Dimanakah Perumusan Naskah Proklamasi Dilakukan?

group-image

Pada tanggal 17 Agustus tahun 2023 ini Indonesia akan berumur 78 tahun tuanya. Hari kemerdekan menjadi hari yang paling ditunggu rakyat Indonesia sejak dahulu kala. Zaman sekarang Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus dimeriahkan dengan berbagai lomba yang memberikan solidaritas antar sesama. 

Perlu kita tahu bahwa kemerdekaan yang kita miliki dari 78 tahun yang lalu, dibuktikan dari naskah proklamasi, lho, Ma. Penasaran Dimanakah Perumusan Naskah Proklamasi Dilakukan? Yuk, simak selengkapnya informasi di bawah ini! 

1. Kronologi pembuatan naskah proklamasi  

  • Naskah proklamasi adalah bukti tertulis dari kemerdekaan Indonesia. Naskah ini merupakan tulisan tangan Ir. Soekarno yang sepenuhnya disahkan oleh peserta sidang perumusan. Proses yang terjadi ketika mendeklarasikan kemerdekan tentunya tidak mudah. 
  • Kronologi dimulai dari Sekutu yang menjatuhkan bom atom ke kota Hiroshima dan Nagasaki. Akibat kejadian ini, Kaisar Hirohito pun menyatakan bahwa pasukan Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu tanggal 15 Agustus 1945. 
  • Para pemuda yang mendengarkan kabar bahwa Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu langsung mendesak Soekarno dan Hatta untuk memanfaatkan situasi ini. 
  • Soekarno dan Hatta sempat menolak dikarenakan belum adanya pernyataan resmi dari Jepang. Golongan orang tua banyak menyarankan untuk menunggu sampai 24 Agustus yakni dimana Marsekal Terauchi menetapkan waktu kemerdekaan Indonesia. 
  • Tanggal 15 Agustus para pemuda yang dipimpin oleh Sukarni, Chairul Saleh, dan Wikana sepakat untuk mengamankan Soekarno dan Hatta bersamaan dengan Ibu Fatmawati dan Guntur ke Rengasdengklok. Hal ini dilakukan dengan harapan mereka menuruti keinginan pemuda. 
  • Setelah mengamankan orang-orang itu, pada tanggal 16 Agustus 1945 tidak terjadi kesepakatan apapun sampai sorenya. Kemudian Ahmad Soebardjo datang dan membujuk para pemuda untuk melepaskan Soekarno dan Hatta dengan jaminan proklamasi akan terjadi besoknya. 
  • Malamnya, rombongan tersebut berangkat ke Jakarta dan langsung menuju rumah Laksamana Maeda untuk membahas masalah yang ada. Setelah itu Maeda mengajak tiga tokoh pemuda itu untuk bertemu dengan Gunseikan (Kepala Pemerintahan Militer), yaitu Jenderal Moichiro Yamamoto. 
  • Jawaban yang mereka dapatkan tidak sesuai harapan. Jenderal Nishimura yang mewakili Gunseikan melarang adanya perubahan situasi apapun dan diharuskan untuk menunggu Sekutu. Ketiga tokoh tentunya berpikir bahwa Jepang sudah tidak bisa diharapkan lagi dan kemerdekaan harus segera dirancang.

Lalu Dimanakah Perumusan Naskah Proklamasi Dilakukan? dan kapan naskah itu dibacakan? 

  • Tanggal 17 Agustus 1945 pukul 03.00 WIB, tepatnya di ruang makan rumah Laksamana Maeda lah Soekarno, Hatta dan Soebardjo menyusun naskah proklamasi. Butuh waktu 2 jam untuk membuat naskah sebanyak 2 alinea itu. Naskah proklamasi ini lalu diberikan kepada Sayuti Melik untuk diketik dengan didampingi Burhanuddin Mohammad Diah.
  • Setelah selesai diketik, naskah proklamasi itu kemudian ditandatangani oleh Ir. Soekarno. Pada hari yang sama yaitu 17 Agustus 1945 tepatnya pukul 10.00 WIB, naskah proklamasi dibacakan di halaman rumah Soekarno Jl. Pegangsaan Timur No.56. 

2. Fakta menarik sejarah proses perumusan naskah proklamasi 

Dalam proses pembentukan naskah proklamasi terdapat fakta-fakta menarik, lho.

Pertama, mesin ketik yang digunakan Sayuti Melik merupakan buatan Jerman dan pinjaman dari Kolonel Kandeler yaitu komandan Angkatan Laut Jerman (Kriegsmarine). Satsuki Mishima lah yang berinisiatif meminjamkannya, karena pada saat itu mesin ketik yang ada di rumah Laksamana Maeda hanya tersedia mesin ketik yang berhuruf kanji. 

Saat penulisan naskah pada dini hari itu, Laksamana Maeda yang berpesan pada stafnya termasuk Satsuki Mishima yang merupakan Kepala Staf Bagian Rumah Tangga diamanahkan untuk menjamu para tamunya. Ia tahu bahwa sebagian orang yang ada pada saat itu adalah muslim dan akan menjalankan ibadah puasa. Satsuki kemudian berinisiatif membuatkan menu makan sahur yaitu nasi goreng dan makanan pendamping seperti sarden, telur, dan roti.

Fakta berikutnya terdapat pada saat penulisan naskah proklamasi. Saat itu Soekarno yang menuliskan konsep sedangkan Moh Hatta dan Ahmad Soebardjo yang menuangkan pikirannya secara lisan. Secarik kertas yang digunakan untuk menulis naskah proklamasi ini adalah sobekan dari block note yang lembarannya bergaris-garis biru.

Itu dia informasi yang semoga bisa menjawab pertanyaan Dimanakah Perumusan Naskah Proklamasi Dilakukan? dan fakta menarik dibalik perumusannya. Semoga bermanfaat ya! 

Baca juga: