Siapa Bapak Pramuka Indonesia?

Sebutan Praja Muda Karana atau disingkat Pramuka resmi digunakan di Indonesia sejak 1961. Namun, sebelum istilah itu populer sudah didirikan lebih dulu organisasi kepanduan di Indonesia, tepatnya di Bandung, Jawa Barat, milik Belanda bernama Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) pada 1912.

Setelah NPO dibentuk, berbagai organisasi kepanduan lainnya mulai bermunculan di Nusantara. Istilah Pramuka sendiri baru diresmikan berdasarkan Keppres No 238/1961.

Lantas, Siapa Bapak Pramuka Indonesia? Untuk mengetahui jawabannya, yuk, simak ulasannya di bawah ini!

 

Siapa Bapak Pramuka Indonesia?     

Bapak Pramuka Indonesia adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Sedari muda, Sri Sultan HB IX memang sudah aktif berkiprah dalam organisasi kepanduan. Kemudian, menjelang tahun 1960-an, Sri Sultan HB IX diangkat sebagai Pandu Agung atau pemimpin organisasi kepanduan.

Satu tahun setelahnya, 1961, saat banyak organisasi kepanduan digabungkan ke dalam satu wadah, Presiden Soekarno acap kali berkonsultasi dengan Sri Sultan. Menurut Presiden Soekarno, berbagai organisasi kepanduan yang saat itu sudah berkembang di Indonesia perlu diperbaiki.

Oleh sebab itu, pada 9 Maret 1961, Presiden Soekarno membentuk Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka, di mana Sri Sultan HB IX menjadi salah satu pengurusnya. Sri Sultan HB IX bersama anggota lainnya, seperti A Azis Saleh Achadi, dan Prijono pun menyusun Anggaran Dasar Gerak Pramuka.

Setleah itu, Presiden Soekarno mencetus Keppres RI No. 238 Tahun 1961 tentang Pramuka. Berdasarkan keputusan presiden tersebut, ditetapkanlah Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditujukan untuk mendidik para pemuda Indonesia.

Pramuka resmi didirikan pada 14 Agustus 1961. Gerakan kepanduan mulai diperkenalkan kepada rakyat Indonesia. Presiden Soekarno juga memberikan panji kepramukaan di hari itu, yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Pramuka.

Setelah itu, Sri Sultan HB IX diangkat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka selama empat periode, yaitu:

  • 1961-1963
  • 1963-1967
  • 1967-1970
  • 1970-1974

Berkat kiprahnya dalam gerakan kepanduan Indonesia, ia disebut sebagai Bapak Pramuka Indonesia.

Peran dalam Pramuka

Di samping menjadi Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Sri Sultan HB IX juga mempelopori sejumlah kegiatan dalam kepramukaan, salah satunya Gerakan Tabungan Pramuka pada 1974.

Beliau juga menggagas Wirakarya, yaitu perkemahan pertama Pramuka Nasional pada 1968. Kemudian, dibentuk pula Tri Satya Pramuka dan Dasa Dharma Pramuka, sebuah janji kesetiaan anggota Pramuka yang masih digunakan sampai saat ini.

Pramuka juga dikenal dengan ciri khas warna seragamnya, yaitu berwarna coklat muda untuk atasan dan bawahan berwarna coklat tua. Dua warna ini merupakan lambang elemen air serta tanah.

Nah, itu dia jawaban atas Siapa Bapak Pramuka Indonesia? Semoga membantu!

Komentar
Sebutan Praja Muda Karana atau disingkat Pramuka resmi digunakan di Indonesia sejak 1961. Namun, sebelum istilah itu populer sudah didirikan....

Sebutan Praja Muda Karana atau disingkat Pramuka resmi digunakan di Indonesia sejak 1961. Namun, sebelum istilah itu populer sudah didirikan lebih dulu organisasi kepanduan di Indonesia, tepatnya di Bandung, Jawa Barat, milik Belanda bernama Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) pada 1912.

Setelah NPO dibentuk, berbagai organisasi kepanduan lainnya mulai bermunculan di Nusantara. Istilah Pramuka sendiri baru diresmikan berdasarkan Keppres No 238/1961.

Lantas, Siapa Bapak Pramuka Indonesia? Untuk mengetahui jawabannya, yuk, simak ulasannya di bawah ini!

 

Siapa Bapak Pramuka Indonesia?     

Bapak Pramuka Indonesia adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Sedari muda, Sri Sultan HB IX memang sudah aktif berkiprah dalam organisasi kepanduan. Kemudian, menjelang tahun 1960-an, Sri Sultan HB IX diangkat sebagai Pandu Agung atau pemimpin organisasi kepanduan.

Satu tahun setelahnya, 1961, saat banyak organisasi kepanduan digabungkan ke dalam satu wadah, Presiden Soekarno acap kali berkonsultasi dengan Sri Sultan. Menurut Presiden Soekarno, berbagai organisasi kepanduan yang saat itu sudah berkembang di Indonesia perlu diperbaiki.

Oleh sebab itu, pada 9 Maret 1961, Presiden Soekarno membentuk Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka, di mana Sri Sultan HB IX menjadi salah satu pengurusnya. Sri Sultan HB IX bersama anggota lainnya, seperti A Azis Saleh Achadi, dan Prijono pun menyusun Anggaran Dasar Gerak Pramuka.

Setleah itu, Presiden Soekarno mencetus Keppres RI No. 238 Tahun 1961 tentang Pramuka. Berdasarkan keputusan presiden tersebut, ditetapkanlah Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditujukan untuk mendidik para pemuda Indonesia.

Pramuka resmi didirikan pada 14 Agustus 1961. Gerakan kepanduan mulai diperkenalkan kepada rakyat Indonesia. Presiden Soekarno juga memberikan panji kepramukaan di hari itu, yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Pramuka.

Setelah itu, Sri Sultan HB IX diangkat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka selama empat periode, yaitu:

  • 1961-1963
  • 1963-1967
  • 1967-1970
  • 1970-1974

Berkat kiprahnya dalam gerakan kepanduan Indonesia, ia disebut sebagai Bapak Pramuka Indonesia.

Peran dalam Pramuka

Di samping menjadi Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Sri Sultan HB IX juga mempelopori sejumlah kegiatan dalam kepramukaan, salah satunya Gerakan Tabungan Pramuka pada 1974.

Beliau juga menggagas Wirakarya, yaitu perkemahan pertama Pramuka Nasional pada 1968. Kemudian, dibentuk pula Tri Satya Pramuka dan Dasa Dharma Pramuka, sebuah janji kesetiaan anggota Pramuka yang masih digunakan sampai saat ini.

Pramuka juga dikenal dengan ciri khas warna seragamnya, yaitu berwarna coklat muda untuk atasan dan bawahan berwarna coklat tua. Dua warna ini merupakan lambang elemen air serta tanah.

Nah, itu dia jawaban atas Siapa Bapak Pramuka Indonesia? Semoga membantu!

terima kasih informasinya

Sebutan Praja Muda Karana atau disingkat Pramuka resmi digunakan di Indonesia sejak 1961. Namun, sebelum istilah itu populer sudah didirikan....

Sebutan Praja Muda Karana atau disingkat Pramuka resmi digunakan di Indonesia sejak 1961. Namun, sebelum istilah itu populer sudah didirikan lebih dulu organisasi kepanduan di Indonesia, tepatnya di Bandung, Jawa Barat, milik Belanda bernama Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) pada 1912.

Setelah NPO dibentuk, berbagai organisasi kepanduan lainnya mulai bermunculan di Nusantara. Istilah Pramuka sendiri baru diresmikan berdasarkan Keppres No 238/1961.

Lantas, Siapa Bapak Pramuka Indonesia? Untuk mengetahui jawabannya, yuk, simak ulasannya di bawah ini!

 

Siapa Bapak Pramuka Indonesia?     

Bapak Pramuka Indonesia adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Sedari muda, Sri Sultan HB IX memang sudah aktif berkiprah dalam organisasi kepanduan. Kemudian, menjelang tahun 1960-an, Sri Sultan HB IX diangkat sebagai Pandu Agung atau pemimpin organisasi kepanduan.

Satu tahun setelahnya, 1961, saat banyak organisasi kepanduan digabungkan ke dalam satu wadah, Presiden Soekarno acap kali berkonsultasi dengan Sri Sultan. Menurut Presiden Soekarno, berbagai organisasi kepanduan yang saat itu sudah berkembang di Indonesia perlu diperbaiki.

Oleh sebab itu, pada 9 Maret 1961, Presiden Soekarno membentuk Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka, di mana Sri Sultan HB IX menjadi salah satu pengurusnya. Sri Sultan HB IX bersama anggota lainnya, seperti A Azis Saleh Achadi, dan Prijono pun menyusun Anggaran Dasar Gerak Pramuka.

Setleah itu, Presiden Soekarno mencetus Keppres RI No. 238 Tahun 1961 tentang Pramuka. Berdasarkan keputusan presiden tersebut, ditetapkanlah Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditujukan untuk mendidik para pemuda Indonesia.

Pramuka resmi didirikan pada 14 Agustus 1961. Gerakan kepanduan mulai diperkenalkan kepada rakyat Indonesia. Presiden Soekarno juga memberikan panji kepramukaan di hari itu, yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Pramuka.

Setelah itu, Sri Sultan HB IX diangkat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka selama empat periode, yaitu:

  • 1961-1963
  • 1963-1967
  • 1967-1970
  • 1970-1974

Berkat kiprahnya dalam gerakan kepanduan Indonesia, ia disebut sebagai Bapak Pramuka Indonesia.

Peran dalam Pramuka

Di samping menjadi Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Sri Sultan HB IX juga mempelopori sejumlah kegiatan dalam kepramukaan, salah satunya Gerakan Tabungan Pramuka pada 1974.

Beliau juga menggagas Wirakarya, yaitu perkemahan pertama Pramuka Nasional pada 1968. Kemudian, dibentuk pula Tri Satya Pramuka dan Dasa Dharma Pramuka, sebuah janji kesetiaan anggota Pramuka yang masih digunakan sampai saat ini.

Pramuka juga dikenal dengan ciri khas warna seragamnya, yaitu berwarna coklat muda untuk atasan dan bawahan berwarna coklat tua. Dua warna ini merupakan lambang elemen air serta tanah.

Nah, itu dia jawaban atas Siapa Bapak Pramuka Indonesia? Semoga membantu!

Wah kemana aja aku baru tau tentang bapak Pramuka Indonesia, thank u ma infonya!

Sebutan Praja Muda Karana atau disingkat Pramuka resmi digunakan di Indonesia sejak 1961. Namun, sebelum istilah itu populer sudah didirikan....

Sebutan Praja Muda Karana atau disingkat Pramuka resmi digunakan di Indonesia sejak 1961. Namun, sebelum istilah itu populer sudah didirikan lebih dulu organisasi kepanduan di Indonesia, tepatnya di Bandung, Jawa Barat, milik Belanda bernama Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) pada 1912.

Setelah NPO dibentuk, berbagai organisasi kepanduan lainnya mulai bermunculan di Nusantara. Istilah Pramuka sendiri baru diresmikan berdasarkan Keppres No 238/1961.

Lantas, Siapa Bapak Pramuka Indonesia? Untuk mengetahui jawabannya, yuk, simak ulasannya di bawah ini!

 

Siapa Bapak Pramuka Indonesia?     

Bapak Pramuka Indonesia adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Sedari muda, Sri Sultan HB IX memang sudah aktif berkiprah dalam organisasi kepanduan. Kemudian, menjelang tahun 1960-an, Sri Sultan HB IX diangkat sebagai Pandu Agung atau pemimpin organisasi kepanduan.

Satu tahun setelahnya, 1961, saat banyak organisasi kepanduan digabungkan ke dalam satu wadah, Presiden Soekarno acap kali berkonsultasi dengan Sri Sultan. Menurut Presiden Soekarno, berbagai organisasi kepanduan yang saat itu sudah berkembang di Indonesia perlu diperbaiki.

Oleh sebab itu, pada 9 Maret 1961, Presiden Soekarno membentuk Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka, di mana Sri Sultan HB IX menjadi salah satu pengurusnya. Sri Sultan HB IX bersama anggota lainnya, seperti A Azis Saleh Achadi, dan Prijono pun menyusun Anggaran Dasar Gerak Pramuka.

Setleah itu, Presiden Soekarno mencetus Keppres RI No. 238 Tahun 1961 tentang Pramuka. Berdasarkan keputusan presiden tersebut, ditetapkanlah Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditujukan untuk mendidik para pemuda Indonesia.

Pramuka resmi didirikan pada 14 Agustus 1961. Gerakan kepanduan mulai diperkenalkan kepada rakyat Indonesia. Presiden Soekarno juga memberikan panji kepramukaan di hari itu, yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Pramuka.

Setelah itu, Sri Sultan HB IX diangkat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka selama empat periode, yaitu:

  • 1961-1963
  • 1963-1967
  • 1967-1970
  • 1970-1974

Berkat kiprahnya dalam gerakan kepanduan Indonesia, ia disebut sebagai Bapak Pramuka Indonesia.

Peran dalam Pramuka

Di samping menjadi Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Sri Sultan HB IX juga mempelopori sejumlah kegiatan dalam kepramukaan, salah satunya Gerakan Tabungan Pramuka pada 1974.

Beliau juga menggagas Wirakarya, yaitu perkemahan pertama Pramuka Nasional pada 1968. Kemudian, dibentuk pula Tri Satya Pramuka dan Dasa Dharma Pramuka, sebuah janji kesetiaan anggota Pramuka yang masih digunakan sampai saat ini.

Pramuka juga dikenal dengan ciri khas warna seragamnya, yaitu berwarna coklat muda untuk atasan dan bawahan berwarna coklat tua. Dua warna ini merupakan lambang elemen air serta tanah.

Nah, itu dia jawaban atas Siapa Bapak Pramuka Indonesia? Semoga membantu!

Terimakasih 

Sebutan Praja Muda Karana atau disingkat Pramuka resmi digunakan di Indonesia sejak 1961. Namun, sebelum istilah itu populer sudah didirikan....

Sebutan Praja Muda Karana atau disingkat Pramuka resmi digunakan di Indonesia sejak 1961. Namun, sebelum istilah itu populer sudah didirikan lebih dulu organisasi kepanduan di Indonesia, tepatnya di Bandung, Jawa Barat, milik Belanda bernama Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) pada 1912.

Setelah NPO dibentuk, berbagai organisasi kepanduan lainnya mulai bermunculan di Nusantara. Istilah Pramuka sendiri baru diresmikan berdasarkan Keppres No 238/1961.

Lantas, Siapa Bapak Pramuka Indonesia? Untuk mengetahui jawabannya, yuk, simak ulasannya di bawah ini!

 

Siapa Bapak Pramuka Indonesia?     

Bapak Pramuka Indonesia adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Sedari muda, Sri Sultan HB IX memang sudah aktif berkiprah dalam organisasi kepanduan. Kemudian, menjelang tahun 1960-an, Sri Sultan HB IX diangkat sebagai Pandu Agung atau pemimpin organisasi kepanduan.

Satu tahun setelahnya, 1961, saat banyak organisasi kepanduan digabungkan ke dalam satu wadah, Presiden Soekarno acap kali berkonsultasi dengan Sri Sultan. Menurut Presiden Soekarno, berbagai organisasi kepanduan yang saat itu sudah berkembang di Indonesia perlu diperbaiki.

Oleh sebab itu, pada 9 Maret 1961, Presiden Soekarno membentuk Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka, di mana Sri Sultan HB IX menjadi salah satu pengurusnya. Sri Sultan HB IX bersama anggota lainnya, seperti A Azis Saleh Achadi, dan Prijono pun menyusun Anggaran Dasar Gerak Pramuka.

Setleah itu, Presiden Soekarno mencetus Keppres RI No. 238 Tahun 1961 tentang Pramuka. Berdasarkan keputusan presiden tersebut, ditetapkanlah Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditujukan untuk mendidik para pemuda Indonesia.

Pramuka resmi didirikan pada 14 Agustus 1961. Gerakan kepanduan mulai diperkenalkan kepada rakyat Indonesia. Presiden Soekarno juga memberikan panji kepramukaan di hari itu, yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Pramuka.

Setelah itu, Sri Sultan HB IX diangkat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka selama empat periode, yaitu:

  • 1961-1963
  • 1963-1967
  • 1967-1970
  • 1970-1974

Berkat kiprahnya dalam gerakan kepanduan Indonesia, ia disebut sebagai Bapak Pramuka Indonesia.

Peran dalam Pramuka

Di samping menjadi Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Sri Sultan HB IX juga mempelopori sejumlah kegiatan dalam kepramukaan, salah satunya Gerakan Tabungan Pramuka pada 1974.

Beliau juga menggagas Wirakarya, yaitu perkemahan pertama Pramuka Nasional pada 1968. Kemudian, dibentuk pula Tri Satya Pramuka dan Dasa Dharma Pramuka, sebuah janji kesetiaan anggota Pramuka yang masih digunakan sampai saat ini.

Pramuka juga dikenal dengan ciri khas warna seragamnya, yaitu berwarna coklat muda untuk atasan dan bawahan berwarna coklat tua. Dua warna ini merupakan lambang elemen air serta tanah.

Nah, itu dia jawaban atas Siapa Bapak Pramuka Indonesia? Semoga membantu!

makasih infonya

Sebutan Praja Muda Karana atau disingkat Pramuka resmi digunakan di Indonesia sejak 1961. Namun, sebelum istilah itu populer sudah didirikan....

Sebutan Praja Muda Karana atau disingkat Pramuka resmi digunakan di Indonesia sejak 1961. Namun, sebelum istilah itu populer sudah didirikan lebih dulu organisasi kepanduan di Indonesia, tepatnya di Bandung, Jawa Barat, milik Belanda bernama Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) pada 1912.

Setelah NPO dibentuk, berbagai organisasi kepanduan lainnya mulai bermunculan di Nusantara. Istilah Pramuka sendiri baru diresmikan berdasarkan Keppres No 238/1961.

Lantas, Siapa Bapak Pramuka Indonesia? Untuk mengetahui jawabannya, yuk, simak ulasannya di bawah ini!

 

Siapa Bapak Pramuka Indonesia?     

Bapak Pramuka Indonesia adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Sedari muda, Sri Sultan HB IX memang sudah aktif berkiprah dalam organisasi kepanduan. Kemudian, menjelang tahun 1960-an, Sri Sultan HB IX diangkat sebagai Pandu Agung atau pemimpin organisasi kepanduan.

Satu tahun setelahnya, 1961, saat banyak organisasi kepanduan digabungkan ke dalam satu wadah, Presiden Soekarno acap kali berkonsultasi dengan Sri Sultan. Menurut Presiden Soekarno, berbagai organisasi kepanduan yang saat itu sudah berkembang di Indonesia perlu diperbaiki.

Oleh sebab itu, pada 9 Maret 1961, Presiden Soekarno membentuk Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka, di mana Sri Sultan HB IX menjadi salah satu pengurusnya. Sri Sultan HB IX bersama anggota lainnya, seperti A Azis Saleh Achadi, dan Prijono pun menyusun Anggaran Dasar Gerak Pramuka.

Setleah itu, Presiden Soekarno mencetus Keppres RI No. 238 Tahun 1961 tentang Pramuka. Berdasarkan keputusan presiden tersebut, ditetapkanlah Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditujukan untuk mendidik para pemuda Indonesia.

Pramuka resmi didirikan pada 14 Agustus 1961. Gerakan kepanduan mulai diperkenalkan kepada rakyat Indonesia. Presiden Soekarno juga memberikan panji kepramukaan di hari itu, yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Pramuka.

Setelah itu, Sri Sultan HB IX diangkat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka selama empat periode, yaitu:

  • 1961-1963
  • 1963-1967
  • 1967-1970
  • 1970-1974

Berkat kiprahnya dalam gerakan kepanduan Indonesia, ia disebut sebagai Bapak Pramuka Indonesia.

Peran dalam Pramuka

Di samping menjadi Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Sri Sultan HB IX juga mempelopori sejumlah kegiatan dalam kepramukaan, salah satunya Gerakan Tabungan Pramuka pada 1974.

Beliau juga menggagas Wirakarya, yaitu perkemahan pertama Pramuka Nasional pada 1968. Kemudian, dibentuk pula Tri Satya Pramuka dan Dasa Dharma Pramuka, sebuah janji kesetiaan anggota Pramuka yang masih digunakan sampai saat ini.

Pramuka juga dikenal dengan ciri khas warna seragamnya, yaitu berwarna coklat muda untuk atasan dan bawahan berwarna coklat tua. Dua warna ini merupakan lambang elemen air serta tanah.

Nah, itu dia jawaban atas Siapa Bapak Pramuka Indonesia? Semoga membantu!

Thanks ma