Kenapa Disebut Laut Mati, Bukan Danau?
Laut Mati, sebuah cekungan air asin yang terletak di antara Israel, Yordania, dan Tepi Barat, menjadi perbincangan yang menarik karena sebutannya yang unik "Laut Mati." Mama penasaran tidak Kenapa Disebut Laut Mati, Bukan Danau? Yuk cari tau jawabannya di sini!
Meskipun istilah "laut" biasanya merujuk pada badan air yang terhubung dengan laut besar, Laut Mati sebenarnya adalah danau. Laut Mati memiliki sejarah yang tercatat dalam Kitab Kejadian, kitab suci Ibrani, sebagai "Salt Sea" atau "laut garam." Kandungan garam yang luar biasa tinggi, mendekati 35 persen, menjadikannya danau paling asin di Bumi. Uniknya, danau ini terkurung daratan dan tidak memiliki aliran keluar, sehingga garam terperangkap dan tidak dapat keluar.
Kenapa Disebut Laut Mati, Bukan Danau?
Pada zaman Romawi, orang-orang menyebutnya "Laut Mati" karena kekurangan bentuk kehidupan "normal" seperti ikan, tumbuhan, dan hewan. Sejak saat itu, Laut Mati dikenal dengan nama tersebut, meskipun juga dikenal dengan sejumlah nama lain seperti Laut Asin, Laut Dataran, hingga Laut Setan dalam berbagai kebudayaan.
Laut Mati, secara sederhana, sulit mendukung kehidupan layaknya danau atau lautan pada umumnya. Tingginya kandungan garam di Laut Mati membuatnya sulit bagi hewan dan tumbuhan untuk hidup di sana. Garam umumnya digunakan untuk mengawetkan makanan, dan ion garam mempengaruhi tekanan osmotik sel, menyebabkan keluarnya air dari sel dan pada akhirnya membunuh sel tumbuhan, hewan, serta mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri.
Meski demikian, terdapat beberapa organisme yang mampu bertahan hidup di Laut Mati. Dilansir dari laman tersebut, bakteri, jamur, dan alga Dunaliella adalah beberapa bentuk kehidupan yang dapat ditemukan di sana. Alga Dunaliella memberikan nutrisi untuk halobacteria, bakteri pencinta garam. Di sekitarnya juga hidup beberapa spesies burung, mamalia seperti kelinci, serigala, rubah, hingga macan tutul.
Salinitas air Laut Mati sangat tinggi dan konsentrasi garam semakin meningkat di dasar danau. Fenomena ini menciptakan dua massa air yang berbeda di dalam danau selama bertahun-tahun. Hingga kedalaman sekitar 40 meter, suhu berfluktuasi antara 19 hingga 37 derajat Celsius dengan salinitas kurang dari 300 bagian per seribu.
Di zona transisi, antara kedalaman 40 hingga 100 meter, suhu mencapai 22 derajat Celsius dengan salinitas lebih tinggi sekitar 332 bagian per seribu. Di wilayah ini, terdapat hidrogen sulfida dan konsentrasi tinggi magnesium, kalium, klorin, dan bromin. Perairan dalam Laut Mati penuh dengan natrium klorida yang mengendap ke dasar dan tetap berada di dasar secara permanen karena sifatnya yang sangat asin dan padat.
Nah itu dia jawaban dari pertanyaan; Kenapa Disebut Laut Mati, Bukan Danau? Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk Mama ya!
Baca juga:
Laut Mati, sebuah cekungan air asin yang terletak di antara Israel, Yordania, dan Tepi Barat, menjadi perbincangan yang menarik karena sebutannya yang unik "Laut Mati." Mama penasaran tidak Kenapa Disebut Laut Mati, Bukan Danau? Yuk cari tau jawabannya di sini!
Meskipun istilah "laut" biasanya merujuk pada badan air yang terhubung dengan laut besar, Laut Mati sebenarnya adalah danau. Laut Mati memiliki sejarah yang tercatat dalam Kitab Kejadian, kitab suci Ibrani, sebagai "Salt Sea" atau "laut garam." Kandungan garam yang luar biasa tinggi, mendekati 35 persen, menjadikannya danau paling asin di Bumi. Uniknya, danau ini terkurung daratan dan tidak memiliki aliran keluar, sehingga garam terperangkap dan tidak dapat keluar.
Kenapa Disebut Laut Mati, Bukan Danau?
Pada zaman Romawi, orang-orang menyebutnya "Laut Mati" karena kekurangan bentuk kehidupan "normal" seperti ikan, tumbuhan, dan hewan. Sejak saat itu, Laut Mati dikenal dengan nama tersebut, meskipun juga dikenal dengan sejumlah nama lain seperti Laut Asin, Laut Dataran, hingga Laut Setan dalam berbagai kebudayaan.
Laut Mati, secara sederhana, sulit mendukung kehidupan layaknya danau atau lautan pada umumnya. Tingginya kandungan garam di Laut Mati membuatnya sulit bagi hewan dan tumbuhan untuk hidup di sana. Garam umumnya digunakan untuk mengawetkan makanan, dan ion garam mempengaruhi tekanan osmotik sel, menyebabkan keluarnya air dari sel dan pada akhirnya membunuh sel tumbuhan, hewan, serta mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri.
Meski demikian, terdapat beberapa organisme yang mampu bertahan hidup di Laut Mati. Dilansir dari laman tersebut, bakteri, jamur, dan alga Dunaliella adalah beberapa bentuk kehidupan yang dapat ditemukan di sana. Alga Dunaliella memberikan nutrisi untuk halobacteria, bakteri pencinta garam. Di sekitarnya juga hidup beberapa spesies burung, mamalia seperti kelinci, serigala, rubah, hingga macan tutul.
Salinitas air Laut Mati sangat tinggi dan konsentrasi garam semakin meningkat di dasar danau. Fenomena ini menciptakan dua massa air yang berbeda di dalam danau selama bertahun-tahun. Hingga kedalaman sekitar 40 meter, suhu berfluktuasi antara 19 hingga 37 derajat Celsius dengan salinitas kurang dari 300 bagian per seribu.
Di zona transisi, antara kedalaman 40 hingga 100 meter, suhu mencapai 22 derajat Celsius dengan salinitas lebih tinggi sekitar 332 bagian per seribu. Di wilayah ini, terdapat hidrogen sulfida dan konsentrasi tinggi magnesium, kalium, klorin, dan bromin. Perairan dalam Laut Mati penuh dengan natrium klorida yang mengendap ke dasar dan tetap berada di dasar secara permanen karena sifatnya yang sangat asin dan padat.
Nah itu dia jawaban dari pertanyaan; Kenapa Disebut Laut Mati, Bukan Danau? Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk Mama ya!
Baca juga:
tapi kalo fenomena sungai di dalam air laut itu gimana ya?