Sejarah Grebeg Besar di Demak dan Latar Belakang

group-image

Sudah tidak bisa dipungkiri lagi bahwa Indonesia memiliki berbagai macam tradisi. Banyak tradisi Indonesia yang sudah ada dari 100 tahun lamanya dan masih dijalankan hingga saat ini. 

Salah satu tradisi yang sampai saat ini masih ada adalah tradisi Grebeg Besar. Penasaran bagaimana Sejarah Grebeg Besar di Demak dan Latar Belakang tradisi ini? Yuk, simak selengkapnya ya! 

  • Sejarah Grebeg Besar di Demak dan Latar Belakang  

Dahulu kala Indonesia tidak langsung menjadi penganut agama Islam terbanyak seperti saat ini. Kebanyakan dari nenek moyang kita dulu menganut agama Hindu. Islam sendiri masuk ke wilayah Indonesia melalui perdagangan dunia. Dengan bantuan wali songo, agama Islam akhirnya tersebar ke seluruh pelosok tanah air. Salah satu tempatnya yaitu di daerah Demak. 

Saat itu Sunan Kalijaga, Sunan Bonang, Sunan Gunung Jawi dan juga Sunan Ampel membangun Masjid Demak sebagai tanda masuknya Islam ke wilayah Demak. Setelah dibangunnnya masjid ini, para wali akhirnya berinisiatif untuk memberikan peringatan sekaligus memperkenalkan Masjid Demak. 

Peringatan dan perkenalan ini menjadi salah satu sarana dakwah mereka dengan nama Grebeg. Acara ini dipenuhi dengan permainan serta kesenian tradisional yang menarik masyarakat untuk hadir ke masjid. 

Pada masa kejayaan Sunan Kalijaga dan Sunan Fattah, tradisi Grebeg ini tidak hanya Grebeg besar saja tapi juga ada Grebeg Maulid, Grebeg Dal, dan Grebeg Syawal. Tapi sampai saat ini hanya Grebeg Besar yang dilaksanakan tiap tahunnya. 

  • Rangkaian kegiatan Grebeg Besar 

Mengutip dari laman Dinas Pariwisata Kabupaten Demak, bahwa ada lima rangkaian acara Grebeg Besar yaitu:

  1. Pisowanan. Pisowanan ini adalah rangkaian di mana bawahan-bawahan Raja/Sunan/Sultan datang ke istana untuk melaporkan perkembangan daerah yang dipimpinnya. Rangkaian acara yang satu ini bisa dikatakan sebagai wujud pertanggungjawaban seorang pemimpin. 
  2. Berziarah ke makam Sultan. Para petinggi daerah seperti bupati dan jajarannya biasanya akan melakukan ziarah. Ziarah pada rangkaian acara kali ini khusus ke makam Sultan Demak Bintoro dan makam Sunan Kalijaga. 
  3. Peresmian dan pembukaan acara Grebeg Besar 
  4. Iring-iringan tumpeng. Rangkaian acara yang satu ini adalah Prosesi iring- iringan tumpeng 9 dari pendopo Kab. Demak menuju serambi Masjid Agung dan kemudian  dilanjutkan dengan pengajian umum.
  5. Penjamasan. Prosesi penjamasan ini dilakukan dengan penyerahan minyak jamas dari Bupati kepada Lurah Tamtomo. 

Nah, itu dia Sejarah Grebeg Besar di Demak dan Latar Belakang yang mungkin belum Mama ketahui. Semoga bermanfaat ya! 

Baca juga:

Komentar
Sudah tidak bisa dipungkiri lagi bahwa Indonesia memiliki berbagai macam tradisi. Banyak tradisi Indonesia yang sudah ada dari 100 tahun....

Sudah tidak bisa dipungkiri lagi bahwa Indonesia memiliki berbagai macam tradisi. Banyak tradisi Indonesia yang sudah ada dari 100 tahun lamanya dan masih dijalankan hingga saat ini. 

Salah satu tradisi yang sampai saat ini masih ada adalah tradisi Grebeg Besar. Penasaran bagaimana Sejarah Grebeg Besar di Demak dan Latar Belakang tradisi ini? Yuk, simak selengkapnya ya! 

  • Sejarah Grebeg Besar di Demak dan Latar Belakang  

Dahulu kala Indonesia tidak langsung menjadi penganut agama Islam terbanyak seperti saat ini. Kebanyakan dari nenek moyang kita dulu menganut agama Hindu. Islam sendiri masuk ke wilayah Indonesia melalui perdagangan dunia. Dengan bantuan wali songo, agama Islam akhirnya tersebar ke seluruh pelosok tanah air. Salah satu tempatnya yaitu di daerah Demak. 

Saat itu Sunan Kalijaga, Sunan Bonang, Sunan Gunung Jawi dan juga Sunan Ampel membangun Masjid Demak sebagai tanda masuknya Islam ke wilayah Demak. Setelah dibangunnnya masjid ini, para wali akhirnya berinisiatif untuk memberikan peringatan sekaligus memperkenalkan Masjid Demak. 

Peringatan dan perkenalan ini menjadi salah satu sarana dakwah mereka dengan nama Grebeg. Acara ini dipenuhi dengan permainan serta kesenian tradisional yang menarik masyarakat untuk hadir ke masjid. 

Pada masa kejayaan Sunan Kalijaga dan Sunan Fattah, tradisi Grebeg ini tidak hanya Grebeg besar saja tapi juga ada Grebeg Maulid, Grebeg Dal, dan Grebeg Syawal. Tapi sampai saat ini hanya Grebeg Besar yang dilaksanakan tiap tahunnya. 

  • Rangkaian kegiatan Grebeg Besar 

Mengutip dari laman Dinas Pariwisata Kabupaten Demak, bahwa ada lima rangkaian acara Grebeg Besar yaitu:

  1. Pisowanan. Pisowanan ini adalah rangkaian di mana bawahan-bawahan Raja/Sunan/Sultan datang ke istana untuk melaporkan perkembangan daerah yang dipimpinnya. Rangkaian acara yang satu ini bisa dikatakan sebagai wujud pertanggungjawaban seorang pemimpin. 
  2. Berziarah ke makam Sultan. Para petinggi daerah seperti bupati dan jajarannya biasanya akan melakukan ziarah. Ziarah pada rangkaian acara kali ini khusus ke makam Sultan Demak Bintoro dan makam Sunan Kalijaga. 
  3. Peresmian dan pembukaan acara Grebeg Besar 
  4. Iring-iringan tumpeng. Rangkaian acara yang satu ini adalah Prosesi iring- iringan tumpeng 9 dari pendopo Kab. Demak menuju serambi Masjid Agung dan kemudian  dilanjutkan dengan pengajian umum.
  5. Penjamasan. Prosesi penjamasan ini dilakukan dengan penyerahan minyak jamas dari Bupati kepada Lurah Tamtomo. 

Nah, itu dia Sejarah Grebeg Besar di Demak dan Latar Belakang yang mungkin belum Mama ketahui. Semoga bermanfaat ya! 

Baca juga:

Jadi pengen liat secara langsung deh