Mama Papa pasti sesekali pernah mendengar orang menyebut kata ‘Ain’. Mungkin sebagian Mama Papa bingung dengan arti kata tersebut ketika seseorang dipuji atas kekagumannya dalam berbagai hal. Apakah kaitan memuji dengan Ain ini?
Penasaran kan? Yuk, simak lebih lanjut ulasan mengenai Apa Itu Penyakit Ain? Di bawah ini!
Apa Itu Penyakit Ain?
Menurut pandangan Agama Islam, penyakit Ain merupakan penyakit non medis yang ditimbulkan akibat dari pandangan kagum atau takjub disertai dengan rasa iri dengki dari seseorang yang memiliki tabiat buruk dan mengakibatkan adanya bahaya pada orang yang dilihatnya. Hal ini dapat menimbulkan masalah bagi orang lain juga diri sendiri.
Menurut pandangan Islam, penyakit ain dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu :
Penyebab Penyakit Ain
Ibnu Qayyim al–Jauziyah rahimahullah menjelaskan bahwa penyakit ain bisa saja terjadi tanpa harus melihat secara langsung. Ia mengatakan, “Jiwa orang yang menjadi penyebab penyakit ain bisa saja menimbulkan penyakit ain tanpa harus dengan melihat secara langsung. Bahkan, terkadang ada orang buta lalu dideskripsikan sesuatu kepada orang buta tersebut dan jiwanya bisa menimbulkan penyakit ain meskipun dia tidak melihatnya.”
Orang yang mempunyai hasad kepada orang lain akan memandang orang tersebut dengan pandangan yang penuh kebencian. Hal ini yang dapat menyebabkan berbagai gangguan ain yang mengancam kesehatan hingga nyawa seseorang.
Cara Menghilangkan Penyakit Ain
Cara mengobati penyakit ain dengan membiasakan membaca Surat Al–Falaq, Surat An- Naas dan Surat Al–Ikhlas di pagi dan sore hari setiap hari. Menurut sebuah hadis Nabi berkata :
Artinya: “ Ketika Anda memasuki malam dan ketika Anda bangun di pagi hari tiga kali dan itu akan melindungi Anda dari segalanya.” (Tirmidzi 3575).
Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga mengajari kita beberapa doa lain yang harus dibaca untuk mencari perlindungan Allah SWT dari kejahatan yang ada di dunia ini. Di antara doa shahih untuk perlindungan yang telah diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW adalah:
Artinya: “Saya mencari perlindungan dalam kata-kata Allah yang sempurna dari kejahatan yang telah Dia ciptakan.” (Muslim 4881)
Seseorang harus melakukan dzikir kepada Allah SWT sebanyak yang dia bisa di siang dan sore hari terutama sebelum tidur. Dzikir, pada dasarnya mempunyai fungsi sebagai baju besi bagi orang beriman dan melindungi dia dari kejahatan yang mungkin akan mencoba menyusup ke baju besi tersebut. Sebab, kita juga harus berjuang untuk berdzikir dan menggunakan ruqyah, sebagaimana yang digariskan oleh Nabi Muhammad SAW untuk menjaga diri dari penyakit ain.
Selain itu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, diantaranya:
1. Mandi dari air bekas mandi orang yang menyebabkan ain
Sebagaimana hadis dari Ibnu Abbas radhiallahu anhu, Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
“Ain itu benar adanya. Andaikan ada perkara yang bisa mendahului takdir, maka itulah ain. Maka jika kalian mandi, gunakanlah air mandinya itu (untuk memandikan orang yang terkena ain)” (HR. Muslim no. 2188).
2. Mandi dari air bekas wudhu orang yang menyebabkan ain
Sebagaimana disebutkan dalam hadits Abu Umamah bin Sahl di atas. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam memerintahan Amir bin Rabi’ah untuk berwudhu dan menyiramkan air wudhunya kepada Sahl yang terkena ain.
Dari Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif ia berkata, “Amir bin Rabi'ah melihat Sahl bin Hunaif yang sedang mandi (ditempat pemandian umum) seraya berkata, ‘Aku belum pernah melihat seperti hari ini kulit yang disembunyikan.’ Maka Sahl pingsan. Lalu ditanyakan kepada Nabi SAW lantas dikatakan kepada beliau, ‘Wahai Rasulullah, mengapa Sahl begini. Demi Allah, ia tidak mengangkat kepalanya dan tidak pula siuman.
Beliau bertanya, ‘Apakah kalian mendakwa seseorang mengenainya?’ Mereka menjawab, “Amir bin Rabi’ah telah memandangnya.’ Maka beliau memanggil Amir dan memarahinya, seraya bersabda, ‘Mengapa salah seorang dari kalian membunuh saudaranya. Mengapa ketika kamu melihat sesuatu yang mengagumkan, kamu tidak mendoakan keberkahan untuknya?’ Kemudian beliau bersabda kepadanya ‘Mandilah untuknya.’
Lalu ia membasuh wajahnya, kedua tangannya dan kedua sikunya, kedua lututnya dan ujung kedua kakinya, dan bagian dalam sarungnya dalam suatu bejana. Kemudian air itu diguyurkan di atasnya, yang diguyurkan oleh seseorang di atas kepalanya dan punggungnya dari belakangnya. Ia meletakkan bejana di belakangnya. Setelah melakukan demikian, Sahl bangkit bersama orang-orang tanpa merasakan sakit lagi.” (HR. An Nasa’i no. 7671, Ibnu Majah no. 3509, Ahmad no. 15980, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibnu Majah).
Dari Aisyah radhiyallahu anha, ia berkata:
“Dahulu orang yang menjadi penyebab ain diperintahkan untuk berwudhu, lalu orang yang terkena ain mandi dari sisa air wudhu tersebut” (HR. Abu Daud no. 3885, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah no. 2522).
3. Ruqyah Syar’iyyah
Sebagaimana hadits dari Asma binti Umais radhiyallahu anha, ia berkata:
“Wahai Rasulullah, Bani Ja’far terkena penyakit ain, bolehkah kami minta mereka diruqyah? Nabi menjawab: iya boleh. Andaikan ada yang bisa mendahului takdir, itulah ain” (HR. Tirmidzi no.2059, Ibnu Majah no. 3510, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibnu Majah).
Ada beberapa cara meruqyah orang yang terkena ain, diantaranya dengan membacakan doa.
Dalam hadits ‘Aisyah radhiyallahu anha, ia berkata: “Ketika Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam merasakan sakit, Malaikat meruqyah dengan doa:
وَشَرِّ كُلِّ ذِي عَيْنٍ مِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إذَا حَسَدَ، وَوَمِنْ كُلِّ دَاءٍ يَشْفِيكَ، ,باسْمِ اللهِ يُبْرِيكَ
Artinya : “Dengan nama Allah yang menyembuhkanmu. Ia menyembuhkanmu dari segala penyakit dan dari keburukan orang yang hasad dan keburukan orang yang menyebabkan ain) (HR. Muslim no. 2185).
Itulah tadi ulasan mengenai Apa Itu Penyakit Ain? Yang sudah dirangkum selengkapnya. Semoga kita semua terhindar dari Penyakit Ain ini, ya!
Baca juga:
Mama Papa pasti sesekali pernah mendengar orang menyebut kata ‘Ain’. Mungkin sebagian Mama Papa bingung dengan arti kata tersebut ketika seseorang dipuji atas kekagumannya dalam berbagai hal. Apakah kaitan memuji dengan Ain ini?
Penasaran kan? Yuk, simak lebih lanjut ulasan mengenai Apa Itu Penyakit Ain? Di bawah ini!
Apa Itu Penyakit Ain?
Menurut pandangan Agama Islam, penyakit Ain merupakan penyakit non medis yang ditimbulkan akibat dari pandangan kagum atau takjub disertai dengan rasa iri dengki dari seseorang yang memiliki tabiat buruk dan mengakibatkan adanya bahaya pada orang yang dilihatnya. Hal ini dapat menimbulkan masalah bagi orang lain juga diri sendiri.
Menurut pandangan Islam, penyakit ain dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu :
Penyebab Penyakit Ain
Ibnu Qayyim al–Jauziyah rahimahullah menjelaskan bahwa penyakit ain bisa saja terjadi tanpa harus melihat secara langsung. Ia mengatakan, “Jiwa orang yang menjadi penyebab penyakit ain bisa saja menimbulkan penyakit ain tanpa harus dengan melihat secara langsung. Bahkan, terkadang ada orang buta lalu dideskripsikan sesuatu kepada orang buta tersebut dan jiwanya bisa menimbulkan penyakit ain meskipun dia tidak melihatnya.”
Orang yang mempunyai hasad kepada orang lain akan memandang orang tersebut dengan pandangan yang penuh kebencian. Hal ini yang dapat menyebabkan berbagai gangguan ain yang mengancam kesehatan hingga nyawa seseorang.
Cara Menghilangkan Penyakit Ain
Cara mengobati penyakit ain dengan membiasakan membaca Surat Al–Falaq, Surat An- Naas dan Surat Al–Ikhlas di pagi dan sore hari setiap hari. Menurut sebuah hadis Nabi berkata :
Artinya: “ Ketika Anda memasuki malam dan ketika Anda bangun di pagi hari tiga kali dan itu akan melindungi Anda dari segalanya.” (Tirmidzi 3575).
Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga mengajari kita beberapa doa lain yang harus dibaca untuk mencari perlindungan Allah SWT dari kejahatan yang ada di dunia ini. Di antara doa shahih untuk perlindungan yang telah diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW adalah:
Artinya: “Saya mencari perlindungan dalam kata-kata Allah yang sempurna dari kejahatan yang telah Dia ciptakan.” (Muslim 4881)
Seseorang harus melakukan dzikir kepada Allah SWT sebanyak yang dia bisa di siang dan sore hari terutama sebelum tidur. Dzikir, pada dasarnya mempunyai fungsi sebagai baju besi bagi orang beriman dan melindungi dia dari kejahatan yang mungkin akan mencoba menyusup ke baju besi tersebut. Sebab, kita juga harus berjuang untuk berdzikir dan menggunakan ruqyah, sebagaimana yang digariskan oleh Nabi Muhammad SAW untuk menjaga diri dari penyakit ain.
Selain itu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, diantaranya:
1. Mandi dari air bekas mandi orang yang menyebabkan ain
Sebagaimana hadis dari Ibnu Abbas radhiallahu anhu, Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
“Ain itu benar adanya. Andaikan ada perkara yang bisa mendahului takdir, maka itulah ain. Maka jika kalian mandi, gunakanlah air mandinya itu (untuk memandikan orang yang terkena ain)” (HR. Muslim no. 2188).
2. Mandi dari air bekas wudhu orang yang menyebabkan ain
Sebagaimana disebutkan dalam hadits Abu Umamah bin Sahl di atas. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam memerintahan Amir bin Rabi’ah untuk berwudhu dan menyiramkan air wudhunya kepada Sahl yang terkena ain.
Dari Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif ia berkata, “Amir bin Rabi'ah melihat Sahl bin Hunaif yang sedang mandi (ditempat pemandian umum) seraya berkata, ‘Aku belum pernah melihat seperti hari ini kulit yang disembunyikan.’ Maka Sahl pingsan. Lalu ditanyakan kepada Nabi SAW lantas dikatakan kepada beliau, ‘Wahai Rasulullah, mengapa Sahl begini. Demi Allah, ia tidak mengangkat kepalanya dan tidak pula siuman.
Beliau bertanya, ‘Apakah kalian mendakwa seseorang mengenainya?’ Mereka menjawab, “Amir bin Rabi’ah telah memandangnya.’ Maka beliau memanggil Amir dan memarahinya, seraya bersabda, ‘Mengapa salah seorang dari kalian membunuh saudaranya. Mengapa ketika kamu melihat sesuatu yang mengagumkan, kamu tidak mendoakan keberkahan untuknya?’ Kemudian beliau bersabda kepadanya ‘Mandilah untuknya.’
Lalu ia membasuh wajahnya, kedua tangannya dan kedua sikunya, kedua lututnya dan ujung kedua kakinya, dan bagian dalam sarungnya dalam suatu bejana. Kemudian air itu diguyurkan di atasnya, yang diguyurkan oleh seseorang di atas kepalanya dan punggungnya dari belakangnya. Ia meletakkan bejana di belakangnya. Setelah melakukan demikian, Sahl bangkit bersama orang-orang tanpa merasakan sakit lagi.” (HR. An Nasa’i no. 7671, Ibnu Majah no. 3509, Ahmad no. 15980, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibnu Majah).
Dari Aisyah radhiyallahu anha, ia berkata:
“Dahulu orang yang menjadi penyebab ain diperintahkan untuk berwudhu, lalu orang yang terkena ain mandi dari sisa air wudhu tersebut” (HR. Abu Daud no. 3885, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah no. 2522).
3. Ruqyah Syar’iyyah
Sebagaimana hadits dari Asma binti Umais radhiyallahu anha, ia berkata:
“Wahai Rasulullah, Bani Ja’far terkena penyakit ain, bolehkah kami minta mereka diruqyah? Nabi menjawab: iya boleh. Andaikan ada yang bisa mendahului takdir, itulah ain” (HR. Tirmidzi no.2059, Ibnu Majah no. 3510, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibnu Majah).
Ada beberapa cara meruqyah orang yang terkena ain, diantaranya dengan membacakan doa.
Dalam hadits ‘Aisyah radhiyallahu anha, ia berkata: “Ketika Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam merasakan sakit, Malaikat meruqyah dengan doa:
وَشَرِّ كُلِّ ذِي عَيْنٍ مِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إذَا حَسَدَ، وَوَمِنْ كُلِّ دَاءٍ يَشْفِيكَ، ,باسْمِ اللهِ يُبْرِيكَ
Artinya : “Dengan nama Allah yang menyembuhkanmu. Ia menyembuhkanmu dari segala penyakit dan dari keburukan orang yang hasad dan keburukan orang yang menyebabkan ain) (HR. Muslim no. 2185).
Itulah tadi ulasan mengenai Apa Itu Penyakit Ain? Yang sudah dirangkum selengkapnya. Semoga kita semua terhindar dari Penyakit Ain ini, ya!
Baca juga:
ada baiknya jika memuji seseorang untuk menyertakan Allah agar tidak terjadi penyakit ini.