Apa Itu Skoliosis, Gejala dan Pengobatannya?

group-image

Salah satu masalah kesehatan tulang yang banyak dikhawatirkan adalah skoliosis. Ini merupakan suatu kondisi di mana tulang belakang melengkung atau menyamping, yang membuat postur tubuh menjadi tidak normal. Kabarnya sih, masalah kesehatan ini paling banyak dialami oleh anak-anak di masa sebelum pubertas.

Yuk, bahas lebih lanjut mengenai Apa Itu Skoliosis, Gejala dan Pengobatannya.

Apa Itu Skoliosis, Gejala dan Pengobatannya?

Apa itu skoliosis?

Skoliosis adalah masalah kelainan tulang yang ditandai dengan melengkungnya area tulang belakang ke arah samping. Melengkungnya ini bisa sampai di atas 10 derajat dan dicari tahu melalui gambaran X-ray. Pada orang yang mengalami skoliosis, biasanya tulang belakangnya akan membentuk huruf S atau C.

Penyebab skoliosis

Sejauh ini, skoliosis bisa terjadi karena beberapa hal. Antara lain postur tubuh yang buruk saat beraktivitas, berolahraga tanpa memperhatikan kesehatan tulang, serta pengaruh dari diet. Tapi ada juga beberapa penyebab skoliosis lainnya yaitu:

  • Skoliosis degeneratif, suatu kondisi di mana adanya kerusakan bagian tulang belakang, yang terjadi pada orang dewasa. Hal ini disebabkan karena bertambahnya faktor usia.
  • Skoliosisi idiopatik, kondisi kelainan tulang belakang yang disebabkan oleh faktor genetika.
  • Skoliosis kongenital, kondisi ini terjadi karena tulang belakang yang tidak tumbuh dengan normal, ketika bayi berada dalam kandungan.

Gejala skoliosis

Hingga kini, masalah skoliosis diketahui tidak menimbulkan gejala. Tapi memang seiring bertambahnya usia, lengkungan tulang punggung akan berpotensi semakin memburuk. Ini yang nantinya akan menyebabkan lengkungan akan semakin parah, sehingga kinerja organ vital dan sekitarnya juga akan terganggu.

Berikut ini beberapa gejala skoliosis yang perlu diketahui:

  1. Bahu terasa miring.
  2. Pinggang kiri dan kanan tidak sejajar.
  3. Posisi kepala tidak berada tepat di tengah pundak.
  4. Mengalami nyeri di punggung.
  5. Satu pinggul lebih tinggi dari pinggul lainnya.
  6. Adanya tonjolan tulang belikat pada satu sisi tubuh.
  7. Satu kaki memiliki panjang yang berbeda saat berdiri tegak.

Faktor risiko skoliosis

Berikut ini beberapa faktor yang bisa meningkatkan seseorang mengalami skoliosis:

  • Usia. Skoliosis umumnya terjadi pada anak-anak, remaja, dan lansia.
  • Jenis kelamin. Laki-laki lebih berisiko mengalami skoliosis dari pada perempuan.
  • Riwayat masalah kesehatan keluarga. Memiliki anggota keluarga dengan riwayat skiliosis juga bisa meningkatkan risiko tersebut.

Bagaimana cara mengobatinya?

Sejauh ini, skoliosis paling umum diatasi menggunakan obat pereda nyeri. Obat ini diberikan ketika pasien mengalami keluhan nyeri punggung, terutama bagi yang sudah berusia dewasa. Obatnya bisa berupa ibuprofen atau acetaminophen.

Selain terapi pengobatan, bisa juga menggunakan terapi bracing. Jadi nantinya pasien akan menggunakan alat penyangga tulang belakang, yang berfungsi untuk mengoreksi kemiringan tulang pada skoliosis. Alat bernama brace ini nantinya akan mengurangi derajat kelengkungan skoliosis, dan mencegah kondisi ini bertambah parah.

Terakhir, ada operasi untuk tulang belakang. Tindakan ini hanya akan dilakukan ketika skoliosis sudah cukup parah derajat kemiringannya. Tapi operasi umumnya baru bisa dilakukan setelah masa pertumbuhan.

Demikian tadi penjelasan mengenai Apa Itu Skoliosis, Gejala dan Pengobatannya. Semoga informasi ini bisa menambah pengetahuan baru, sekaligus menyadarkan kita untuk lebih peduli terhadap kesehatan tubuh ya!

Baca juga:

Komentar
Salah satu masalah kesehatan tulang yang banyak dikhawatirkan adalah skoliosis. Ini merupakan suatu kondisi di mana tulang belakang melengkung atau....

Salah satu masalah kesehatan tulang yang banyak dikhawatirkan adalah skoliosis. Ini merupakan suatu kondisi di mana tulang belakang melengkung atau menyamping, yang membuat postur tubuh menjadi tidak normal. Kabarnya sih, masalah kesehatan ini paling banyak dialami oleh anak-anak di masa sebelum pubertas.

Yuk, bahas lebih lanjut mengenai Apa Itu Skoliosis, Gejala dan Pengobatannya.

Apa Itu Skoliosis, Gejala dan Pengobatannya?

Apa itu skoliosis?

Skoliosis adalah masalah kelainan tulang yang ditandai dengan melengkungnya area tulang belakang ke arah samping. Melengkungnya ini bisa sampai di atas 10 derajat dan dicari tahu melalui gambaran X-ray. Pada orang yang mengalami skoliosis, biasanya tulang belakangnya akan membentuk huruf S atau C.

Penyebab skoliosis

Sejauh ini, skoliosis bisa terjadi karena beberapa hal. Antara lain postur tubuh yang buruk saat beraktivitas, berolahraga tanpa memperhatikan kesehatan tulang, serta pengaruh dari diet. Tapi ada juga beberapa penyebab skoliosis lainnya yaitu:

  • Skoliosis degeneratif, suatu kondisi di mana adanya kerusakan bagian tulang belakang, yang terjadi pada orang dewasa. Hal ini disebabkan karena bertambahnya faktor usia.
  • Skoliosisi idiopatik, kondisi kelainan tulang belakang yang disebabkan oleh faktor genetika.
  • Skoliosis kongenital, kondisi ini terjadi karena tulang belakang yang tidak tumbuh dengan normal, ketika bayi berada dalam kandungan.

Gejala skoliosis

Hingga kini, masalah skoliosis diketahui tidak menimbulkan gejala. Tapi memang seiring bertambahnya usia, lengkungan tulang punggung akan berpotensi semakin memburuk. Ini yang nantinya akan menyebabkan lengkungan akan semakin parah, sehingga kinerja organ vital dan sekitarnya juga akan terganggu.

Berikut ini beberapa gejala skoliosis yang perlu diketahui:

  1. Bahu terasa miring.
  2. Pinggang kiri dan kanan tidak sejajar.
  3. Posisi kepala tidak berada tepat di tengah pundak.
  4. Mengalami nyeri di punggung.
  5. Satu pinggul lebih tinggi dari pinggul lainnya.
  6. Adanya tonjolan tulang belikat pada satu sisi tubuh.
  7. Satu kaki memiliki panjang yang berbeda saat berdiri tegak.

Faktor risiko skoliosis

Berikut ini beberapa faktor yang bisa meningkatkan seseorang mengalami skoliosis:

  • Usia. Skoliosis umumnya terjadi pada anak-anak, remaja, dan lansia.
  • Jenis kelamin. Laki-laki lebih berisiko mengalami skoliosis dari pada perempuan.
  • Riwayat masalah kesehatan keluarga. Memiliki anggota keluarga dengan riwayat skiliosis juga bisa meningkatkan risiko tersebut.

Bagaimana cara mengobatinya?

Sejauh ini, skoliosis paling umum diatasi menggunakan obat pereda nyeri. Obat ini diberikan ketika pasien mengalami keluhan nyeri punggung, terutama bagi yang sudah berusia dewasa. Obatnya bisa berupa ibuprofen atau acetaminophen.

Selain terapi pengobatan, bisa juga menggunakan terapi bracing. Jadi nantinya pasien akan menggunakan alat penyangga tulang belakang, yang berfungsi untuk mengoreksi kemiringan tulang pada skoliosis. Alat bernama brace ini nantinya akan mengurangi derajat kelengkungan skoliosis, dan mencegah kondisi ini bertambah parah.

Terakhir, ada operasi untuk tulang belakang. Tindakan ini hanya akan dilakukan ketika skoliosis sudah cukup parah derajat kemiringannya. Tapi operasi umumnya baru bisa dilakukan setelah masa pertumbuhan.

Demikian tadi penjelasan mengenai Apa Itu Skoliosis, Gejala dan Pengobatannya. Semoga informasi ini bisa menambah pengetahuan baru, sekaligus menyadarkan kita untuk lebih peduli terhadap kesehatan tubuh ya!

Baca juga:

dulu aku punya temen yang mengidap skoliosis ma, jadi setiap hari dia harus pake papan atau kayu gitu di punggungnya biar tegak