Mama pernah dengar tentang Khalifah Harun Ar-Rasyid?
Khalifah Harun Ar-Rasyid dikenal sebagai pembawa kejayaan dinasti Abbasiyah di bidang IPTEK. Dinasti Abbasiyah mengawali puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Khalifah Harun Ar-Rasyid. Semasa ia memerintah, ilmu pengetahuan di Kota Baghdad berkembang pesat.
Lantas, Siapakah Khalifah Harun Ar-Rasyid? Yuk, simak jawabannya di bawah ini!
Siapakah Khalifah Harun Ar-Rasyid?
Khalifah Harun Ar-Rasyid adalah khalifah kelima dari Dinasti Abbasiyah. Ia merupakan putra dari pasangan Muhammad Al-Mahdi, khalifah ketiga Dinasti Abbasiyah, dan al-Khayzuran binti Atta, seorang mantan budak perempuan dari Yaman yang memiliki kepribadian kuat.
Harun Ar-Rasyid lahir di Ray, Iran pada 766 M dengan nama lengkap Abu Ja'far bin Al-Mahdi bin Al-Manshur Abdullah bin Muhammad bin Ali bin Abdullan bin Al-Abbas.
Pada tahun 780-782 M, Harun menjadi pemimpin dalam ekspedisi melawan Kekaisaran Bizantium. Pada ekspedisi 782 M ia mencapai Bosporus, di seberang Konstantinopel, dan mencapai perdamaian dengan syarat yang menguntungkan kaum muslim. Atas keberhasilan ini, ia menerima gelar kehormatan Ar-Rasyid yang artinya 'petunjuk ke jalan yang benar'.
Apa itu Dinasti Abbasiyah?
Dinasti Abbasiyah merupakan dinasti kedua dalam sejarah Islam klasik yang berkuasa selama lima setengah abad, kurang lebih 524 tahun. Keberadaan daulah ini menggantikan dinasti Islam tertua di dunia, Dinasti Ummayah.
Peradaban dan kebudayaan Islam tumbuh dan berkembang bahkan mencapai puncak kejayaannya pada masa Dinasti Abbasiyah. Kejayaan tersebut disebabkan karena Dinasti Abbasiyah lebih fokus pada pembinaan peradaban dan kebudayaan Islam daripada perluasan wilayah. Puncak kejayaannya terjadi pada masa Khalifah Harun Ar-Rasyid (786-809 M).
Upaya Khalifah Harun Ar-Rasyid dalam mengembangkan IPTEK
Kekhalifahan Abbasiyah mencapai puncak kejayaan saat Harun Ar-Rasyid memerintah. Sejak awal pemerintahannya, ia mendorong fuqaha untuk melakukan ijtihad dalam mencari formulasi fikih untuk menghadapi persoalan yang semakin kompleks.
Khalifah Harun Ar-Rasyid membawa kejayaan Dinasti Abbasiyah khususnya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
Upaya Khalifah Harun Ar-Rasyid dalam mengembangkan ilmu pengetahuan tersebut di antaranya memerintahkan para penerjemah buku-buku ilmiah dari bahasa Yunani ke bahasa Arab. salah satunya Yuhana Ibn Masawaih (w. 857) seorang dokter istana yang diperintahkannya untuk menerjemahkan buku-buku kuno mengenai kedokteran.
Selain itu, karya-karya dalam bidang astronomi seperti Sidhanta, sebuah risalah India juga turut diterjemahkan. Kala itu diterjemahkan oleh Muhammad Ibn Ibrahim Al-Fazari (w. 806). Sekitar pertengahan abad ke-10 muncul dua penerjemah yang sangat penting dan produktif, yaitu Yahya Ibn Adi (974 M). dan Abu Ali Isa Ibnu Ishaq Ibn Zera (w. 1008).
Khalifah Harun Ar-Rasyid memberikan penghargaan bagi setiap ilmuwan yang berhasil menerjemahkan suatu karya yang berasal dari bahasa asing. Buku yang diterjemahkan itu akan ditimbang dan diganti dengan emas sesuai dengan berat buku yang dihasilkan.
Bentuk penghargaan yang diberikan pada waktu itu dilihat dari sisi keimanan dan keilmuannya. Sehingga, banyak masyarakat di sana memuliakan para ilmuwan dan ulama. Pada masa Khalifah Harun Ar-Rasyid inilah empat mazhab tumbuh dan ilmu-ilmu agama serta ilmu lainnya berkembang. Negara berada dalam keadaan makmur, kekayaan melimpah, dan terjamin keamanannya meskipun sejumlah pemberontakan masih terjadi.
Nah, itu dia jawaban dari Siapakah Khalifah Harun Ar-Rasyid? Semoga membantu!
Baca Juga :
Mama pernah dengar tentang Khalifah Harun Ar-Rasyid?
Khalifah Harun Ar-Rasyid dikenal sebagai pembawa kejayaan dinasti Abbasiyah di bidang IPTEK. Dinasti Abbasiyah mengawali puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Khalifah Harun Ar-Rasyid. Semasa ia memerintah, ilmu pengetahuan di Kota Baghdad berkembang pesat.
Lantas, Siapakah Khalifah Harun Ar-Rasyid? Yuk, simak jawabannya di bawah ini!
Siapakah Khalifah Harun Ar-Rasyid?
Khalifah Harun Ar-Rasyid adalah khalifah kelima dari Dinasti Abbasiyah. Ia merupakan putra dari pasangan Muhammad Al-Mahdi, khalifah ketiga Dinasti Abbasiyah, dan al-Khayzuran binti Atta, seorang mantan budak perempuan dari Yaman yang memiliki kepribadian kuat.
Harun Ar-Rasyid lahir di Ray, Iran pada 766 M dengan nama lengkap Abu Ja'far bin Al-Mahdi bin Al-Manshur Abdullah bin Muhammad bin Ali bin Abdullan bin Al-Abbas.
Pada tahun 780-782 M, Harun menjadi pemimpin dalam ekspedisi melawan Kekaisaran Bizantium. Pada ekspedisi 782 M ia mencapai Bosporus, di seberang Konstantinopel, dan mencapai perdamaian dengan syarat yang menguntungkan kaum muslim. Atas keberhasilan ini, ia menerima gelar kehormatan Ar-Rasyid yang artinya 'petunjuk ke jalan yang benar'.
Apa itu Dinasti Abbasiyah?
Dinasti Abbasiyah merupakan dinasti kedua dalam sejarah Islam klasik yang berkuasa selama lima setengah abad, kurang lebih 524 tahun. Keberadaan daulah ini menggantikan dinasti Islam tertua di dunia, Dinasti Ummayah.
Peradaban dan kebudayaan Islam tumbuh dan berkembang bahkan mencapai puncak kejayaannya pada masa Dinasti Abbasiyah. Kejayaan tersebut disebabkan karena Dinasti Abbasiyah lebih fokus pada pembinaan peradaban dan kebudayaan Islam daripada perluasan wilayah. Puncak kejayaannya terjadi pada masa Khalifah Harun Ar-Rasyid (786-809 M).
Upaya Khalifah Harun Ar-Rasyid dalam mengembangkan IPTEK
Kekhalifahan Abbasiyah mencapai puncak kejayaan saat Harun Ar-Rasyid memerintah. Sejak awal pemerintahannya, ia mendorong fuqaha untuk melakukan ijtihad dalam mencari formulasi fikih untuk menghadapi persoalan yang semakin kompleks.
Khalifah Harun Ar-Rasyid membawa kejayaan Dinasti Abbasiyah khususnya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
Upaya Khalifah Harun Ar-Rasyid dalam mengembangkan ilmu pengetahuan tersebut di antaranya memerintahkan para penerjemah buku-buku ilmiah dari bahasa Yunani ke bahasa Arab. salah satunya Yuhana Ibn Masawaih (w. 857) seorang dokter istana yang diperintahkannya untuk menerjemahkan buku-buku kuno mengenai kedokteran.
Selain itu, karya-karya dalam bidang astronomi seperti Sidhanta, sebuah risalah India juga turut diterjemahkan. Kala itu diterjemahkan oleh Muhammad Ibn Ibrahim Al-Fazari (w. 806). Sekitar pertengahan abad ke-10 muncul dua penerjemah yang sangat penting dan produktif, yaitu Yahya Ibn Adi (974 M). dan Abu Ali Isa Ibnu Ishaq Ibn Zera (w. 1008).
Khalifah Harun Ar-Rasyid memberikan penghargaan bagi setiap ilmuwan yang berhasil menerjemahkan suatu karya yang berasal dari bahasa asing. Buku yang diterjemahkan itu akan ditimbang dan diganti dengan emas sesuai dengan berat buku yang dihasilkan.
Bentuk penghargaan yang diberikan pada waktu itu dilihat dari sisi keimanan dan keilmuannya. Sehingga, banyak masyarakat di sana memuliakan para ilmuwan dan ulama. Pada masa Khalifah Harun Ar-Rasyid inilah empat mazhab tumbuh dan ilmu-ilmu agama serta ilmu lainnya berkembang. Negara berada dalam keadaan makmur, kekayaan melimpah, dan terjamin keamanannya meskipun sejumlah pemberontakan masih terjadi.
Nah, itu dia jawaban dari Siapakah Khalifah Harun Ar-Rasyid? Semoga membantu!
Baca Juga :
aku baru tau tentang khalifah harun ar rasyid, terimakasih ma infonya
ya sama ma.. aku juga baru dengar tentang beliau
aku baru tau tentang khalifah harun ar rasyid, terimakasih ma infonya