Thomas Alva Edison dan Nelson Tansu adalah penemu lho, Ma. Keduanya sama-sama ilmuwan tapi menemukan penemuan yang berbeda. Apa yang Thomas Alva Edison dan Nelson Tansu Temukan? Yuk, simak penjelasannya.
Apa yang Thomas Alva Edison dan Nelson Tansu Temukan?
Biografi Thomas Alva Edison
Thomas Alva Edison turut berperan pada penemuan lampu pijar atau lampu bohlam. Edison lahir pada tanggal 11 Februari 1847 di Milan, Ohio, di Amerika Serikat. Ia memulai pendidikan saat berusia tujuh tahun. Edison memiliki rasa ingin tahu yang luar biasa, sehingga perilaku Edison tidak disukai dan mendapat teguran dari guru-guru di sekolah akibat banyak pertanyaan yang diajukan. Kebiasaan Edison yang gemar bertanya ini menjadi beban bagi para pengajar. Hal ini menjadikannya dianggap aneh karena berpikiran lebih maju daripada teman-teman sebaya. Akibat dari sekolah tidak memberikan perhatian yang sesuai kepada Edison, ibunya memilih untuk mengeluarkan Edison dari sekolah dan memutuskan untuk mendidik anaknya sendiri di rumah. Dalam proses pengajaran yang dilakukan oleh ibunya, Edison mengalami perkembangan yang sangat pesat, termasuk dalam keterampilan membaca dan menulis.
Penemuan Lampu Pijar dan Akhir Hidup Thomas Alva Edison
Sebetulnya, penciptaan lampu pijar bukanlah hasil usaha Edison seorang. Terdapat banyak penemu lain yang juga melakukan eksperimen dalam rangka menemukan lampu pijar. Namun, lampu yang diciptakan oleh Edison adalah lampu pijar yang memiliki daya tahan terlama, yaitu lampu pijar tersebut bisa mencapai 40 jam penggunaan. Pada bulan April 1879, Edison berhasil memperoleh hak paten pertama atas temuannya tersebut. Ia turut merancang lampu pijar dengan menggunakan platina sebagai bahan utama. Meskipun desain ini tergolong kurang praktis, Edison tetap berusaha untuk menemukan komponen lain yang lebih hemat biaya dan efisien. Pada tahun yang sama, Sir Joseph Wilson berhasil menciptakan lampu pijar yang mampu bertahan selama 13,5 jam. Namun, filamen-filamen dalam lampu tersebut cepat putus, mengakibatkan lampu tersebut tidak laku di pasaran.
Di samping itu, Edison terus melakukan eksperimen guna menciptakan lampu pijar dengan daya tahan yang lebih lama. Pada tanggal 19 Oktober 1879, ia menggunakan untai karbon yang ditempatkan dalam lampu berisi hampa udara. Hasil dari percobaan tersebut ternyata membuahkan hasil. Edison berhasil menemukan lampu pijar yang dapat bertahan hingga 40 jam. Ia juga berperan dalam memperkenalkan lampu pijar kepada masyarakat luas. Hal ini menjadikan Edison diakui sebagai tokoh yang mengembangkan lampu pijar. Hingga pada tahun 1920-an, kesehatan Edison semakin merosot dan Edison menghembuskan napas terakhirnya pada tanggal 18 Oktober 1931 pada usia 84 tahun.
Biografi Nelson Tansu
Profesor Nelson Tansu, Ph.D lahir di Medan, Sumatera Utara, pada tanggal 20 Oktober 1977. Ia merupakan siswa terbaik yang lulus dari SMU Sutomo 1 Medan pada tahun 1995 dan juga mencapai posisi finalis dalam Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI). Setelah menyelesaikan pendidikan menengah atas, ia meraih beasiswa Bohn's Scholarships untuk melanjutkan kuliah di Universitas Wisconsin-Madison, Amerika Serikat, dengan jurusan matematika terapan, teknik elektro, dan fisika. Kesempatan ini diberikan berkat pencapaiannya sebagai finalis dalam TOFI. Ia berhasil menyelesaikan gelar sarjana dalam waktu kurang dari tiga tahun dengan predikat summa cum laude. Setelah menyelesaikan gelar sarjana pada tahun 1998, Nelson Tansu melanjutkan studi hingga meraih gelar doktor dalam bidang teknik elektro pada bulan Mei 2003.
Selama menempuh program doktor, Profesor Nelson meraih berbagai prestasi gemilang termasuk WARF Graduate University Fellowships dan Graduate Dissertator Travel Funding Award. Penelitian doktor oleh Profesor Nelson yang berfokus pada fotonika, optoelektronika, dan struktur nano semikonduktor juga meraih penghargaan tertinggi di departemennya, yaitu The 2003 Harold A. Peterson Best ECE Research Paper Award. Profesor Nelson telah meraih 11 penghargaan dan memperoleh tiga hak paten atas hasil penelitiannya. Tiga penemuan ilmiahnya telah dipatenkan di Amerika Serikat, meliputi bidang perangkat optoelektronika struktur nano semikonduktor dan laser semikonduktor daya tinggi.
Nah, itu tadi Ma, Apa yang Thomas Alva Edison dan Nelson Tansu Temukan? Semoga kelak si Kecil bisa menjadi manfaat bagi orang banyak ya, Ma. aamiin
Baca juga:
Thomas Alva Edison dan Nelson Tansu adalah penemu lho, Ma. Keduanya sama-sama ilmuwan tapi menemukan penemuan yang berbeda. Apa yang Thomas Alva Edison dan Nelson Tansu Temukan? Yuk, simak penjelasannya.
Apa yang Thomas Alva Edison dan Nelson Tansu Temukan?
Biografi Thomas Alva Edison
Thomas Alva Edison turut berperan pada penemuan lampu pijar atau lampu bohlam. Edison lahir pada tanggal 11 Februari 1847 di Milan, Ohio, di Amerika Serikat. Ia memulai pendidikan saat berusia tujuh tahun. Edison memiliki rasa ingin tahu yang luar biasa, sehingga perilaku Edison tidak disukai dan mendapat teguran dari guru-guru di sekolah akibat banyak pertanyaan yang diajukan. Kebiasaan Edison yang gemar bertanya ini menjadi beban bagi para pengajar. Hal ini menjadikannya dianggap aneh karena berpikiran lebih maju daripada teman-teman sebaya. Akibat dari sekolah tidak memberikan perhatian yang sesuai kepada Edison, ibunya memilih untuk mengeluarkan Edison dari sekolah dan memutuskan untuk mendidik anaknya sendiri di rumah. Dalam proses pengajaran yang dilakukan oleh ibunya, Edison mengalami perkembangan yang sangat pesat, termasuk dalam keterampilan membaca dan menulis.
Penemuan Lampu Pijar dan Akhir Hidup Thomas Alva Edison
Sebetulnya, penciptaan lampu pijar bukanlah hasil usaha Edison seorang. Terdapat banyak penemu lain yang juga melakukan eksperimen dalam rangka menemukan lampu pijar. Namun, lampu yang diciptakan oleh Edison adalah lampu pijar yang memiliki daya tahan terlama, yaitu lampu pijar tersebut bisa mencapai 40 jam penggunaan. Pada bulan April 1879, Edison berhasil memperoleh hak paten pertama atas temuannya tersebut. Ia turut merancang lampu pijar dengan menggunakan platina sebagai bahan utama. Meskipun desain ini tergolong kurang praktis, Edison tetap berusaha untuk menemukan komponen lain yang lebih hemat biaya dan efisien. Pada tahun yang sama, Sir Joseph Wilson berhasil menciptakan lampu pijar yang mampu bertahan selama 13,5 jam. Namun, filamen-filamen dalam lampu tersebut cepat putus, mengakibatkan lampu tersebut tidak laku di pasaran.
Di samping itu, Edison terus melakukan eksperimen guna menciptakan lampu pijar dengan daya tahan yang lebih lama. Pada tanggal 19 Oktober 1879, ia menggunakan untai karbon yang ditempatkan dalam lampu berisi hampa udara. Hasil dari percobaan tersebut ternyata membuahkan hasil. Edison berhasil menemukan lampu pijar yang dapat bertahan hingga 40 jam. Ia juga berperan dalam memperkenalkan lampu pijar kepada masyarakat luas. Hal ini menjadikan Edison diakui sebagai tokoh yang mengembangkan lampu pijar. Hingga pada tahun 1920-an, kesehatan Edison semakin merosot dan Edison menghembuskan napas terakhirnya pada tanggal 18 Oktober 1931 pada usia 84 tahun.
Biografi Nelson Tansu
Profesor Nelson Tansu, Ph.D lahir di Medan, Sumatera Utara, pada tanggal 20 Oktober 1977. Ia merupakan siswa terbaik yang lulus dari SMU Sutomo 1 Medan pada tahun 1995 dan juga mencapai posisi finalis dalam Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI). Setelah menyelesaikan pendidikan menengah atas, ia meraih beasiswa Bohn's Scholarships untuk melanjutkan kuliah di Universitas Wisconsin-Madison, Amerika Serikat, dengan jurusan matematika terapan, teknik elektro, dan fisika. Kesempatan ini diberikan berkat pencapaiannya sebagai finalis dalam TOFI. Ia berhasil menyelesaikan gelar sarjana dalam waktu kurang dari tiga tahun dengan predikat summa cum laude. Setelah menyelesaikan gelar sarjana pada tahun 1998, Nelson Tansu melanjutkan studi hingga meraih gelar doktor dalam bidang teknik elektro pada bulan Mei 2003.
Selama menempuh program doktor, Profesor Nelson meraih berbagai prestasi gemilang termasuk WARF Graduate University Fellowships dan Graduate Dissertator Travel Funding Award. Penelitian doktor oleh Profesor Nelson yang berfokus pada fotonika, optoelektronika, dan struktur nano semikonduktor juga meraih penghargaan tertinggi di departemennya, yaitu The 2003 Harold A. Peterson Best ECE Research Paper Award. Profesor Nelson telah meraih 11 penghargaan dan memperoleh tiga hak paten atas hasil penelitiannya. Tiga penemuan ilmiahnya telah dipatenkan di Amerika Serikat, meliputi bidang perangkat optoelektronika struktur nano semikonduktor dan laser semikonduktor daya tinggi.
Nah, itu tadi Ma, Apa yang Thomas Alva Edison dan Nelson Tansu Temukan? Semoga kelak si Kecil bisa menjadi manfaat bagi orang banyak ya, Ma. aamiin
Baca juga:
wah aku baru tau yang Nelson, insight menarik
semoga bermanfaat, ma
wah aku baru tau yang Nelson, insight menarik