PRASEKOLAH " Kelompok. Bermain"

group-image

Usia anak dibawah 5 tahun, orang sering menyebutnya sebagai usia prasekolah, karena pada usia tersebut anak belum sekolah secara formal tetapi anak belajar dengan berbagai macam stimulasi/rangsang dengan cara bermain, maka biasanya disebut bermain sambil belajar dan belajar sambil bermain.

 

3 Fase Perkembangan Anak Prasekolah


Menurut Dra. Mayke S. Tedjasaputra, M.Si, psikolog dan play therapist dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Depok, lewat bermain, anak-anak prasekolah akan mengembangkan 3 ranah, yakni:

 KOGNITIF. Ini adalah dasar-dasar untuk belajar di sekolah nanti. Misalnya, ia belajar tentang ukuran, warna, bentuk, atau arah. Hal ini akan menjadi modal dasar berprestasi di bidang akademis nantinya.

 PSIKOSOSIAL. Ini meliputi anak belajar bergaul dengan anak lain, mengelola diri, serta melatih rasa percaya diri dan kemandirian.

 FISIK MOTORIK. Kondisi fisik motoriknya harus prima. Jika canggung gerakannya, ia tidak bisa mengikuti aktivitas dengan teman-teman sebaya secara fun dan skillful. Ia bisa tersisih dari pergaulan.

Nah, agar semua keterampilan anak berkembang secara optimal, ketiga ranah ini harus seimbang. Orang dewasa tetap diperlukan sebagai teman bermainnya. Karena, orang dewasa bisa memberi ide-ide, sehingga kemampuan anak berimajinasi dan pengetahuannya akan lebih luas. Pada usia 0 – 2 tahun, anak sangat memerlukan orang dewasa sebagai teman bermain. Usia 2 – 6 tahun, anak bermain dengan orang dewasa dan juga teman sebaya. Usia 6 tahun ke atas, anak akan lebih banyak bermain dengan teman sebayanya dan fungsi orang tua tidak sebesar waktu ia masih prasekolah.

Komentar
Usia anak dibawah 5 tahun, orang sering menyebutnya sebagai usia prasekolah, karena pada usia tersebut anak belum sekolah secara formal....

Usia anak dibawah 5 tahun, orang sering menyebutnya sebagai usia prasekolah, karena pada usia tersebut anak belum sekolah secara formal tetapi anak belajar dengan berbagai macam stimulasi/rangsang dengan cara bermain, maka biasanya disebut bermain sambil belajar dan belajar sambil bermain.

 

3 Fase Perkembangan Anak Prasekolah


Menurut Dra. Mayke S. Tedjasaputra, M.Si, psikolog dan play therapist dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Depok, lewat bermain, anak-anak prasekolah akan mengembangkan 3 ranah, yakni:

 KOGNITIF. Ini adalah dasar-dasar untuk belajar di sekolah nanti. Misalnya, ia belajar tentang ukuran, warna, bentuk, atau arah. Hal ini akan menjadi modal dasar berprestasi di bidang akademis nantinya.

 PSIKOSOSIAL. Ini meliputi anak belajar bergaul dengan anak lain, mengelola diri, serta melatih rasa percaya diri dan kemandirian.

 FISIK MOTORIK. Kondisi fisik motoriknya harus prima. Jika canggung gerakannya, ia tidak bisa mengikuti aktivitas dengan teman-teman sebaya secara fun dan skillful. Ia bisa tersisih dari pergaulan.

Nah, agar semua keterampilan anak berkembang secara optimal, ketiga ranah ini harus seimbang. Orang dewasa tetap diperlukan sebagai teman bermainnya. Karena, orang dewasa bisa memberi ide-ide, sehingga kemampuan anak berimajinasi dan pengetahuannya akan lebih luas. Pada usia 0 – 2 tahun, anak sangat memerlukan orang dewasa sebagai teman bermain. Usia 2 – 6 tahun, anak bermain dengan orang dewasa dan juga teman sebaya. Usia 6 tahun ke atas, anak akan lebih banyak bermain dengan teman sebayanya dan fungsi orang tua tidak sebesar waktu ia masih prasekolah.

Bener sekali bun