Dalam materi Sekolah Dasar, ada pelajaran yang membahas mengenai proses perbedaan waktu di berbagai tempat di bumi. Dimana, di bumi ini setiap wilayah punya waktu yang berbeda-beda.
Sebagai contoh di Indonesia, kita mengenal tiga perbedaan waktu dengan selisih satu hingga dua jam. Ini disebut dengan Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Timur (WIT) dan Waktu Indonesia Tengah (WITA).
Proses pembagian zona waktu ini tentu nggak sembarangan ya. Semua ini disesuaikan dengan posisi garis lintang dari setiap daerah yang ada di bumi. Hal ini juga yang menyebabkan tiap daerah di bumi punya waktu siang dan malam yang berbeda.
Supaya lebih jelas, kali ini aku akan berikan informasi mengenai Apa yang Menyebabkan Perbedaan Panjang Waktu Siang dan Malam. Simak selengkapnya ya!
Apa yang Menyebabkan Perbedaan Panjang Waktu Siang dan Malam?
Setiap wilayah di bumi punya perbedaan panjang waktu siang dan malam. Hal ini nggak hanya diperngaruhi oleh garis lintang saja, tapi juga revolusi bumi terhadap matahari, yang kemudian memengaruhi siang dan malam.
Karena seperti diketahui, bumi berevolusi terhadap matahari dengan kemiringan 23,5 derajat. Ini bisa menyebabkan perbedaan siang dan malam di bumi, terutama di bagian utara dan selatan.
Contoh perbedaan waktu siang dan malam
Sebagai contoh, kutub utara pada 21 Maret -23 September, lebih dekat dengan matahari. Sehingga waktu siangnya akan lebih lama dibandingkan dengan malam hari. Nah di saat yang bersamaan, kutub selatan mengalami siang yang lebih pendek dibanding dengan malam harinya.
Begitupun sebaliknya, ketika kutub selatan lebih dekat dengan matahari, maka waktu siangnya akan lebih lama dibandingkan dengan malam hari. Sementara di kutub utara, waktu siangnya akan lebih pendek dibanding dengan malam harinya.
Untuk daerah di bagian ekuator atau khatulistiwa, biasanya terkena sinar matahari sepanjang tahun. Dimana ini membuat daerah tersebut punya waktu siang dan malam yang lebih seimbang, yaitu selama 12 jam.
Kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya hari tanpa bayangan
Kalo diperhatikan lagi, pada 21 Maret – 23 Desember, penyinaran di kutub utara dan selatan punya waktu yang sama. Jadi di seluruh bagian permukaan bumi mengalami waktu siang dan malam yang sama.
Di saat ini juga, matahari sedang berada di atas kepala, karena melintas di daerah khatulistiwa. Kondisi ini terjadi setiap dua tahun sekali, yang kemudian disebut dengan ekuinoks atau hari tanpa bayangan.
Demikian informasi dari aku mengenai Apa yang Menyebabkan Perbedaan Panjang Waktu Siang dan Malam? Semoga bisa dipahami dengan mudah ya!
Baca juga:
Dalam materi Sekolah Dasar, ada pelajaran yang membahas mengenai proses perbedaan waktu di berbagai tempat di bumi. Dimana, di bumi ini setiap wilayah punya waktu yang berbeda-beda.
Sebagai contoh di Indonesia, kita mengenal tiga perbedaan waktu dengan selisih satu hingga dua jam. Ini disebut dengan Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Timur (WIT) dan Waktu Indonesia Tengah (WITA).
Proses pembagian zona waktu ini tentu nggak sembarangan ya. Semua ini disesuaikan dengan posisi garis lintang dari setiap daerah yang ada di bumi. Hal ini juga yang menyebabkan tiap daerah di bumi punya waktu siang dan malam yang berbeda.
Supaya lebih jelas, kali ini aku akan berikan informasi mengenai Apa yang Menyebabkan Perbedaan Panjang Waktu Siang dan Malam. Simak selengkapnya ya!
Apa yang Menyebabkan Perbedaan Panjang Waktu Siang dan Malam?
Setiap wilayah di bumi punya perbedaan panjang waktu siang dan malam. Hal ini nggak hanya diperngaruhi oleh garis lintang saja, tapi juga revolusi bumi terhadap matahari, yang kemudian memengaruhi siang dan malam.
Karena seperti diketahui, bumi berevolusi terhadap matahari dengan kemiringan 23,5 derajat. Ini bisa menyebabkan perbedaan siang dan malam di bumi, terutama di bagian utara dan selatan.
Contoh perbedaan waktu siang dan malam
Sebagai contoh, kutub utara pada 21 Maret -23 September, lebih dekat dengan matahari. Sehingga waktu siangnya akan lebih lama dibandingkan dengan malam hari. Nah di saat yang bersamaan, kutub selatan mengalami siang yang lebih pendek dibanding dengan malam harinya.
Begitupun sebaliknya, ketika kutub selatan lebih dekat dengan matahari, maka waktu siangnya akan lebih lama dibandingkan dengan malam hari. Sementara di kutub utara, waktu siangnya akan lebih pendek dibanding dengan malam harinya.
Untuk daerah di bagian ekuator atau khatulistiwa, biasanya terkena sinar matahari sepanjang tahun. Dimana ini membuat daerah tersebut punya waktu siang dan malam yang lebih seimbang, yaitu selama 12 jam.
Kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya hari tanpa bayangan
Kalo diperhatikan lagi, pada 21 Maret – 23 Desember, penyinaran di kutub utara dan selatan punya waktu yang sama. Jadi di seluruh bagian permukaan bumi mengalami waktu siang dan malam yang sama.
Di saat ini juga, matahari sedang berada di atas kepala, karena melintas di daerah khatulistiwa. Kondisi ini terjadi setiap dua tahun sekali, yang kemudian disebut dengan ekuinoks atau hari tanpa bayangan.
Demikian informasi dari aku mengenai Apa yang Menyebabkan Perbedaan Panjang Waktu Siang dan Malam? Semoga bisa dipahami dengan mudah ya!
Baca juga:
mau nambahin nih, ma. ada yg namanya white night juga di daerah Rusia dan sekitarnya. jadi saat malam hari, ga gelap sama sekali ma. terang benderang seperti di pagi hari