Sebagian besar kamu pasti sudah tahu dong, kalau lambang gerakan Pramuk adalah tunas kelapa. Dimana dulunya sempat disebut dengan siluet tunas kelapa.
Namun berdasarkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka pasal 48 dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka Bab VII Pasal 120, lambang dari pramuka adalah tunas kelapa. Lambang tunas kelapa ini yang kemudian digunakan sebagai alat atau tanda pengenal dari Gerakan Pramuka.
Sebelumnya, sudah tahu Siapa Penemu Lambang Tunas Kelapa? Jika belum, di bawah ini aku siapkan informasi selengkapnya ya.
Siapa Penemu Lambang Tunas Kelapa?
Menurut informasi yang aku baca dari website resmi Kwarnas Gerakan Pramuka, penemu lambang tunas kelapa adalah Soenardjo Atmodipuro. Beliau adalah seorang Andalan Nasional dan Pembina Pramuka yang bekerja sebagai pejabat di Departemen Pertanian.
Soenardjo Atmodipuro lahir di Blora, Jawa Tengah pada 29 Februari 1903 dan meninggal dunia pada 31 Mei 1979. Ia menemukan lambang tunas kelapa pada tahun 1961, yang kemudian sejak 14 Agustus 1961 lambang tersebut digunakan untuk Gerakan Pramuka Indoneisa.
Pada waktu itu, Presiden Soekarno menganugerahkan Panji Gerakan Pendidikan Kepanduan Nasional Indonesia kepada Gerakan Pramuka. Serta sejak itu, secara sah siluet tunas kelapa menjadi lambang Gerakan Pramuka, berdasarkan Surat Keputusan Kwartir Nasional Nomor 06/KN/72 yang merupakan penyempurna dari surat keputusan sebelumnya, yaitu 15/KN/67.
Arti Lambang Tunas Kelapa
Tunas kelapa dipilih karena merupakan tumbuhan yang seluruh bagiannya bisa digunakan. Diharapkan nantinya anggota Gerakan Pramuka bisa berguna seperti semua bagian dari pohon kelapa.
Selain itu, arti lambang tunas kelapa juga dijelaskan dalam Surat Keputusan Kwartir Nasional Nomor 06/KN/72. Berikut aku kasih informasi selengkapnya:
SATU
Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal dan istilah cikal bakal di Indonesia berarti: penduduk asli yang pertama, yang menurunkan generasi baru. Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
DUA
Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa setiap Pramuka adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat, dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi Tanah Air dan bangsa Indonesia.
TIGA
Nyiur dapat tumbuh di mana saja, yang membuktikan besarnya daya-upayanya dalam menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekelilingnya. Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat di mana ia berada dan dalam keadaan yang bagaimanapun juga.
EMPAT
Nyiur bertumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di Indonesia. Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus yakni yang mulia dan jujur dan ia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.
LIMA
Akar nyiur yang bertumbuh kuat dan erat di dalam tanah melambangkan bahwa tekad dan keyakinan tiap Pramuka mempunyai dan berpegang kepada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata, ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.
ENAM
Nyiur adalah pohon yang serbaguna, dari ujung hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap Pramuka adalah manusia yang berguna dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan Tanah Air, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta kepada umat manusia.
Sekarang, sudah tahu kan Siapa Penemu Lambang Tunas Kelapa? Semoga informasi dari aku ini bisa menambah pengetahuan baru untuk kamu ya!
Baca juga: