Teori Sudra: Sejarah, Tokoh, Kelebihan dan Kelemahan

Teori mengenai masuknya agama Hindu Buddha di Indonesia ada 5, yaitu Teori Waisya, Teori Brahmana, Teori Kstaria, Teori Arus balik, dan Teori Sudra. Dari kelima teori ini memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing yang mendukung masuknya agama Hindu Buddha di Indonesia.


Nah, kali ini aku mau membahas mengenai Teori Sudra: Sejarah, Tokoh, Kelebihan dan Kelemahan yang bisa menjadi tambahan wawasan dan mengingat kembali pelajaran sekolah dulu. 


Yuk, simak bersama-sama ulasan selengkapnya mengenai Teori Sudra: Sejarah, Tokoh, Kelebihan dan Kelemahan di bawah ini!

 

  • Sejarah

Teori sudra menyatakan bahwa agama Hindu dibawa masuk ke Nusantara oleh golongan sudra atau para budak. Seperti yang kita ketahui, sudra merupakan kasta paling rendah dalam agama Hindu.

Alasan mengapa golongan sudra yang menyebarkan agama Hindu ke Indonesia adalah mereka ingin merubah nasib. Mereka menginginkan kehidupan yang lebih layak dan lebih baik. Oleh sebab itu, golongan sudra memilih meninggalkan India dan pergi ke daerah lain.

Jika di India mereka dijadikan sebagai budak, setelah sesampai di Indonesia mereka mendapat kedudukan yang lebih baik dan lebih di hargai oleh masyarakat karena tidak ada sistem kasta yang mengikat mereka.

 

  • Tokoh

Teori ini dikemukakan oleh Godfried Horiowald Von Faber. Ia merupakan pria keturunan Jerman-Belanda yang lahir di kota Surabaya pada tanggal 1 Desember tahun 1899.


Von Veber merupakan salah satu tokoh pecinta budaya, sehingga pada tahun 1933 ia mendirikan perkumpulan sejarah kota. Beberapa tahun kemudian, ia menjadi direktur Museum Oost Java yang di bangun oleh pemerintah provinsi Jawa Timur.

  • Kelebihan 

Kelebihan teori sudra dilihat dari sudut pandang mengenai kepergian mereka dari India untuk memperoleh kehidupan yang layak. Hal ini karena kasta sudra merupakan golongan tersisih, sehingga kepergian merupakan hal yang nyata. 


Jika kita analisis, kaum sudra bisa saja pergi dengan mengikuti para kaum kesatria yang kalah dalam peperangan di India dan memilih meninggalkan wilayah India untuk membentuk kerajaan baru.

Tersisihnya golongan sudra dalam kasta di agama Hindu merupakan dasar teori sudra yang dikemukakan oleh Von Faber.

  • Kelemahan 

Tujuan mereka meninggalkan India bukanlah untuk menyebarkan agama, melainkan untuk memperoleh kehidupan dan kedudukan yang lebih layak.


Golongan sudra tidak mengetahui seluk beluk ajaran agama Hindu apalagi menguasai bahasa Sanskerta yang digunakan di dalam kitab suci agama Hindu yakni Weda.


Kelemahan ketiga yaitu dalam sistem kasta agama Hindu, kaum sudra adalah yang paling rendah, sehingga tidak mungkin mereka menyebarkan agama Hindu yang hanya dikuasai oleh golongan Brahmana. 

Itulah tadi ulasan selengkapnya mengenai Teori Sudra: Sejarah, Tokoh, Kelebihan dan Kelemahan. Semoga bermanfaat!

Baca juga:

Teori mengenai masuknya agama Hindu Buddha di Indonesia ada 5, yaitu Teori Waisya, Teori Brahmana, Teori Kstaria, Teori Arus balik,....

Teori mengenai masuknya agama Hindu Buddha di Indonesia ada 5, yaitu Teori Waisya, Teori Brahmana, Teori Kstaria, Teori Arus balik, dan Teori Sudra. Dari kelima teori ini memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing yang mendukung masuknya agama Hindu Buddha di Indonesia.


Nah, kali ini aku mau membahas mengenai Teori Sudra: Sejarah, Tokoh, Kelebihan dan Kelemahan yang bisa menjadi tambahan wawasan dan mengingat kembali pelajaran sekolah dulu. 


Yuk, simak bersama-sama ulasan selengkapnya mengenai Teori Sudra: Sejarah, Tokoh, Kelebihan dan Kelemahan di bawah ini!

 

  • Sejarah

Teori sudra menyatakan bahwa agama Hindu dibawa masuk ke Nusantara oleh golongan sudra atau para budak. Seperti yang kita ketahui, sudra merupakan kasta paling rendah dalam agama Hindu.

Alasan mengapa golongan sudra yang menyebarkan agama Hindu ke Indonesia adalah mereka ingin merubah nasib. Mereka menginginkan kehidupan yang lebih layak dan lebih baik. Oleh sebab itu, golongan sudra memilih meninggalkan India dan pergi ke daerah lain.

Jika di India mereka dijadikan sebagai budak, setelah sesampai di Indonesia mereka mendapat kedudukan yang lebih baik dan lebih di hargai oleh masyarakat karena tidak ada sistem kasta yang mengikat mereka.

 

  • Tokoh

Teori ini dikemukakan oleh Godfried Horiowald Von Faber. Ia merupakan pria keturunan Jerman-Belanda yang lahir di kota Surabaya pada tanggal 1 Desember tahun 1899.


Von Veber merupakan salah satu tokoh pecinta budaya, sehingga pada tahun 1933 ia mendirikan perkumpulan sejarah kota. Beberapa tahun kemudian, ia menjadi direktur Museum Oost Java yang di bangun oleh pemerintah provinsi Jawa Timur.

  • Kelebihan 

Kelebihan teori sudra dilihat dari sudut pandang mengenai kepergian mereka dari India untuk memperoleh kehidupan yang layak. Hal ini karena kasta sudra merupakan golongan tersisih, sehingga kepergian merupakan hal yang nyata. 


Jika kita analisis, kaum sudra bisa saja pergi dengan mengikuti para kaum kesatria yang kalah dalam peperangan di India dan memilih meninggalkan wilayah India untuk membentuk kerajaan baru.

Tersisihnya golongan sudra dalam kasta di agama Hindu merupakan dasar teori sudra yang dikemukakan oleh Von Faber.

  • Kelemahan 

Tujuan mereka meninggalkan India bukanlah untuk menyebarkan agama, melainkan untuk memperoleh kehidupan dan kedudukan yang lebih layak.


Golongan sudra tidak mengetahui seluk beluk ajaran agama Hindu apalagi menguasai bahasa Sanskerta yang digunakan di dalam kitab suci agama Hindu yakni Weda.


Kelemahan ketiga yaitu dalam sistem kasta agama Hindu, kaum sudra adalah yang paling rendah, sehingga tidak mungkin mereka menyebarkan agama Hindu yang hanya dikuasai oleh golongan Brahmana. 

Itulah tadi ulasan selengkapnya mengenai Teori Sudra: Sejarah, Tokoh, Kelebihan dan Kelemahan. Semoga bermanfaat!

Baca juga:

Apakah sistem kasta ini masih berlaku di Bali ya?