5 Rekomendasi Obat Cacing untuk Anak

Pemberian obat cacing dapat dimulai sejak anak usia 2 tahun. Hal ini, disebabkan karena pada anak usia 2 tahun sudah terjadi adanya kontak dengan tanah yang merupakan sumber penularan infeksi cacing. Pemberian obat cacing dapat diulang setiap 6 bulan sekali. Sedangkan, untuk daerah non endemis pemberian obat cacing harus diberikan sesuai indikasi dan sesuai pemeriksaan dokter dengan hasil pemeriksaan tinja positif ditemukan telur cacing atau cacing.


•    Albendazole

Obat cacing ini digunakan untuk mengobati infeksi cacing pita. Albendazole sebaiknya tidak diberikan kepada anak yang memiliki alergi terhadap obat jenis ini. Ibu hamil juga tidak disarankan untuk mengonsumsi obat ini.

•    Levamisole

Obat cacing levamisole efektif untuk mengobati infeksi cacing kremi, cacing gelang, dan cacing cambuk. Meski demikian, obat cacing ini kurang efektif untuk mengobati infeksi cacing tambang.

•    Pirantel

Pirantel digunakan untuk mengobati infeksi cacing kremi dan cacing gelang.  Pirantel tidak boleh diberikan kepada anak yang memiliki gangguan hati atau alergi terhadap obat ini. Pirantel juga tidak dianjurkan bagi ibu menyusui dan anak berusia di bawah usia dua tahun, kecuali atas instruksi dokter.

•    Mebendazole

Mebendazole digunakan untuk mengobati infeksi cacing gelang, cacing cambuk, dan cacing tambang. Mebendazole tidak dianjurkan untuk diberikan kepada anak berusia di bawah dua tahun.

•    Ivermectin

Ivermectin adalah jenis obat cacing yang dapat membasmi cacing di saluran cerna anak, seperti cacing gelang. Selain untuk mengobati cacingan, obat ini juga dapat digunakan untuk membasmi kutu dan mengobati kurap.

Untuk pemakaian obat-obatan di atas sebaiknya konsultasikan dulu kepada dokter dan pastikan Mama telah membaca dan mengikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan obat tersebut. Sama seperti obat lain, obat cacing untuk anak juga memiliki efek samping. Efek samping obat cacing bisa berupa mual, nyeri perut, hingga reaksi alergi obat.

Pemberian obat cacing dapat dimulai sejak anak usia 2 tahun. Hal ini, disebabkan karena pada anak usia 2 tahun sudah....

Pemberian obat cacing dapat dimulai sejak anak usia 2 tahun. Hal ini, disebabkan karena pada anak usia 2 tahun sudah terjadi adanya kontak dengan tanah yang merupakan sumber penularan infeksi cacing. Pemberian obat cacing dapat diulang setiap 6 bulan sekali. Sedangkan, untuk daerah non endemis pemberian obat cacing harus diberikan sesuai indikasi dan sesuai pemeriksaan dokter dengan hasil pemeriksaan tinja positif ditemukan telur cacing atau cacing.


•    Albendazole

Obat cacing ini digunakan untuk mengobati infeksi cacing pita. Albendazole sebaiknya tidak diberikan kepada anak yang memiliki alergi terhadap obat jenis ini. Ibu hamil juga tidak disarankan untuk mengonsumsi obat ini.

•    Levamisole

Obat cacing levamisole efektif untuk mengobati infeksi cacing kremi, cacing gelang, dan cacing cambuk. Meski demikian, obat cacing ini kurang efektif untuk mengobati infeksi cacing tambang.

•    Pirantel

Pirantel digunakan untuk mengobati infeksi cacing kremi dan cacing gelang.  Pirantel tidak boleh diberikan kepada anak yang memiliki gangguan hati atau alergi terhadap obat ini. Pirantel juga tidak dianjurkan bagi ibu menyusui dan anak berusia di bawah usia dua tahun, kecuali atas instruksi dokter.

•    Mebendazole

Mebendazole digunakan untuk mengobati infeksi cacing gelang, cacing cambuk, dan cacing tambang. Mebendazole tidak dianjurkan untuk diberikan kepada anak berusia di bawah dua tahun.

•    Ivermectin

Ivermectin adalah jenis obat cacing yang dapat membasmi cacing di saluran cerna anak, seperti cacing gelang. Selain untuk mengobati cacingan, obat ini juga dapat digunakan untuk membasmi kutu dan mengobati kurap.

Untuk pemakaian obat-obatan di atas sebaiknya konsultasikan dulu kepada dokter dan pastikan Mama telah membaca dan mengikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan obat tersebut. Sama seperti obat lain, obat cacing untuk anak juga memiliki efek samping. Efek samping obat cacing bisa berupa mual, nyeri perut, hingga reaksi alergi obat.

thanks ma udah sharing