Apa Perbedaan Psikolog dan Terapis?
Kalo diperhatiin, sekarang ini kayaknya banyak banget orang yang mudah cemas, stres dan depresi ya Ma. Biasanya kalo udah gini, saran untuk berkonsultasi ke professional medis banyak berdatangan nih Ma, entah ke psikolog atau terapis.
Tapi sebelumnya Mama dan Papa udah tau belum apa perbedaan psikolog dan terapis?
Kalo belum, yuk simak informasi dari aku di bawah ini biar nggak salah hehehhe.
Apa perbedaan psikolog dan terapis?
Psikolog
Psikolog adalah seorang ahli psikologi yang berfokus pada masalah dan manajemen kesehatan mental. Biasanya psikolog ini punya pengetahuan yang lebih luas tentang kesehatan mental.
Tugasnya selain membantu menangani gangguan kesehatan mental, psikolog juga membantu orang-orang dengan masalah sehari-hari. Diantaranya yang berkaitan dengan stres, kemarahan, kesedihan luar biasa, kecemasan berlebih, sakit kepala, hingga masalah gangguan tidur yang sulit dikelola.
Untuk jadi seorang psikolog, seseorang harus mengenyam pendidikan sarjana di Fakultas Psikologi. Kemudian melanjutkan pendidikan profesi untuk mempelajari secara langsung dan mempraktikkan kerja psikolog.
Tapi perlu di catat, psikolog nggak bisa meresepkan obat-obatan ya Ma. Karena untuk menangani masalah yang berkaitan dengan kejiwaan, mereka biasanya akan berfokus pada terapi psikososial untuk mengendalikan perilaku, pikiran dan emosional pasien.
Terapis
Terapis adalah istilah umum untuk tenaga kesehatan mental level paling tinggi, yang dapat membantu menangani masalah perjuangan kesehatan mental. Istilah terapis biasanya sering digunakan secara bergantian dengan konselor Ma. Biasanya terapis akan melakukan terapi baik pada individu atau kelompok dalam berbagai situasi.
Biasanya terapis atau konselor ini meliputi pekerja sosial berlisensi. Misalnya terapis pernikahan dan keluarga atau konselor klinis professional berlisensi. Tempat kerjanya bisa di klinik, rumah sakit, penjara, sekolah atau pusat kesehatan mental.
Untuk pendidikannya, biasanya seorang terapis melanjutkan program sekolah pasca sarjana setelah sebelumnya menyelesaikan pendidikan sarjana. Dengan kemampuannya, terapis akan membantu kebutuhan pasien dengan mengkoordinasi dan memberikan perawatan tambahan yang dibutuhkan.
Itu tadi ya informasi tentang apa perbedaan psikolog dan terapis. Mulai sekarang karena udah tau, jangan sampe salah lagi ya menentukan professional medis yang benar-benar tepat untuk kondisi Mama dan Papa.
Kalo diperhatiin, sekarang ini kayaknya banyak banget orang yang mudah cemas, stres dan depresi ya Ma. Biasanya kalo udah gini, saran untuk berkonsultasi ke professional medis banyak berdatangan nih Ma, entah ke psikolog atau terapis.
Tapi sebelumnya Mama dan Papa udah tau belum apa perbedaan psikolog dan terapis?
Kalo belum, yuk simak informasi dari aku di bawah ini biar nggak salah hehehhe.
Apa perbedaan psikolog dan terapis?
Psikolog
Psikolog adalah seorang ahli psikologi yang berfokus pada masalah dan manajemen kesehatan mental. Biasanya psikolog ini punya pengetahuan yang lebih luas tentang kesehatan mental.
Tugasnya selain membantu menangani gangguan kesehatan mental, psikolog juga membantu orang-orang dengan masalah sehari-hari. Diantaranya yang berkaitan dengan stres, kemarahan, kesedihan luar biasa, kecemasan berlebih, sakit kepala, hingga masalah gangguan tidur yang sulit dikelola.
Untuk jadi seorang psikolog, seseorang harus mengenyam pendidikan sarjana di Fakultas Psikologi. Kemudian melanjutkan pendidikan profesi untuk mempelajari secara langsung dan mempraktikkan kerja psikolog.
Tapi perlu di catat, psikolog nggak bisa meresepkan obat-obatan ya Ma. Karena untuk menangani masalah yang berkaitan dengan kejiwaan, mereka biasanya akan berfokus pada terapi psikososial untuk mengendalikan perilaku, pikiran dan emosional pasien.
Terapis
Terapis adalah istilah umum untuk tenaga kesehatan mental level paling tinggi, yang dapat membantu menangani masalah perjuangan kesehatan mental. Istilah terapis biasanya sering digunakan secara bergantian dengan konselor Ma. Biasanya terapis akan melakukan terapi baik pada individu atau kelompok dalam berbagai situasi.
Biasanya terapis atau konselor ini meliputi pekerja sosial berlisensi. Misalnya terapis pernikahan dan keluarga atau konselor klinis professional berlisensi. Tempat kerjanya bisa di klinik, rumah sakit, penjara, sekolah atau pusat kesehatan mental.
Untuk pendidikannya, biasanya seorang terapis melanjutkan program sekolah pasca sarjana setelah sebelumnya menyelesaikan pendidikan sarjana. Dengan kemampuannya, terapis akan membantu kebutuhan pasien dengan mengkoordinasi dan memberikan perawatan tambahan yang dibutuhkan.
Itu tadi ya informasi tentang apa perbedaan psikolog dan terapis. Mulai sekarang karena udah tau, jangan sampe salah lagi ya menentukan professional medis yang benar-benar tepat untuk kondisi Mama dan Papa.
kadang tuh kalo lagi pengen ke psikolog malah dibilang "banyakin berdoa aja" padahal kan kita butuh tenaga ahli profesional buat nanganin masalah kesehatan mental :(