Bullying paling sering diakui sebagai bentuk perilaku agresif secara fisik dan verbal yang dialami anak-anak sekolah dari teman sebayanya. Namun, sebenarnya ada enam jenis bullying: fisik, verbal, relasional, cyber, seksual, dan prasangka.
Bullying dapat didefinisikan sebagai perilaku agresif yang disengaja dan berulang yang diarahkan oleh pelaku terhadap target dalam kelompok usia tertentu.
Salah satu komponen perilaku intimidasi atau pun bullying yang paling sering adalah ketidakseimbangan kekuatan antara pelaku intimidasi dan korbannya.
Namun, terkadang ketidakseimbangan kekuatan ini lebih sulit untuk dibedakan karena melibatkan faktor-faktor yang sifatnya subjektif, seperti seperti perbedaan popularitas, kecerdasan, atau kemampuan, atau pengetahuan tentang informasi yang dianggap memalukan oleh korban.
Bahaya bullying pada kondisi kesehatan mental anak
Orang-orang yang diintimidasi dapat mengalami banyak masalah jangka pendek dan jangka panjang, termasuk depresi dan kecemasan, menjadi antisosial , pemakaian narkoba, kesulitan di sekolah atau pekerjaan, seperti prestasi rendah dan kehadiran yang buruk, dan bahkan bunuh diri.
Tidak hanya berhenti pada sang pelaku saja, anak-anak yang menjadi sasaran bullying dapat menjadi korban atau pelaku kekerasan di kemudian hari.
Sementara itu, mereka yang menggertak orang lain lebih cenderung terlibat perkelahian dan merusak properti, menyalahgunakan obat-obatan terlarang dan alkohol, memiliki keyakinan kriminal di masa dewasa, dan menyalahgunakan pasangan romantis dan anak-anak mereka.
Bahkan orang yang hanya mengamati intimidasi dapat mengalami masalah, termasuk kesulitan kesehatan mental dan peningkatan penggunaan narkoba.
Mengenali jenis-jenis bullying
Bullying terbagi dalam enam kategori, beberapa di antaranya lebih jelas daripada yang lain:
1. Bullying fisik
Bullying fisik melibatkan setiap serangan pada tubuh seseorang, termasuk memukul, menendang, tersandung, atau mendorong. Ini juga dapat meluas ke gerakan tangan yang tidak pantas atau mencuri atau merusak barang-barang korban.
Bullying fisik dilakukan oleh individu atau kelompok individu yang lebih besar atau lebih kuat dari individu yang menjadi sasaran. Jika pertengkaran fisik terjadi antara dua orang dengan ukuran dan kekuatan yang sama, itu tidak dianggap sebagai intimidasi fisik.
2. Verbalbullying
Biasanya bullying verbal melibatkan penggunaan kata-kata lisan atau tertulis untuk menghina atau mengintimidasi korban, termasuk pemanggilan nama, ejekan, dan bahkan ancaman.
Bullying verbal tidak selalu mudah dikenali karena sering terjadi ketika figur otoritas tidak ada. Selain itu, pelaku intimidasi dapat menganggapnya sebagai olok-olok yang baik di antara teman-teman.
Akibatnya, bisa jadi sulit bagi korban untuk membuktikan. Oleh karena itu, bentuk intimidasi ini dapat menjadi sumber stres dan kecemasan jangka panjang.
3. Relationalbullying
Bullying relasional atau disebut sebagai agresi relasional atau intimidasi sosial, melibatkan tindakan yang dimaksudkan untuk merusak reputasi atau hubungan korban dengan lingkungannya.
Contoh dari bullying relasional ini diantaranya mempermalukan korban di depan umum, menyebarkan desas-desus, atau mengucilkan mereka dari suatu kelompok.
Tidak seperti jenis intimidasi yang lebih terbuka, bullying jenis ini sangat licik dan berbahaya karena melibatkan manipulasi sosial. Bullying relasional dapat menyebabkan isolasi, kesepian, depresi, dan kecemasan sosial.
4. Cyberbullying
Cyberbullying adalah bullying yang terjadi melalui perangkat elektronik seperti komputer, ponsel pintar, dan tablet.
Bullying ini dapat terjadi melalui pesan teks, media sosial, aplikasi, atau forum online dan melibatkan posting atau pengiriman konten berbahaya, termasuk pesan dan foto, dan berbagi informasi pribadi yang menyebabkan penghinaan.
5. Sexualbullying
Penindasan seksual adalah intimidasi online atau tatap muka yang melibatkan komentar atau tindakan seksual, termasuk lelucon seksual dan pemanggilan nama, gerakan kasar, menyebarkan desas-desus seksual, mengirim foto atau video seksual, dan menyentuh atau meraih seseorang tanpa izin.
6. Prejudicialbullying
Penindasan yang berprasangka atau prejudicialbullying seringkali melibatkan intimidasi online atau tatap muka berdasarkan ras, etnis, agama, atau orientasi seksual target. Seringkali bullying ini didasarkan pada stereotip dan hasil dari keyakinan bahwa beberapa orang yang menjadi objek pantas diperlakukan dengan kurang hormat daripada yang lain.
Itulah 6 jenis bullying yang harus kita ketahui. Jika kamu atau anak kamu mengalami atau menemukan salah satunya jangan lupa untuk keluar dari zona tersebut dan meminta bantuan orang lain, ya.
Bullying paling sering diakui sebagai bentuk perilaku agresif secara fisik dan verbal yang dialami anak-anak sekolah dari teman sebayanya. Namun, sebenarnya ada enam jenis bullying: fisik, verbal, relasional, cyber, seksual, dan prasangka.
Bullying dapat didefinisikan sebagai perilaku agresif yang disengaja dan berulang yang diarahkan oleh pelaku terhadap target dalam kelompok usia tertentu.
Salah satu komponen perilaku intimidasi atau pun bullying yang paling sering adalah ketidakseimbangan kekuatan antara pelaku intimidasi dan korbannya.
Namun, terkadang ketidakseimbangan kekuatan ini lebih sulit untuk dibedakan karena melibatkan faktor-faktor yang sifatnya subjektif, seperti seperti perbedaan popularitas, kecerdasan, atau kemampuan, atau pengetahuan tentang informasi yang dianggap memalukan oleh korban.
Bahaya bullying pada kondisi kesehatan mental anak
Orang-orang yang diintimidasi dapat mengalami banyak masalah jangka pendek dan jangka panjang, termasuk depresi dan kecemasan, menjadi antisosial , pemakaian narkoba, kesulitan di sekolah atau pekerjaan, seperti prestasi rendah dan kehadiran yang buruk, dan bahkan bunuh diri.
Tidak hanya berhenti pada sang pelaku saja, anak-anak yang menjadi sasaran bullying dapat menjadi korban atau pelaku kekerasan di kemudian hari.
Sementara itu, mereka yang menggertak orang lain lebih cenderung terlibat perkelahian dan merusak properti, menyalahgunakan obat-obatan terlarang dan alkohol, memiliki keyakinan kriminal di masa dewasa, dan menyalahgunakan pasangan romantis dan anak-anak mereka.
Bahkan orang yang hanya mengamati intimidasi dapat mengalami masalah, termasuk kesulitan kesehatan mental dan peningkatan penggunaan narkoba.
Mengenali jenis-jenis bullying
Bullying terbagi dalam enam kategori, beberapa di antaranya lebih jelas daripada yang lain:
1. Bullying fisik
Bullying fisik melibatkan setiap serangan pada tubuh seseorang, termasuk memukul, menendang, tersandung, atau mendorong. Ini juga dapat meluas ke gerakan tangan yang tidak pantas atau mencuri atau merusak barang-barang korban.
Bullying fisik dilakukan oleh individu atau kelompok individu yang lebih besar atau lebih kuat dari individu yang menjadi sasaran. Jika pertengkaran fisik terjadi antara dua orang dengan ukuran dan kekuatan yang sama, itu tidak dianggap sebagai intimidasi fisik.
2. Verbalbullying
Biasanya bullying verbal melibatkan penggunaan kata-kata lisan atau tertulis untuk menghina atau mengintimidasi korban, termasuk pemanggilan nama, ejekan, dan bahkan ancaman.
Bullying verbal tidak selalu mudah dikenali karena sering terjadi ketika figur otoritas tidak ada. Selain itu, pelaku intimidasi dapat menganggapnya sebagai olok-olok yang baik di antara teman-teman.
Akibatnya, bisa jadi sulit bagi korban untuk membuktikan. Oleh karena itu, bentuk intimidasi ini dapat menjadi sumber stres dan kecemasan jangka panjang.
3. Relationalbullying
Bullying relasional atau disebut sebagai agresi relasional atau intimidasi sosial, melibatkan tindakan yang dimaksudkan untuk merusak reputasi atau hubungan korban dengan lingkungannya.
Contoh dari bullying relasional ini diantaranya mempermalukan korban di depan umum, menyebarkan desas-desus, atau mengucilkan mereka dari suatu kelompok.
Tidak seperti jenis intimidasi yang lebih terbuka, bullying jenis ini sangat licik dan berbahaya karena melibatkan manipulasi sosial. Bullying relasional dapat menyebabkan isolasi, kesepian, depresi, dan kecemasan sosial.
4. Cyberbullying
Cyberbullying adalah bullying yang terjadi melalui perangkat elektronik seperti komputer, ponsel pintar, dan tablet.
Bullying ini dapat terjadi melalui pesan teks, media sosial, aplikasi, atau forum online dan melibatkan posting atau pengiriman konten berbahaya, termasuk pesan dan foto, dan berbagi informasi pribadi yang menyebabkan penghinaan.
5. Sexualbullying
Penindasan seksual adalah intimidasi online atau tatap muka yang melibatkan komentar atau tindakan seksual, termasuk lelucon seksual dan pemanggilan nama, gerakan kasar, menyebarkan desas-desus seksual, mengirim foto atau video seksual, dan menyentuh atau meraih seseorang tanpa izin.
6. Prejudicialbullying
Penindasan yang berprasangka atau prejudicialbullying seringkali melibatkan intimidasi online atau tatap muka berdasarkan ras, etnis, agama, atau orientasi seksual target. Seringkali bullying ini didasarkan pada stereotip dan hasil dari keyakinan bahwa beberapa orang yang menjadi objek pantas diperlakukan dengan kurang hormat daripada yang lain.
Itulah 6 jenis bullying yang harus kita ketahui. Jika kamu atau anak kamu mengalami atau menemukan salah satunya jangan lupa untuk keluar dari zona tersebut dan meminta bantuan orang lain, ya.
sebagai orang tua, kita wajib tau nih kalo anak kena bullying di sekolah