Belakangan ini marak kasus permasalahan yang terjadi, seperti pelecehan seksual dan pemerkosaan. Dengan adanya hal ini, muncul istilah ‘Rape Culture’.....
Belakangan ini marak kasus permasalahan yang terjadi, seperti pelecehan seksual dan pemerkosaan. Dengan adanya hal ini, muncul istilah ‘Rape Culture’.
Apakah kamu sudah pernah mendengar istilah tersebut sebelumnya? Mungkin gak banyak yang tau, Apa Arti Rape Culture?
Untuk itu, yuk, simak bersama-sama ulasan selengkapnya di bawah ini mengenai Apa Itu Rape Culture?
- Istilah rape culture sendiri adalah istilah sosiologi yang digunakan untuk menjelaskan suatu kultur atau budaya yang dimana pemerkosaan dan pelecehan seksual dinormalisasi dan dianggap seperti hal biasa.
- Melansir dari Wikipedia, sikap yang biasa dikaitkan dengan rape culture termasuk seperti menyalahkan korban, mempermalukan pekerja seks, meremehkan kasus pemerkosaan, dan menolak untuk mengakui sisi buruk dari pelecehan seksual.
- Menurut Olfman dan Sharna dalam buku The Sexualization of Childhood, Rape Culture adalah sebuah teori sosiologi tentang bagaimana tindakan pemerkosaan dan pelecehan seksual dinormalisasi karena sikap masyarakat tentang gender dan seksualitas.
- Masyarakat kerap diperlihatkan dengan gambar, bahasa, peraturan, dan budaya yang memvalidasi serta menormalisasikan tindakan pemerkosaan dan pelecehan seksual.
- Namun, kesadaran masyarakat Indonesia tentang keberadaan Rape Culture ini masih rendah. Banyak faktor dan hal lain yang menyebabkan hal ini, diantaranya dari candaan, jargon, iklan, salah didikan, dll.
- Seperti yang dilansir dari laman UN Women, pentingnya untuk menghentikan victim blaming atau menyalahkan korban atas terjadinya perilaku pelecehan seksual juga harus dilakukan untuk mencegah berkembangnya rap culture.
- Selain itu memiliki zero tolerance atau nol toleransi pada siapa pun yang melakukan tindakan pelecehan seksual juga harus mulai ditegaskan. Baik dari kalangan masyarakat atau pemimpinnya.
Nah, itulah tadi ulasan selengkapnya mengenai Apa Itu Rape Culture? Semoga bermanfaat!
Baca juga:
Aku sebagai laki-laki pun menentang keras normalisasi pelecehan seksual dalam bentuk apapun pada wanita ataupun pria