10 Penyebab Asam Lambung dan Cara Mengatasi
GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease merupakan bentuk dari naiknya asam lambung ke kerongkongan. Kondisi seperti ini tidak bisa dianggap enteng karena pengidap biasanya akan merasakan perih pada bagian perutnya. Banyak faktor yang menyebabkan naiknya asam lambung ini. Penasaran kan 10 Penyebab Asam Lambung dan Cara Mengatasi?
Berikut ulasan 10 Penyebab Asam Lambung dan Cara Mengatasi di bawah ini!
1. Kerusakan Stingfer Esofagus bawah
Beberapa penderita GERD terjadi karena otot di bagian bawah kerongkongan atau Stingfer Esofagus bawah yang bertugas sebagai pintu gerbang ke lambung menjadi lembah atau kendur. Apabila hal tersebut terjadi, maka Stingfer Esofagus bawah tidak akan menutup sempurna setelah makanan masuk ke lambung. Kemudian asam lambung kembali naik ke kerongkongan. Lapisan kerongkongan tidak sama dengan lambung dan tidak mampu mengatasi asam juga sehingga mudah terluka.
Untuk mengurangi terjadinya hal tersebut, Mama bisa berkonsultasi ke dokter untuk menemukan makanan, minuman, atau obat-obatan yang cocok untuk mengatasi hal tersebut.
2. Obesitas
Memiliki berat badan berlebih dapat berpotensi memicu naiknya asam lambung, lho! Hubungan antara obesitas dan gejala GERD atau naiknya asam lambung belum diketahui pasti, tetapi hal itu dianggap bisa menjadi pemicu.
Salah satu cara terbaik yang bisa dilakukan adalah melakukan diet. Mama bisa memulai dengan banyak mengkonsumsi makanan sehat, seperti buah dan sayuran serta mengurangi konsumsi makanan berlemak dan diimbangi dengan olahraga.
3. Efek Samping Obat-obatan
Penggunaan obat-obatan, seperti Obat Anti inflamasi Nonsteroid (NSAID) termasuk Aspirin, Ibuprofen, dan Naproxen dapat memicu efek samping di saluran Gastrointestinal (lambung dan usus) saat diminum.
Konsultasikan pada dokter untuk mengatasi hal tersebut agar menemukan obat atau penanganan yang sesuai dengan kondisi yang sedang diderita.
4. Merokok
Merokok atau menghirup asap rokok bisa menjadi pemicu timbulnya GERD. Banyak cara dari rokok yang dapat menyebabkan heartburn, seperti mengurangi jumlah air liur yang dihasilkan, menyebabkan perut kosong lebih lambat, dan memproduksi lebih banyak asam lambung.
Berhenti merokok bisa menjadi cara terbaik untuk mengurangi gejala naiknya asam lambung atau GERD.
5. Hernia Hiatus
Hernia Hiatus atau Hernia Hiatal terjadi ketika bagian lambung mencuat ke area dada melalui lubang diafragma (hiatus). Kondisi tersebut dapat menurunkan tekanan pada Stingfer Esofagus bawah yang bisa menyebabkan refluks asam lambung.
Hernia Hiatus ini biasanya dapat terjadi pada segala kelompok usia, tetapi kebanyakan terjadi pada kelompok lanjut usia. Mama bisa konsultasikan pada dokter untuk menemukan penanganan dan obat-obatan yang sesuai dengan kondisi saat itu.
6. Gangguan Fungsi Perut
Penderita GERD atau asam lambung kemungkinan besar memiliki fungsi saraf atau otot yang tidak normal pada bagian perut yang menyebabkan makanan dicerna terlalu lambat.
Hal ini menyebabkan penundaan perut untuk mengosongkan isinya, meningkatkan tekanan di dalamnya, dan meningkatkan risiko refluks asam lambung. Cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi atau mengurangi hal tersebut adalah berkonsultasi pada dokter dan jangan telat untuk makan serta hindari makanan atau minuman yang dapat memicu naiknya asam lambung.
7. Abnormalitas Motilitas
Pada pencernaan normal, makanan akan berpindah melalui saluran peristaltik. Jika Mama menderita Abnormalitas Motilitas, maka proses pencernaan tidak berjalan normal.
Mama bisa konsultasikan pada dokter untuk mencari solusi yang tepat.
8. Kehamilan
Meningkatnya hormon estrogen dan progesteron selama masa kehamilan dapat mengendurkan Stingfer Esofagus wanita sehingga dapat memicu refluks asam lambung berulang. Apalagi kondisi perut wanita hamil yang membesar dapat memberi tekanan lebih pada lambung.
Oleh karena itu, normal bagi wanita hamil menderita heartburn akibat GERD.
9. Asma
Sekitar 75% penderita asma diyakini menderita GERD. Tidak ada kepastian yang jelas apakah asma menjadi penyebab GERD atau sebaliknya. Beberapa alasan yang mungkin terkait, seperti batuk yang menyerang penderita asma dapat menyebabkan tekanan dada, yang dapat memicu refluks asam lambung. Fakta lain menyebutkan bahwa obat asma tertentu dapat melebarkan saluran udara, mengendurkan Sfingter Esofagus bawah dan menyebabkan refluks asam lambung.
Oleh karena itu, mengobati GERD biasanya dapat membantu meredakan gejala asma juga.
10. Konsumsi Makanan Tertentu
Banyak sebagian orang yang beranggapan bahwa makanan tertentu bisa menjadi pemicu heartburn. Jika Mama sering mengalami hal tersebut, maka sebaiknya berhati-hati dalam memilih dan mengkonsumsi makanan.
Beberapa makanan ini perlu dihindari untuk mengurangi terjadi GERD atau asam lambung naik, seperti gorengan, minuman berkafein, daging tinggi lemak, saus, santan, dan masih banyak lagi.
Cara Mengatasi:
- Hindari makanan pemicu refluks, seperti kafein, soda, cokelat, gorengan, santan, dan makanan berlemak lainnya.
- Banyak mengkonsumsi makanan berserat, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran untuk membantu melancarkan pencernaan.
- Kurangi merokok.
- Jangan makan sebelum tidur. Kebiasaan buruk ini bisa menjadi pemicu naiknya asam lambung. Berhenti makan setidaknya dua atau tiga jam sebelum tidur.
- Konsumsi obat khusus asam lambung yang sesuai dengan kondisi tubuh.
Itulah 10 Penyebab Asam Lambung dan Cara Mengatasi. Jika kondisi semakin buruk, segera pergi ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk mendapat penanganan yang lebih baik. Semoga membantu!
GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease merupakan bentuk dari naiknya asam lambung ke kerongkongan. Kondisi seperti ini tidak bisa dianggap enteng karena pengidap biasanya akan merasakan perih pada bagian perutnya. Banyak faktor yang menyebabkan naiknya asam lambung ini. Penasaran kan 10 Penyebab Asam Lambung dan Cara Mengatasi?
Berikut ulasan 10 Penyebab Asam Lambung dan Cara Mengatasi di bawah ini!
1. Kerusakan Stingfer Esofagus bawah
Beberapa penderita GERD terjadi karena otot di bagian bawah kerongkongan atau Stingfer Esofagus bawah yang bertugas sebagai pintu gerbang ke lambung menjadi lembah atau kendur. Apabila hal tersebut terjadi, maka Stingfer Esofagus bawah tidak akan menutup sempurna setelah makanan masuk ke lambung. Kemudian asam lambung kembali naik ke kerongkongan. Lapisan kerongkongan tidak sama dengan lambung dan tidak mampu mengatasi asam juga sehingga mudah terluka.
Untuk mengurangi terjadinya hal tersebut, Mama bisa berkonsultasi ke dokter untuk menemukan makanan, minuman, atau obat-obatan yang cocok untuk mengatasi hal tersebut.
2. Obesitas
Memiliki berat badan berlebih dapat berpotensi memicu naiknya asam lambung, lho! Hubungan antara obesitas dan gejala GERD atau naiknya asam lambung belum diketahui pasti, tetapi hal itu dianggap bisa menjadi pemicu.
Salah satu cara terbaik yang bisa dilakukan adalah melakukan diet. Mama bisa memulai dengan banyak mengkonsumsi makanan sehat, seperti buah dan sayuran serta mengurangi konsumsi makanan berlemak dan diimbangi dengan olahraga.
3. Efek Samping Obat-obatan
Penggunaan obat-obatan, seperti Obat Anti inflamasi Nonsteroid (NSAID) termasuk Aspirin, Ibuprofen, dan Naproxen dapat memicu efek samping di saluran Gastrointestinal (lambung dan usus) saat diminum.
Konsultasikan pada dokter untuk mengatasi hal tersebut agar menemukan obat atau penanganan yang sesuai dengan kondisi yang sedang diderita.
4. Merokok
Merokok atau menghirup asap rokok bisa menjadi pemicu timbulnya GERD. Banyak cara dari rokok yang dapat menyebabkan heartburn, seperti mengurangi jumlah air liur yang dihasilkan, menyebabkan perut kosong lebih lambat, dan memproduksi lebih banyak asam lambung.
Berhenti merokok bisa menjadi cara terbaik untuk mengurangi gejala naiknya asam lambung atau GERD.
5. Hernia Hiatus
Hernia Hiatus atau Hernia Hiatal terjadi ketika bagian lambung mencuat ke area dada melalui lubang diafragma (hiatus). Kondisi tersebut dapat menurunkan tekanan pada Stingfer Esofagus bawah yang bisa menyebabkan refluks asam lambung.
Hernia Hiatus ini biasanya dapat terjadi pada segala kelompok usia, tetapi kebanyakan terjadi pada kelompok lanjut usia. Mama bisa konsultasikan pada dokter untuk menemukan penanganan dan obat-obatan yang sesuai dengan kondisi saat itu.
6. Gangguan Fungsi Perut
Penderita GERD atau asam lambung kemungkinan besar memiliki fungsi saraf atau otot yang tidak normal pada bagian perut yang menyebabkan makanan dicerna terlalu lambat.
Hal ini menyebabkan penundaan perut untuk mengosongkan isinya, meningkatkan tekanan di dalamnya, dan meningkatkan risiko refluks asam lambung. Cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi atau mengurangi hal tersebut adalah berkonsultasi pada dokter dan jangan telat untuk makan serta hindari makanan atau minuman yang dapat memicu naiknya asam lambung.
7. Abnormalitas Motilitas
Pada pencernaan normal, makanan akan berpindah melalui saluran peristaltik. Jika Mama menderita Abnormalitas Motilitas, maka proses pencernaan tidak berjalan normal.
Mama bisa konsultasikan pada dokter untuk mencari solusi yang tepat.
8. Kehamilan
Meningkatnya hormon estrogen dan progesteron selama masa kehamilan dapat mengendurkan Stingfer Esofagus wanita sehingga dapat memicu refluks asam lambung berulang. Apalagi kondisi perut wanita hamil yang membesar dapat memberi tekanan lebih pada lambung.
Oleh karena itu, normal bagi wanita hamil menderita heartburn akibat GERD.
9. Asma
Sekitar 75% penderita asma diyakini menderita GERD. Tidak ada kepastian yang jelas apakah asma menjadi penyebab GERD atau sebaliknya. Beberapa alasan yang mungkin terkait, seperti batuk yang menyerang penderita asma dapat menyebabkan tekanan dada, yang dapat memicu refluks asam lambung. Fakta lain menyebutkan bahwa obat asma tertentu dapat melebarkan saluran udara, mengendurkan Sfingter Esofagus bawah dan menyebabkan refluks asam lambung.
Oleh karena itu, mengobati GERD biasanya dapat membantu meredakan gejala asma juga.
10. Konsumsi Makanan Tertentu
Banyak sebagian orang yang beranggapan bahwa makanan tertentu bisa menjadi pemicu heartburn. Jika Mama sering mengalami hal tersebut, maka sebaiknya berhati-hati dalam memilih dan mengkonsumsi makanan.
Beberapa makanan ini perlu dihindari untuk mengurangi terjadi GERD atau asam lambung naik, seperti gorengan, minuman berkafein, daging tinggi lemak, saus, santan, dan masih banyak lagi.
Cara Mengatasi:
- Hindari makanan pemicu refluks, seperti kafein, soda, cokelat, gorengan, santan, dan makanan berlemak lainnya.
- Banyak mengkonsumsi makanan berserat, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran untuk membantu melancarkan pencernaan.
- Kurangi merokok.
- Jangan makan sebelum tidur. Kebiasaan buruk ini bisa menjadi pemicu naiknya asam lambung. Berhenti makan setidaknya dua atau tiga jam sebelum tidur.
- Konsumsi obat khusus asam lambung yang sesuai dengan kondisi tubuh.
Itulah 10 Penyebab Asam Lambung dan Cara Mengatasi. Jika kondisi semakin buruk, segera pergi ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk mendapat penanganan yang lebih baik. Semoga membantu!
Penderita asam lambung harus lebih berhati-hati banget dalam mengonsumsi makanan. Saranku, coba minum susu beruang yang ada di minimarket.