Selamat hari senin, Ma! Kali ini aku sharing informasi tentang 10 Warisan Genetik Orangtua yang Diturunkan kepada Anak.
Mama pasti pernah bertanya-tanya nggak, sih? Kenapa ya wajah Mama persis dengan wajah orangtua Mama? Nah, itu namanya warisan genetik. Warisan orangtua yang diturunkan ke anak, misalnya aja bentuk fisik seperti wajah, tinggi badan, ukuran payudara, dan sebagainya. Nggak hanya soal fisik, tapi orangtua juga mewariskan hal lainnya seperti kecerdasan anak, risiko penyakit, dan cenderung punya kepribadian yang sama. "Warisan" tersebut berasal dari DNA orangtua yang tersalurkan ke dalam tubuh Mama.
Lebih lengkapnya, berikut 10 Warisan Genetik Orangtua yang Diturunkan kepada Anak yang sudah aku rangkum buat Mama!
1. Kadar Kolesterol Tinggi
Sebagian Mama beranggapan kalo kadar kolesterol tinggi disebabkan oleh pola makan tidak sehat. Nyatanya, kolesterol tinggi juga dipengaruhi oleh genetik juga lho, Ma. Data menunjukkan 1 dari 500 orang punya mutasi genetik istimewa. Akibatnya, kolesterol tetap menumpuk di dalam darah walaupun sudah menjalani pola hidup sehat.
2. Rambut Botak
Penyebab kebotakan rambut terjadi akibat salah satu gen di dalam kromosom X diturunkan ke anak laki-laki dari Mama. Eitss, jangan langsung salahin Mama yaa. Gen dari Papa dan faktor lingkungan juga jadi pemicu dari kerontokan rambut. Jadi, nggak cuma Mama aja.
3. Kemampuan Bidang Akademik
Anak yang sukses di bidang akademik disebabkan gen yang diwariskan oleh orangtuanya. Gen itu punya jumlah hingga ribuan dan berfungsi secara langsung sehingga anak punya kemampuan akademik yang mumpuni.
4. Kecanduan Terhadap Kopi
Mama doyan minum kopi? Itu bisa jadi salah satu "warisan" dari orangtua, lho. Ada studi yang menunjukkan kalo orang yang tidak kecanduan kopi ternyata punya set gen tertentu sehingga kafein yang terserap oleh tubuh lebih lambat. Tapi buat Mama yang nggak bisa hidup tanpa kopi tetep butuh kafein (kandungan dalam kopi) untuk bantu meningkatkan energi.
5. Riwayat Diabetes Keluarga
Diabes nggak hanya menyerang orang dewasa saja, Ma. Perlu diwaspadai, diabetes bisa terjadi di usia muda pada anak-anak ataupun remaja. Tapi, pola makan tidak sehat juga menjadi pemicu diabetes ya, Ma. Jangan lupa untuk selalu mengatur pola makan dan bergerak aktif.
6. Kelainan Buta Warna
Buta warna adalah kesulitan mata untuk membedakan warna-warna tertentu. Buta warna lebih banyak ditemukan pada laki-laki dan sedikit dialami oleh perempuan. Kok bisa gitu, ya? Alasannya gini, Ma. Jika Mama punya anak laki-laki maka hanya mewariskan satu kromosom X saja dari Mama. Kalo kromosom itu rusak maka tidak ada penggantinya. Nah, berbeda dengan anak perempuan yang mewarisi dua kromosom Y dari Papa. Kalo satu kromosom rusak maka akan tergantikan oleh kromosom lainnya.
7. Intoleransi Pada Laktosa
Intoleransi laktosa adalah ketidakmampuan untuk mencerna laktosa. Biasanya laksosa terdapat di dalam produk susu atau produk olahan susu (keju, krim, yogurt). Semakin dewasa, maka intoleransi laktosa akan semakin tinggi. Hanya 35% orang dewasa saja yang punya gen toleransi terhadap laktosa. Mama termasuk, nggak?
8. Menyetir Mobil
Tentunya, nggak semua orang bisa menyetir mobil. Apalagi buat lulus ujian mengemudi itu ternyata susah banget, Ma. Ada gen yang mempengaruhi orientasi diri, kecepatan reaksi, dan memori sehingga dibutuhkan saat mengemudi. Para ahli mengatakan kalo gen ini hanya dimiliki 30% populasi manusia saja. Apakah Mama salah satunya?
9. Rabun Mata
Kondisi rabun mata yang dialami orangtua punya potensi risiko 50% diturunkan kepada anak. Tapi, Rabun mata nggak sepenuhnya berasal dari warisan genetik. Bisa aja karena faktor lingkungan seperti menatap layar monitor terlalu lama sehingga terpapar radiasi. Biar nggak rabun mata kurangi aktivitas di depan komputer atau gadget ya, Ma.
10. Popularitas
Kok bisa ya popularitas diturunkan dari orangtua? Mungkin nggak bisa dipercaya, tapi ini benar adanya Ma. Penelitian yang dilakukan selama bertahun-tahun di Harvard menyebutkan kalo popularitas bisa terletak di gen yang dimiliki. Misalnya aja, Mama lahir di keluarga terpandang sehingga banyak dikenali oleh orang.
Nah, itulah 10 Warisan Genetik Orangtua yang Diturunkan kepada Anak yang sudah aku rangkum. Semoga bermanfaat dan dapat dimengerti yaa, Ma!
Selamat hari senin, Ma! Kali ini aku sharing informasi tentang 10 Warisan Genetik Orangtua yang Diturunkan kepada Anak.
Mama pasti pernah bertanya-tanya nggak, sih? Kenapa ya wajah Mama persis dengan wajah orangtua Mama? Nah, itu namanya warisan genetik. Warisan orangtua yang diturunkan ke anak, misalnya aja bentuk fisik seperti wajah, tinggi badan, ukuran payudara, dan sebagainya. Nggak hanya soal fisik, tapi orangtua juga mewariskan hal lainnya seperti kecerdasan anak, risiko penyakit, dan cenderung punya kepribadian yang sama. "Warisan" tersebut berasal dari DNA orangtua yang tersalurkan ke dalam tubuh Mama.
Lebih lengkapnya, berikut 10 Warisan Genetik Orangtua yang Diturunkan kepada Anak yang sudah aku rangkum buat Mama!
1. Kadar Kolesterol Tinggi
Sebagian Mama beranggapan kalo kadar kolesterol tinggi disebabkan oleh pola makan tidak sehat. Nyatanya, kolesterol tinggi juga dipengaruhi oleh genetik juga lho, Ma. Data menunjukkan 1 dari 500 orang punya mutasi genetik istimewa. Akibatnya, kolesterol tetap menumpuk di dalam darah walaupun sudah menjalani pola hidup sehat.
2. Rambut Botak
Penyebab kebotakan rambut terjadi akibat salah satu gen di dalam kromosom X diturunkan ke anak laki-laki dari Mama. Eitss, jangan langsung salahin Mama yaa. Gen dari Papa dan faktor lingkungan juga jadi pemicu dari kerontokan rambut. Jadi, nggak cuma Mama aja.
3. Kemampuan Bidang Akademik
Anak yang sukses di bidang akademik disebabkan gen yang diwariskan oleh orangtuanya. Gen itu punya jumlah hingga ribuan dan berfungsi secara langsung sehingga anak punya kemampuan akademik yang mumpuni.
4. Kecanduan Terhadap Kopi
Mama doyan minum kopi? Itu bisa jadi salah satu "warisan" dari orangtua, lho. Ada studi yang menunjukkan kalo orang yang tidak kecanduan kopi ternyata punya set gen tertentu sehingga kafein yang terserap oleh tubuh lebih lambat. Tapi buat Mama yang nggak bisa hidup tanpa kopi tetep butuh kafein (kandungan dalam kopi) untuk bantu meningkatkan energi.
5. Riwayat Diabetes Keluarga
Diabes nggak hanya menyerang orang dewasa saja, Ma. Perlu diwaspadai, diabetes bisa terjadi di usia muda pada anak-anak ataupun remaja. Tapi, pola makan tidak sehat juga menjadi pemicu diabetes ya, Ma. Jangan lupa untuk selalu mengatur pola makan dan bergerak aktif.
6. Kelainan Buta Warna
Buta warna adalah kesulitan mata untuk membedakan warna-warna tertentu. Buta warna lebih banyak ditemukan pada laki-laki dan sedikit dialami oleh perempuan. Kok bisa gitu, ya? Alasannya gini, Ma. Jika Mama punya anak laki-laki maka hanya mewariskan satu kromosom X saja dari Mama. Kalo kromosom itu rusak maka tidak ada penggantinya. Nah, berbeda dengan anak perempuan yang mewarisi dua kromosom Y dari Papa. Kalo satu kromosom rusak maka akan tergantikan oleh kromosom lainnya.
7. Intoleransi Pada Laktosa
Intoleransi laktosa adalah ketidakmampuan untuk mencerna laktosa. Biasanya laksosa terdapat di dalam produk susu atau produk olahan susu (keju, krim, yogurt). Semakin dewasa, maka intoleransi laktosa akan semakin tinggi. Hanya 35% orang dewasa saja yang punya gen toleransi terhadap laktosa. Mama termasuk, nggak?
8. Menyetir Mobil
Tentunya, nggak semua orang bisa menyetir mobil. Apalagi buat lulus ujian mengemudi itu ternyata susah banget, Ma. Ada gen yang mempengaruhi orientasi diri, kecepatan reaksi, dan memori sehingga dibutuhkan saat mengemudi. Para ahli mengatakan kalo gen ini hanya dimiliki 30% populasi manusia saja. Apakah Mama salah satunya?
9. Rabun Mata
Kondisi rabun mata yang dialami orangtua punya potensi risiko 50% diturunkan kepada anak. Tapi, Rabun mata nggak sepenuhnya berasal dari warisan genetik. Bisa aja karena faktor lingkungan seperti menatap layar monitor terlalu lama sehingga terpapar radiasi. Biar nggak rabun mata kurangi aktivitas di depan komputer atau gadget ya, Ma.
10. Popularitas
Kok bisa ya popularitas diturunkan dari orangtua? Mungkin nggak bisa dipercaya, tapi ini benar adanya Ma. Penelitian yang dilakukan selama bertahun-tahun di Harvard menyebutkan kalo popularitas bisa terletak di gen yang dimiliki. Misalnya aja, Mama lahir di keluarga terpandang sehingga banyak dikenali oleh orang.
Nah, itulah 10 Warisan Genetik Orangtua yang Diturunkan kepada Anak yang sudah aku rangkum. Semoga bermanfaat dan dapat dimengerti yaa, Ma!
Selamat hari senin, Ma! Kali ini aku sharing informasi tentang 10 Warisan Genetik Orangtua yang Diturunkan kepada Anak.
Mama pasti pernah bertanya-tanya nggak, sih? Kenapa ya wajah Mama persis dengan wajah orangtua Mama? Nah, itu namanya warisan genetik. Warisan orangtua yang diturunkan ke anak, misalnya aja bentuk fisik seperti wajah, tinggi badan, ukuran payudara, dan sebagainya. Nggak hanya soal fisik, tapi orangtua juga mewariskan hal lainnya seperti kecerdasan anak, risiko penyakit, dan cenderung punya kepribadian yang sama. "Warisan" tersebut berasal dari DNA orangtua yang tersalurkan ke dalam tubuh Mama.
Lebih lengkapnya, berikut 10 Warisan Genetik Orangtua yang Diturunkan kepada Anak yang sudah aku rangkum buat Mama!
1. Kadar Kolesterol Tinggi
Sebagian Mama beranggapan kalo kadar kolesterol tinggi disebabkan oleh pola makan tidak sehat. Nyatanya, kolesterol tinggi juga dipengaruhi oleh genetik juga lho, Ma. Data menunjukkan 1 dari 500 orang punya mutasi genetik istimewa. Akibatnya, kolesterol tetap menumpuk di dalam darah walaupun sudah menjalani pola hidup sehat.
2. Rambut Botak
Penyebab kebotakan rambut terjadi akibat salah satu gen di dalam kromosom X diturunkan ke anak laki-laki dari Mama. Eitss, jangan langsung salahin Mama yaa. Gen dari Papa dan faktor lingkungan juga jadi pemicu dari kerontokan rambut. Jadi, nggak cuma Mama aja.
3. Kemampuan Bidang Akademik
Anak yang sukses di bidang akademik disebabkan gen yang diwariskan oleh orangtuanya. Gen itu punya jumlah hingga ribuan dan berfungsi secara langsung sehingga anak punya kemampuan akademik yang mumpuni.
4. Kecanduan Terhadap Kopi
Mama doyan minum kopi? Itu bisa jadi salah satu "warisan" dari orangtua, lho. Ada studi yang menunjukkan kalo orang yang tidak kecanduan kopi ternyata punya set gen tertentu sehingga kafein yang terserap oleh tubuh lebih lambat. Tapi buat Mama yang nggak bisa hidup tanpa kopi tetep butuh kafein (kandungan dalam kopi) untuk bantu meningkatkan energi.
5. Riwayat Diabetes Keluarga
Diabes nggak hanya menyerang orang dewasa saja, Ma. Perlu diwaspadai, diabetes bisa terjadi di usia muda pada anak-anak ataupun remaja. Tapi, pola makan tidak sehat juga menjadi pemicu diabetes ya, Ma. Jangan lupa untuk selalu mengatur pola makan dan bergerak aktif.
6. Kelainan Buta Warna
Buta warna adalah kesulitan mata untuk membedakan warna-warna tertentu. Buta warna lebih banyak ditemukan pada laki-laki dan sedikit dialami oleh perempuan. Kok bisa gitu, ya? Alasannya gini, Ma. Jika Mama punya anak laki-laki maka hanya mewariskan satu kromosom X saja dari Mama. Kalo kromosom itu rusak maka tidak ada penggantinya. Nah, berbeda dengan anak perempuan yang mewarisi dua kromosom Y dari Papa. Kalo satu kromosom rusak maka akan tergantikan oleh kromosom lainnya.
7. Intoleransi Pada Laktosa
Intoleransi laktosa adalah ketidakmampuan untuk mencerna laktosa. Biasanya laksosa terdapat di dalam produk susu atau produk olahan susu (keju, krim, yogurt). Semakin dewasa, maka intoleransi laktosa akan semakin tinggi. Hanya 35% orang dewasa saja yang punya gen toleransi terhadap laktosa. Mama termasuk, nggak?
8. Menyetir Mobil
Tentunya, nggak semua orang bisa menyetir mobil. Apalagi buat lulus ujian mengemudi itu ternyata susah banget, Ma. Ada gen yang mempengaruhi orientasi diri, kecepatan reaksi, dan memori sehingga dibutuhkan saat mengemudi. Para ahli mengatakan kalo gen ini hanya dimiliki 30% populasi manusia saja. Apakah Mama salah satunya?
9. Rabun Mata
Kondisi rabun mata yang dialami orangtua punya potensi risiko 50% diturunkan kepada anak. Tapi, Rabun mata nggak sepenuhnya berasal dari warisan genetik. Bisa aja karena faktor lingkungan seperti menatap layar monitor terlalu lama sehingga terpapar radiasi. Biar nggak rabun mata kurangi aktivitas di depan komputer atau gadget ya, Ma.
10. Popularitas
Kok bisa ya popularitas diturunkan dari orangtua? Mungkin nggak bisa dipercaya, tapi ini benar adanya Ma. Penelitian yang dilakukan selama bertahun-tahun di Harvard menyebutkan kalo popularitas bisa terletak di gen yang dimiliki. Misalnya aja, Mama lahir di keluarga terpandang sehingga banyak dikenali oleh orang.
Nah, itulah 10 Warisan Genetik Orangtua yang Diturunkan kepada Anak yang sudah aku rangkum. Semoga bermanfaat dan dapat dimengerti yaa, Ma!
wah baru tahu aku maa
Selamat hari senin, Ma! Kali ini aku sharing informasi tentang 10 Warisan Genetik Orangtua yang Diturunkan kepada Anak.
Mama pasti pernah bertanya-tanya nggak, sih? Kenapa ya wajah Mama persis dengan wajah orangtua Mama? Nah, itu namanya warisan genetik. Warisan orangtua yang diturunkan ke anak, misalnya aja bentuk fisik seperti wajah, tinggi badan, ukuran payudara, dan sebagainya. Nggak hanya soal fisik, tapi orangtua juga mewariskan hal lainnya seperti kecerdasan anak, risiko penyakit, dan cenderung punya kepribadian yang sama. "Warisan" tersebut berasal dari DNA orangtua yang tersalurkan ke dalam tubuh Mama.
Lebih lengkapnya, berikut 10 Warisan Genetik Orangtua yang Diturunkan kepada Anak yang sudah aku rangkum buat Mama!
1. Kadar Kolesterol Tinggi
Sebagian Mama beranggapan kalo kadar kolesterol tinggi disebabkan oleh pola makan tidak sehat. Nyatanya, kolesterol tinggi juga dipengaruhi oleh genetik juga lho, Ma. Data menunjukkan 1 dari 500 orang punya mutasi genetik istimewa. Akibatnya, kolesterol tetap menumpuk di dalam darah walaupun sudah menjalani pola hidup sehat.
2. Rambut Botak
Penyebab kebotakan rambut terjadi akibat salah satu gen di dalam kromosom X diturunkan ke anak laki-laki dari Mama. Eitss, jangan langsung salahin Mama yaa. Gen dari Papa dan faktor lingkungan juga jadi pemicu dari kerontokan rambut. Jadi, nggak cuma Mama aja.
3. Kemampuan Bidang Akademik
Anak yang sukses di bidang akademik disebabkan gen yang diwariskan oleh orangtuanya. Gen itu punya jumlah hingga ribuan dan berfungsi secara langsung sehingga anak punya kemampuan akademik yang mumpuni.
4. Kecanduan Terhadap Kopi
Mama doyan minum kopi? Itu bisa jadi salah satu "warisan" dari orangtua, lho. Ada studi yang menunjukkan kalo orang yang tidak kecanduan kopi ternyata punya set gen tertentu sehingga kafein yang terserap oleh tubuh lebih lambat. Tapi buat Mama yang nggak bisa hidup tanpa kopi tetep butuh kafein (kandungan dalam kopi) untuk bantu meningkatkan energi.
5. Riwayat Diabetes Keluarga
Diabes nggak hanya menyerang orang dewasa saja, Ma. Perlu diwaspadai, diabetes bisa terjadi di usia muda pada anak-anak ataupun remaja. Tapi, pola makan tidak sehat juga menjadi pemicu diabetes ya, Ma. Jangan lupa untuk selalu mengatur pola makan dan bergerak aktif.
6. Kelainan Buta Warna
Buta warna adalah kesulitan mata untuk membedakan warna-warna tertentu. Buta warna lebih banyak ditemukan pada laki-laki dan sedikit dialami oleh perempuan. Kok bisa gitu, ya? Alasannya gini, Ma. Jika Mama punya anak laki-laki maka hanya mewariskan satu kromosom X saja dari Mama. Kalo kromosom itu rusak maka tidak ada penggantinya. Nah, berbeda dengan anak perempuan yang mewarisi dua kromosom Y dari Papa. Kalo satu kromosom rusak maka akan tergantikan oleh kromosom lainnya.
7. Intoleransi Pada Laktosa
Intoleransi laktosa adalah ketidakmampuan untuk mencerna laktosa. Biasanya laksosa terdapat di dalam produk susu atau produk olahan susu (keju, krim, yogurt). Semakin dewasa, maka intoleransi laktosa akan semakin tinggi. Hanya 35% orang dewasa saja yang punya gen toleransi terhadap laktosa. Mama termasuk, nggak?
8. Menyetir Mobil
Tentunya, nggak semua orang bisa menyetir mobil. Apalagi buat lulus ujian mengemudi itu ternyata susah banget, Ma. Ada gen yang mempengaruhi orientasi diri, kecepatan reaksi, dan memori sehingga dibutuhkan saat mengemudi. Para ahli mengatakan kalo gen ini hanya dimiliki 30% populasi manusia saja. Apakah Mama salah satunya?
9. Rabun Mata
Kondisi rabun mata yang dialami orangtua punya potensi risiko 50% diturunkan kepada anak. Tapi, Rabun mata nggak sepenuhnya berasal dari warisan genetik. Bisa aja karena faktor lingkungan seperti menatap layar monitor terlalu lama sehingga terpapar radiasi. Biar nggak rabun mata kurangi aktivitas di depan komputer atau gadget ya, Ma.
10. Popularitas
Kok bisa ya popularitas diturunkan dari orangtua? Mungkin nggak bisa dipercaya, tapi ini benar adanya Ma. Penelitian yang dilakukan selama bertahun-tahun di Harvard menyebutkan kalo popularitas bisa terletak di gen yang dimiliki. Misalnya aja, Mama lahir di keluarga terpandang sehingga banyak dikenali oleh orang.
Nah, itulah 10 Warisan Genetik Orangtua yang Diturunkan kepada Anak yang sudah aku rangkum. Semoga bermanfaat dan dapat dimengerti yaa, Ma!
banyak juga ya ternyata
makasih ma udah share