Apa Perbedaan Shalat Sunnah Muakkad dan Ghoiru Muakkad?
Ibadah shalat merupakan hal yang wajib dipahami bagi umat muslim. Penting sekali bagi Mama dan Papa untuk terus menambah ilmu dan mengajarkan buah hati memahami hukum-hukum shalat, apalagi ketika anak sudah memasuki usia baligh.
Tidak hanya shalat wajib yang kita pelajari, shalat sunnah seperti sunnah muakkad dan ghoiru muakkad juga wajib kita ketahui. Kali ini aku akan memberikan ilmu tentang Apa Perbedaan Shalat Sunnah Muakkad dan Ghoiru Muakkad. Yuk, simak selengkapnya!
Sebelum kita masuk mengenai perbedaannya, kita harus tahu terlebih dulu apa itu shalat sunnah rawatib. Shalat rawatib adalah ibadah shalat sunnah yang mengiringi shalat fardhu, baik qabliyah (dilakukan sebelum shalat fardhu) maupun ba’diyah (dilakukan setelah shalat fardhu). Shalat sunnah rawatib dibagi menjadi 2 bagian:
Shalat Sunnah Rawatib Muakkad
Shalat sunnah muakkad merupakan shalat sunnah yang dikuatkan atau sering dikerjakan Rasulullah dan juga jarang sekali ditinggalkan. Pada dasarnya terdapat perbedaan riwayat tentang jumlah rakaat shalat sunnah rawatib muakkad yaitu 10 dan 12 rakaat. Sesuai dengan hadits Abdullah bin Umar, ia menuturkan
حَفِظْتُ مِنَ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – عَشْرَ رَكَعَاتٍ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الظُّهْرِ ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ فِى بَيْتِهِ ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ فِى بَيْتِهِ ، وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلاَةِ الصُّبْحِ
“Aku telah hafal dari Nabi shalallahu alaihi wa salam sepuluh rakaat Dua shalat sunnah rakaat sebelum Zhuhur, dua rakat sesudahmya, dua rakaat sesudah Maghrib yang beliau kerjakan di rumahnya dua rakaat sesudah Isya serta dua rakaat sehelum Shubuh” (HR. Bukhari)
Sedangkan dalam Kitab Sholatul Mu’min,
مَنْ صَلَّى فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً بُنِي لَهُ بَيْتُ فِي الْجَنَّةِ أَرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلاةِ الْفَجْرِ
Artinya: "Barang siapa yang mengerjakan shalat (sunnah) sebanyak 12 rakaat dalam sehari semalam, kelak akan dibangunkan untuknya sebuah rumah di surga. Kedua belas rakaat itu adalah empat rakaat sebelum sholat Dzuhur, dua rakaat sesudah shalat Dzuhur, dua rakaat setelah sholat Maghrib, dua rakaat sesudah Isya, dan dua rakaat sebelum Subuh." (HR Tirmidzi).
Perbedaan riwayat ini Syaikh bin Baz menyimpulkan bila Nabi SAW terkadang melaksanakan sunnah rawatib 12 rakaat, dan terkadang juga 10 rakaat, sesuai hadits di atas. Kaum muslim yang sedang bersemangat bisa mengerjakan 12 rakaat, dan bila sedang sibuk dapat melakukan yang 10 rakaat.
Setelah menambah ilmu tentang shalat sunnah rawatib muakkad, kita akan melihat pengertian tentang shalat sunnah rawatib ghoiru muakkad supaya kita bisa melihat Apa Perbedaan Shalat Sunnah Muakkad dan Ghoiru Muakkad.
Shalat Sunnah Rawatib Ghoiru Muakkad
Shalat sunnah ghairu muakkad adalah shalat sunnah yang tidak dikuatkan yang terkadang dikerjakan Rasulullah dan kadang tidak dikerjakannya. Shalat sunnah ghoiru muakkad berdasarkan hadist dibawah bisa terbagi menjadi 3 waktu. 2 rakaat sebelum ashar, 2 rakaat sebelum magrib, dan juga 2 rakaat sebelum isya.
Dari Abdullah bin Mugaffal Al-Muzanī, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda
عن عبد الله بنِ مُغَفَّلِ المُزَنِيِّ رضي الله عنهما قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : «صَلُّوا قبل المغرب ركعتين»، ثم قال: «صَلُّوا قبل المغرب ركعتين لمن شاء»، خشية أن يتخذها الناس سُنة.
“Shalatlah kalian sebelum salat Magrib dua rakaat!” Lalu beliau bersabda, “Shalatlah kalian dua rakaat sebelum salat Magrib, bagi siapa saja yang mau melakukannya!” Karena beliau khawatir manusia menjadikannya sebagai sunnah (muakkadah).
Dari ‘Ali bin Abi Thalib bahwa Nabi SAW biasa melakukan shalat 2 rakaat sebelum ashar (HR. Abu Daud)
وَعَنْ عَلِيٍّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – : أَنَّ النَّبِيَّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – كَانَ يُصَلِّي قَبلَ العَصْرِ رَكْعَتَيْنِ . رَوَاهُ أبُو دَاوُدَ بِإِسْنَادٍ صَحِيْحٍ.
Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilaly menyatakan bahwa hadits ini adalah hadits syadz menyelisihi riwayat yang lebih kuat yang menyatakan empat rakaat.
Dibawah ini termasuk shalat sunnah rawatib ghoiru muakkad 2 rakaat sebelum shalat isya berdasarkan hadits Nabi yang bersifat umum.
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مُغَفَّلٍ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَ كُلِّ أَذَانَيْنِ صَلاَةٌ بَيْنَ كُلِّ أَذَانَيْنِ صَلاَةٌ ثُمَّ قَالَ فِي الثَّالِثَةِ لِمَنْ شَاءَ. [رواه البخارى: الأذان: بين كل أذانين صلاة لمن شاء]
Artinya: “ Diriwayatkan dari Abdullah ibn Mughaffal ia berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Di antara setiap dua adzan (ada) shalat, di antara setiap dua adzan (ada) shalat, kemudian beliau menekankan pada kali ketiga (dengan tambahan) bagi siapa yang menghendakinya.” [HR. Al-Bukhari]
Demikian informasi tentang Apa Perbedaan Shalat Sunnah Muakkad dan Ghoiru Muakkad. Semoga bisa menambah pengetahuan baru kamu ya!
Baca juga:
Ibadah shalat merupakan hal yang wajib dipahami bagi umat muslim. Penting sekali bagi Mama dan Papa untuk terus menambah ilmu dan mengajarkan buah hati memahami hukum-hukum shalat, apalagi ketika anak sudah memasuki usia baligh.
Tidak hanya shalat wajib yang kita pelajari, shalat sunnah seperti sunnah muakkad dan ghoiru muakkad juga wajib kita ketahui. Kali ini aku akan memberikan ilmu tentang Apa Perbedaan Shalat Sunnah Muakkad dan Ghoiru Muakkad. Yuk, simak selengkapnya!
Sebelum kita masuk mengenai perbedaannya, kita harus tahu terlebih dulu apa itu shalat sunnah rawatib. Shalat rawatib adalah ibadah shalat sunnah yang mengiringi shalat fardhu, baik qabliyah (dilakukan sebelum shalat fardhu) maupun ba’diyah (dilakukan setelah shalat fardhu). Shalat sunnah rawatib dibagi menjadi 2 bagian:
Shalat Sunnah Rawatib Muakkad
Shalat sunnah muakkad merupakan shalat sunnah yang dikuatkan atau sering dikerjakan Rasulullah dan juga jarang sekali ditinggalkan. Pada dasarnya terdapat perbedaan riwayat tentang jumlah rakaat shalat sunnah rawatib muakkad yaitu 10 dan 12 rakaat. Sesuai dengan hadits Abdullah bin Umar, ia menuturkan
حَفِظْتُ مِنَ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – عَشْرَ رَكَعَاتٍ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الظُّهْرِ ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ فِى بَيْتِهِ ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ فِى بَيْتِهِ ، وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلاَةِ الصُّبْحِ
“Aku telah hafal dari Nabi shalallahu alaihi wa salam sepuluh rakaat Dua shalat sunnah rakaat sebelum Zhuhur, dua rakat sesudahmya, dua rakaat sesudah Maghrib yang beliau kerjakan di rumahnya dua rakaat sesudah Isya serta dua rakaat sehelum Shubuh” (HR. Bukhari)
Sedangkan dalam Kitab Sholatul Mu’min,
مَنْ صَلَّى فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً بُنِي لَهُ بَيْتُ فِي الْجَنَّةِ أَرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلاةِ الْفَجْرِ
Artinya: "Barang siapa yang mengerjakan shalat (sunnah) sebanyak 12 rakaat dalam sehari semalam, kelak akan dibangunkan untuknya sebuah rumah di surga. Kedua belas rakaat itu adalah empat rakaat sebelum sholat Dzuhur, dua rakaat sesudah shalat Dzuhur, dua rakaat setelah sholat Maghrib, dua rakaat sesudah Isya, dan dua rakaat sebelum Subuh." (HR Tirmidzi).
Perbedaan riwayat ini Syaikh bin Baz menyimpulkan bila Nabi SAW terkadang melaksanakan sunnah rawatib 12 rakaat, dan terkadang juga 10 rakaat, sesuai hadits di atas. Kaum muslim yang sedang bersemangat bisa mengerjakan 12 rakaat, dan bila sedang sibuk dapat melakukan yang 10 rakaat.
Setelah menambah ilmu tentang shalat sunnah rawatib muakkad, kita akan melihat pengertian tentang shalat sunnah rawatib ghoiru muakkad supaya kita bisa melihat Apa Perbedaan Shalat Sunnah Muakkad dan Ghoiru Muakkad.
Shalat Sunnah Rawatib Ghoiru Muakkad
Shalat sunnah ghairu muakkad adalah shalat sunnah yang tidak dikuatkan yang terkadang dikerjakan Rasulullah dan kadang tidak dikerjakannya. Shalat sunnah ghoiru muakkad berdasarkan hadist dibawah bisa terbagi menjadi 3 waktu. 2 rakaat sebelum ashar, 2 rakaat sebelum magrib, dan juga 2 rakaat sebelum isya.
Dari Abdullah bin Mugaffal Al-Muzanī, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda
عن عبد الله بنِ مُغَفَّلِ المُزَنِيِّ رضي الله عنهما قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : «صَلُّوا قبل المغرب ركعتين»، ثم قال: «صَلُّوا قبل المغرب ركعتين لمن شاء»، خشية أن يتخذها الناس سُنة.
“Shalatlah kalian sebelum salat Magrib dua rakaat!” Lalu beliau bersabda, “Shalatlah kalian dua rakaat sebelum salat Magrib, bagi siapa saja yang mau melakukannya!” Karena beliau khawatir manusia menjadikannya sebagai sunnah (muakkadah).
Dari ‘Ali bin Abi Thalib bahwa Nabi SAW biasa melakukan shalat 2 rakaat sebelum ashar (HR. Abu Daud)
وَعَنْ عَلِيٍّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – : أَنَّ النَّبِيَّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – كَانَ يُصَلِّي قَبلَ العَصْرِ رَكْعَتَيْنِ . رَوَاهُ أبُو دَاوُدَ بِإِسْنَادٍ صَحِيْحٍ.
Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilaly menyatakan bahwa hadits ini adalah hadits syadz menyelisihi riwayat yang lebih kuat yang menyatakan empat rakaat.
Dibawah ini termasuk shalat sunnah rawatib ghoiru muakkad 2 rakaat sebelum shalat isya berdasarkan hadits Nabi yang bersifat umum.
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مُغَفَّلٍ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَ كُلِّ أَذَانَيْنِ صَلاَةٌ بَيْنَ كُلِّ أَذَانَيْنِ صَلاَةٌ ثُمَّ قَالَ فِي الثَّالِثَةِ لِمَنْ شَاءَ. [رواه البخارى: الأذان: بين كل أذانين صلاة لمن شاء]
Artinya: “ Diriwayatkan dari Abdullah ibn Mughaffal ia berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Di antara setiap dua adzan (ada) shalat, di antara setiap dua adzan (ada) shalat, kemudian beliau menekankan pada kali ketiga (dengan tambahan) bagi siapa yang menghendakinya.” [HR. Al-Bukhari]
Demikian informasi tentang Apa Perbedaan Shalat Sunnah Muakkad dan Ghoiru Muakkad. Semoga bisa menambah pengetahuan baru kamu ya!
Baca juga:
Ibadah shalat merupakan hal yang wajib dipahami bagi umat muslim. Penting sekali bagi Mama dan Papa untuk terus menambah ilmu dan mengajarkan buah hati memahami hukum-hukum shalat, apalagi ketika anak sudah memasuki usia baligh.
Tidak hanya shalat wajib yang kita pelajari, shalat sunnah seperti sunnah muakkad dan ghoiru muakkad juga wajib kita ketahui. Kali ini aku akan memberikan ilmu tentang Apa Perbedaan Shalat Sunnah Muakkad dan Ghoiru Muakkad. Yuk, simak selengkapnya!
Sebelum kita masuk mengenai perbedaannya, kita harus tahu terlebih dulu apa itu shalat sunnah rawatib. Shalat rawatib adalah ibadah shalat sunnah yang mengiringi shalat fardhu, baik qabliyah (dilakukan sebelum shalat fardhu) maupun ba’diyah (dilakukan setelah shalat fardhu). Shalat sunnah rawatib dibagi menjadi 2 bagian:
Shalat Sunnah Rawatib Muakkad
Shalat sunnah muakkad merupakan shalat sunnah yang dikuatkan atau sering dikerjakan Rasulullah dan juga jarang sekali ditinggalkan. Pada dasarnya terdapat perbedaan riwayat tentang jumlah rakaat shalat sunnah rawatib muakkad yaitu 10 dan 12 rakaat. Sesuai dengan hadits Abdullah bin Umar, ia menuturkan
حَفِظْتُ مِنَ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – عَشْرَ رَكَعَاتٍ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الظُّهْرِ ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ فِى بَيْتِهِ ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ فِى بَيْتِهِ ، وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلاَةِ الصُّبْحِ
“Aku telah hafal dari Nabi shalallahu alaihi wa salam sepuluh rakaat Dua shalat sunnah rakaat sebelum Zhuhur, dua rakat sesudahmya, dua rakaat sesudah Maghrib yang beliau kerjakan di rumahnya dua rakaat sesudah Isya serta dua rakaat sehelum Shubuh” (HR. Bukhari)
Sedangkan dalam Kitab Sholatul Mu’min,
مَنْ صَلَّى فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً بُنِي لَهُ بَيْتُ فِي الْجَنَّةِ أَرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلاةِ الْفَجْرِ
Artinya: "Barang siapa yang mengerjakan shalat (sunnah) sebanyak 12 rakaat dalam sehari semalam, kelak akan dibangunkan untuknya sebuah rumah di surga. Kedua belas rakaat itu adalah empat rakaat sebelum sholat Dzuhur, dua rakaat sesudah shalat Dzuhur, dua rakaat setelah sholat Maghrib, dua rakaat sesudah Isya, dan dua rakaat sebelum Subuh." (HR Tirmidzi).
Perbedaan riwayat ini Syaikh bin Baz menyimpulkan bila Nabi SAW terkadang melaksanakan sunnah rawatib 12 rakaat, dan terkadang juga 10 rakaat, sesuai hadits di atas. Kaum muslim yang sedang bersemangat bisa mengerjakan 12 rakaat, dan bila sedang sibuk dapat melakukan yang 10 rakaat.
Setelah menambah ilmu tentang shalat sunnah rawatib muakkad, kita akan melihat pengertian tentang shalat sunnah rawatib ghoiru muakkad supaya kita bisa melihat Apa Perbedaan Shalat Sunnah Muakkad dan Ghoiru Muakkad.
Shalat Sunnah Rawatib Ghoiru Muakkad
Shalat sunnah ghairu muakkad adalah shalat sunnah yang tidak dikuatkan yang terkadang dikerjakan Rasulullah dan kadang tidak dikerjakannya. Shalat sunnah ghoiru muakkad berdasarkan hadist dibawah bisa terbagi menjadi 3 waktu. 2 rakaat sebelum ashar, 2 rakaat sebelum magrib, dan juga 2 rakaat sebelum isya.
Dari Abdullah bin Mugaffal Al-Muzanī, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda
عن عبد الله بنِ مُغَفَّلِ المُزَنِيِّ رضي الله عنهما قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : «صَلُّوا قبل المغرب ركعتين»، ثم قال: «صَلُّوا قبل المغرب ركعتين لمن شاء»، خشية أن يتخذها الناس سُنة.
“Shalatlah kalian sebelum salat Magrib dua rakaat!” Lalu beliau bersabda, “Shalatlah kalian dua rakaat sebelum salat Magrib, bagi siapa saja yang mau melakukannya!” Karena beliau khawatir manusia menjadikannya sebagai sunnah (muakkadah).
Dari ‘Ali bin Abi Thalib bahwa Nabi SAW biasa melakukan shalat 2 rakaat sebelum ashar (HR. Abu Daud)
وَعَنْ عَلِيٍّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – : أَنَّ النَّبِيَّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – كَانَ يُصَلِّي قَبلَ العَصْرِ رَكْعَتَيْنِ . رَوَاهُ أبُو دَاوُدَ بِإِسْنَادٍ صَحِيْحٍ.
Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilaly menyatakan bahwa hadits ini adalah hadits syadz menyelisihi riwayat yang lebih kuat yang menyatakan empat rakaat.
Dibawah ini termasuk shalat sunnah rawatib ghoiru muakkad 2 rakaat sebelum shalat isya berdasarkan hadits Nabi yang bersifat umum.
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مُغَفَّلٍ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَ كُلِّ أَذَانَيْنِ صَلاَةٌ بَيْنَ كُلِّ أَذَانَيْنِ صَلاَةٌ ثُمَّ قَالَ فِي الثَّالِثَةِ لِمَنْ شَاءَ. [رواه البخارى: الأذان: بين كل أذانين صلاة لمن شاء]
Artinya: “ Diriwayatkan dari Abdullah ibn Mughaffal ia berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Di antara setiap dua adzan (ada) shalat, di antara setiap dua adzan (ada) shalat, kemudian beliau menekankan pada kali ketiga (dengan tambahan) bagi siapa yang menghendakinya.” [HR. Al-Bukhari]
Demikian informasi tentang Apa Perbedaan Shalat Sunnah Muakkad dan Ghoiru Muakkad. Semoga bisa menambah pengetahuan baru kamu ya!
Baca juga:
ooohh gitu
Makasinyaa jadi makin tau aku