Bagaimana Proses Terjadinya Erupsi Gunung Semeru?

Hai Ma, Pa, sharing sedikit ya. Menurut aku, Semeru jadi salah satu gunung aktif yang paling serem kalo ngalami erupsi. Kayaknya kasus erupsinya sendiri udah terjadi berkali-kali gitu Ma, Pa.

Terakhir kalo aku nggak salah, Gunung Semeru mengalami erupsi pada Sabtu, 4 Desember 2021, tepatnya pukul 14.50. Penasaran nggak sih Bagaimana Proses Terjadinya Erupsi Gunung Semeru? Kalo penasaran, kali ini aku mau coba kasih tau penjelasan singkatnya ya.

 

 

Gunung Semeru, gunung tertinggi ketiga di Indonesia

Gunung Semeru merupakan salah satu gunung tertinggi di Pulau Jawa, dengan puncak Mahameru, 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl). Gunung ini terbentuk akibat subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.

Gunung ini secara administratif terletak di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur. Dengan bentuk kerucut, Gunung Semeru jadi gunung tertinggi ketiga di Indonesia, setelah Gunung Kerinci dan Gunung Rinjani.

Penyebab Gunung Semeru mengalami erupsi

Erupsi Gunung Semeru terjadi karena adanya tenaga yang berasal dari dalam bumi, sehingga bumi mengeluarkan isinya. Kalo menurut Sciencing, para ahli vulkanologi mengklasifikasikan letusan gunung berapi berdasarkan jenis dan standar kualitatifnya. Sebab, setiap gunung memiliki bentuk, lokasi dan sifat yang berbeda beda.

Bagaimana Proses Terjadinya Erupsi Gunung Semeru?

Berikut ini bagaimana proses terjadinya erupsi Gunung Semeru.

  1. Gempa bumi dan peningkatan emisi gas. Ketika magma di dalam perut bumi bergerak, aktivitas ini memicu terjadinya gempa bumi secara bekala dengan kekuatan dan intensitas yang terus meningkat. Setelah itu, fumarole atau celah terbuka pada gunung mengeluarkan gas dan mulai memuntahkan berbagai zat seperti uap, karbondioksida, belerang dan gas beracun lainnya. Nah, peningkatkan emisi gas serta gempa bumi ini biasanya jadi tanda kalo letusan gunung bakal terjadi.
  2. Abu dan uap panas mulai keluar. Selanjutnya, abu dan uap air mulai keluar melalui lubang pada gunung yang sudah terbuka. Ini juga menjadi tanda bahwa letusan gunung berapi akan terjadi.
  3. Pembentukan kubah lava.  Setelah itu, pembentukan lava atau lava dome akan terjadi sebagai tahap terakhir dari erupsi gunung. Kubah lava ini terbentuk karena magma yang mengalir di permukaan mengalami penurunan suhu dan tekanan, sehingga membentuk suatu kubah.

Biasanya tahapan ini diidentifikasi oleh para ahli menggunakan peralatan ilmiah yang dimiliki. Jadi nggak bisa dilihat dengan mata telanjang. Melainkan harus mengguankan satelit GPS dan peralatan lain yang menunjang.

Itu tadi ya Ma, Pa, informasi mengenai Bagaimana Proses Terjadinya Erupsi Gunung Semeru. Yuk jelaskan juga ke anak, biar makin paham!

Baca juga:

 

Hai Ma, Pa, sharing sedikit ya. Menurut aku, Semeru jadi salah satu gunung aktif yang paling serem kalo ngalami erupsi.....

Hai Ma, Pa, sharing sedikit ya. Menurut aku, Semeru jadi salah satu gunung aktif yang paling serem kalo ngalami erupsi. Kayaknya kasus erupsinya sendiri udah terjadi berkali-kali gitu Ma, Pa.

Terakhir kalo aku nggak salah, Gunung Semeru mengalami erupsi pada Sabtu, 4 Desember 2021, tepatnya pukul 14.50. Penasaran nggak sih Bagaimana Proses Terjadinya Erupsi Gunung Semeru? Kalo penasaran, kali ini aku mau coba kasih tau penjelasan singkatnya ya.

 

 

Gunung Semeru, gunung tertinggi ketiga di Indonesia

Gunung Semeru merupakan salah satu gunung tertinggi di Pulau Jawa, dengan puncak Mahameru, 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl). Gunung ini terbentuk akibat subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.

Gunung ini secara administratif terletak di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur. Dengan bentuk kerucut, Gunung Semeru jadi gunung tertinggi ketiga di Indonesia, setelah Gunung Kerinci dan Gunung Rinjani.

Penyebab Gunung Semeru mengalami erupsi

Erupsi Gunung Semeru terjadi karena adanya tenaga yang berasal dari dalam bumi, sehingga bumi mengeluarkan isinya. Kalo menurut Sciencing, para ahli vulkanologi mengklasifikasikan letusan gunung berapi berdasarkan jenis dan standar kualitatifnya. Sebab, setiap gunung memiliki bentuk, lokasi dan sifat yang berbeda beda.

Bagaimana Proses Terjadinya Erupsi Gunung Semeru?

Berikut ini bagaimana proses terjadinya erupsi Gunung Semeru.

  1. Gempa bumi dan peningkatan emisi gas. Ketika magma di dalam perut bumi bergerak, aktivitas ini memicu terjadinya gempa bumi secara bekala dengan kekuatan dan intensitas yang terus meningkat. Setelah itu, fumarole atau celah terbuka pada gunung mengeluarkan gas dan mulai memuntahkan berbagai zat seperti uap, karbondioksida, belerang dan gas beracun lainnya. Nah, peningkatkan emisi gas serta gempa bumi ini biasanya jadi tanda kalo letusan gunung bakal terjadi.
  2. Abu dan uap panas mulai keluar. Selanjutnya, abu dan uap air mulai keluar melalui lubang pada gunung yang sudah terbuka. Ini juga menjadi tanda bahwa letusan gunung berapi akan terjadi.
  3. Pembentukan kubah lava.  Setelah itu, pembentukan lava atau lava dome akan terjadi sebagai tahap terakhir dari erupsi gunung. Kubah lava ini terbentuk karena magma yang mengalir di permukaan mengalami penurunan suhu dan tekanan, sehingga membentuk suatu kubah.

Biasanya tahapan ini diidentifikasi oleh para ahli menggunakan peralatan ilmiah yang dimiliki. Jadi nggak bisa dilihat dengan mata telanjang. Melainkan harus mengguankan satelit GPS dan peralatan lain yang menunjang.

Itu tadi ya Ma, Pa, informasi mengenai Bagaimana Proses Terjadinya Erupsi Gunung Semeru. Yuk jelaskan juga ke anak, biar makin paham!

Baca juga:

 

Terima kasih infonya, Ma.