Apa Itu Body Dysmorphia dan Gejalanya?
Mama tahu nggak Apa Itu Body Dysmorphia dan Gejalanya? Body Dysmorphic Disorder (BDD) termasuk gangguan mental yang penting untuk Mama ketahui. Sekarang langsung saja tanpa basa basi simak thread yang sudah aku rangkum tentang pengertian Body Dysmorphia lengkap dengan penyebab, gejala, dan cara mengatasinya.
Apa Itu Body Dysmorphia dan Gejalanya?
Body Dysmorphic Disorder (BDD) atau biasa dikenal juga sebagai Body Dysmorphia, adalah gangguan mental yang ditandai oleh persepsi sangat negatif dan distorsi terhadap penampilan fisik seseorang. Seseorang dengan BDD memiliki pandangan yang sangat terpolarisasi tentang bagaimana mereka terlihat dan sering kali menganggap diri mereka memiliki cacat yang kurang signifikan dalam pandangan orang lain.
Gejala Body Dysmorphia
- Seseorang yang mempunyai gangguan mental BDD sering melihat bagian tubuh mereka dengan cara negatif dan terpolarisasi.
- Seseorang yang mempunyai gangguan mental BDD cenderung terus-menerus membandingkan penampilan mereka dengan orang lain dan merasa lebih rendah atau kurang menarik secara fisik.
- Seseorang yang mempunyai gangguan mental BDD sering merasa sangat sedih, gelisah, atau cemas tentang penampilan fisik mereka. Gangguan tersebut bisa mempengaruhi kualitas hidup dan menyebabkan masalah emosional yang serius
- Seseorang yang mempunyai gangguan mental BDD cenderung melakukan pemeriksaan berulang pada bagian-bagian tubuh yang menjadi fokus kekhawatiran mereka
- Seseorang yang mempunyai gangguan mental BDD cenderung sulit menerima atau mempercayai pujian dari orang lain karena masih merasa tidak puas dengan penampilan fisik mereka.
Penyebab Body Dysmorphia
Sebenarnya penyebab pasti munculnya gangguan mental BDD belum sepenuhnya dipahami, Ma. Namun, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan gangguan ini yaitu sebagai berikut :
1. Faktor genetik
Ternyata ada bukti bahwa faktor genetik dapat berperan untuk seseorang memiliki BDD. Apabila terdapat riwayat gangguan kecemasan atau depresi dalam keluarga Mama, risiko untuk mengalami BDD mungkin lebih tinggi.
2. Pengalaman traumatis atau stres
Beberapa orang memiliki BDD setelah mengalami pengalaman traumatis atau stres berat yang berhubungan dengan penampilan fisik mereka. Pengalaman tersebut bisa berupa ejekan, pelecehan, atau merasa tidak diterima secara sosial.
Cara Mengatasi Body Dysmorphia
Cara mengatasi masalah gangguan mental ini Mama bisa berkonsultasi dengan psikiater, psikolog, atau terapis yang berpengalaman. Biasanya psikiater atau ahli akan memberi saran untuk kamu melakukan terapi ataupun meresepkan obat antidepresan untuk membantu mengurangi gejala BDD.
Selain itu, dukungan dari keluarga dan teman-teman juga berperan penting dalam proses pemulihan. Seseorang yang mengalami BDD mungkin merasa terisolasi, jadi dukungan emosional dapat membantu mengurangi stres.
Mama juga bisa menghindari situasi atau perilaku yang memicu kecemasan atau memperburuk gejala BDD seperti bercermin berlebihan ataupun mencoba mengabaikan pemikiran negatif terkait penampilan.
Jadi, penting untuk diingat bahwa BDD adalah gangguan mental yang serius dan membutuhkan perhatian ahli medis. Itulah pengertian tentang Apa Itu Body Dysmorphia dan Gejalanya, semoga informasi ini bermanfaat!
Baca juga :
Mama tahu nggak Apa Itu Body Dysmorphia dan Gejalanya? Body Dysmorphic Disorder (BDD) termasuk gangguan mental yang penting untuk Mama ketahui. Sekarang langsung saja tanpa basa basi simak thread yang sudah aku rangkum tentang pengertian Body Dysmorphia lengkap dengan penyebab, gejala, dan cara mengatasinya.
Apa Itu Body Dysmorphia dan Gejalanya?
Body Dysmorphic Disorder (BDD) atau biasa dikenal juga sebagai Body Dysmorphia, adalah gangguan mental yang ditandai oleh persepsi sangat negatif dan distorsi terhadap penampilan fisik seseorang. Seseorang dengan BDD memiliki pandangan yang sangat terpolarisasi tentang bagaimana mereka terlihat dan sering kali menganggap diri mereka memiliki cacat yang kurang signifikan dalam pandangan orang lain.
Gejala Body Dysmorphia
- Seseorang yang mempunyai gangguan mental BDD sering melihat bagian tubuh mereka dengan cara negatif dan terpolarisasi.
- Seseorang yang mempunyai gangguan mental BDD cenderung terus-menerus membandingkan penampilan mereka dengan orang lain dan merasa lebih rendah atau kurang menarik secara fisik.
- Seseorang yang mempunyai gangguan mental BDD sering merasa sangat sedih, gelisah, atau cemas tentang penampilan fisik mereka. Gangguan tersebut bisa mempengaruhi kualitas hidup dan menyebabkan masalah emosional yang serius
- Seseorang yang mempunyai gangguan mental BDD cenderung melakukan pemeriksaan berulang pada bagian-bagian tubuh yang menjadi fokus kekhawatiran mereka
- Seseorang yang mempunyai gangguan mental BDD cenderung sulit menerima atau mempercayai pujian dari orang lain karena masih merasa tidak puas dengan penampilan fisik mereka.
Penyebab Body Dysmorphia
Sebenarnya penyebab pasti munculnya gangguan mental BDD belum sepenuhnya dipahami, Ma. Namun, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan gangguan ini yaitu sebagai berikut :
1. Faktor genetik
Ternyata ada bukti bahwa faktor genetik dapat berperan untuk seseorang memiliki BDD. Apabila terdapat riwayat gangguan kecemasan atau depresi dalam keluarga Mama, risiko untuk mengalami BDD mungkin lebih tinggi.
2. Pengalaman traumatis atau stres
Beberapa orang memiliki BDD setelah mengalami pengalaman traumatis atau stres berat yang berhubungan dengan penampilan fisik mereka. Pengalaman tersebut bisa berupa ejekan, pelecehan, atau merasa tidak diterima secara sosial.
Cara Mengatasi Body Dysmorphia
Cara mengatasi masalah gangguan mental ini Mama bisa berkonsultasi dengan psikiater, psikolog, atau terapis yang berpengalaman. Biasanya psikiater atau ahli akan memberi saran untuk kamu melakukan terapi ataupun meresepkan obat antidepresan untuk membantu mengurangi gejala BDD.
Selain itu, dukungan dari keluarga dan teman-teman juga berperan penting dalam proses pemulihan. Seseorang yang mengalami BDD mungkin merasa terisolasi, jadi dukungan emosional dapat membantu mengurangi stres.
Mama juga bisa menghindari situasi atau perilaku yang memicu kecemasan atau memperburuk gejala BDD seperti bercermin berlebihan ataupun mencoba mengabaikan pemikiran negatif terkait penampilan.
Jadi, penting untuk diingat bahwa BDD adalah gangguan mental yang serius dan membutuhkan perhatian ahli medis. Itulah pengertian tentang Apa Itu Body Dysmorphia dan Gejalanya, semoga informasi ini bermanfaat!
Baca juga :
wah ini sebenarnya kadang sering dialamin aku juga sih ma walaupun ga sampe yang parah. mungkin kalo udah sampe parah gitu itu baru yang namanya body dysmorphia itu yaa