Holla semuanya, Salah satu wujud demokrasi adalah dengan Pemilihan Umum. Dalam kata lain, Pemilu adalah pengejawantahan penting dari “demokrasi prosedural”. prosedur utama demokrasi adalah pemilihan para pemimpin secara kompetitif oleh rakyat yang bakal mereka pimpin. Nah, hari ini aku bakalan bahas seputar Bagaimana Sistem Pemilihan Umum di Indonesia?
Bagaimana Sistem Pemilihan Umum di Indonesia?
Dalam ilmu politik, ada berbagai sistem pemilihan umum dengan berbagai variasi, tetapi pada umumnya dapat dikategorikan menjadi dua prinsip pokok, yaitu:
1. Single-member Constituency (Sistem Distrik) Sistem ini adalah yang paling kuno dan didasarkan pada kesatuan geografis. Setiap kesatuan geografis, biasanya disebut sebagai distrik karena ukurannya yang kecil, memilih satu wakil dalam dewan perwakilan. Untuk tujuan ini, negara dibagi menjadi banyak distrik, dan jumlah wakil rakyat dalam dewan perwakilan ditentukan oleh jumlah distrik. Calon dengan suara terbanyak dalam satu distrik dianggap sebagai pemenang, sedangkan suara yang diberikan kepada calon lain di distrik yang sama dianggap sebagai suara yang tidak diperhitungkan, terlepas dari seberapa kecil selisih perolehan suara.
2. Sistem Perwakilan Berimbang atau Sistem Proporsional adalah sistem yang diadopsi oleh Indonesia dalam pemilihan umum. Dalam sistem ini, pemilih tidak memilih calon secara langsung; sebaliknya, mereka memilih tanda gambar atau simbol dari partai politik atau organisasi sosial politik (orsospol) yang mereka dukung. Hasil suara digunakan untuk menentukan jumlah kursi yang diperoleh oleh masing-masing partai politik atau orsospol, baik melalui perhitungan suara secara nasional maupun pada tingkat regional, seperti provinsi. Setiap daerah pemilihan diberi jatah kursi berdasarkan jumlah penduduk dan kepadatan penduduk di daerah tersebut. Jumlah kursi yang diperoleh oleh setiap partai atau orsospol dalam pemilihan umum ditentukan oleh jumlah suara yang diperoleh oleh masing-masing peserta pemilu. Calon terpilih untuk mewakili rakyat dipilih berdasarkan urutan calon yang telah disusun oleh partai politik atau orsospol, dan ini biasanya berdasarkan jumlah suara yang diperoleh oleh partai tersebut. Dalam sistem ini, perhitungan suara bersifat proporsional, yang berarti bahwa jumlah kursi yang diperoleh oleh setiap partai politik atau orsospol mencerminkan proporsi suara yang mereka terima, bukan seperti dalam sistem distrik pemilihan di mana setiap distrik hanya memiliki satu calon terpilih.
Nah, itu adalah beberapa Bagaimana Sistem Pemilihan Umum di Indonesia? Semoga informasi ini bermanfaat ya!
Baca Juga :
Holla semuanya, Salah satu wujud demokrasi adalah dengan Pemilihan Umum. Dalam kata lain, Pemilu adalah pengejawantahan penting dari “demokrasi prosedural”. prosedur utama demokrasi adalah pemilihan para pemimpin secara kompetitif oleh rakyat yang bakal mereka pimpin. Nah, hari ini aku bakalan bahas seputar Bagaimana Sistem Pemilihan Umum di Indonesia?
Bagaimana Sistem Pemilihan Umum di Indonesia?
Dalam ilmu politik, ada berbagai sistem pemilihan umum dengan berbagai variasi, tetapi pada umumnya dapat dikategorikan menjadi dua prinsip pokok, yaitu:
1. Single-member Constituency (Sistem Distrik) Sistem ini adalah yang paling kuno dan didasarkan pada kesatuan geografis. Setiap kesatuan geografis, biasanya disebut sebagai distrik karena ukurannya yang kecil, memilih satu wakil dalam dewan perwakilan. Untuk tujuan ini, negara dibagi menjadi banyak distrik, dan jumlah wakil rakyat dalam dewan perwakilan ditentukan oleh jumlah distrik. Calon dengan suara terbanyak dalam satu distrik dianggap sebagai pemenang, sedangkan suara yang diberikan kepada calon lain di distrik yang sama dianggap sebagai suara yang tidak diperhitungkan, terlepas dari seberapa kecil selisih perolehan suara.
2. Sistem Perwakilan Berimbang atau Sistem Proporsional adalah sistem yang diadopsi oleh Indonesia dalam pemilihan umum. Dalam sistem ini, pemilih tidak memilih calon secara langsung; sebaliknya, mereka memilih tanda gambar atau simbol dari partai politik atau organisasi sosial politik (orsospol) yang mereka dukung. Hasil suara digunakan untuk menentukan jumlah kursi yang diperoleh oleh masing-masing partai politik atau orsospol, baik melalui perhitungan suara secara nasional maupun pada tingkat regional, seperti provinsi. Setiap daerah pemilihan diberi jatah kursi berdasarkan jumlah penduduk dan kepadatan penduduk di daerah tersebut. Jumlah kursi yang diperoleh oleh setiap partai atau orsospol dalam pemilihan umum ditentukan oleh jumlah suara yang diperoleh oleh masing-masing peserta pemilu. Calon terpilih untuk mewakili rakyat dipilih berdasarkan urutan calon yang telah disusun oleh partai politik atau orsospol, dan ini biasanya berdasarkan jumlah suara yang diperoleh oleh partai tersebut. Dalam sistem ini, perhitungan suara bersifat proporsional, yang berarti bahwa jumlah kursi yang diperoleh oleh setiap partai politik atau orsospol mencerminkan proporsi suara yang mereka terima, bukan seperti dalam sistem distrik pemilihan di mana setiap distrik hanya memiliki satu calon terpilih.
Nah, itu adalah beberapa Bagaimana Sistem Pemilihan Umum di Indonesia? Semoga informasi ini bermanfaat ya!
Baca Juga :
makasih ma udah sharing infonyaa