Siapa Hamzah Haz dan Biografinya?

Indonesia saat ini tengah berduka dengan kepergian dari sosok politikus bernama Hamzah Haz. Buat sebagian orang, tentunya ada yang penasaran bukan Siapa Hamzah Haz dan Biografinya? Perlu diketahui, beliau adalah Wakil Presiden Indonesia ke-9. Berikut ini, penjelasan lebih lengkapnya, yuk kita simak !

Biodata Hamzah Haz

  • Nama Lengkap: Dr. (HC) H. Hamzah Haz MA, Ph.D.
  • Tempat Lahir: Ketapang, Kalimantan Barat
  • Tanggal Lahir: 15 Februari 1940
  • Tanggal Meninggal: 24 Juli 2024
  • Agama: Islam
  • Warga Negara: Indonesia
  • Partai Politik: NU (1960–1973), PPP (1973–2024)
  • Istri: Asmaniah, Titin Kartini, Soraya Smith
  • Alma Mater: Universitas Tanjungpura

Kehidupan Awal dan Pendidikan

Hamzah Haz adalah anak dari Haji Abdul Hadi Achmad, seorang guru Sekolah Rakyat yang kemudian menjadi kepala desa, dan Hajjah Zainab. Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Menengah Ekonomi Atas di Pontianak pada tahun 1960, Hamzah memulai kariernya sebagai wartawan di surat kabar Bebas di Pontianak dan sempat menjadi guru SMA di Ketapang. Tidak hanya itu, Hamzah juga aktif di Nahdlatul Ulama (NU) dan mendirikan surat kabar Berita Pawan.

Hamzah kemudian dikirim oleh Pemerintah Kabupaten Ketapang untuk melanjutkan pendidikan di Akademi Perbankan Bandung dan Akademi Koperasi Yogyakarta, di mana ia meraih gelar Sarjana Muda (B.Sc) pada tahun 1965. Di Yogyakarta, Hamzah aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan berbagai organisasi mahasiswa lainnya.

Karir Politik

Berikut adalah perjalanan karir politik Hamzah Haz:

  • 1968: Terpilih sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Barat.
  • 1971: Menjadi Anggota DPR-RI mewakili Kalimantan Barat dari Partai Nahdlatul Ulama (NU).
  • 1973: Setelah fusi NU dengan partai-partai Islam lainnya, ia menjadi anggota DPR dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
  • 1998: Diangkat menjadi Menteri Negara Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) oleh Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie, namun mengundurkan diri setelah satu tahun.
  • 6 Oktober 1999: Terpilih sebagai Wakil Ketua DPR-RI untuk periode 1999–2004.
  • 26 November 1999: Ditetapkan sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dalam Kabinet Persatuan Nasional, namun mengundurkan diri setelah dua bulan.
  • 2001: Menjadi Wakil Presiden Indonesia, menggantikan Megawati Soekarnoputri yang naik menjadi Presiden.

Pada pemilihan umum 2004, Hamzah dicalonkan sebagai calon presiden oleh PPP, berpasangan dengan Agum Gumelar sebagai calon wakil presiden, namun kalah dengan perolehan suara hanya 3%.

Hubungan dengan Islamisme Militan

Selama masa jabatannya, Hamzah Haz sering dikaitkan dengan kelompok-kelompok Islam militan. Ia diketahui dekat dengan Abu Bakar Ba'asyir, pemimpin spiritual Jemaah Islamiyah, dan pernah tampil bersama Ba'asyir dalam berbagai kesempatan. Ia juga dikritik karena komentarnya yang dianggap mendukung kelompok ekstremis dan menyalahkan Amerika Serikat atas tindakan terorisme.

Kehidupan Pribadi

Hamzah Haz memiliki tiga istri. Istri pertamanya adalah Asmaniah (meninggal pada 12 September 2017), istri kedua Titin Kartini (meninggal pada 19 Mei 2021), dan istri ketiga adalah Soraya Smith. Ia memiliki total 12 anak, serta banyak cucu dan cicit.

Kronologi Kematian Hamzah Haz

Hamzah Haz, Wakil Presiden Indonesia ke-9, mengalami penurunan kesehatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, terutama karena penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi. Pada awal Juli 2024, kondisinya memburuk dan ia dirawat di rumah sakit di Jakarta Timur untuk perawatan intensif. 

Meskipun perawatan medis diberikan secara rutin, kesehatannya semakin memburuk. Pada 24 Juli 2024, Hamzah Haz mengalami serangan jantung yang menyebabkan kematiannya. Setelah meninggal, ia dimakamkan di Yayasan Al-Ikhlas, Kabupaten Bogor, dalam pemakaman yang dihadiri keluarga dan tokoh penting.

itulah sekelumit tentang Siapa Hamzah Haz dan Biografinya? Dari seorang wartawan hingga menjadi Wakil Presiden Indonesia, Hamzah Haz telah melalui banyak liku-liku dalam kariernya. Semoga kisahnya bisa menjadi inspirasi bagi kita semua dalam mengejar cita-cita dan berkontribusi untuk negeri.