- Beranda
- Semua Grup
- Big Kid
- Dunia Sekolah Anak
- Makna Peribahasa Mati Berkalang Tanah Lebih Baik Daripada Hidup Bercermin Bangkai
Makna Peribahasa Mati Berkalang Tanah Lebih Baik Daripada Hidup Bercermin Bangkai
Kamu lagi belajar peribahasa?
Pernah dengar peribahasa “Mati Berkalang Tanah Lebih Baik Daripada Hidup Bercermin Bangkai”?
Buat yang belum tahu artinya, kali ini aku akan berikan informasi lengkapnya. Berikut ini Makna Peribahasa Mati Berkalang Tanah Lebih Baik Daripada Hidup Bercermin Bangkai.
Apa itu peribahasa?
Peribahasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan suatu kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya. Biasanya kalimat atau kata ini mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.
Makna Peribahasa Mati Berkalang Tanah Lebih Baik Daripada Hidup Bercermin Bangkai
Salah satu peribahasa yang banyak disampaikan yakni “Mati Berkalang Tanah Lebih Baik Daripada Hidup Bercermin Bangkai”. Kamu sudah tahu artinya?
Mati Berkalang Tanah Lebih Baik Daripada Hidup Bercermin Bangkai berarti “lebih baik mati, daripada hidup menanggung malu” atau kalimatnya bisa dibalik "daripada hidup menanggung malu, lebih baik mati".
Menurut KBBI, peribahasa Mati Berkalang Tanah Lebih Baik Daripada Hidup Bercermin Bangkai memiliki kata dasar “Berkalang”. Peribahasa yang satu ini sudah diajarkan sejak lama, terutama setelah ada Sekolah Rakyat, yakni di tahun 50an.
Contoh kalimat
Berikut ini contoh kalimat yang menggunakan peribahasa Mati Berkalang Tanah Lebih Baik Daripada Hidup Bercermin Bangkai.
“Sungguh, saya tidak akan menyakiti hati siapapun. Karena itu merupakan tindakan memalukan. Daripada hidup bercermin bangkai, lebih baik mati berkalang tanah”
Artinya: Sungguh, saya tidak akan menyakiti hati siapapun. Karena itu merupakan tindakan memalukan. Saya lebih baik mati, daripada hidup menanggung malu.
Jadi itulah informasi mengenai Makna Peribahasa Mati Berkalang Tanah Lebih Baik Daripada Hidup Bercermin Bangkai. Jangan salah lagi, ya!
Baca juga: