Apa Penyebab Kematian Terbanyak pada Balita?

Kematian pada balita emang jadi tragedi yang mendalam dan memilukan bagi keluarga serta masyarakat. Setiap tahun, jutaan anak di seluruh dunia meninggal sebelum mencapai usia lima tahun. Namun, Apa Penyebab Kematian Terbanyak pada Balita? Simak penjelasannya berikut ini yuk!

Ada empat penyebab kematian terbanyak pada balita:

1. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)

Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) merupakan penyebab kematian terbanyak pada balita di seluruh dunia. ISPA mencakup sejumlah penyakit seperti pneumonia dan bronkitis yang seringkali disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri pada saluran pernapasan atas. Faktor-faktor seperti akses terhadap perawatan medis yang tepat, kebersihan yang buruk, dan kurangnya imunisasi dapat meningkatkan risiko terjadinya ISPA pada balita. Di negara-negara berkembang, di mana sumber daya medis seringkali terbatas, ISPA dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan balita.

2. Diare

Diare merupakan penyebab kematian kedua terbanyak pada balita di seluruh dunia. Diare yang parah dapat menyebabkan dehidrasi yang cepat dan berpotensi fatal jika tidak diobati dengan cepat. Kurangnya akses terhadap air bersih, sanitasi yang buruk, serta kekurangan nutrisi dapat menjadi faktor risiko utama bagi balita untuk terkena diare. Diare yang berlarut-larut juga dapat menyebabkan kekurangan gizi dan melemahkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko infeksi dan kematian pada balita.

3. Komplikasi Kelahiran Prematur

Kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah merupakan faktor risiko yang signifikan terhadap kematian balita. Bayi yang lahir prematur atau dengan berat badan rendah memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap komplikasi medis serius yang dapat menyebabkan kematian, seperti gangguan pernapasan atau infeksi. Di negara-negara berkembang, di mana akses terhadap perawatan prenatal yang berkualitas seringkali terbatas, kelahiran prematur menjadi salah satu tantangan utama dalam upaya pengurangan angka kematian balita.

4. Penyakit Menular

Penyakit menular seperti HIV/AIDS, malaria, dan tuberkulosis juga merupakan penyebab kematian yang signifikan pada balita di beberapa daerah tertentu. Anak-anak yang terinfeksi penyakit menular ini memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap komplikasi serius dan kematian jika tidak mendapatkan perawatan medis yang tepat. Faktor-faktor seperti kemiskinan, kurangnya akses terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, dan kurangnya pendidikan kesehatan dapat memperburuk risiko terkena penyakit menular pada balita.

Riset dan Data

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 5,3 juta anak di bawah usia lima tahun meninggal setiap tahunnya, dengan sebagian besar kematian terjadi di negara-negara berkembang. Riset dan studi epidemiologi telah menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti akses terhadap perawatan medis yang berkualitas, imunisasi, sanitasi yang baik, dan pendidikan kesehatan dapat berperan penting dalam mengurangi angka kematian balita. Program-program kesehatan masyarakat yang terfokus pada pencegahan dan pengobatan penyakit utama ini telah terbukti efektif dalam mengurangi angka kematian balita di berbagai negara.

Cara Menghindari Kematian pada Balita

Untuk menghindari kematian pada balita akibat penyebab utama seperti Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), Diare, Komplikasi Kelahiran Prematur, dan Penyakit Menular, ada beberapa langkah yang dapat diambil oleh orang tua:

  1. Imunisasi: Pastikan bahwa balita Anda mendapatkan imunisasi lengkap sesuai dengan jadwal yang direkomendasikan oleh otoritas kesehatan. Imunisasi dapat membantu melindungi anak dari berbagai penyakit menular, termasuk yang dapat menyebabkan kematian.
  2. Kebersihan: Amati kebersihan diri dan lingkungan sekitar balita dengan cermat. Selalu cuci tangan sebelum menangani bayi, terutama setelah menggunakan toilet atau kontak dengan orang yang sakit. Pastikan juga lingkungan tempat tinggal bersih dan bebas dari kuman.
  3. Gizi Seimbang: Berikan makanan yang bergizi dan seimbang kepada balita Anda. Pastikan dia mendapatkan asupan nutrisi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi mengenai pola makan yang sesuai untuk balita.
  4. Perawatan Medis Rutin: Rutin membawa balita ke dokter untuk pemeriksaan kesehatan dan perawatan medis yang diperlukan. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika ada gejala penyakit atau kondisi yang mengkhawatirkan.
  5. Lingkungan yang Aman: Pastikan lingkungan tempat tinggal balita aman dan bebas dari bahaya, seperti benda tajam, obat-obatan yang dapat dijangkau, atau sumber panas yang tidak terlindungi.
  6. Pemberian ASI: Jika memungkinkan, berikan ASI eksklusif kepada bayi selama enam bulan pertama kehidupannya. ASI mengandung zat-zat yang dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh bayi dan membantunya melawan penyakit.
  7. Pantau Perkembangan: Perhatikan dengan seksama perkembangan balita Anda. Jika Anda melihat adanya gejala atau tanda-tanda penyakit, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut.
  8. Edukasi Kesehatan: Tingkatkan pengetahuan Anda tentang kesehatan anak dan praktik-praktik kesehatan yang tepat dengan membaca literatur kesehatan, mengikuti program edukasi, atau berdiskusi dengan tenaga kesehatan terlatih.

Orang tua memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan dan keselamatan anak-anak mereka. Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan tersebut dan memiliki kesadaran yang tinggi tentang kesehatan anak, diharapkan dapat membantu mengurangi risiko kematian pada balita akibat penyakit-penyakit tersebut.

Demikian penjelasan mengenai Apa Penyebab Kematian Terbanyak pada Balita? Semoga penjelasan di atas dapat membantu dan para orang tua menjadi lebih waspada terhadap penyakit yang mengintai si Kecil.