Apa Itu Carok dan Sejarahnya?

group-image

Belajar sejarah sedikit yuk!

Melukai atau bahkan membunuh lawan sesuai dengan peribahasa Madura, angoan pote tolang etembheng pote mata yang artinya kurang lebih “lebih baik mati daripada hidup harus menanggung rasa malu.” Yuk simak Apa Itu Carok dan Sejarahnya?

Apa itu Carok

Carok berasal dari bahasa Kawi Kuno yang berarti perkelahian. Bisa pula diartikan dari kata ecacca erok-orok yang berarti dibantai atau mutilasi. Dalam beberapa kasus, carok juga digunakan untuk menyelesaikan sengketa tanah. Juga kerap terkait konflik perselingkuhan.

Pada umumnya carok menggunakan senjata tradisional khas suku Madura, yakni celurit. Senjata tajam berbentuk melengkung itu punya kegunaan utama sebagai penyabit rumput. Menurut D. A. Wawi Imron, celurit mempunyai filosofi yang cukup dalam. Yakni mengenai bentuknya yang melengkung mirip tanda baca tanya. Itu dianggap sebagai bentuk kepribadian masyarakat Madura yang selalu ingin tahu.

Sejarah Carok

Apa Itu Carok dan Sejarahnya? Istilah carok belum muncul pada abad 12 M (masa Kerajaan Madura dipimpin Prabu Cakraningrat) hingga abad 17 M (masa Panembahan Semolo). Istilah carok baru muncul ketika masa kolonial Belanda, yakni sekira abad ke-17 M. Ketika kongsi dagang Belanda (VOC) menginjakkan kaki di tanah Madura, banyak kekerasan yang melibatkan masyarakat setempat.

Dalam cerita rakyat Madura, carok bermula saat terjadi perkelahian antara Sakera, mandor tebu di pabrik milik Belanda dengan Brodin, Markasan, dan Carik Rembang yang dianggap sebagai antek Belanda. Ketika itu, Belanda memerintahkan Carik Rembang mencarikan lahan guna ekspansi pabrik gula. Carik Rembang pun melakukan cara licik dengan meneror pemilik tanah agar bisa mendapatkan harga murah.

Cara kekerasan hingga iming-imong kekayaan pun dilakukan guna membujuk pemilik tanah. Sakera pun terketuk hatinya untuk membela masyarakat. Sakera berupaya menggagalkan usaha Carik Rembang. Belanda ingin membunuh Sakera dengan menyuruh jagoannya bernama Markasan. Di sebuah jam istirahat pabrik tebu, Markasan mengajak Sakera adu kekuatan. Menurut hikayat tersebut, Belanda bahkan mencari kelemahan Sakera lewat teman seperguruan bernama Azis. Sakera berhasil dilumpuhkan lalu dihukum gantung oleh pemerintah kolonial.

Itu informasi singkat mengenai Apa Itu Carok dan Sejarahnya? Semoga bermanfaat ya!

 

Baca juga:

Belajar sejarah sedikit yuk! Melukai atau bahkan membunuh lawan sesuai dengan peribahasa Madura, angoan pote tolang etembheng pote mata yang artinya kurang lebih “lebih baik mati daripada hidup harus menanggung....

Belajar sejarah sedikit yuk!

Melukai atau bahkan membunuh lawan sesuai dengan peribahasa Madura, angoan pote tolang etembheng pote mata yang artinya kurang lebih “lebih baik mati daripada hidup harus menanggung rasa malu.” Yuk simak Apa Itu Carok dan Sejarahnya?

Apa itu Carok

Carok berasal dari bahasa Kawi Kuno yang berarti perkelahian. Bisa pula diartikan dari kata ecacca erok-orok yang berarti dibantai atau mutilasi. Dalam beberapa kasus, carok juga digunakan untuk menyelesaikan sengketa tanah. Juga kerap terkait konflik perselingkuhan.

Pada umumnya carok menggunakan senjata tradisional khas suku Madura, yakni celurit. Senjata tajam berbentuk melengkung itu punya kegunaan utama sebagai penyabit rumput. Menurut D. A. Wawi Imron, celurit mempunyai filosofi yang cukup dalam. Yakni mengenai bentuknya yang melengkung mirip tanda baca tanya. Itu dianggap sebagai bentuk kepribadian masyarakat Madura yang selalu ingin tahu.

Sejarah Carok

Apa Itu Carok dan Sejarahnya? Istilah carok belum muncul pada abad 12 M (masa Kerajaan Madura dipimpin Prabu Cakraningrat) hingga abad 17 M (masa Panembahan Semolo). Istilah carok baru muncul ketika masa kolonial Belanda, yakni sekira abad ke-17 M. Ketika kongsi dagang Belanda (VOC) menginjakkan kaki di tanah Madura, banyak kekerasan yang melibatkan masyarakat setempat.

Dalam cerita rakyat Madura, carok bermula saat terjadi perkelahian antara Sakera, mandor tebu di pabrik milik Belanda dengan Brodin, Markasan, dan Carik Rembang yang dianggap sebagai antek Belanda. Ketika itu, Belanda memerintahkan Carik Rembang mencarikan lahan guna ekspansi pabrik gula. Carik Rembang pun melakukan cara licik dengan meneror pemilik tanah agar bisa mendapatkan harga murah.

Cara kekerasan hingga iming-imong kekayaan pun dilakukan guna membujuk pemilik tanah. Sakera pun terketuk hatinya untuk membela masyarakat. Sakera berupaya menggagalkan usaha Carik Rembang. Belanda ingin membunuh Sakera dengan menyuruh jagoannya bernama Markasan. Di sebuah jam istirahat pabrik tebu, Markasan mengajak Sakera adu kekuatan. Menurut hikayat tersebut, Belanda bahkan mencari kelemahan Sakera lewat teman seperguruan bernama Azis. Sakera berhasil dilumpuhkan lalu dihukum gantung oleh pemerintah kolonial.

Itu informasi singkat mengenai Apa Itu Carok dan Sejarahnya? Semoga bermanfaat ya!

 

Baca juga:

carok ini sama dengan celurit?