Yang harus dimengerti adalah anak tantrum = ingin mendapat perhatian. Jadi dengan kita ikut teriak, ia mendapatkan perhatian yang ia inginkan. Sehingga next time ia akan ulangi lagi untuk mendapatkan perhatian kita.
Pastikan area sekitar anak aman. Yang bahaya dari tantrum adalah apabila ia menyakiti dirinya sendiri ataupun orang lain
Pastikan anda hanya berdua dengan anak anda. Apabila ada orang tua atau mertua, izin dulu pindah ke ruangan lain. Karena biasanya orang lain akan memperkeruh suasana. Tentunya diberikan pengertian kepada orang sekitar.
Jangan balas teriakan dengan teriakan karena anak tidak akan mendengar perkataan kita. Yang ia rekam hanyalah nada kita marah-marah saja. Dengan kita seing marah, tentunya lama-lama anak jadi pemarah juga karena meniru perilaku kita.
Bicara baik-baik dan beri penjelasan serta pengertian setelah anak lebih tenang.
Tarik napas panjang, dan lakukan hal yang membuat mama senang. Misalkan minum kopi atau makan coklat untuk mengontrol emosi.
Happy mom = happy family itu merupakan prinsip yang harus dijunjung tinggi. Jadi biasakan dahulukan diri mama dalam keseharian. Misalkan saat makan, anda harus kenyang dulu baru menyuapi anak. Atau kalau sudah lebih besar biasakan makan bersama-sama. Kalau anda lapar pastikan memburu-burukan anak, kalau anak gak mau makan akan membuat kita kesal karena deep down kita sebenarnya gak kesal-kesal amat sama si anak, kita lebih kesal karena kita lapar tapi gak sadar. Cukup tidur dan cukup makan itu wajib hukumnya!
Tambahan dari saya sih, jangan ragu minta bantuan kalau memang sudah sangat capek. Support system yang baik itu PENTING.
Love yourself and be mindful. Masih smirip dengan point diatas yang happy mom equal to happy family. Sering kali kita mudah marah akan hal kecil yang anak kita lakukan adalah karena kita ada "unfinished business" di tempat lain. Jadi misalkan ada deadline, ngantuk, capek mengurus bayi, ataupun yang lebih mendalam seperti hubungan suami istri sedang renggang, atau hubungan dengan orang tua kurang baik. Make peace with yourself and surroundings in order to be content.*
Yang harus dimengerti adalah anak tantrum = ingin mendapat perhatian. Jadi dengan kita ikut teriak, ia mendapatkan perhatian yang ia inginkan. Sehingga next time ia akan ulangi lagi untuk mendapatkan perhatian kita.
Pastikan area sekitar anak aman. Yang bahaya dari tantrum adalah apabila ia menyakiti dirinya sendiri ataupun orang lain
Pastikan anda hanya berdua dengan anak anda. Apabila ada orang tua atau mertua, izin dulu pindah ke ruangan lain. Karena biasanya orang lain akan memperkeruh suasana. Tentunya diberikan pengertian kepada orang sekitar.
Jangan balas teriakan dengan teriakan karena anak tidak akan mendengar perkataan kita. Yang ia rekam hanyalah nada kita marah-marah saja. Dengan kita seing marah, tentunya lama-lama anak jadi pemarah juga karena meniru perilaku kita.
Bicara baik-baik dan beri penjelasan serta pengertian setelah anak lebih tenang.
Tarik napas panjang, dan lakukan hal yang membuat mama senang. Misalkan minum kopi atau makan coklat untuk mengontrol emosi.
Happy mom = happy family itu merupakan prinsip yang harus dijunjung tinggi. Jadi biasakan dahulukan diri mama dalam keseharian. Misalkan saat makan, anda harus kenyang dulu baru menyuapi anak. Atau kalau sudah lebih besar biasakan makan bersama-sama. Kalau anda lapar pastikan memburu-burukan anak, kalau anak gak mau makan akan membuat kita kesal karena deep down kita sebenarnya gak kesal-kesal amat sama si anak, kita lebih kesal karena kita lapar tapi gak sadar. Cukup tidur dan cukup makan itu wajib hukumnya!
Tambahan dari saya sih, jangan ragu minta bantuan kalau memang sudah sangat capek. Support system yang baik itu PENTING.
Love yourself and be mindful. Masih smirip dengan point diatas yang happy mom equal to happy family. Sering kali kita mudah marah akan hal kecil yang anak kita lakukan adalah karena kita ada "unfinished business" di tempat lain. Jadi misalkan ada deadline, ngantuk, capek mengurus bayi, ataupun yang lebih mendalam seperti hubungan suami istri sedang renggang, atau hubungan dengan orang tua kurang baik. Make peace with yourself and surroundings in order to be content.*
Yang harus dimengerti adalah anak tantrum = ingin mendapat perhatian. Jadi dengan kita ikut teriak, ia mendapatkan perhatian yang ia inginkan. Sehingga next time ia akan ulangi lagi untuk mendapatkan perhatian kita.
Pastikan area sekitar anak aman. Yang bahaya dari tantrum adalah apabila ia menyakiti dirinya sendiri ataupun orang lain
Pastikan anda hanya berdua dengan anak anda. Apabila ada orang tua atau mertua, izin dulu pindah ke ruangan lain. Karena biasanya orang lain akan memperkeruh suasana. Tentunya diberikan pengertian kepada orang sekitar.
Jangan balas teriakan dengan teriakan karena anak tidak akan mendengar perkataan kita. Yang ia rekam hanyalah nada kita marah-marah saja. Dengan kita seing marah, tentunya lama-lama anak jadi pemarah juga karena meniru perilaku kita.
Bicara baik-baik dan beri penjelasan serta pengertian setelah anak lebih tenang.
Tarik napas panjang, dan lakukan hal yang membuat mama senang. Misalkan minum kopi atau makan coklat untuk mengontrol emosi.
Happy mom = happy family itu merupakan prinsip yang harus dijunjung tinggi. Jadi biasakan dahulukan diri mama dalam keseharian. Misalkan saat makan, anda harus kenyang dulu baru menyuapi anak. Atau kalau sudah lebih besar biasakan makan bersama-sama. Kalau anda lapar pastikan memburu-burukan anak, kalau anak gak mau makan akan membuat kita kesal karena deep down kita sebenarnya gak kesal-kesal amat sama si anak, kita lebih kesal karena kita lapar tapi gak sadar. Cukup tidur dan cukup makan itu wajib hukumnya!
Tambahan dari saya sih, jangan ragu minta bantuan kalau memang sudah sangat capek. Support system yang baik itu PENTING.
Love yourself and be mindful. Masih smirip dengan point diatas yang happy mom equal to happy family. Sering kali kita mudah marah akan hal kecil yang anak kita lakukan adalah karena kita ada "unfinished business" di tempat lain. Jadi misalkan ada deadline, ngantuk, capek mengurus bayi, ataupun yang lebih mendalam seperti hubungan suami istri sedang renggang, atau hubungan dengan orang tua kurang baik. Make peace with yourself and surroundings in order to be content.*
Makasih maa infonya
Yang harus dimengerti adalah anak tantrum = ingin mendapat perhatian. Jadi dengan kita ikut teriak, ia mendapatkan perhatian yang ia inginkan. Sehingga next time ia akan ulangi lagi untuk mendapatkan perhatian kita.
Pastikan area sekitar anak aman. Yang bahaya dari tantrum adalah apabila ia menyakiti dirinya sendiri ataupun orang lain
Pastikan anda hanya berdua dengan anak anda. Apabila ada orang tua atau mertua, izin dulu pindah ke ruangan lain. Karena biasanya orang lain akan memperkeruh suasana. Tentunya diberikan pengertian kepada orang sekitar.
Jangan balas teriakan dengan teriakan karena anak tidak akan mendengar perkataan kita. Yang ia rekam hanyalah nada kita marah-marah saja. Dengan kita seing marah, tentunya lama-lama anak jadi pemarah juga karena meniru perilaku kita.
Bicara baik-baik dan beri penjelasan serta pengertian setelah anak lebih tenang.
Tarik napas panjang, dan lakukan hal yang membuat mama senang. Misalkan minum kopi atau makan coklat untuk mengontrol emosi.
Happy mom = happy family itu merupakan prinsip yang harus dijunjung tinggi. Jadi biasakan dahulukan diri mama dalam keseharian. Misalkan saat makan, anda harus kenyang dulu baru menyuapi anak. Atau kalau sudah lebih besar biasakan makan bersama-sama. Kalau anda lapar pastikan memburu-burukan anak, kalau anak gak mau makan akan membuat kita kesal karena deep down kita sebenarnya gak kesal-kesal amat sama si anak, kita lebih kesal karena kita lapar tapi gak sadar. Cukup tidur dan cukup makan itu wajib hukumnya!
Tambahan dari saya sih, jangan ragu minta bantuan kalau memang sudah sangat capek. Support system yang baik itu PENTING.
Love yourself and be mindful. Masih smirip dengan point diatas yang happy mom equal to happy family. Sering kali kita mudah marah akan hal kecil yang anak kita lakukan adalah karena kita ada "unfinished business" di tempat lain. Jadi misalkan ada deadline, ngantuk, capek mengurus bayi, ataupun yang lebih mendalam seperti hubungan suami istri sedang renggang, atau hubungan dengan orang tua kurang baik. Make peace with yourself and surroundings in order to be content.*
Maaksih ma informasinya
Yang harus dimengerti adalah anak tantrum = ingin mendapat perhatian. Jadi dengan kita ikut teriak, ia mendapatkan perhatian yang ia inginkan. Sehingga next time ia akan ulangi lagi untuk mendapatkan perhatian kita.
Pastikan area sekitar anak aman. Yang bahaya dari tantrum adalah apabila ia menyakiti dirinya sendiri ataupun orang lain
Pastikan anda hanya berdua dengan anak anda. Apabila ada orang tua atau mertua, izin dulu pindah ke ruangan lain. Karena biasanya orang lain akan memperkeruh suasana. Tentunya diberikan pengertian kepada orang sekitar.
Jangan balas teriakan dengan teriakan karena anak tidak akan mendengar perkataan kita. Yang ia rekam hanyalah nada kita marah-marah saja. Dengan kita seing marah, tentunya lama-lama anak jadi pemarah juga karena meniru perilaku kita.
Bicara baik-baik dan beri penjelasan serta pengertian setelah anak lebih tenang.
Tarik napas panjang, dan lakukan hal yang membuat mama senang. Misalkan minum kopi atau makan coklat untuk mengontrol emosi.
Happy mom = happy family itu merupakan prinsip yang harus dijunjung tinggi. Jadi biasakan dahulukan diri mama dalam keseharian. Misalkan saat makan, anda harus kenyang dulu baru menyuapi anak. Atau kalau sudah lebih besar biasakan makan bersama-sama. Kalau anda lapar pastikan memburu-burukan anak, kalau anak gak mau makan akan membuat kita kesal karena deep down kita sebenarnya gak kesal-kesal amat sama si anak, kita lebih kesal karena kita lapar tapi gak sadar. Cukup tidur dan cukup makan itu wajib hukumnya!
Tambahan dari saya sih, jangan ragu minta bantuan kalau memang sudah sangat capek. Support system yang baik itu PENTING.
Love yourself and be mindful. Masih smirip dengan point diatas yang happy mom equal to happy family. Sering kali kita mudah marah akan hal kecil yang anak kita lakukan adalah karena kita ada "unfinished business" di tempat lain. Jadi misalkan ada deadline, ngantuk, capek mengurus bayi, ataupun yang lebih mendalam seperti hubungan suami istri sedang renggang, atau hubungan dengan orang tua kurang baik. Make peace with yourself and surroundings in order to be content.*
Betul Maa, support system itu penting bangett :)
terimakasih infonya maa