Pernahkah kamu mendengar tentang Kesultanan Siak?
Apabila ini adalah pertama kalinya kamu mendengar tentang Kesultanan Siak, maka ini merupakan waktu yang tepat untuk kamu menyimak apa yang sudah aku rangkum mengenai sejarah Kesultanan Siak, silsilah kesultanan, keruntuhan Kesultanan Siak dan Dimanakah Pendiri Kesultanan Siak Wafat dan Dimakamkan?
Sejarah Kesultanan Siak
Jauh sebelum Indonesia merdeka masyarakat kuno telah mengenal sistem pemerintahan yang berbentuk kesultanan. Kesultanan ini didirikan oleh para pedagang dari negeri tetangga seperti China, India, dan Arab.
Indonesia saat itu memiliki salah satu jalur strategis pelayaran sehingga hal tersebut menjadi salah satu faktor masuknya aliran Hindu-Budha yang dibawa oleh para pedagang dari China yang menjadi cikal bakal berdirinya kesultanan di Indonesia.
Kesultanan yang pernah berdiri dan berkuasa di Pulau Sumatra adalah Kesultanan Siak Sri Indrapura. Kesultanan ini berdiri pada 1723-1945.
Pendiri dari kesultanan ini ialah Raja Kecik yang bergelar Sultan Abdul Jalil Rahmat Shah, putra Sultan Mahmud Syah dari Kesultanan Johor.
Pada abad ke-19 mengalami masa kejayaan ketika di bawah pemerintahan Sultan Assayaidis Syarief Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin pada 1889-1908. Ketika pada masa pemerintahannya, Sultan Hasyiem membangun Istana Siak.
Sebelum Kesultanan Siak berdiri, daerahnya adalah wilayah yang berada di bawah kekuasaan Kesultanan Johor. Ketika Kesultanan Johor runtuh, wilayah Siak terjadi kekosongan kekuasaan selama hampir 100 tahun.
Raja Kecil yang pernah terlibat dalam perang saudara di Johor kemudian menetap di Bintan, dan kemudian mendirikan negeri baru di pinggir Suangai Buantan, anak Sungai Siak. Negeri baru yang berpusat di Buantan ini dinamain Kesultanan Siak.
Kendati demikian, pusat kesultanan sempat beberapa kali mengalami pemindahan. Namun, saat masa pemerintahan Sultan Ismail pada 1827-1864, pusat kesultanan akhirnya menetap di Kota Siak Sri Indrapura sampai akhir pemerintahannya.
Silsilah Kesultanan Siak
Berikut merupakan nama-nama dari Kesultanan Siak berdasarkan periode pemerintahannya.
1. Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah (1723-1746)
2. Sultan Muhammad Abdul Jalil Jalaluddin Syah (1746-1760)
3. Sultan Ismail Abdul Jalil Jalaluddin Syah (1760-1761)
4. Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah (1761-1766)
5. Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah (1765-1779)
6. Sultan Ismail Abdul Jalil Jalaluddin Syah (1779-1781)
7. Sultan Yahya Abdul Jalil Muzaffar Syah (1781-1791)
8. Sultan As-Sayyid Al-Sharif Ali Abdul Jalil Syaifuddin (1791-1811)
9. Sultan As-Sayyid Al-Sharif Ibrahim Abdul Jalil Khalliludin (1811-1827)
10. Sultan As-Sayyid Al-Sharif Ismail Abdul Jalil Syaifuddin (1827-1865)
11. Sultan As-Sayyid Al-Sharif Kassim Abdul Jalil Syaifuddin (1864-1889)
12. Sultan As-Sayyid Al-Sharif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin (1889-1908)
13. Sultan As-Sayyid Al-Sharif Kassim Abdul Jalil Syaifuddin II (1915-1945)
Keruntuhan Kesultanan Siak
Keruntuhan Kesultanan Siak diawali dengan ekspansi kolonialisasi Belanda ke kawasan timur Pulau Sumatra. Akibat dari ekspansi Belanda tersebut wilayah kedaulatan Siak menjadi semakin menyempit.
Pada 1840, Sultan Siak dipaksa untuk menandatangani perjanjian dengan Inggris yang membuat wilayahnya menjadi semakin sempit. Kemudian, pada 1858, Kesultanan Siak benar-benar kehilangan kedaulatannya setelah menandatangani perjanjian dengan Belanda.
Perubahan tersebut memberikan pengaruh hegemoni Siak atas wilayah-wilayah yang pernah dikuasainya lenyap. Meskipun begitu, Kesultanan Siak masih mampu bertahan sampai masa kemerdekaan Indonesia.
Kemudian saat kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada 17 Agustus 1945, sultan terakhir Siak, yakni Sultan Syarif Kasim II menyatakan Kesultanan Siak resmi bergabung dengan Republik Indonesia.
Dimanakah Pendiri Kesultanan Siak Wafat dan Dimakamkan?
Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah wafat di Negeri Senapelan, Kampung Bukit pada tahun 1745 dan dimakamkan di Buantan. Setelah wafatnya pendiri Kesultanan Siak, beliau diberi gelar Marhum Buantan.
Itulah rangkuman informasi dari aku mengenai sejarah Kesultanan Siak, silsilah kesultanan, keruntuhan Kesultanan Siak dan Dimanakah Pendiri Kesultanan Siak Wafat dan Dimakamkan?
Semoga informasi ini dapat memberikan manfaat, ya!
Baca juga:
Pernahkah kamu mendengar tentang Kesultanan Siak?
Apabila ini adalah pertama kalinya kamu mendengar tentang Kesultanan Siak, maka ini merupakan waktu yang tepat untuk kamu menyimak apa yang sudah aku rangkum mengenai sejarah Kesultanan Siak, silsilah kesultanan, keruntuhan Kesultanan Siak dan Dimanakah Pendiri Kesultanan Siak Wafat dan Dimakamkan?
Sejarah Kesultanan Siak
Jauh sebelum Indonesia merdeka masyarakat kuno telah mengenal sistem pemerintahan yang berbentuk kesultanan. Kesultanan ini didirikan oleh para pedagang dari negeri tetangga seperti China, India, dan Arab.
Indonesia saat itu memiliki salah satu jalur strategis pelayaran sehingga hal tersebut menjadi salah satu faktor masuknya aliran Hindu-Budha yang dibawa oleh para pedagang dari China yang menjadi cikal bakal berdirinya kesultanan di Indonesia.
Kesultanan yang pernah berdiri dan berkuasa di Pulau Sumatra adalah Kesultanan Siak Sri Indrapura. Kesultanan ini berdiri pada 1723-1945.
Pendiri dari kesultanan ini ialah Raja Kecik yang bergelar Sultan Abdul Jalil Rahmat Shah, putra Sultan Mahmud Syah dari Kesultanan Johor.
Pada abad ke-19 mengalami masa kejayaan ketika di bawah pemerintahan Sultan Assayaidis Syarief Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin pada 1889-1908. Ketika pada masa pemerintahannya, Sultan Hasyiem membangun Istana Siak.
Sebelum Kesultanan Siak berdiri, daerahnya adalah wilayah yang berada di bawah kekuasaan Kesultanan Johor. Ketika Kesultanan Johor runtuh, wilayah Siak terjadi kekosongan kekuasaan selama hampir 100 tahun.
Raja Kecil yang pernah terlibat dalam perang saudara di Johor kemudian menetap di Bintan, dan kemudian mendirikan negeri baru di pinggir Suangai Buantan, anak Sungai Siak. Negeri baru yang berpusat di Buantan ini dinamain Kesultanan Siak.
Kendati demikian, pusat kesultanan sempat beberapa kali mengalami pemindahan. Namun, saat masa pemerintahan Sultan Ismail pada 1827-1864, pusat kesultanan akhirnya menetap di Kota Siak Sri Indrapura sampai akhir pemerintahannya.
Silsilah Kesultanan Siak
Berikut merupakan nama-nama dari Kesultanan Siak berdasarkan periode pemerintahannya.
1. Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah (1723-1746)
2. Sultan Muhammad Abdul Jalil Jalaluddin Syah (1746-1760)
3. Sultan Ismail Abdul Jalil Jalaluddin Syah (1760-1761)
4. Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah (1761-1766)
5. Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah (1765-1779)
6. Sultan Ismail Abdul Jalil Jalaluddin Syah (1779-1781)
7. Sultan Yahya Abdul Jalil Muzaffar Syah (1781-1791)
8. Sultan As-Sayyid Al-Sharif Ali Abdul Jalil Syaifuddin (1791-1811)
9. Sultan As-Sayyid Al-Sharif Ibrahim Abdul Jalil Khalliludin (1811-1827)
10. Sultan As-Sayyid Al-Sharif Ismail Abdul Jalil Syaifuddin (1827-1865)
11. Sultan As-Sayyid Al-Sharif Kassim Abdul Jalil Syaifuddin (1864-1889)
12. Sultan As-Sayyid Al-Sharif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin (1889-1908)
13. Sultan As-Sayyid Al-Sharif Kassim Abdul Jalil Syaifuddin II (1915-1945)
Keruntuhan Kesultanan Siak
Keruntuhan Kesultanan Siak diawali dengan ekspansi kolonialisasi Belanda ke kawasan timur Pulau Sumatra. Akibat dari ekspansi Belanda tersebut wilayah kedaulatan Siak menjadi semakin menyempit.
Pada 1840, Sultan Siak dipaksa untuk menandatangani perjanjian dengan Inggris yang membuat wilayahnya menjadi semakin sempit. Kemudian, pada 1858, Kesultanan Siak benar-benar kehilangan kedaulatannya setelah menandatangani perjanjian dengan Belanda.
Perubahan tersebut memberikan pengaruh hegemoni Siak atas wilayah-wilayah yang pernah dikuasainya lenyap. Meskipun begitu, Kesultanan Siak masih mampu bertahan sampai masa kemerdekaan Indonesia.
Kemudian saat kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada 17 Agustus 1945, sultan terakhir Siak, yakni Sultan Syarif Kasim II menyatakan Kesultanan Siak resmi bergabung dengan Republik Indonesia.
Dimanakah Pendiri Kesultanan Siak Wafat dan Dimakamkan?
Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah wafat di Negeri Senapelan, Kampung Bukit pada tahun 1745 dan dimakamkan di Buantan. Setelah wafatnya pendiri Kesultanan Siak, beliau diberi gelar Marhum Buantan.
Itulah rangkuman informasi dari aku mengenai sejarah Kesultanan Siak, silsilah kesultanan, keruntuhan Kesultanan Siak dan Dimanakah Pendiri Kesultanan Siak Wafat dan Dimakamkan?
Semoga informasi ini dapat memberikan manfaat, ya!
Baca juga:
baru tahu saya