Kabupaten Pemalang, yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, memancangkan sejarahnya sejak zaman prasejarah hingga saat ini. Dengan luas wilayah mencapai 1.115,30 km2, kabupaten ini menduduki posisi strategis di Jalur Utama Nasional Pantai Utara Jawa (Pantura), menghubungkan Jakarta dengan Semarang-Surabaya.
Mama penasaran tidak dengan Bagaimana Terbentuknya Kota Pemalang? Yuk, cari tau jawabannya di sini.
Bagaimana Terbentuknya Kota Pemalang?
Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, melibatkan diri dalam sebuah epik sejarah yang merentang dari masa prasejarah hingga saat ini. Bukti arkeologis, seperti patung Ganesha dan situs kuburan di Desa Lawangrejo dan Desa Banyumudal, memberikan pandangan ke dalam keberlanjutan pemukiman manusia di wilayah ini sejak zaman purba.
Runtuhnya Kesultanan Pajang menjadi poin awal perjalanan panjang ini, dengan tokoh penting seperti Pangeran Benawa atau Raden Sida Wini yang membuka daerah Pemalang pada tanggal 22 Januari 1575. Nama "Pemalang" sendiri mengandung makna mendalam, berasal dari keberanian Raden Joko Malang, yang diabadikan dalam "pe" yang berarti tempat, dan "malang" yang merujuk pada sosok tersebut.
Pemalang terlibat dalam kisah perlawanan melawan penjajahan Hindia Belanda, di mana beberapa bupati setianya bersatu dalam Perang Diponegoro pada tahun 1820-1830. Sebagai wilayah kadipaten Kerajaan Mataram Islam, Pemalang juga menyaksikan peristiwa dramatis pada era Hindia Belanda, dengan beberapa bupati yang gigih mendukung Pangeran Diponegoro dalam perjuangannya.
Hari Jadi Kabupaten Pemalang, yang semula terkait dengan tanggal pernyataan perlawanan Pangeran Diponegoro pada 20 Juli 1823, kemudian resmi ditetapkan pada tanggal 24 Januari 1575. Hari ini menjadi momen penting untuk merayakan dan memperingati kekayaan sejarah, keberanian tokoh-tokoh, serta identitas yang kaya tradisi dari Kabupaten Pemalang.
Asal-usul Nama Pemalang
Asal-usul nama Pemalang menggambarkan lapisan sejarah dan kearifan lokal yang membentuk identitas wilayah ini. Kisah dimulai pada zaman Majapahit, ketika daerah ini dijadikan pangkalan perang menuju Sriwijaya oleh Patih Gajah Mada. Dalam konteks ini, sosok besar bernama Ki Buyut Jiwandono atau Ki Buyut Banjaransari memegang peran sentral, memberikan dukungan penuh kepada Majapahit.
Sebagai bentuk penghargaan, wilayah Pemalang dijadikan daerah perdikan, bebas dari kewajiban pajak. Dengan berjalannya waktu, daerah ini menjadi tempat yang dihormati dan dikuasai oleh Raden Joko Malang, yang kemungkinan besar menjadi inspirasi bagi asal-usul nama "Pemalang". Dalam bahasa Jawa, "pe" berarti tempat, sementara "malang" mengacu pada sosok Raden Joko Malang. Oleh karena itu, Pemalang dapat diartikan sebagai tempat yang dikuasai oleh Raden Joko Malang, menggambarkan warisan sejarah dan kebijaksanaan lokal yang turun-temurun di wilayah ini.
Nah itu dia penjelasan mengenai Bagaimana Terbentuknya Kota Pemalang? Semoga informasi ini bisa membuat pengetahuan Mama bertambah, ya!
Baca juga:
Kabupaten Pemalang, yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, memancangkan sejarahnya sejak zaman prasejarah hingga saat ini. Dengan luas wilayah mencapai 1.115,30 km2, kabupaten ini menduduki posisi strategis di Jalur Utama Nasional Pantai Utara Jawa (Pantura), menghubungkan Jakarta dengan Semarang-Surabaya.
Mama penasaran tidak dengan Bagaimana Terbentuknya Kota Pemalang? Yuk, cari tau jawabannya di sini.
Bagaimana Terbentuknya Kota Pemalang?
Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, melibatkan diri dalam sebuah epik sejarah yang merentang dari masa prasejarah hingga saat ini. Bukti arkeologis, seperti patung Ganesha dan situs kuburan di Desa Lawangrejo dan Desa Banyumudal, memberikan pandangan ke dalam keberlanjutan pemukiman manusia di wilayah ini sejak zaman purba.
Runtuhnya Kesultanan Pajang menjadi poin awal perjalanan panjang ini, dengan tokoh penting seperti Pangeran Benawa atau Raden Sida Wini yang membuka daerah Pemalang pada tanggal 22 Januari 1575. Nama "Pemalang" sendiri mengandung makna mendalam, berasal dari keberanian Raden Joko Malang, yang diabadikan dalam "pe" yang berarti tempat, dan "malang" yang merujuk pada sosok tersebut.
Pemalang terlibat dalam kisah perlawanan melawan penjajahan Hindia Belanda, di mana beberapa bupati setianya bersatu dalam Perang Diponegoro pada tahun 1820-1830. Sebagai wilayah kadipaten Kerajaan Mataram Islam, Pemalang juga menyaksikan peristiwa dramatis pada era Hindia Belanda, dengan beberapa bupati yang gigih mendukung Pangeran Diponegoro dalam perjuangannya.
Hari Jadi Kabupaten Pemalang, yang semula terkait dengan tanggal pernyataan perlawanan Pangeran Diponegoro pada 20 Juli 1823, kemudian resmi ditetapkan pada tanggal 24 Januari 1575. Hari ini menjadi momen penting untuk merayakan dan memperingati kekayaan sejarah, keberanian tokoh-tokoh, serta identitas yang kaya tradisi dari Kabupaten Pemalang.
Asal-usul Nama Pemalang
Asal-usul nama Pemalang menggambarkan lapisan sejarah dan kearifan lokal yang membentuk identitas wilayah ini. Kisah dimulai pada zaman Majapahit, ketika daerah ini dijadikan pangkalan perang menuju Sriwijaya oleh Patih Gajah Mada. Dalam konteks ini, sosok besar bernama Ki Buyut Jiwandono atau Ki Buyut Banjaransari memegang peran sentral, memberikan dukungan penuh kepada Majapahit.
Sebagai bentuk penghargaan, wilayah Pemalang dijadikan daerah perdikan, bebas dari kewajiban pajak. Dengan berjalannya waktu, daerah ini menjadi tempat yang dihormati dan dikuasai oleh Raden Joko Malang, yang kemungkinan besar menjadi inspirasi bagi asal-usul nama "Pemalang". Dalam bahasa Jawa, "pe" berarti tempat, sementara "malang" mengacu pada sosok Raden Joko Malang. Oleh karena itu, Pemalang dapat diartikan sebagai tempat yang dikuasai oleh Raden Joko Malang, menggambarkan warisan sejarah dan kebijaksanaan lokal yang turun-temurun di wilayah ini.
Nah itu dia penjelasan mengenai Bagaimana Terbentuknya Kota Pemalang? Semoga informasi ini bisa membuat pengetahuan Mama bertambah, ya!
Baca juga:
oh jdi gtu, terimakasi sudah share yaa