11 Efek Obat Hipertensi dan Jenisnya
Darah tinggi atau hipertensi memiliki kemungkinan komplikasi ke penyakit berbahaya lainnya, seperti penyakit jantung, ginjal, dan stroke. Maka dari itu, sebagian orang mengonsumsi obat hipertensi untuk menurunkan darah tinggi agar mencegah komplikasi. Bahkan, beberapa orang mengonsumsi obat hipertensi dua sekaligus jika satu saja tidak cukup. Setiap obat pasti memiliki efek samping, termasuk obat hipertensi. Berikut adalah 11 Efek Obat Hipertensi dan Jenisnya. Yuk, disimak rangkumannya!
1. Aldosterone antagonists
11 Efek Obat Hipertensi dan Jenisnya yang pertama adalah aldosterone antagonists. Obat ini adalah jenis obat yang bekerja melawan aldosteron, yaitu hormon yang dibuat oleh kelenjar adrenal. Efek samping dari obat ini adalah batu ginjal, gagal ginjal, hiperkalemia, dan asidosis metabolik hiperkloremik.
2. Alpha-beta blockers
Alpha-beta blockers adalah obat berjenis reseptor adrenergik yang memiliki peran sentral dalam sistem saraf simpatik. Efek samping dari obat ini adalah pusing, sakit kepala ringan, dan tubuh yang terasa lemas.
3. Alpha blockers
Alpha blockers termasuk ke dalam obat penghambat alfa. Obat ini membuat pembuluh darah lemas dan melebar, sehingga melancarkan aliran darah dan menurunkan tekanan darah. Efek samping dari obat ini adalah detak jantung yang bergerak dengan cepat.
4. Angiotensin II Receptor Blockers (ARB)
Angiotensin II Receptor Blockers (ARB) adalah obat berjenis senyawa yang berfungsi untuk menyempitkan pembuluh darah yang membuat tekanan darah menurun. Efek samping dari obat ini adalah kepala pusing.
5. Angiotensin Converting Enzyme (ACE) inhibitors
Angiotensin Converting Enzyme (ACE) inhibitors adalah obat yang bekerja dengan cara menghambat enzim untuk memproduksi hormon angiotensin II, sehingga menyempitkan pembuluh darah. Efek samping dari Angiotensin Converting Enzyme (ACE) inhibitors adalah batuk kering, hipotensi, pusing, kantuk, lemas, dan nyeri sendi.
6. Beta blockers
Beta blockers adalah jenis obat yang menghambat reseptor beta di jantung, pembuluh darah tepi, bronkus, pankreas, dan liver. Efek samping dari obat ini adalah depresi, gejala asma, masalah ereksi, dan susah tidur.
7. Calcium Channel Blockers
Calcium Channel Blockers adalah jenis obat yang bekerja dengan memperlambat masuknya kalsium ke dalam sel-sel jantung dan dinding pembuluh darah, sehingga dapat membuat otot jantung menjadi rileks dan melebarkan pembuluh darah. Efek samping dari obat ini adalah sembelit, diare, sakit kepala, ruam kulit, mual, dan GERD.
8. Central-acting agents
Obat ini adalah jenis obat yang bekerja dengan cara mencegah otak mengirim sinyal ke sistem saraf, sehingga dapat mempercepat denyut jantung dan menyempitkan pembuluh darah. Efek samping dari obat ini adalah detak jantung lambat, sembelit, pusing, mengantuk, demam, dan sakit kepala.
9. Diuretik
Diuretik adalah jenis obat yang bekerja dengan cara membantu ginjal untuk melepaskan lebih banyak garam dan air dari pembuluh darah ke urine. Jika cairan dalam pembuluh darah berkurang, maka tekanan darah dapat berkurang juga. Efek samping dari obat ini adalah sering buang air kecil, kelelahan, kram, sembelit, dan diare.
10. Renin inhibitor
Renin inhibitor adalah jenis obat yang bekerja dengan cara menghentikan produksi zat kimia yang dinamakan renin, sehingga dapat melebarkan pembuluh darah. Efek samping dari obat ini adalah batuk, diare, asam lambung, dan ruam kulit.
11. Vasodilators
Vasodilators adalah jenis obat yang bekerja dengan cara membuat otot-otot pembuluh darah menjadi lebih rileks, sehingga dapat membuat darah mengalir dengan lebih baik. Efek samping obat ini adalah retensi cairan, sakit kepala, detak jantung cepat, dan nyeri sendi.
Nah, itu tadi ulasan tentang 11 Efek Obat Hipertensi dan Jenisnya. Semoga membantu, ya!
Baca juga :