Mama dan Papa pernah dengar gak mitos tentang hal-hal yang dapat membatalkan puasa? Ternyata, gak semua mitos tersebut benar adanya, lho!
Puasa di Bulan Ramadhan adalah salah satu ibadah wajib yang harus dilaksanakan oleh umat Islam. Ibadah ini pun memiliki aturan soal hal-hal yang dilarang dilakukan selama pelaksanaannya. Seperti dilarang makan dan minum, memiliki nafsu syahwat, keluarnya darah karena haid dan nifas, dan lain sebagainya.
Meskipun sudah ada aturan umum yang jelas, namun masih ada pula mitos yang membatalkan puasa yang membuat banyak orang bingung. Penasaran apa saja mitosnya? Yuk, simak 10 Mitos yang Membatalkan Puasa, Benarkah?
10 Mitos yang Membatalkan Puasa, Benarkah?
1. Menangis
Mitos yang membatalkan puasa yang pertama adalah menangis. Menangis adalah respon tubuh ketika mendapatkan rangsangan emosional (sedih atau bahagia), maupun rangsangan zat tertentu seperti saat memotong bawang.
Proses keluarnya cairan bening seperti air dari mata ini kerap dianggap membuat puasa kita batal. Enggak sedikit orang yang percaya dengan mitos yang membatalkan puasa ini.
Faktanya, menangis tidak membatalkan puasa karena cairan yang keluar bukanlah kotoran yang masuk ke kategori najis. Kecuali jika Mama dengan sengaja menelan air mata saat menangis, barulah puasa yang dijalankan akan batal.
2. Keramas
Banyak orang yang mempercayainya lantaran keramas dianggap menjadi upaya menyegarkan diri saat lelah menjalankan puasa. Juga, karena masuknya air ke sela-sela pori-pori kepala. Sehingga aktivitas mencuci rambut ini dianggap membuat ibadah puasa tidak sah.
Kenyataannya, tidak ada hadist maupun ajaran yang membenarkan hal ini. Sebab, Allah SWT justru mewajibkan umatnya untuk senantiasa menjaga kebersihan. Keramas yang dilakukan saat puasa tidak akan membatalkan puasamu selama niatnya adalah untuk membersihkan diri, bukan sambal menelan air pancuran saat mandi, ya!
3. Kumur-Kumur
Masih tentang kegiatan yang berkaitan dengan air, kumur-kumur juga masuk ke dalam daftar mitos yang membatalkan puasa. Saat puasa, tentu kita tetap wajib menjalankan ibadah sholat lima waktu, bahkan mengusahakan ibadah sholat sunnah lainnya.
Nah, banyak orang yang ragu untuk berkumur saat wudhu sebelum menunaikan sholat, lantaran hal ini dianggap membatalkan puasa. Tentu saja ini adalah mitos. Karena berkumur hanya mencuci area mulut, tidak masuk ke kerongkongan.
Dan sama seperti keramas, berkumur juga tindakan untuk menjaga kebersihan. Sehingga hal ini diperkenankan selama menjunjung niat untuk membersihkan diri, dan air tidak tertelan dengan sengaja.
4. Gosok Gigi
Mama pasti sering merasa kurang nyaman dengan bau mulut yang diakibatkan dari berpuasa. Untuk mengatasinya, Mama bisa menggosok gigi dengan sikat dan pasta gigi. Tapi, apakah kegiatan ini membatalkan puasa?
Jawabannya, tidak. Sebab, gosok gigi juga merupakan tindakan untuk membersihkan diri di area mulut tanpa masuk ke kerongkongan.
Meskipun begitu, rasa dan sensasi segar yang ditimbulkan dari pemakaian pasta gigi memang dianggap makruh. Jadi, lebih baik jika Mama menggosok gigi setelah sahur, dan setelah berbuka puasa.
5. Disuntik
Kondisi kesehatan setiap orang memang tak bisa diprediksi. Pada kondisi tertentu, tindakan penyuntikan obat maupun memasukkan cairan makanan harus dilakukan untuk proses pengobatan.
Disuntik adalah salah satu mitos yang membatalkan puasa yang benar adanya. Ini menjadi fakta, karena cairan suntikan masuk ke aliran darah, kemudian menggantikan cairan tubuh. Maka dari itu, disuntik sebaiknya dilakukan di luar waktu puasa. Jika kamu diharuskan untuk disuntik saat puasa untuk alasan kesehatan atau kondisi darurat, maka kamu bisa mengganti puasamu di hari lain di luar bulan Ramadhan.
6. Donor Darah
Donoh darah biasanya dilakukan sebagai kegiatan rutin untuk menyumbangkan darah ke orang yang membutuhkan. Di bulan Ramadhan, Mama ternyata tetap bisa melakukannya karena mitos yang membatalkan puasa ini tidak benar.
Ya, donor darah atau tindakan pengambilan darah untuk sampel tidak akan membatalkan puasa. Sebab, darah yang keluar adalah darah bersih, dan tidak ada cairan yang disuntik masuk ke aliran darah saat proses pengambilan darah terjadi.
7. Meneteskan Obat Tetes Mata
Buat Mama yang rentan mengalami iritasi ringan pada mata atau terbiasa menggunakan softlens, obat tetes mata pasti selalu digunakan. Ini juga menjadi mitos yang membatalkan puasa, karena masuknya cairan melalui mata. Apakah itu benar? Jawabannya, salah.
Sebab, cairan obat tetes mata hanya masuk melalui mata yang bukan merupakan sarana untuk makan dan minum. Pada kondisi yang penting serta darurat, meneteskan obat tetes mata saat puasa diperbolehkan.
8. Berbohong
Segala tindakan tercela sudah seharusnya kita hindari kapan saja. Berbohong dianggap sebagai mitos yang membatalkan puasa, karena sebenarnya tindakan ini bukan benar-benar membuat puasa batal, melainkan mengurangi pahala puasa yang sudah ditunaikan.
Setelah seharian berpuasa dengan letih menahan makan dan minum serta hawa nafsu lainnya, Mama pasti enggak mau dong pahala yang didapat akan berkurang karena berbohong? Makanya, sudah sepatutnya kita menjaga sifat jujur dimana pun dan kapan pun.
9. Tidak Sengaja Makan atau Minum
Mitos yang membatalkan puasa ini sering bikin banyak orang ragu untuk meneruskan puasanya. Padahal, puasa yang dijalani tidak akan batal, asalkan Mama segera berhenti makan dan minum begitu teringat sedang berpuasa. Kemudian, Mama diperbolehkan melanjutkan kembali ibadah puasa tersebut sampai waktu berbuka yang ditentukan.
10. Kentut
Entah bermula dari mana, namun mitos yang satu ini meluas di berbagai daerah dan tidak sedikit orang yang mempercayainya. Kentut tentu saja tidak membatalkan puasa. Tidak ada ajaran sah yang menyebutkan bahwa kentut adalah hal yang membuat puasa batal. Jadi, Mama enggak perlu menahan kentut sampai maghrib.
Nah, itu dia 10 Mitos yang Membatalkan Puasa, Benarkah? Semoga bermanfaat ya, Ma!
Baca Juga:
Mama dan Papa pernah dengar gak mitos tentang hal-hal yang dapat membatalkan puasa? Ternyata, gak semua mitos tersebut benar adanya, lho!
Puasa di Bulan Ramadhan adalah salah satu ibadah wajib yang harus dilaksanakan oleh umat Islam. Ibadah ini pun memiliki aturan soal hal-hal yang dilarang dilakukan selama pelaksanaannya. Seperti dilarang makan dan minum, memiliki nafsu syahwat, keluarnya darah karena haid dan nifas, dan lain sebagainya.
Meskipun sudah ada aturan umum yang jelas, namun masih ada pula mitos yang membatalkan puasa yang membuat banyak orang bingung. Penasaran apa saja mitosnya? Yuk, simak 10 Mitos yang Membatalkan Puasa, Benarkah?
10 Mitos yang Membatalkan Puasa, Benarkah?
1. Menangis
Mitos yang membatalkan puasa yang pertama adalah menangis. Menangis adalah respon tubuh ketika mendapatkan rangsangan emosional (sedih atau bahagia), maupun rangsangan zat tertentu seperti saat memotong bawang.
Proses keluarnya cairan bening seperti air dari mata ini kerap dianggap membuat puasa kita batal. Enggak sedikit orang yang percaya dengan mitos yang membatalkan puasa ini.
Faktanya, menangis tidak membatalkan puasa karena cairan yang keluar bukanlah kotoran yang masuk ke kategori najis. Kecuali jika Mama dengan sengaja menelan air mata saat menangis, barulah puasa yang dijalankan akan batal.
2. Keramas
Banyak orang yang mempercayainya lantaran keramas dianggap menjadi upaya menyegarkan diri saat lelah menjalankan puasa. Juga, karena masuknya air ke sela-sela pori-pori kepala. Sehingga aktivitas mencuci rambut ini dianggap membuat ibadah puasa tidak sah.
Kenyataannya, tidak ada hadist maupun ajaran yang membenarkan hal ini. Sebab, Allah SWT justru mewajibkan umatnya untuk senantiasa menjaga kebersihan. Keramas yang dilakukan saat puasa tidak akan membatalkan puasamu selama niatnya adalah untuk membersihkan diri, bukan sambal menelan air pancuran saat mandi, ya!
3. Kumur-Kumur
Masih tentang kegiatan yang berkaitan dengan air, kumur-kumur juga masuk ke dalam daftar mitos yang membatalkan puasa. Saat puasa, tentu kita tetap wajib menjalankan ibadah sholat lima waktu, bahkan mengusahakan ibadah sholat sunnah lainnya.
Nah, banyak orang yang ragu untuk berkumur saat wudhu sebelum menunaikan sholat, lantaran hal ini dianggap membatalkan puasa. Tentu saja ini adalah mitos. Karena berkumur hanya mencuci area mulut, tidak masuk ke kerongkongan.
Dan sama seperti keramas, berkumur juga tindakan untuk menjaga kebersihan. Sehingga hal ini diperkenankan selama menjunjung niat untuk membersihkan diri, dan air tidak tertelan dengan sengaja.
4. Gosok Gigi
Mama pasti sering merasa kurang nyaman dengan bau mulut yang diakibatkan dari berpuasa. Untuk mengatasinya, Mama bisa menggosok gigi dengan sikat dan pasta gigi. Tapi, apakah kegiatan ini membatalkan puasa?
Jawabannya, tidak. Sebab, gosok gigi juga merupakan tindakan untuk membersihkan diri di area mulut tanpa masuk ke kerongkongan.
Meskipun begitu, rasa dan sensasi segar yang ditimbulkan dari pemakaian pasta gigi memang dianggap makruh. Jadi, lebih baik jika Mama menggosok gigi setelah sahur, dan setelah berbuka puasa.
5. Disuntik
Kondisi kesehatan setiap orang memang tak bisa diprediksi. Pada kondisi tertentu, tindakan penyuntikan obat maupun memasukkan cairan makanan harus dilakukan untuk proses pengobatan.
Disuntik adalah salah satu mitos yang membatalkan puasa yang benar adanya. Ini menjadi fakta, karena cairan suntikan masuk ke aliran darah, kemudian menggantikan cairan tubuh. Maka dari itu, disuntik sebaiknya dilakukan di luar waktu puasa. Jika kamu diharuskan untuk disuntik saat puasa untuk alasan kesehatan atau kondisi darurat, maka kamu bisa mengganti puasamu di hari lain di luar bulan Ramadhan.
6. Donor Darah
Donoh darah biasanya dilakukan sebagai kegiatan rutin untuk menyumbangkan darah ke orang yang membutuhkan. Di bulan Ramadhan, Mama ternyata tetap bisa melakukannya karena mitos yang membatalkan puasa ini tidak benar.
Ya, donor darah atau tindakan pengambilan darah untuk sampel tidak akan membatalkan puasa. Sebab, darah yang keluar adalah darah bersih, dan tidak ada cairan yang disuntik masuk ke aliran darah saat proses pengambilan darah terjadi.
7. Meneteskan Obat Tetes Mata
Buat Mama yang rentan mengalami iritasi ringan pada mata atau terbiasa menggunakan softlens, obat tetes mata pasti selalu digunakan. Ini juga menjadi mitos yang membatalkan puasa, karena masuknya cairan melalui mata. Apakah itu benar? Jawabannya, salah.
Sebab, cairan obat tetes mata hanya masuk melalui mata yang bukan merupakan sarana untuk makan dan minum. Pada kondisi yang penting serta darurat, meneteskan obat tetes mata saat puasa diperbolehkan.
8. Berbohong
Segala tindakan tercela sudah seharusnya kita hindari kapan saja. Berbohong dianggap sebagai mitos yang membatalkan puasa, karena sebenarnya tindakan ini bukan benar-benar membuat puasa batal, melainkan mengurangi pahala puasa yang sudah ditunaikan.
Setelah seharian berpuasa dengan letih menahan makan dan minum serta hawa nafsu lainnya, Mama pasti enggak mau dong pahala yang didapat akan berkurang karena berbohong? Makanya, sudah sepatutnya kita menjaga sifat jujur dimana pun dan kapan pun.
9. Tidak Sengaja Makan atau Minum
Mitos yang membatalkan puasa ini sering bikin banyak orang ragu untuk meneruskan puasanya. Padahal, puasa yang dijalani tidak akan batal, asalkan Mama segera berhenti makan dan minum begitu teringat sedang berpuasa. Kemudian, Mama diperbolehkan melanjutkan kembali ibadah puasa tersebut sampai waktu berbuka yang ditentukan.
10. Kentut
Entah bermula dari mana, namun mitos yang satu ini meluas di berbagai daerah dan tidak sedikit orang yang mempercayainya. Kentut tentu saja tidak membatalkan puasa. Tidak ada ajaran sah yang menyebutkan bahwa kentut adalah hal yang membuat puasa batal. Jadi, Mama enggak perlu menahan kentut sampai maghrib.
Nah, itu dia 10 Mitos yang Membatalkan Puasa, Benarkah? Semoga bermanfaat ya, Ma!
Baca Juga:
wah, terima kasih banyak informasinya Ma