7 Hak Orang Tua Kepada Anaknya

Orang tua adalah malaikat bagi anak-anaknya. Mereka telah bersusah payah membesarkan anaknya, membanting-tulang, mempertaruhkan nyawa, hingga si anak tumbuh dewasa. Oleh karena itu, setiap agama menganjurkan untuk berbakti kepada orang tua.

Nah ternyata, orang tua memiliki 7 hak yang sudah sepatutnya dituruti oleh sang anak lho, Ma, Pa. Penasaran apa saja? Yuk simak 7 Hak Orang Tua Kepada Anaknya    

7 Hak Orang Tua Kepada Anaknya  

1. Ditaati

Seorang anak sebaiknya menuruti semua keinginan orang tua, tentunya selama tidak melanggar syariat.

“Dan Rabb-mu telah memerintahkan agar kamu jangan beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, ‘Ya Rabb-ku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.” (Al-Israa’ : 23-24).

Dalam ayat ini dijelaskan bahwa kita memiliki kewajiban untuk menaati semua permintaan mereka. Termasuk jika orang tua kita menginginkan sesuatu yang memiliki nilai, misal orang tua kita berkeinginan memiliki sebuah sepatu, maka kita berusaha semampu kita untuk mewujudkan hal tersebut. Yang terpenting permintaan itu tidaklah melanggar syariat.

2. Didoakan

Hal ini pun sangat jelas dan gamblang Allah jelaskan dalam firmannya, “Dan ucapkanlah, ‘Wahai Tuhanku, kasihilah mereka berdua, sebagaimana mereka berdua telah mendidikku (di) waktu kecil.” (QS. Al-`Israa` [17]: 25)

Mendoakan orang tua seyogyanya kita lakukan setiap saat, minimal setelah selesai shalat. Jika orang tua kita sudah meninggal, maka kita doakan beliau agar Allah berikan nikmat kubur dan melapangkannya. Karena doa anak saleh merupakan amal jariyah yang tiada terputus, sebagaimana sabda NabiNya,

”Apabila manusia meninggal dunia, maka terputus amalannya, kecuali tiga perkara: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak saleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim: 1631)

3. Diperlakukan dengan hormat

Sangat jelas, kita wajib menghormati orang tua, karena dari merekalah kita pertama kali mendapatkan perlindungan dan rezeki saat kita terlahir ke dunia ini. Sungguh tidak akan terbeli dengan uang sebanyak apapun air susu ibu yang telah diberikannya kepada kita. Janganlah sampai kita membuat orang tua kita menangis, namun buatlah agar mereka menangis karena bahagia melihat akhlak kita.

4. Berbicara dengan lemah lembut

Jangan sampai kita berlaku kurang ajar kepada orang tua kita dengan meninggikan bahasa kita -apalagi sampai membentak orang tua kita. Ketika terjadi ketidaksesuaian pemikiran antara kita dengan orang tua, maka janganlah sampai kehilangan adab kepada mereka. Bertutur kata lah secara santun dengan keduanya.

5. Diberi Nafkah

Dalam sebuah hadits yang Rasulullah sampaikan,

أَنْتَ وَمَالُكَ لِوَالِدِكِ ، إِنَّ أَوْلاَدَكُمْ مَنْ أَطْيَبِ كَسْبِكُمْ ، فَكُلُوا مِنْ كَسْبِ أَوْلاَدِكُمْ

“Sesungguhnya kamu dan hartamu adalah milik orang tuamu. Dan anak-anakmu adalah bagian dari penghasilanmu yang baik, maka makanlah dari penghasilan anak-anakmu.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).

Oleh karenanya, jika orang tua kita sudah tidak berpenghasilan, maka kewajiban kita sebagai anak untuk menanggung kehidupannya, terlebih bagi anak laki-laki. Lebih baik lagi jika kita merawat orang tua kita yang sudah renta, tinggal satu atap dengannya, sehingga kita bisa mengetahui kesehatannya waktu demi waktu.

6. Berlaku baik terhadap keluarganya

Hal ini pun sangat penting bagi kita yang memiliki kekerabatan dalam sebuah keluarga besar. Jikalau orang tua kita amat sayang kepada adiknya, maka kita wajib berbuat baik kepada mereka.

7. Meminta izinnya

Dalam sebuah riwayat kedudukan orang tua lebih tinggi dari kedudukan jihad. Diriwayatkan ada seorang laki-laki yang meminta izin kepada Rasulullah untuk pergi berjihad.

Rasulullah menanyakan apakah ia masih memiliki orang tua, lalu laki laki itu menjawab iya. Kemudian Rasulullah bersabda, “Maka pada keduanya, hendaklah engkau berjihad (berbakti).” [HR. Al-Bukhari dan Muslim].

Hadits tentang Keutamaan Berbakti pada Orang Tua

1. Amal paling utama

عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه سألتُ رسولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قلتُ يَا رسولَ الله أَيُّ العملِ أفضَلُ قال الصلاةُ على مِيْقاتِها قُلْتُ ثُمَّ أَيٌّ قال ثُمَّ بِرُّ الوالِدَيْنِ قلتُ ثُمَّ أَيٌّ قال الجِهادُ في سبيلِ اللهِ  

Artinya, “Dari sahabat Abdullah bin Mas’ud ra, ia bertanya kepada Rasulullah, ‘Wahai Rasulullah, apakah amal paling utama?’ ‘Shalat pada waktunya,’ jawab Rasul. Ia bertanya lagi, ‘Lalu apa?’ ‘Lalu berbakti kepada kedua orang tua,’ jawabnya. Ia lalu bertanya lagi, ‘Kemudian apa?’ ‘Jihad di jalan Allah,’ jawabnya,” (HR Bukhari dan Muslim).

2. Jihad merawat kedua orang tua

عن عَبْد اللَّهِ بْنَ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم فَاسْتَأْذَنَهُ فِى الْجِهَادِ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَحَىٌّ وَالِدَاكَ؟ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَفِيهِمَا فَجَاهِدْ

Artinya, “Dari sahabat Abdullah bin Amr bin Ash ra, seorang sahabat mendatangi Rasulullah saw lalu meminta izin untuk berjihad. Rasulullah saw bertanya, ‘Apakah kedua orang tuamu masih hidup?’ ‘Masih,’ jawabnya. Rasulullah saw mengatakan, ‘Pada (perawatan) keduanya, berjihadlah,’” (HR Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah).

3. Membahagiakan orang tua

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ جِئْتُ أُبَايِعُكَ عَلَى الْهِجْرَةِ وَتَرَكْتُ أَبَوَىَّ يَبْكِيَانِ فَقَالَ ارْجِعْ فَأَضْحِكْهُمَا كَمَا أَبْكَيْتَهُمَا

Artinya, “Dari sahabat Abdullah bin Amr ra, ia bercerita, seorang sahabat mendatangi Rasulullah saw dan mengatakan, ‘Aku datang kepadamu untuk berbaiat hijrah dan kutinggalkan kedua orangtuaku dalam keadaan menangis. Rasul menjawab, ‘Pulanglah, buatlah keduanya tertawa sebagaimana kau membuat mereka menangis,’’” (HR Abu Dawud).

4. Surga di bawah kaki orang tua

عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ جَاهِمَةَ السُّلَمِيِّ، أَنَّ جَاهِمَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَتَى النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم، فَقَالَ إِنِّي أَرَدْتُ أَنْ أَغْزُوَ مَعَكَ وَجِئْتُ أَسْتَشِيرُكَ قَالَ هَلْ لَكَ مِنْ أُمٍّ؟ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَالْزَمْهَا، فَإِنَّ الْجَنَّةَ تَحْتَ رِجْلِهَا

Artinya, “Dari Muawiyah bin Jahimah As-Sulami, Jahimah ra mendatangi Nabi Muhammad saw dan berkata, ‘Aku ingin berperang bersamamu dan aku datang untuk meminta petunjukmu.’ Rasul bertanya, ‘Apakah kamu mempunyai ibu?’ ‘Ya,’ jawabnya. ‘Lazimkanlah ibumu karena surga berada di bawah telapak kakinya,’” (HR An-Nasa’i, Ibnu Majah, dan Al-Hakim).

Itu dia 7 Hak Orang Tua Kepada Anaknya. Semoga membantu!

Baca Juga :

Orang tua adalah malaikat bagi anak-anaknya. Mereka telah bersusah payah membesarkan anaknya, membanting-tulang, mempertaruhkan nyawa, hingga si anak tumbuh dewasa.....

Orang tua adalah malaikat bagi anak-anaknya. Mereka telah bersusah payah membesarkan anaknya, membanting-tulang, mempertaruhkan nyawa, hingga si anak tumbuh dewasa. Oleh karena itu, setiap agama menganjurkan untuk berbakti kepada orang tua.

Nah ternyata, orang tua memiliki 7 hak yang sudah sepatutnya dituruti oleh sang anak lho, Ma, Pa. Penasaran apa saja? Yuk simak 7 Hak Orang Tua Kepada Anaknya    

7 Hak Orang Tua Kepada Anaknya  

1. Ditaati

Seorang anak sebaiknya menuruti semua keinginan orang tua, tentunya selama tidak melanggar syariat.

“Dan Rabb-mu telah memerintahkan agar kamu jangan beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, ‘Ya Rabb-ku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.” (Al-Israa’ : 23-24).

Dalam ayat ini dijelaskan bahwa kita memiliki kewajiban untuk menaati semua permintaan mereka. Termasuk jika orang tua kita menginginkan sesuatu yang memiliki nilai, misal orang tua kita berkeinginan memiliki sebuah sepatu, maka kita berusaha semampu kita untuk mewujudkan hal tersebut. Yang terpenting permintaan itu tidaklah melanggar syariat.

2. Didoakan

Hal ini pun sangat jelas dan gamblang Allah jelaskan dalam firmannya, “Dan ucapkanlah, ‘Wahai Tuhanku, kasihilah mereka berdua, sebagaimana mereka berdua telah mendidikku (di) waktu kecil.” (QS. Al-`Israa` [17]: 25)

Mendoakan orang tua seyogyanya kita lakukan setiap saat, minimal setelah selesai shalat. Jika orang tua kita sudah meninggal, maka kita doakan beliau agar Allah berikan nikmat kubur dan melapangkannya. Karena doa anak saleh merupakan amal jariyah yang tiada terputus, sebagaimana sabda NabiNya,

”Apabila manusia meninggal dunia, maka terputus amalannya, kecuali tiga perkara: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak saleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim: 1631)

3. Diperlakukan dengan hormat

Sangat jelas, kita wajib menghormati orang tua, karena dari merekalah kita pertama kali mendapatkan perlindungan dan rezeki saat kita terlahir ke dunia ini. Sungguh tidak akan terbeli dengan uang sebanyak apapun air susu ibu yang telah diberikannya kepada kita. Janganlah sampai kita membuat orang tua kita menangis, namun buatlah agar mereka menangis karena bahagia melihat akhlak kita.

4. Berbicara dengan lemah lembut

Jangan sampai kita berlaku kurang ajar kepada orang tua kita dengan meninggikan bahasa kita -apalagi sampai membentak orang tua kita. Ketika terjadi ketidaksesuaian pemikiran antara kita dengan orang tua, maka janganlah sampai kehilangan adab kepada mereka. Bertutur kata lah secara santun dengan keduanya.

5. Diberi Nafkah

Dalam sebuah hadits yang Rasulullah sampaikan,

أَنْتَ وَمَالُكَ لِوَالِدِكِ ، إِنَّ أَوْلاَدَكُمْ مَنْ أَطْيَبِ كَسْبِكُمْ ، فَكُلُوا مِنْ كَسْبِ أَوْلاَدِكُمْ

“Sesungguhnya kamu dan hartamu adalah milik orang tuamu. Dan anak-anakmu adalah bagian dari penghasilanmu yang baik, maka makanlah dari penghasilan anak-anakmu.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).

Oleh karenanya, jika orang tua kita sudah tidak berpenghasilan, maka kewajiban kita sebagai anak untuk menanggung kehidupannya, terlebih bagi anak laki-laki. Lebih baik lagi jika kita merawat orang tua kita yang sudah renta, tinggal satu atap dengannya, sehingga kita bisa mengetahui kesehatannya waktu demi waktu.

6. Berlaku baik terhadap keluarganya

Hal ini pun sangat penting bagi kita yang memiliki kekerabatan dalam sebuah keluarga besar. Jikalau orang tua kita amat sayang kepada adiknya, maka kita wajib berbuat baik kepada mereka.

7. Meminta izinnya

Dalam sebuah riwayat kedudukan orang tua lebih tinggi dari kedudukan jihad. Diriwayatkan ada seorang laki-laki yang meminta izin kepada Rasulullah untuk pergi berjihad.

Rasulullah menanyakan apakah ia masih memiliki orang tua, lalu laki laki itu menjawab iya. Kemudian Rasulullah bersabda, “Maka pada keduanya, hendaklah engkau berjihad (berbakti).” [HR. Al-Bukhari dan Muslim].

Hadits tentang Keutamaan Berbakti pada Orang Tua

1. Amal paling utama

عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه سألتُ رسولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قلتُ يَا رسولَ الله أَيُّ العملِ أفضَلُ قال الصلاةُ على مِيْقاتِها قُلْتُ ثُمَّ أَيٌّ قال ثُمَّ بِرُّ الوالِدَيْنِ قلتُ ثُمَّ أَيٌّ قال الجِهادُ في سبيلِ اللهِ  

Artinya, “Dari sahabat Abdullah bin Mas’ud ra, ia bertanya kepada Rasulullah, ‘Wahai Rasulullah, apakah amal paling utama?’ ‘Shalat pada waktunya,’ jawab Rasul. Ia bertanya lagi, ‘Lalu apa?’ ‘Lalu berbakti kepada kedua orang tua,’ jawabnya. Ia lalu bertanya lagi, ‘Kemudian apa?’ ‘Jihad di jalan Allah,’ jawabnya,” (HR Bukhari dan Muslim).

2. Jihad merawat kedua orang tua

عن عَبْد اللَّهِ بْنَ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم فَاسْتَأْذَنَهُ فِى الْجِهَادِ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَحَىٌّ وَالِدَاكَ؟ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَفِيهِمَا فَجَاهِدْ

Artinya, “Dari sahabat Abdullah bin Amr bin Ash ra, seorang sahabat mendatangi Rasulullah saw lalu meminta izin untuk berjihad. Rasulullah saw bertanya, ‘Apakah kedua orang tuamu masih hidup?’ ‘Masih,’ jawabnya. Rasulullah saw mengatakan, ‘Pada (perawatan) keduanya, berjihadlah,’” (HR Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah).

3. Membahagiakan orang tua

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ جِئْتُ أُبَايِعُكَ عَلَى الْهِجْرَةِ وَتَرَكْتُ أَبَوَىَّ يَبْكِيَانِ فَقَالَ ارْجِعْ فَأَضْحِكْهُمَا كَمَا أَبْكَيْتَهُمَا

Artinya, “Dari sahabat Abdullah bin Amr ra, ia bercerita, seorang sahabat mendatangi Rasulullah saw dan mengatakan, ‘Aku datang kepadamu untuk berbaiat hijrah dan kutinggalkan kedua orangtuaku dalam keadaan menangis. Rasul menjawab, ‘Pulanglah, buatlah keduanya tertawa sebagaimana kau membuat mereka menangis,’’” (HR Abu Dawud).

4. Surga di bawah kaki orang tua

عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ جَاهِمَةَ السُّلَمِيِّ، أَنَّ جَاهِمَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَتَى النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم، فَقَالَ إِنِّي أَرَدْتُ أَنْ أَغْزُوَ مَعَكَ وَجِئْتُ أَسْتَشِيرُكَ قَالَ هَلْ لَكَ مِنْ أُمٍّ؟ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَالْزَمْهَا، فَإِنَّ الْجَنَّةَ تَحْتَ رِجْلِهَا

Artinya, “Dari Muawiyah bin Jahimah As-Sulami, Jahimah ra mendatangi Nabi Muhammad saw dan berkata, ‘Aku ingin berperang bersamamu dan aku datang untuk meminta petunjukmu.’ Rasul bertanya, ‘Apakah kamu mempunyai ibu?’ ‘Ya,’ jawabnya. ‘Lazimkanlah ibumu karena surga berada di bawah telapak kakinya,’” (HR An-Nasa’i, Ibnu Majah, dan Al-Hakim).

Itu dia 7 Hak Orang Tua Kepada Anaknya. Semoga membantu!

Baca Juga :

makasih infonya mama