Mengajarkan anak-anak untuk berdoa adalah bagian penting untuk mengenalkan mereka Yesus Kristus dan memperkuat hubungan mereka dengan Tuhan.
Lalu, bagaimana cara yang nyaman mengajarkan anak-anak untuk berdoa dan membantu mereka memahami Tuhan? Berikut ini tipsnya sebagaimana dilansir dari situs Renungan Harian Katolik:
1. Kapan harus mulai mengajarkan doa kepada anak-anak?
Anak-anak bisa mulai belajar berdoa bahkan sebelum mereka bisa berbicara lancar dan jelas. Balita bisa diajarkan berdoa baik dengan kata maupun sikap dalam doa. Latihan bisa dimulai dengan membantu anak-anak untuk membuat Tanda Salib dengan benar.
Kebiasaan baik ini harus terus dilakukan agar anak-anak semakin nyaman dalam berdoa. Ini juga untuk memperkuat doa sebagai bagian rutin kehidupan sedini mungkin bagi mereka.
2. Ajarkan doa sebagai sebuah percakapan
Ajarkan kepada anak-anak bahwa doa itu seperti sebuah percakapan. Kita berbicara dengan Tuhan, mengucap syukur kepada Dia yang memberikan kita makanan yang cukup setiap hari, pakaian juga orang tua dan saudara.
Ajarkan anak-anak untuk berdoa dengan kata-kata mereka sendiri, untuk selalu bersyukur dan memohon kepada Tuhan sumber kehidupan.
Mengajarkan anak-anak untuk berdoa adalah bagian penting untuk mengenalkan mereka Yesus Kristus dan memperkuat hubungan mereka dengan Tuhan.
Pada anak-anak yang sudah bisa berbicara dengan baik, ajarkan doa Salam Maria dan Bapa Kami. Apresiasi jika mereka bisa berdoa Salam Maria, Bapa Kami bahkan Tanda Salib dengan benar. Tumbuhkan semangat doa dalam diri anak-anak sejak kecil.
3. Orang tua harus jadi teladan. Biarkan anak-anak melihat cara kalian berdoa
Anak-anak pada fase pertumbuhan banyak belajar meniru. Mereka belajar untuk berbicara, makan, dll. Pada fase ini, orang tua harus benar-benar menjadi teladan yang baik bagi pertumbuhan sang anak.
Cara terbaik untuk mendidik anak-anak tentang doa adalah mulailah berdoa di depan mereka. Ajarkan mereka sikap yang sopan saat berdoa, seperti tangan yang terkatup atau mata yang tertutup.
Orang tua bisa mengajak anak untuk berdoa pada hal-hal sederhana, seperti sebelum dan sesudah makan, saat bakan tidur dan setelah bangun pagi. Biasakan mereka untuk mengikut orang tua sebagai teladan dalam berdoa sehingga anak-anak lebih dekat kepada Tuhan dan pandai bersyukur.
4. Agar anak bisa berdoa
Ajarkan kepada anak-anak bagaimana berdoa kepada Tuhan. Mereka bisa berdoa bagi hewan peliharaan mereka, bagi teman mereka yang berulang tahun atau juga bagi orang tua, saudara, kakek-nenek, keluarga dan guru di sekolah. Tunjukkan pada mereka bahwa tidak ada batas waktu untuk berdoa. Dia bisa berdoa kapan saja dan dimana saja.
Beritahu anak-anak untuk memulai doa dengan mengucapkan terima kasih kepada Tuhan sebagai ucapan syukur. Minta ampun juga kepada Tuhan untuk semua kesalahan hari ini. Mereka juga bias meminta pertolongan Tuhan melalui doa mereka.
Saat anak berdoa, misalnya berdoa Salam Maria dan masih terbata-bata, dia lupa beberapa bagian kata, bantu lengkapi dan biarkan anak melanjutkan sendiri saat dia kembali lancar berdoa.
5. Mengatasi rasa malu pada anak-anak
Beberapa anak mungkin terlihat malu untuk mulai belajar berdoa. Hadapi dengan sikap sabar dan tunjukkan dengan teladan. Selalu ajak anak untuk terlibat berdoa bersama dalam keluarga.
Cara lainnya, orang tua bisa memulai doa dan memancing anak untuk ikut berdoa, seperti bertanya kepadanya tentng apa yang akan anak doakan kepada gurunya, atau temannya juga kakek-neneknya. Selalu berikan apresiasi saat anak bisa mengucapkan doanya sendiri.
Temani sang anak berdoa sebelum tidur dan saat bangun pagi. Ajarkan anak untuk selalu bersyukur dan meminta perlindungan Tuhan sebelum dan sesudah beraktivitas.
Mengajarkan anak-anak untuk berdoa adalah bagian penting untuk mengenalkan mereka Yesus Kristus dan memperkuat hubungan mereka dengan Tuhan.
Lalu, bagaimana cara yang nyaman mengajarkan anak-anak untuk berdoa dan membantu mereka memahami Tuhan? Berikut ini tipsnya sebagaimana dilansir dari situs Renungan Harian Katolik:
1. Kapan harus mulai mengajarkan doa kepada anak-anak?
Anak-anak bisa mulai belajar berdoa bahkan sebelum mereka bisa berbicara lancar dan jelas. Balita bisa diajarkan berdoa baik dengan kata maupun sikap dalam doa. Latihan bisa dimulai dengan membantu anak-anak untuk membuat Tanda Salib dengan benar.
Kebiasaan baik ini harus terus dilakukan agar anak-anak semakin nyaman dalam berdoa. Ini juga untuk memperkuat doa sebagai bagian rutin kehidupan sedini mungkin bagi mereka.
2. Ajarkan doa sebagai sebuah percakapan
Ajarkan kepada anak-anak bahwa doa itu seperti sebuah percakapan. Kita berbicara dengan Tuhan, mengucap syukur kepada Dia yang memberikan kita makanan yang cukup setiap hari, pakaian juga orang tua dan saudara.
Ajarkan anak-anak untuk berdoa dengan kata-kata mereka sendiri, untuk selalu bersyukur dan memohon kepada Tuhan sumber kehidupan.
Mengajarkan anak-anak untuk berdoa adalah bagian penting untuk mengenalkan mereka Yesus Kristus dan memperkuat hubungan mereka dengan Tuhan.
Pada anak-anak yang sudah bisa berbicara dengan baik, ajarkan doa Salam Maria dan Bapa Kami. Apresiasi jika mereka bisa berdoa Salam Maria, Bapa Kami bahkan Tanda Salib dengan benar. Tumbuhkan semangat doa dalam diri anak-anak sejak kecil.
3. Orang tua harus jadi teladan. Biarkan anak-anak melihat cara kalian berdoa
Anak-anak pada fase pertumbuhan banyak belajar meniru. Mereka belajar untuk berbicara, makan, dll. Pada fase ini, orang tua harus benar-benar menjadi teladan yang baik bagi pertumbuhan sang anak.
Cara terbaik untuk mendidik anak-anak tentang doa adalah mulailah berdoa di depan mereka. Ajarkan mereka sikap yang sopan saat berdoa, seperti tangan yang terkatup atau mata yang tertutup.
Orang tua bisa mengajak anak untuk berdoa pada hal-hal sederhana, seperti sebelum dan sesudah makan, saat bakan tidur dan setelah bangun pagi. Biasakan mereka untuk mengikut orang tua sebagai teladan dalam berdoa sehingga anak-anak lebih dekat kepada Tuhan dan pandai bersyukur.
4. Agar anak bisa berdoa
Ajarkan kepada anak-anak bagaimana berdoa kepada Tuhan. Mereka bisa berdoa bagi hewan peliharaan mereka, bagi teman mereka yang berulang tahun atau juga bagi orang tua, saudara, kakek-nenek, keluarga dan guru di sekolah. Tunjukkan pada mereka bahwa tidak ada batas waktu untuk berdoa. Dia bisa berdoa kapan saja dan dimana saja.
Beritahu anak-anak untuk memulai doa dengan mengucapkan terima kasih kepada Tuhan sebagai ucapan syukur. Minta ampun juga kepada Tuhan untuk semua kesalahan hari ini. Mereka juga bias meminta pertolongan Tuhan melalui doa mereka.
Saat anak berdoa, misalnya berdoa Salam Maria dan masih terbata-bata, dia lupa beberapa bagian kata, bantu lengkapi dan biarkan anak melanjutkan sendiri saat dia kembali lancar berdoa.
5. Mengatasi rasa malu pada anak-anak
Beberapa anak mungkin terlihat malu untuk mulai belajar berdoa. Hadapi dengan sikap sabar dan tunjukkan dengan teladan. Selalu ajak anak untuk terlibat berdoa bersama dalam keluarga.
Cara lainnya, orang tua bisa memulai doa dan memancing anak untuk ikut berdoa, seperti bertanya kepadanya tentng apa yang akan anak doakan kepada gurunya, atau temannya juga kakek-neneknya. Selalu berikan apresiasi saat anak bisa mengucapkan doanya sendiri.
Temani sang anak berdoa sebelum tidur dan saat bangun pagi. Ajarkan anak untuk selalu bersyukur dan meminta perlindungan Tuhan sebelum dan sesudah beraktivitas.
Terima kasih infonya, Ma. Penting banget sejak dini anak diberi tahu cara berdoa yang baik agar kelak dewasa terbiasa dengan hal ini.