Sejarah Senam Lantai: Gerakan, Jenis-Jenis, dan Manfaatnya

Baru banget kemarin, ajarin anak senam lantai. Jadi keinget zaman-zaman sekolah dulu. Aku tuh paling takut disuruh senam lantai hehehe. Soalnya paling nggak bisa sendiri, dibanding temen-temen lainnya.

Yuk kita bahas mengenai Sejarah Senam Lantai: Gerakan, Jenis-Jenis, dan Manfaatnya Ma. Kalo dipikir-pikir, ini penting lho, apalagi buat Mama dan Papa yang masih punya anak sekolah. Soalnya kemarin ada tuh senam lantai di soal ujian anak hehehe.

Sejarah Senam Lantai: Gerakan, Jenis-Jenis, dan Manfaatnya

Sejarah senam lantai

Kalo menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), senam lantai adalah sneam yang memeragakan gerakan akrobatik dengan mengikuti irama lagu. Dimana dalam melakukannya diutamakan adanya kesiembangan, kekuatan, kelenturan dan keluwesan tubuh.

Senam lantai ini menurut informasi yang aku baca dari berbagai sumber, udah ada dari zaman Yunani Kuno. Tapi seiring berjalannya waktu, senam lantai ini banyak mengalami perubahan Ma. Ini nggak lepas dari dua tokoh utamanya yaitu Adolf Spiess (1810-1858) dan Justus Carl Lion (1829-1901).

Kalo di Indonesia sendiri, senam lantai mulai dikenal tahun 1912 yang disebarluaskan oleh Angkatan Laut Belanda, Dr. H. F. Minkema. Ia mengajarkan olahraga senam lantai mulai dari sekolah-sekolah Belanda, hingga akhirnya senam lantai jadi terkenal.

Manfaat senam lantai

Masyarakat pada masa itu akrab banget sama olahraga senam, salah satunya sneam lantai. Buat mereka, senam lantai bermanfaat sebagai pemanasan tubuh, khususnya sebelum melakukan olahraga berat kayak tinju dan gulat.

Tapi selain itu, ada juga manfaat lainnya yakni untuk meningkatkan konsentrasi, mendukung gaya hidup sehat masyarakat, meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas otot tubuh, serta menyehatkan tubuh tentunya.

Gerakan-gerakan dalam senam lantai dan cara melakukannya

Berikut ini beberapa gerakan dalam senam lantai ya Ma, yuk catat!

Roll depan

  1. Berdiri tegak, kedua tangan lurus di samping badan.
  2. Angkat kedua tangan ke depan, bungkukkan badan, letakkan kedua telapak tangan di atas matras, posisi kaki lurus.
  3. Siku ke samping, masukkan kepala di antara dua tangan.
  4. Sentuhkan bahu ke matras.
  5. Bergulinglah ke depan.
  6. Lipat kedua lutut, tarik dagu dan lutut ke dada dengan posisi tangan merangkul lutut.
  7. Sikap akhir guling depan adalah jongkok kemudian berdiri tegak.

Roll belakang

  1. Posisi jongkok, kedua kaki rapat, dan tumit diangkat.
  2. Kepala menunduk, dagu rapat ke dada, kemudian kaki menolak ke belakang.
  3. Pada saat punggung menyentuh matras, kedua tangan segera dilipat ke samping telinga dan telapak tangan menghadap ke bagian atas untuk siap menolak.
  4. Kaki segera diayunkan ke belakang melewati kepala dibantu oleh kedua tangan menolak kuat dan kedua kaki dilipat sampai ujung kaki dapat mendarat di atas matras ke sikap jongkok.

Kayang

  1. Sikap permulaan berdiri, keduan tangan menumpu pada pinggul.
  2. Kedua kaki ditekuk, siku tangan ditekuk, kepala di lipat ke belakang.
  3. Kedua tangan diputar ke belakang sampai menyentuh matras sebagai tumpuan.
  4. Posisi badan melengkung bagai busur.

Lompat jongkok

  1. Awalan dilakukan dengan lari secepat mungkin dan badan condong ke depan.
  2. Kedua kaki menolak pada papan tolakan disertai ayunan lengan ke atas, badan melayang tangan menumpu pada pangkal peti, lengan lurus, pandangan ke depan tangan.
  3. Segera kedua tangan menolak dengan sekuat tenaga, lutut dilipat ke dada, luruskan tungkai saat berada di atas bagian ujung peti.
  4. Mendarat dengan ujung kaki, lutut mengeper, lengan direntangkan ke atas.

Hand stand

  1. Sikap permulaan berdiri tegak, satu di antara kaki sedikit ke depan.
  2. Bungkukkan badan, tangan menumpu pada matras selebar bahu lengan, pandangan sedikit ke depan, pantat didorong setinggi-tingginya, tungkai depan bengkok sedang tungkai belakang lurus.
  3. Ayunkan tungkai belakang ke atas, kencangkan otot perut.
  4. Kedua tungkai rapat dan lurus merupakan satu garis dengan badan dan lengan, pandangan di antara tumpuan tangan, badan dijulurkan ke atas.

Head stand

  1. Berdiri dengan kepala adalah sikap tegak dengan bertumpu pada kepala dan ditopang oleh kedua tangan.
  2. Sikap permulaan membungkuk bertumpu pada dahi dan tangan. Dahi dan tangan membentuk segitiga sama sisi.
  3. Angkat tungkai ke atas satu per satu bersamaan. Untuk menjaga agar badan tidak mengguling ke depan, panggul ke depan, dan punggung membusur.
  4. Berakhir pada sikap badan tegak, dan tungkai rapat lurus ke atas.

Gerakan meroda

  1. Pertama berdiri tegak menyamping, kedua kaki dibuka sedikit lebar, kedua tangan lurus ke atas serong ke samping (menyerupai huruf V) dan pandangan ke depan.
  2. Kemudian jatuhkan badan ke samping kiri, letakkan telapak tangan ke samping kiri, kemudian kaki kanan terangkat lurus ke atas. Disusul dengan meletakkan telapak tangan di samping tangan kiri.
  3. Saat kaki kanan diayunkan, kaki kiri ditolak pada lantai sehingga kedua kaki terbuka dan serong ke samping.
  4. Kemudian letakkan kaki kanan ke samping tangan kanan, tangan kiri terangkat disusul dengan meletakkan kaki kiri di samping kaki kanan.
  5. Badan terangkat, kedua lengan lurus ke atas ke posisi semula.

Itu tadi ya informasi dari aku mengenai Sejarah Senam Lantai: Gerakan, Jenis-Jenis, dan Manfaatnya. Pasti Mama dan Papa dulu di sekolah pernah melakukannya kan? Sharing yuk, gimana pengalaman waktu melakukan senam lantai?

Baca juga: