Siapa Astronot dari Indonesia? Ini Profil dan Sejarahnya!
Kamu udah tau belum, kalo ternyata Indonesia tuh punya sosok astronot perempuan lho. Beliau adalah Pratiwi Sudarmono yang tergabung dalam proyek NASA di tahun 1986.
Kalo penasaran, langsung simak informasi dari aku berikut ini mengenai Siapa Astronot dari Indonesia? Ini Profil dan Sejarahnya!
Siapa Astronot dari Indonesia? Ini Profil dan Sejarahnya!
Nama: Pratiwi Sudarmono
Tempat tanggal lahir: Bandung, 31 Juli 1952
Usia: 70 tahun
Pendidikan:
- SD St.Joseph (1964)
- SMP St.Angela (1967)
- SMA Putri Tarakanita Jakarta 1970)
- Fakultas Kedokteran UI (1976)
Fakta menarik Pratiwi Sudarmono
Sejak kecil Pratiwi Sudarmono memang menyukai tata surya dan antariksa. Karena menjadi kesenangan dan hobi, ia pun menikmati pelajaran-pelajaran tersebut hingga sukses menjadi calon astronot perempuan Indonesia.
Setelah menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kedokteran UI pada 1976, di tahun yang sama ia mendapat brevet keahlian dalam bidang mikrobiologi klinik. Karena ini juga, dirinya menjadi perempuan pertama Indonesia yang mendapat gelar Doktor (Ph.D) di bidang kedokteran dari Jepang.
Pratiwi Sudarmono bergabung dalam proyek NASA pada tahun 1986 yang nyaris mencetak rekor terbang ke angkasa. Pratiwi Sudarmono jadi satu-satunya calon astronot perempuan Indonesia yang terpilih. Ia ditemani salah satu kandidat astronot Indonesia lain yaitu Taufik Akbar, seorang insinyur telekomunikasi dari ITB.
Bersama NASA, Pratiwi terpilih jadi ilmuwan perwakilan Indonesia lewat proses seleksi yang ketat di tahun 1985. Sebenarnya pada 24 Juni 1986, NASA dalam misi Wahana Antariksa atau Space Shuttle, berencana menuju ke luar angkasa menggunakan pesawat ulang alik Columbia. Misinya yaitu membawa tiga satelit komersial, yakni Skynet 4A, Palapa B3, dan Westar 6S. Sayangnya, misi itu gagal karena meledakanya pesawat ulang alik challenger di udara, beberapa bulan sebelum keberangakatan.
Meski gagal pergi ke luar angkasa, Pratiwi tetap berkesempatan menjalani penelitian di komplek NASA di Amerika Serikat. Tak hanya itu, Pratiwi juga menerima berbagai penghargaan di tahun 2019 salah satunya GE Indonesia Recognition for Inspiring in STEM Award. Kini ia memilih mengabdikan dirinya sebagai guru besar atau profesor kehormatan ilmu mikrobiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Sekian penjelasan dari aku mengenai Siapa Astronot dari Indonesia? Ini Profil dan Sejarahnya! Adakah di antara kamu yang berminat untuk jadi seorang astronot?
Baca juga:
Kamu udah tau belum, kalo ternyata Indonesia tuh punya sosok astronot perempuan lho. Beliau adalah Pratiwi Sudarmono yang tergabung dalam proyek NASA di tahun 1986.
Kalo penasaran, langsung simak informasi dari aku berikut ini mengenai Siapa Astronot dari Indonesia? Ini Profil dan Sejarahnya!
Siapa Astronot dari Indonesia? Ini Profil dan Sejarahnya!
Nama: Pratiwi Sudarmono
Tempat tanggal lahir: Bandung, 31 Juli 1952
Usia: 70 tahun
Pendidikan:
- SD St.Joseph (1964)
- SMP St.Angela (1967)
- SMA Putri Tarakanita Jakarta 1970)
- Fakultas Kedokteran UI (1976)
Fakta menarik Pratiwi Sudarmono
Sejak kecil Pratiwi Sudarmono memang menyukai tata surya dan antariksa. Karena menjadi kesenangan dan hobi, ia pun menikmati pelajaran-pelajaran tersebut hingga sukses menjadi calon astronot perempuan Indonesia.
Setelah menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kedokteran UI pada 1976, di tahun yang sama ia mendapat brevet keahlian dalam bidang mikrobiologi klinik. Karena ini juga, dirinya menjadi perempuan pertama Indonesia yang mendapat gelar Doktor (Ph.D) di bidang kedokteran dari Jepang.
Pratiwi Sudarmono bergabung dalam proyek NASA pada tahun 1986 yang nyaris mencetak rekor terbang ke angkasa. Pratiwi Sudarmono jadi satu-satunya calon astronot perempuan Indonesia yang terpilih. Ia ditemani salah satu kandidat astronot Indonesia lain yaitu Taufik Akbar, seorang insinyur telekomunikasi dari ITB.
Bersama NASA, Pratiwi terpilih jadi ilmuwan perwakilan Indonesia lewat proses seleksi yang ketat di tahun 1985. Sebenarnya pada 24 Juni 1986, NASA dalam misi Wahana Antariksa atau Space Shuttle, berencana menuju ke luar angkasa menggunakan pesawat ulang alik Columbia. Misinya yaitu membawa tiga satelit komersial, yakni Skynet 4A, Palapa B3, dan Westar 6S. Sayangnya, misi itu gagal karena meledakanya pesawat ulang alik challenger di udara, beberapa bulan sebelum keberangakatan.
Meski gagal pergi ke luar angkasa, Pratiwi tetap berkesempatan menjalani penelitian di komplek NASA di Amerika Serikat. Tak hanya itu, Pratiwi juga menerima berbagai penghargaan di tahun 2019 salah satunya GE Indonesia Recognition for Inspiring in STEM Award. Kini ia memilih mengabdikan dirinya sebagai guru besar atau profesor kehormatan ilmu mikrobiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Sekian penjelasan dari aku mengenai Siapa Astronot dari Indonesia? Ini Profil dan Sejarahnya! Adakah di antara kamu yang berminat untuk jadi seorang astronot?
Baca juga:
Wow, keren banget!