Peristiwa Bandung Lautan Api pada tahun 1946 adalah salah satu momen penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Kejadian ini bahkan dijadikan sebuah lagu.
Namun, apakah Mamah sudah mengetahui Foto Bandung 1946 Lautan Api dan Sejarahnya? Jika belum, yuk simak tulisan ini Ma.
Foto Bandung 1946 Lautan Api dan Sejarahnya
Bandung Lautan Api merupakan peristiwa bersejarah yang terjadi pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 24 Maret 1946, Bandung Selatan dibumihanguskan oleh para pejuang Indonesia sebagai bagian dari upaya untuk menghindari penjajahan Belanda dan sekutunya.
Peristiwa ini direkam dalam berbagai buku sejarah, termasuk dalam buku IPS untuk kelas IX SMP oleh Nana Supriatna, dkk, serta Ringkasan Pengetahuan Sosial untuk SD dan MI oleh Rachmat, serta disusun berdasarkan informasi dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Datangnya Pasukan Sekutu
Pada 12 Oktober 1945, pasukan Sekutu di bawah Brigade MacDonald tiba di Bandung. Mereka memaksa warga untuk menyerahkan senjata yang diperoleh setelah melucuti tentara Jepang. Kondisi semakin memanas saat orang-orang Belanda yang baru bebas dari kamp tahanan melakukan tindakan yang mengacaukan keamanan negara.
Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan badan-badan perjuangan lainnya melakukan serangan kepada sekutu. Markas-markas sekutu di Bandung bagian utara, termasuk Hotel Homan dan Hotel Preanger, menjadi sasaran. Perlawanan ini menjadi awal dari peristiwa tragis yang menghantam kota Bandung.
Ultimatum Pertama
Setelah terjadinya serangan terhadap pasukan sekutu di Bandung, ultimatum pertama dikeluarkan kepada Gubernur Jawa Barat pada 29 November 1945. Isinya menuntut pengosongan wilayah Bandung Utara oleh penduduk Indonesia. Sementara itu, Bandung Selatan tetap berada di bawah kendali Indonesia, dengan banyak pos-pos gerilya yang didirikan oleh pasukan Indonesia.
Ultimatum Kedua
Perlawanan yang terus berlanjut menyebabkan pasukan sekutu mengeluarkan ultimatum kedua pada 23 Maret 1946. Kali ini, seluruh penduduk dan pasukan Indonesia diminta untuk mengosongkan seluruh Kota Bandung. Pemerintah RI, demi alasan politik dan keselamatan rakyat, memerintahkan pengosongan Bandung Selatan.
Meskipun dihadapkan pada ultimatum tersebut, tokoh-tokoh pejuang seperti Aruji Kartawinata, Suryadarma, dan Kolonel Abdul Haris Nasution, setuju untuk mematuhi perintah pemerintah pusat. Namun, mereka menolak untuk menyerahkan Bandung Selatan kepada musuh. Akhirnya, Bandung Selatan dibumihanguskan setelah masyarakat diungsikan, menciptakan pemandangan mengerikan yang dikenal sebagai Bandung Lautan Api.
Dalam peristiwa tersebut, banyak bangunan bersejarah dan simbol kebanggaan kota Bandung yang ikut terbakar, termasuk Bank Rakyat Bandung, Kawasan Banceuy, Cicadas, Braga, Tegalega, hingga Asrama Tentara Rakyat Indonesia. Tragedi bumi hangus ini meninggalkan luka mendalam bagi masyarakat Bandung dan menjadi bagian dari sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Monumen Bandung Lautan Api
Tanggal 24 Maret kini diperingati sebagai Hari Peringatan Bandung Lautan Api. Monumen setinggi 45 meter dibangun untuk mengenang peristiwa bersejarah ini. Monumen tersebut berbentuk tiga buah bambu yang menjadi penyulut kobaran api, melambangkan semangat perjuangan yang tak pernah padam. Dinamakan Bandung Lautan Api, monumen ini menjadi simbol keberanian dan pengorbanan para pejuang Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan.
Itu dia Foto Bandung 1946 Lautan Api dan Sejarahnya. Semoga informasi ini bisa memperluas wawasan Mama ya!
Baca juga:
Peristiwa Bandung Lautan Api pada tahun 1946 adalah salah satu momen penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Kejadian ini bahkan dijadikan sebuah lagu.
Namun, apakah Mamah sudah mengetahui Foto Bandung 1946 Lautan Api dan Sejarahnya? Jika belum, yuk simak tulisan ini Ma.
Foto Bandung 1946 Lautan Api dan Sejarahnya
Bandung Lautan Api merupakan peristiwa bersejarah yang terjadi pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 24 Maret 1946, Bandung Selatan dibumihanguskan oleh para pejuang Indonesia sebagai bagian dari upaya untuk menghindari penjajahan Belanda dan sekutunya.
Peristiwa ini direkam dalam berbagai buku sejarah, termasuk dalam buku IPS untuk kelas IX SMP oleh Nana Supriatna, dkk, serta Ringkasan Pengetahuan Sosial untuk SD dan MI oleh Rachmat, serta disusun berdasarkan informasi dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Datangnya Pasukan Sekutu
Pada 12 Oktober 1945, pasukan Sekutu di bawah Brigade MacDonald tiba di Bandung. Mereka memaksa warga untuk menyerahkan senjata yang diperoleh setelah melucuti tentara Jepang. Kondisi semakin memanas saat orang-orang Belanda yang baru bebas dari kamp tahanan melakukan tindakan yang mengacaukan keamanan negara.
Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan badan-badan perjuangan lainnya melakukan serangan kepada sekutu. Markas-markas sekutu di Bandung bagian utara, termasuk Hotel Homan dan Hotel Preanger, menjadi sasaran. Perlawanan ini menjadi awal dari peristiwa tragis yang menghantam kota Bandung.
Ultimatum Pertama
Setelah terjadinya serangan terhadap pasukan sekutu di Bandung, ultimatum pertama dikeluarkan kepada Gubernur Jawa Barat pada 29 November 1945. Isinya menuntut pengosongan wilayah Bandung Utara oleh penduduk Indonesia. Sementara itu, Bandung Selatan tetap berada di bawah kendali Indonesia, dengan banyak pos-pos gerilya yang didirikan oleh pasukan Indonesia.
Ultimatum Kedua
Perlawanan yang terus berlanjut menyebabkan pasukan sekutu mengeluarkan ultimatum kedua pada 23 Maret 1946. Kali ini, seluruh penduduk dan pasukan Indonesia diminta untuk mengosongkan seluruh Kota Bandung. Pemerintah RI, demi alasan politik dan keselamatan rakyat, memerintahkan pengosongan Bandung Selatan.
Meskipun dihadapkan pada ultimatum tersebut, tokoh-tokoh pejuang seperti Aruji Kartawinata, Suryadarma, dan Kolonel Abdul Haris Nasution, setuju untuk mematuhi perintah pemerintah pusat. Namun, mereka menolak untuk menyerahkan Bandung Selatan kepada musuh. Akhirnya, Bandung Selatan dibumihanguskan setelah masyarakat diungsikan, menciptakan pemandangan mengerikan yang dikenal sebagai Bandung Lautan Api.
Dalam peristiwa tersebut, banyak bangunan bersejarah dan simbol kebanggaan kota Bandung yang ikut terbakar, termasuk Bank Rakyat Bandung, Kawasan Banceuy, Cicadas, Braga, Tegalega, hingga Asrama Tentara Rakyat Indonesia. Tragedi bumi hangus ini meninggalkan luka mendalam bagi masyarakat Bandung dan menjadi bagian dari sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Monumen Bandung Lautan Api
Tanggal 24 Maret kini diperingati sebagai Hari Peringatan Bandung Lautan Api. Monumen setinggi 45 meter dibangun untuk mengenang peristiwa bersejarah ini. Monumen tersebut berbentuk tiga buah bambu yang menjadi penyulut kobaran api, melambangkan semangat perjuangan yang tak pernah padam. Dinamakan Bandung Lautan Api, monumen ini menjadi simbol keberanian dan pengorbanan para pejuang Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan.
Itu dia Foto Bandung 1946 Lautan Api dan Sejarahnya. Semoga informasi ini bisa memperluas wawasan Mama ya!
Baca juga:
Peristiwa Bandung Lautan Api pada tahun 1946 adalah salah satu momen penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Kejadian ini bahkan dijadikan sebuah lagu.
Namun, apakah Mamah sudah mengetahui Foto Bandung 1946 Lautan Api dan Sejarahnya? Jika belum, yuk simak tulisan ini Ma.
Foto Bandung 1946 Lautan Api dan Sejarahnya
Bandung Lautan Api merupakan peristiwa bersejarah yang terjadi pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 24 Maret 1946, Bandung Selatan dibumihanguskan oleh para pejuang Indonesia sebagai bagian dari upaya untuk menghindari penjajahan Belanda dan sekutunya.
Peristiwa ini direkam dalam berbagai buku sejarah, termasuk dalam buku IPS untuk kelas IX SMP oleh Nana Supriatna, dkk, serta Ringkasan Pengetahuan Sosial untuk SD dan MI oleh Rachmat, serta disusun berdasarkan informasi dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Datangnya Pasukan Sekutu
Pada 12 Oktober 1945, pasukan Sekutu di bawah Brigade MacDonald tiba di Bandung. Mereka memaksa warga untuk menyerahkan senjata yang diperoleh setelah melucuti tentara Jepang. Kondisi semakin memanas saat orang-orang Belanda yang baru bebas dari kamp tahanan melakukan tindakan yang mengacaukan keamanan negara.
Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan badan-badan perjuangan lainnya melakukan serangan kepada sekutu. Markas-markas sekutu di Bandung bagian utara, termasuk Hotel Homan dan Hotel Preanger, menjadi sasaran. Perlawanan ini menjadi awal dari peristiwa tragis yang menghantam kota Bandung.
Ultimatum Pertama
Setelah terjadinya serangan terhadap pasukan sekutu di Bandung, ultimatum pertama dikeluarkan kepada Gubernur Jawa Barat pada 29 November 1945. Isinya menuntut pengosongan wilayah Bandung Utara oleh penduduk Indonesia. Sementara itu, Bandung Selatan tetap berada di bawah kendali Indonesia, dengan banyak pos-pos gerilya yang didirikan oleh pasukan Indonesia.
Ultimatum Kedua
Perlawanan yang terus berlanjut menyebabkan pasukan sekutu mengeluarkan ultimatum kedua pada 23 Maret 1946. Kali ini, seluruh penduduk dan pasukan Indonesia diminta untuk mengosongkan seluruh Kota Bandung. Pemerintah RI, demi alasan politik dan keselamatan rakyat, memerintahkan pengosongan Bandung Selatan.
Meskipun dihadapkan pada ultimatum tersebut, tokoh-tokoh pejuang seperti Aruji Kartawinata, Suryadarma, dan Kolonel Abdul Haris Nasution, setuju untuk mematuhi perintah pemerintah pusat. Namun, mereka menolak untuk menyerahkan Bandung Selatan kepada musuh. Akhirnya, Bandung Selatan dibumihanguskan setelah masyarakat diungsikan, menciptakan pemandangan mengerikan yang dikenal sebagai Bandung Lautan Api.
Dalam peristiwa tersebut, banyak bangunan bersejarah dan simbol kebanggaan kota Bandung yang ikut terbakar, termasuk Bank Rakyat Bandung, Kawasan Banceuy, Cicadas, Braga, Tegalega, hingga Asrama Tentara Rakyat Indonesia. Tragedi bumi hangus ini meninggalkan luka mendalam bagi masyarakat Bandung dan menjadi bagian dari sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Monumen Bandung Lautan Api
Tanggal 24 Maret kini diperingati sebagai Hari Peringatan Bandung Lautan Api. Monumen setinggi 45 meter dibangun untuk mengenang peristiwa bersejarah ini. Monumen tersebut berbentuk tiga buah bambu yang menjadi penyulut kobaran api, melambangkan semangat perjuangan yang tak pernah padam. Dinamakan Bandung Lautan Api, monumen ini menjadi simbol keberanian dan pengorbanan para pejuang Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan.
Itu dia Foto Bandung 1946 Lautan Api dan Sejarahnya. Semoga informasi ini bisa memperluas wawasan Mama ya!
Baca juga:
apa seluruh bandung benar-benar terbakar? terus dulu gmna ya cara madamin apinya? aku jdi penasaran...
oh jdi itu sejarahnya, terima kasih sudah share ya..