ke arah barat. Agus Budi Santoso selaku Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengatakan bahwa penyebab utamanya dikarenakan oleh longsoran kubah lava. 

Agus mengungkapkan bahwa Gunung Merapi memiliki dua kubah lava yang tumbuh bersamaan. Kubah lava yang pertama berada di sisi barat daya di atas lava sisa erupsi 1997. Kubah lava bagian barat daya ini menempati tempat yang miring sehingga tidak stabil dan mendapat tekanan dari dalam yang mengakibatkannya bisa runtuh secara tiba-tiba, tutur Agus. Kubah lava yang kedua berada di tengah kawah puncak Gunung Merapi. Ia menambahkan jika kedua kubah lava itu longsor secara masif, maka akan berpotensi menimbulkan awan panas.

2. Daerah terdampak dan himbauan 

Jarak awan panas ini berpotensi hingga 7 kilometer ke arah barat daya dan 5 kilometer ke arah selatan-tenggara. Erupsi Merapi kali ini memberikan dampak hujan abu pada daerah Magelang, Wonosobo, dan Boyolali. Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang merupakan bagian terparah yang terkena semburan awan panas.     

Kabar terakhir dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi  (BPPTKG) bahwa Gunung Merapi masih berada pada level 3 atau siaga. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menghimbau masyarakat juga diminta untuk tetap waspada karena masih ada potensi keluarnya magma.   

3. Tanda-tanda gunung akan erupsi

Ada beberapa tanda yang bisa dijadikan kewaspadaan ketika gunung mulai erupsi. Berikut aku rangkum beberapa daftar tanda-tanda gunung akan meletus:

  • Suara gemuruh 

Salah satu tanda gunung akan meletus adalah suara gemuruh yang berasal dari dalam perut bumi. Aktivitas yang terjadi dalam bumi dengan tekanan yang besar biasanya akan menimbulkan suara gemuruh. Tetaplah waspada jika mendengar suara gemuruh ini. 

  • Suhu sekitar lereng memanas

Lava atau magma panas yang akan keluar membuat suhu di sekitarnya pun akan panas. Tidak hanya suhu panas bagian sekitar gunung tetapi lama kelamaan bisa meluas sampai ke wilayah kaki gunung. 

  • Hewan liar yang turun ke pemukiman 

Hewan di hutan atau yang berada di gunung biasanya memiliki kepekaan lebih untuk mendeteksi suatu bencana alam. Ketika mereka mulai merasa tidak aman atau merasakan perubahan pada tempat tinggalnya, hewan akan cari tempat lain untuk berlindung dan mencari sumber makan sementara. Hewan biasanya akan lari ke pemukiman warga di sekitar daerah tempat tinggalnya. 

  • Mata air yang mengering 

Suhu panas yang timbul di sekitar lereng gunung atau bahkan kaki gunung dapat menimbulkan kekeringan pada mata air. Keringnya mata air atau berkurangnya sumber air ini memberikan dampak juga pada hutan dan sungai sekitar gunung yang akan mengalami kekeringan. 

Nah, itu dia ulasan tentang Apa Penyebab Gunung Merapi Erupsi? yang bisa membantu kita menjadi lebih waspada. Jaga keselamatan kalian ya! 

Baca juga:

Akhir-akhir ini kita mendengar berita bahwa Gunung Merapi kembali Erupsi pada tahun 2023. Berita ini tentunya menggemparkan bagi sanak saudara....

Akhir-akhir ini kita mendengar berita bahwa Gunung Merapi kembali Erupsi pada tahun 2023. Berita ini tentunya menggemparkan bagi sanak saudara kita yang ada di sana. Pasalnya erupsi ini bisa dikatakan menjadi erupsi terbesar kedua setelah tahun 2021 lalu.

Evakuasi serta kewaspadaan masyarakat sekitar tentunya menjadi prioritas utama saat ini. Banyak dari kita yang mungkin belum mengetahui Apa Penyebab Gunung Merapi Erupsi? dan bagaimana kita bisa melihat tanda gunung akan meletus? Yuk, simak selengkapnya informasi berikut ya! 

1. Apa Penyebab Gunung Merapi Erupsi?

Pada Sabtu 11 Maret 2023 tepatnya pukul 12.00 hingga 18.00 WIB berdasarkan pantauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Gunung Merapi yang berada pada perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah mengeluarkan awan panasnya sebanyak 29 kali ke arah barat. Agus Budi Santoso selaku Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengatakan bahwa penyebab utamanya dikarenakan oleh longsoran kubah lava. 

Agus mengungkapkan bahwa Gunung Merapi memiliki dua kubah lava yang tumbuh bersamaan. Kubah lava yang pertama berada di sisi barat daya di atas lava sisa erupsi 1997. Kubah lava bagian barat daya ini menempati tempat yang miring sehingga tidak stabil dan mendapat tekanan dari dalam yang mengakibatkannya bisa runtuh secara tiba-tiba, tutur Agus. Kubah lava yang kedua berada di tengah kawah puncak Gunung Merapi. Ia menambahkan jika kedua kubah lava itu longsor secara masif, maka akan berpotensi menimbulkan awan panas.

2. Daerah terdampak dan himbauan 

Jarak awan panas ini berpotensi hingga 7 kilometer ke arah barat daya dan 5 kilometer ke arah selatan-tenggara. Erupsi Merapi kali ini memberikan dampak hujan abu pada daerah Magelang, Wonosobo, dan Boyolali. Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang merupakan bagian terparah yang terkena semburan awan panas.     

Kabar terakhir dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi  (BPPTKG) bahwa Gunung Merapi masih berada pada level 3 atau siaga. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menghimbau masyarakat juga diminta untuk tetap waspada karena masih ada potensi keluarnya magma.   

3. Tanda-tanda gunung akan erupsi

Ada beberapa tanda yang bisa dijadikan kewaspadaan ketika gunung mulai erupsi. Berikut aku rangkum beberapa daftar tanda-tanda gunung akan meletus:

  • Suara gemuruh 

Salah satu tanda gunung akan meletus adalah suara gemuruh yang berasal dari dalam perut bumi. Aktivitas yang terjadi dalam bumi dengan tekanan yang besar biasanya akan menimbulkan suara gemuruh. Tetaplah waspada jika mendengar suara gemuruh ini. 

  • Suhu sekitar lereng memanas

Lava atau magma panas yang akan keluar membuat suhu di sekitarnya pun akan panas. Tidak hanya suhu panas bagian sekitar gunung tetapi lama kelamaan bisa meluas sampai ke wilayah kaki gunung. 

  • Hewan liar yang turun ke pemukiman 

Hewan di hutan atau yang berada di gunung biasanya memiliki kepekaan lebih untuk mendeteksi suatu bencana alam. Ketika mereka mulai merasa tidak aman atau merasakan perubahan pada tempat tinggalnya, hewan akan cari tempat lain untuk berlindung dan mencari sumber makan sementara. Hewan biasanya akan lari ke pemukiman warga di sekitar daerah tempat tinggalnya. 

  • Mata air yang mengering 

Suhu panas yang timbul di sekitar lereng gunung atau bahkan kaki gunung dapat menimbulkan kekeringan pada mata air. Keringnya mata air atau berkurangnya sumber air ini memberikan dampak juga pada hutan dan sungai sekitar gunung yang akan mengalami kekeringan. 

Nah, itu dia ulasan tentang Apa Penyebab Gunung Merapi Erupsi? yang bisa membantu kita menjadi lebih waspada. Jaga keselamatan kalian ya! 

Baca juga:

Stay safe, semoga dilindungi dari marabahaya semuanya. ?