10 Fakta Menarik Bunga Edelweis yang Tidak Boleh Dipetik

Halo Mama! Sudah tahu belum gambar diatas bunga apa? Bunga ini bernama Edelweis. Mama bisa menemukan bunga tersebut di beberapa gunung di Indonesia, eitss .. tapi dilihat aja ya jangan di petik. Selain langka, bunga dengan nama latin Anaphalis javanica ini sangat dilarang untuk di petik karena berada di kawasan konservasi yang di mana kawasan itu dilindungi oleh undang-undang.

Bahkan, pemerintah membuat peraturan perundang-undangan untuk larangan memetik bunga Edelweis yang tercantum dalam UUD no 5 tahun 1990 pasal 33 ayat 1 dan 2 mengenai Konservasi Sumber daya Hayati Ekosistem.

Di balik itu semua, hari ini aku mau kasih tahu Mama tentang 10 Fakta Menarik Bunga Edelweis yang Tidak Boleh Dipetik!

1.  Ukuran ketinggian, lebar dan usia bunga Edelweis

Temuan yang dicatat oleh Amir Hamzah dan M. Toha, bunga Edelweis yang ditemukan di Gunung Sumbing, Jawa Tengah memiliki ketinggian mencapai 8 meter dengan ukuran diameter lubang sebesar 15 cm. Tanaman Edelweis tersebut juga diperkirakan berusia lebih dari 100 tahun.

2. Akar yang berkembang secara horizontal

Seorang ahli botani asal German, Von Faber mengatakan sistem perkembangan akar bunga Edelweis berkembang secara horizontal. Perlu diketahui akar Edelweis mengandung mikoriza yang kandungan ini menyukai lapisan tanah sekeliling permukaan karena cendawan nya yang membutuhkan oksigen.

3. Familiar di kalangan para pendaki

Seperti yang aku bilang, bunga Edelweis dapat ditemukan di pegunungan. Maka dari itu, tidak heran lagi kalau bunga Edelweis sudah familiar di kalangan pendaki. Mama bisa menemukan ladang Edelweis di beberapa gunung yaitu, Gunung Sumbing, Gunung Lawu Via Candi Cetho, Gunung Merbabu di Sabana dan Gunung Gede Pangrango di Alun-Alun Suryakencana.

4. Dijuluki sebagai 'bunga abadi'

Bunga Edelweis disebut sebagai ‘bunga abadi’ karena bunga ini memiliki waktu mekar hingga 10 tahun. Bunga Edelweis memiliki hormon etilen yang berfungsi untuk mencegah kerontokan pada kelopak bunga sehingga Edelweis selalu tanpak mempesona dalam jangka waktu yang lama

5. Waktu mekar bunga Edelweis

Bunga Edeweis mekar di bulan April-Agustus. Bunga ini juga mekar disaat musim hujan berakhir. Pada bulan-bulan tersebut sinar matahari masih intens untuk proses pengembangan Edelweis.

6. Edelweis ditemukan di Indonesia sekitar 200 tahun yang lalu

Seorang naturalis berkebangsaan German, Georg Carl Reindwart pada tahun 1819 menemukan bunga Edelweis di lereng Gunung Gede, Jawa Barat. hal ini menandakan bahwa bunga Edelweis sudah hadir di Indonesia sejak lebih dari 200 tahun yang lalu.

7. Bisa bertahan di tanah tandus

Bunga Edeweis memiliki cara tersendiri dalam bertahan hidup meski di tanah tandus sekalipun. Bunga ini dianggap mampu membentuk mikoriza yang bisa memperluas kawasan dari akar-akar nya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara.

8. Dijarah dan nyaris punah di kawasan Dieng

Di tahun 2004 tepatnya bulan September, menurut penduduk Dieng, Wanosobo. Bunga ini sempat dijarah sampai nyaris punah oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Diyakini penjarah tersebut mengambil bunga Edeweis disaat mereka sedang menanam pohon cemara & mencari kayu di gunung.

Parah nya lagi menurut berita, bunga Edelweis sempat di perjual belikan di kawasan wisata Kawah Sikidang sebagai suvenir.

9. Pendaki masih suka mencabut bunga Edelweis

Wakaupun sudah ada peraturan perundang-undangan, masih saja ada pendaki nakal yang nekat mencabut bunga tersebut. Tercatat beberapa kasus pemetikan bunga Edelweis pada periode 2017-2020.

Tahun 2017, terdapat lima pendaki di Gunung Rinjani yang nekat mencabut bunga Edelweis

Tahun 2018, sekelompok pendaki membawa turun bunga Edelweis dari Gunung Ciremai.

10. Tempat budi daya bunga Edelweis

Untuk Mama yang suka tanaman dan ingin melengkapi koleksi dengan bunga Edelweis jangan khawatir! Mama bisa membawa pulang bunga tersebut tanpa adanya larangan. Di Desa Wisata Edelweis, Desa Wonokitri, Jawa Timur terdapat tempat budi daya bunga Edelweis.

Bunga ini sengaja di budidayakan untuk dijual kembali kepada wisatawan sebagai oleh-oleh. Tapi tenang kalo yang ini legal Ma!

Komentar
Halo Mama! Sudah tahu belum gambar diatas bunga apa? Bunga ini bernama Edelweis. Mama bisa menemukan bunga tersebut di beberapa....

Halo Mama! Sudah tahu belum gambar diatas bunga apa? Bunga ini bernama Edelweis. Mama bisa menemukan bunga tersebut di beberapa gunung di Indonesia, eitss .. tapi dilihat aja ya jangan di petik. Selain langka, bunga dengan nama latin Anaphalis javanica ini sangat dilarang untuk di petik karena berada di kawasan konservasi yang di mana kawasan itu dilindungi oleh undang-undang.

Bahkan, pemerintah membuat peraturan perundang-undangan untuk larangan memetik bunga Edelweis yang tercantum dalam UUD no 5 tahun 1990 pasal 33 ayat 1 dan 2 mengenai Konservasi Sumber daya Hayati Ekosistem.

Di balik itu semua, hari ini aku mau kasih tahu Mama tentang 10 Fakta Menarik Bunga Edelweis yang Tidak Boleh Dipetik!

1.  Ukuran ketinggian, lebar dan usia bunga Edelweis

Temuan yang dicatat oleh Amir Hamzah dan M. Toha, bunga Edelweis yang ditemukan di Gunung Sumbing, Jawa Tengah memiliki ketinggian mencapai 8 meter dengan ukuran diameter lubang sebesar 15 cm. Tanaman Edelweis tersebut juga diperkirakan berusia lebih dari 100 tahun.

2. Akar yang berkembang secara horizontal

Seorang ahli botani asal German, Von Faber mengatakan sistem perkembangan akar bunga Edelweis berkembang secara horizontal. Perlu diketahui akar Edelweis mengandung mikoriza yang kandungan ini menyukai lapisan tanah sekeliling permukaan karena cendawan nya yang membutuhkan oksigen.

3. Familiar di kalangan para pendaki

Seperti yang aku bilang, bunga Edelweis dapat ditemukan di pegunungan. Maka dari itu, tidak heran lagi kalau bunga Edelweis sudah familiar di kalangan pendaki. Mama bisa menemukan ladang Edelweis di beberapa gunung yaitu, Gunung Sumbing, Gunung Lawu Via Candi Cetho, Gunung Merbabu di Sabana dan Gunung Gede Pangrango di Alun-Alun Suryakencana.

4. Dijuluki sebagai 'bunga abadi'

Bunga Edelweis disebut sebagai ‘bunga abadi’ karena bunga ini memiliki waktu mekar hingga 10 tahun. Bunga Edelweis memiliki hormon etilen yang berfungsi untuk mencegah kerontokan pada kelopak bunga sehingga Edelweis selalu tanpak mempesona dalam jangka waktu yang lama

5. Waktu mekar bunga Edelweis

Bunga Edeweis mekar di bulan April-Agustus. Bunga ini juga mekar disaat musim hujan berakhir. Pada bulan-bulan tersebut sinar matahari masih intens untuk proses pengembangan Edelweis.

6. Edelweis ditemukan di Indonesia sekitar 200 tahun yang lalu

Seorang naturalis berkebangsaan German, Georg Carl Reindwart pada tahun 1819 menemukan bunga Edelweis di lereng Gunung Gede, Jawa Barat. hal ini menandakan bahwa bunga Edelweis sudah hadir di Indonesia sejak lebih dari 200 tahun yang lalu.

7. Bisa bertahan di tanah tandus

Bunga Edeweis memiliki cara tersendiri dalam bertahan hidup meski di tanah tandus sekalipun. Bunga ini dianggap mampu membentuk mikoriza yang bisa memperluas kawasan dari akar-akar nya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara.

8. Dijarah dan nyaris punah di kawasan Dieng

Di tahun 2004 tepatnya bulan September, menurut penduduk Dieng, Wanosobo. Bunga ini sempat dijarah sampai nyaris punah oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Diyakini penjarah tersebut mengambil bunga Edeweis disaat mereka sedang menanam pohon cemara & mencari kayu di gunung.

Parah nya lagi menurut berita, bunga Edelweis sempat di perjual belikan di kawasan wisata Kawah Sikidang sebagai suvenir.

9. Pendaki masih suka mencabut bunga Edelweis

Wakaupun sudah ada peraturan perundang-undangan, masih saja ada pendaki nakal yang nekat mencabut bunga tersebut. Tercatat beberapa kasus pemetikan bunga Edelweis pada periode 2017-2020.

Tahun 2017, terdapat lima pendaki di Gunung Rinjani yang nekat mencabut bunga Edelweis

Tahun 2018, sekelompok pendaki membawa turun bunga Edelweis dari Gunung Ciremai.

10. Tempat budi daya bunga Edelweis

Untuk Mama yang suka tanaman dan ingin melengkapi koleksi dengan bunga Edelweis jangan khawatir! Mama bisa membawa pulang bunga tersebut tanpa adanya larangan. Di Desa Wisata Edelweis, Desa Wonokitri, Jawa Timur terdapat tempat budi daya bunga Edelweis.

Bunga ini sengaja di budidayakan untuk dijual kembali kepada wisatawan sebagai oleh-oleh. Tapi tenang kalo yang ini legal Ma!

makasih ma udah share faktanya

Halo Mama! Sudah tahu belum gambar diatas bunga apa? Bunga ini bernama Edelweis. Mama bisa menemukan bunga tersebut di beberapa....

Halo Mama! Sudah tahu belum gambar diatas bunga apa? Bunga ini bernama Edelweis. Mama bisa menemukan bunga tersebut di beberapa gunung di Indonesia, eitss .. tapi dilihat aja ya jangan di petik. Selain langka, bunga dengan nama latin Anaphalis javanica ini sangat dilarang untuk di petik karena berada di kawasan konservasi yang di mana kawasan itu dilindungi oleh undang-undang.

Bahkan, pemerintah membuat peraturan perundang-undangan untuk larangan memetik bunga Edelweis yang tercantum dalam UUD no 5 tahun 1990 pasal 33 ayat 1 dan 2 mengenai Konservasi Sumber daya Hayati Ekosistem.

Di balik itu semua, hari ini aku mau kasih tahu Mama tentang 10 Fakta Menarik Bunga Edelweis yang Tidak Boleh Dipetik!

1.  Ukuran ketinggian, lebar dan usia bunga Edelweis

Temuan yang dicatat oleh Amir Hamzah dan M. Toha, bunga Edelweis yang ditemukan di Gunung Sumbing, Jawa Tengah memiliki ketinggian mencapai 8 meter dengan ukuran diameter lubang sebesar 15 cm. Tanaman Edelweis tersebut juga diperkirakan berusia lebih dari 100 tahun.

2. Akar yang berkembang secara horizontal

Seorang ahli botani asal German, Von Faber mengatakan sistem perkembangan akar bunga Edelweis berkembang secara horizontal. Perlu diketahui akar Edelweis mengandung mikoriza yang kandungan ini menyukai lapisan tanah sekeliling permukaan karena cendawan nya yang membutuhkan oksigen.

3. Familiar di kalangan para pendaki

Seperti yang aku bilang, bunga Edelweis dapat ditemukan di pegunungan. Maka dari itu, tidak heran lagi kalau bunga Edelweis sudah familiar di kalangan pendaki. Mama bisa menemukan ladang Edelweis di beberapa gunung yaitu, Gunung Sumbing, Gunung Lawu Via Candi Cetho, Gunung Merbabu di Sabana dan Gunung Gede Pangrango di Alun-Alun Suryakencana.

4. Dijuluki sebagai 'bunga abadi'

Bunga Edelweis disebut sebagai ‘bunga abadi’ karena bunga ini memiliki waktu mekar hingga 10 tahun. Bunga Edelweis memiliki hormon etilen yang berfungsi untuk mencegah kerontokan pada kelopak bunga sehingga Edelweis selalu tanpak mempesona dalam jangka waktu yang lama

5. Waktu mekar bunga Edelweis

Bunga Edeweis mekar di bulan April-Agustus. Bunga ini juga mekar disaat musim hujan berakhir. Pada bulan-bulan tersebut sinar matahari masih intens untuk proses pengembangan Edelweis.

6. Edelweis ditemukan di Indonesia sekitar 200 tahun yang lalu

Seorang naturalis berkebangsaan German, Georg Carl Reindwart pada tahun 1819 menemukan bunga Edelweis di lereng Gunung Gede, Jawa Barat. hal ini menandakan bahwa bunga Edelweis sudah hadir di Indonesia sejak lebih dari 200 tahun yang lalu.

7. Bisa bertahan di tanah tandus

Bunga Edeweis memiliki cara tersendiri dalam bertahan hidup meski di tanah tandus sekalipun. Bunga ini dianggap mampu membentuk mikoriza yang bisa memperluas kawasan dari akar-akar nya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara.

8. Dijarah dan nyaris punah di kawasan Dieng

Di tahun 2004 tepatnya bulan September, menurut penduduk Dieng, Wanosobo. Bunga ini sempat dijarah sampai nyaris punah oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Diyakini penjarah tersebut mengambil bunga Edeweis disaat mereka sedang menanam pohon cemara & mencari kayu di gunung.

Parah nya lagi menurut berita, bunga Edelweis sempat di perjual belikan di kawasan wisata Kawah Sikidang sebagai suvenir.

9. Pendaki masih suka mencabut bunga Edelweis

Wakaupun sudah ada peraturan perundang-undangan, masih saja ada pendaki nakal yang nekat mencabut bunga tersebut. Tercatat beberapa kasus pemetikan bunga Edelweis pada periode 2017-2020.

Tahun 2017, terdapat lima pendaki di Gunung Rinjani yang nekat mencabut bunga Edelweis

Tahun 2018, sekelompok pendaki membawa turun bunga Edelweis dari Gunung Ciremai.

10. Tempat budi daya bunga Edelweis

Untuk Mama yang suka tanaman dan ingin melengkapi koleksi dengan bunga Edelweis jangan khawatir! Mama bisa membawa pulang bunga tersebut tanpa adanya larangan. Di Desa Wisata Edelweis, Desa Wonokitri, Jawa Timur terdapat tempat budi daya bunga Edelweis.

Bunga ini sengaja di budidayakan untuk dijual kembali kepada wisatawan sebagai oleh-oleh. Tapi tenang kalo yang ini legal Ma!

cantik bgt bunga nya ma

Halo Mama! Sudah tahu belum gambar diatas bunga apa? Bunga ini bernama Edelweis. Mama bisa menemukan bunga tersebut di beberapa....

Halo Mama! Sudah tahu belum gambar diatas bunga apa? Bunga ini bernama Edelweis. Mama bisa menemukan bunga tersebut di beberapa gunung di Indonesia, eitss .. tapi dilihat aja ya jangan di petik. Selain langka, bunga dengan nama latin Anaphalis javanica ini sangat dilarang untuk di petik karena berada di kawasan konservasi yang di mana kawasan itu dilindungi oleh undang-undang.

Bahkan, pemerintah membuat peraturan perundang-undangan untuk larangan memetik bunga Edelweis yang tercantum dalam UUD no 5 tahun 1990 pasal 33 ayat 1 dan 2 mengenai Konservasi Sumber daya Hayati Ekosistem.

Di balik itu semua, hari ini aku mau kasih tahu Mama tentang 10 Fakta Menarik Bunga Edelweis yang Tidak Boleh Dipetik!

1.  Ukuran ketinggian, lebar dan usia bunga Edelweis

Temuan yang dicatat oleh Amir Hamzah dan M. Toha, bunga Edelweis yang ditemukan di Gunung Sumbing, Jawa Tengah memiliki ketinggian mencapai 8 meter dengan ukuran diameter lubang sebesar 15 cm. Tanaman Edelweis tersebut juga diperkirakan berusia lebih dari 100 tahun.

2. Akar yang berkembang secara horizontal

Seorang ahli botani asal German, Von Faber mengatakan sistem perkembangan akar bunga Edelweis berkembang secara horizontal. Perlu diketahui akar Edelweis mengandung mikoriza yang kandungan ini menyukai lapisan tanah sekeliling permukaan karena cendawan nya yang membutuhkan oksigen.

3. Familiar di kalangan para pendaki

Seperti yang aku bilang, bunga Edelweis dapat ditemukan di pegunungan. Maka dari itu, tidak heran lagi kalau bunga Edelweis sudah familiar di kalangan pendaki. Mama bisa menemukan ladang Edelweis di beberapa gunung yaitu, Gunung Sumbing, Gunung Lawu Via Candi Cetho, Gunung Merbabu di Sabana dan Gunung Gede Pangrango di Alun-Alun Suryakencana.

4. Dijuluki sebagai 'bunga abadi'

Bunga Edelweis disebut sebagai ‘bunga abadi’ karena bunga ini memiliki waktu mekar hingga 10 tahun. Bunga Edelweis memiliki hormon etilen yang berfungsi untuk mencegah kerontokan pada kelopak bunga sehingga Edelweis selalu tanpak mempesona dalam jangka waktu yang lama

5. Waktu mekar bunga Edelweis

Bunga Edeweis mekar di bulan April-Agustus. Bunga ini juga mekar disaat musim hujan berakhir. Pada bulan-bulan tersebut sinar matahari masih intens untuk proses pengembangan Edelweis.

6. Edelweis ditemukan di Indonesia sekitar 200 tahun yang lalu

Seorang naturalis berkebangsaan German, Georg Carl Reindwart pada tahun 1819 menemukan bunga Edelweis di lereng Gunung Gede, Jawa Barat. hal ini menandakan bahwa bunga Edelweis sudah hadir di Indonesia sejak lebih dari 200 tahun yang lalu.

7. Bisa bertahan di tanah tandus

Bunga Edeweis memiliki cara tersendiri dalam bertahan hidup meski di tanah tandus sekalipun. Bunga ini dianggap mampu membentuk mikoriza yang bisa memperluas kawasan dari akar-akar nya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara.

8. Dijarah dan nyaris punah di kawasan Dieng

Di tahun 2004 tepatnya bulan September, menurut penduduk Dieng, Wanosobo. Bunga ini sempat dijarah sampai nyaris punah oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Diyakini penjarah tersebut mengambil bunga Edeweis disaat mereka sedang menanam pohon cemara & mencari kayu di gunung.

Parah nya lagi menurut berita, bunga Edelweis sempat di perjual belikan di kawasan wisata Kawah Sikidang sebagai suvenir.

9. Pendaki masih suka mencabut bunga Edelweis

Wakaupun sudah ada peraturan perundang-undangan, masih saja ada pendaki nakal yang nekat mencabut bunga tersebut. Tercatat beberapa kasus pemetikan bunga Edelweis pada periode 2017-2020.

Tahun 2017, terdapat lima pendaki di Gunung Rinjani yang nekat mencabut bunga Edelweis

Tahun 2018, sekelompok pendaki membawa turun bunga Edelweis dari Gunung Ciremai.

10. Tempat budi daya bunga Edelweis

Untuk Mama yang suka tanaman dan ingin melengkapi koleksi dengan bunga Edelweis jangan khawatir! Mama bisa membawa pulang bunga tersebut tanpa adanya larangan. Di Desa Wisata Edelweis, Desa Wonokitri, Jawa Timur terdapat tempat budi daya bunga Edelweis.

Bunga ini sengaja di budidayakan untuk dijual kembali kepada wisatawan sebagai oleh-oleh. Tapi tenang kalo yang ini legal Ma!

aku pas itu mendaki gunung gede pangrango dan emang beneran cantik dan indah banget Ma