“Satyaku kudarmakan, Darmaku kubaktikan,” hayo siapa yang masih ingat sama motto dan tepuk pramuka? Pramuka merupakan singkatan dari Praja muda Karana yang merupakan sebuah organisasi nonformal dan biasanya dilaksanakan di sekolah.
Selain merupakan kegiatan wajib saat sekolah dulu, pramuka di beberapa sekolah juga dijadikan sebagai ekstrakurikuler, lho! Sekarang aku bakalan sharing tentang Sejarah Pramuka di Dunia dan Indonesia. Penasaran kan? Yuk, langsung aja kita lihat penjelasannya!
Sejarah Pramuka di Dunia dan Indonesia
Sejarah singkat pramuka di dunia
Berdirinya organisasi pramuka di dunia sampai saat ini, ternyata merupakan hasil kerja keras salah satu tokoh yan bernama Baden Powell. Pengalaman dan upaya yang ia jalankan agar terbentuknya pramuka dijelaskan pada bukunya yang berjudul Scouting for Boys.
Dalam jangka waktu yang tidak begitu lama, Barden bisa membentuk organisasi kepramukaan yang bernama Boys Scout pada tahun 1908. Eits, gak cuman untuk laki-laki lho. Agnes, saudara perempuan Barden juga turut mendirikan organisasi kepramukaan perempuan yang bernama Girl Guides.
Selain itu, terdapat beberapa fase yang dilalui organisasi kepramukaan agar bisa berdiri sampai sekarang. Di tahun 1916, terbentuklah kelompok pramuka usia siaga dengan nama CUB. Selanjutnya, pada 1918, Barden membentuk River Scout yang diikuti oleh remaja berusia 17 tahun.
Barden Powell pun akhirnya diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World) pada tahun 1920 saat Jambore Dunia pertama. Tidak sampai di situ saja lho, Barden kembali menerbitkan buku berjudul Rovering to Success pada tahun 1922.
Sejarah singkat pramuka di Indonesia
Berdasarkan buku Sejarah Pramuka Indonesia dan Cikal Bakal Jambore Nasional yang ditulis Toto Sugiarto, menjelaskan kalau pramuka di Indonesia dimulai saat masa penjajahan Belanda. Awalnya pramuka di Indonesia dinamakan dengan NPO atau Nederlandse Padvinders Organisatie.
Akan tetapi, seiring perkembangan nama tersebut berubah menjadi NIPV atau Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging pada 1916. Ketika sudah masuk ke masa awal kemerdekaan Indonesia, terbentuklah Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia oleh tokoh kepramukaan yang dipimpin oleh S.P. Mangkunegara VII.
Gerakan pramuka akhirnya diresmikan pada tanggal 14 Agustus 1961 dengan lambang khasnya yakni “Tunas Kelapa” yang didasarkan pada keputusan Presiden Nomor 238 tahun 1961. Nah, itu dia sejarah pramuka di negara kita. Semoga kegiatan ini akan tetap bisa dilestarikan seterusnya ya, Ma, Pa!
Makna lambang pramuka
Tingkatan dalam pramuka
1. Siaga
Tingkatan yang pertama ini merupakan tingkatan yang beranggotakan anak berusia 7 – 10 tahun. Kelompok siaga sendiri terbagi menjadi beberapa barung satuan kecil yang beranggotakan 5 – 10 orang.
Selain itu, dalam kelompok siaga terdapat tiga tingkataran Tanda Kecakapan Umum yang meliputi siaga mula, siaga bantu, dan siaga tata.
2. Penggalang
Penggalang merupakan kelompok yang beranggotakan anak dengan rentang usia 11 – 15 tahun. Penggalang terbagi menjadi dua jenis yakni regu dan pasukan. Satu regu penggalang terdiri dari 5 – 10 orang dan pasukan terdiri dari 3 – 4 regu.
Memiliki kemiripan dengan kelompok siaga, penggalang juga memiliki Tingkat Kecakapan Umum meliputi penggalang ramu, penggalang rakit, dan penggalang terap.
3. Penegak
Tingkatan ketiga dalam organisasi pramuka adalah penegak. Penegak merupakan tingkatan yang terdiri dari anak berusia 16 – 19 tahun. Penegak terbagi jadi dua kelompok yakni sangga dan ambalanm.
Satu tim sangga terdiri dari 7 – 10 anggota. Penegak juga memiliki TKU yang meliputi penegak bantara dan penegak laksana.
4. Pandega
Pandega merupakan tingkatan terakhir dalam organisasi pramuka yang terdiri dari 21 – 25 tahun pandega, biasanya pandega sering dijumpai pada universitas. Di tingkatan ini, SKU dan SPG merupakan patokan standar nilai dan keterampilan yang harus dicapai anggota.
Nah, itulah Sejarah Pramuka di Dunia dan Indonesia. Jadi nostalgia masa-masa jurit malam saat pramuka dulu ya, Ma, Pa? Semoga informasinya bermanfaat!
Baca juga :