Mama udah tahu belum ada satelit internet Indonesia bernama Satria-1 yang udah diluncurkan dalam waktu dekat ini? Nah, di thread ini, aku mau share mengenai Satria-1 nih, Ma. Kira-kira Satelit Satria 1 Milik Siapa? Yuk, disimak threadnya!
Satelit Satria 1 Milik Siapa?
Apa itu Satelit Satria-1?
Mahfud MD, selaku Pelaksana Tugas Menteri Komunikasi dan Informatika, mengatakan bahwa Satelit Republik Indonesia-1 (Satria-1) adalah satelit internet Indonesia pertama yang berhasil diluncurkan. Satria-1 juga merupakan satelit dengan kapasitas terbesar di Asia dan satelit multifungsi pertama milik pemerintah.
Spesifikasi Satelit Satria-1
Satelit Satria-1 akan menempati orbit 146° bujur timur, tepat di atas Pulau Papua. Namun, satelit ini tidak dapat langsung digunakan untuk mengakses internet saat sampai di orbit. Perlu waktu selama 145 hari setelah peluncuran untuk melalui ragam tes. Kapasitas awal dari satelit ini adalah 10 Gbps saat mencapai orbit dan melakukan uji coba. Dengan kapasitas hingga 150 Gbps yang direncanakan dapat dirasakan pada tiga tahun yang akan datang, satelit ini diharapkan akan melayani 20-30 ribu titik layanan publik di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Satria-1 termasuk satelit yang sangat modern karena menggunakan electric propulsion untuk ke orbit dari titik satelit itu dilepaskan oleh peluncur. Setelah 20 tahun, Satelit Satria-1 akan menjadi sampah antariksa karena masa pakai dari satelit ini sudah habis.
Satelit Satria-1 Milik Siapa?
Pada hari Senin, 19 Juni 2023, Satelit Satria-1 milik pemerintah ini, berhasil diluncurkan oleh Space Exploration Technologies Corporation (SpaceX) ke orbit di landasan Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat. Anggaran untuk Satelit Satria-1 membengkak. Pemerintah mengeluarkan biaya dari awalnya US$450 juta atau sekitar Rp6,6 trillun menjadi US$540 juta atau sekitar Rp8 triliun. Pemicu dibalik pembengkakan anggaran tersebut adalah perubahan rencana pengangkutan satelit dari Prancis ke Florida. Awalnya, pengangkutan satelit akan memakai Pesawat Antonov. Kemudian, terjadi perubahan rencana akibat masalah teknis dan geopolitik global. Tempat merakit satelit ini ada di Thales dan akan diangkut dengan pesawat Antonov. Namun, perang antara Rusia dan Ukraina terjadi dan mungkin juga karena rusak, satelit diangkut lewat jalur darat. Sehingga, perlu waktu dan dana menjadi bertambah.
Tujuan Pembuatan dan Peluncuran Satelit Satria-1
Tujuan dari pembuatan dan peluncuran Satria-1 adalah mendukung pemerataan akses internet dan akselerasi transformasi digital nasional, terutama untuk pemerataan akses internet buat sekolah, rumah sakit, kantor pemerintahan, serta pos TNI-Polri di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal. Fokus utama dari peluncuran satelit ini adalah untuk memasok akses internet ke wilayah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T).
Itulah tadi thread Satelit Satria 1 Milik Siapa? Nah, sekarang Mama udah tau kan informasi mengenai Satria-1. Gimana nih pendapat Mama tentang satelit ini? Tulis di kolom komen, ya!
Baca juga:
Mama udah tahu belum ada satelit internet Indonesia bernama Satria-1 yang udah diluncurkan dalam waktu dekat ini? Nah, di thread ini, aku mau share mengenai Satria-1 nih, Ma. Kira-kira Satelit Satria 1 Milik Siapa? Yuk, disimak threadnya!
Satelit Satria 1 Milik Siapa?
Apa itu Satelit Satria-1?
Mahfud MD, selaku Pelaksana Tugas Menteri Komunikasi dan Informatika, mengatakan bahwa Satelit Republik Indonesia-1 (Satria-1) adalah satelit internet Indonesia pertama yang berhasil diluncurkan. Satria-1 juga merupakan satelit dengan kapasitas terbesar di Asia dan satelit multifungsi pertama milik pemerintah.
Spesifikasi Satelit Satria-1
Satelit Satria-1 akan menempati orbit 146° bujur timur, tepat di atas Pulau Papua. Namun, satelit ini tidak dapat langsung digunakan untuk mengakses internet saat sampai di orbit. Perlu waktu selama 145 hari setelah peluncuran untuk melalui ragam tes. Kapasitas awal dari satelit ini adalah 10 Gbps saat mencapai orbit dan melakukan uji coba. Dengan kapasitas hingga 150 Gbps yang direncanakan dapat dirasakan pada tiga tahun yang akan datang, satelit ini diharapkan akan melayani 20-30 ribu titik layanan publik di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Satria-1 termasuk satelit yang sangat modern karena menggunakan electric propulsion untuk ke orbit dari titik satelit itu dilepaskan oleh peluncur. Setelah 20 tahun, Satelit Satria-1 akan menjadi sampah antariksa karena masa pakai dari satelit ini sudah habis.
Satelit Satria-1 Milik Siapa?
Pada hari Senin, 19 Juni 2023, Satelit Satria-1 milik pemerintah ini, berhasil diluncurkan oleh Space Exploration Technologies Corporation (SpaceX) ke orbit di landasan Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat. Anggaran untuk Satelit Satria-1 membengkak. Pemerintah mengeluarkan biaya dari awalnya US$450 juta atau sekitar Rp6,6 trillun menjadi US$540 juta atau sekitar Rp8 triliun. Pemicu dibalik pembengkakan anggaran tersebut adalah perubahan rencana pengangkutan satelit dari Prancis ke Florida. Awalnya, pengangkutan satelit akan memakai Pesawat Antonov. Kemudian, terjadi perubahan rencana akibat masalah teknis dan geopolitik global. Tempat merakit satelit ini ada di Thales dan akan diangkut dengan pesawat Antonov. Namun, perang antara Rusia dan Ukraina terjadi dan mungkin juga karena rusak, satelit diangkut lewat jalur darat. Sehingga, perlu waktu dan dana menjadi bertambah.
Tujuan Pembuatan dan Peluncuran Satelit Satria-1
Tujuan dari pembuatan dan peluncuran Satria-1 adalah mendukung pemerataan akses internet dan akselerasi transformasi digital nasional, terutama untuk pemerataan akses internet buat sekolah, rumah sakit, kantor pemerintahan, serta pos TNI-Polri di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal. Fokus utama dari peluncuran satelit ini adalah untuk memasok akses internet ke wilayah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T).
Itulah tadi thread Satelit Satria 1 Milik Siapa? Nah, sekarang Mama udah tau kan informasi mengenai Satria-1. Gimana nih pendapat Mama tentang satelit ini? Tulis di kolom komen, ya!
Baca juga:
sama sama. senang bisa berbagi ma
makasih infonya yaa ma