Hallo semuanya, hari ini aku bakalan bahas seputar Apakah Nestlé Produk Israel? Buat kamu yang penasaran, Yuk simak rangkuman berikut!
Gerakan Boikot, Divestasi, Sanksi (BDS) merupakan inisiatif yang dipimpin oleh masyarakat Palestina untuk mencapai kebebasan, keadilan, dan kesetaraan. Gerakan ini didasarkan pada prinsip dasar bahwa warga Palestina memiliki hak yang setara dengan seluruh umat manusia. BDS bertujuan untuk mencapai hak-hak yang sama bagi warga Palestina seperti yang dinikmati oleh orang-orang di tempat lain di dunia.
Situs resmi BDS menyampaikan informasi mengenai delapan produk yang memiliki keterkaitan atau dukungan terhadap Israel. Sebagai respons terhadap hal tersebut, BDS mengajak orang untuk melakukan boikot terhadap perusahaan-perusahaan Israel dan internasional yang terlibat dalam tindakan yang melanggar hak-hak Palestina.
Apakah Nestlé Produk Israel?
Salah satu target boikot yang diumumkan oleh BDS adalah Nestlé, sebuah perusahaan makanan dan minuman multinasional yang berbasis di Swiss. Henri Nestlé mendirikan perusahaan ini pada tahun 1866. Awalnya, perusahaan ini terkenal karena menciptakan produk makanan inovatif untuk bayi pada tahun 1867. Pada tahun 1905, perusahaan yang didirikan oleh Nestlé bergabung dengan Anglo-Swiss, membentuk apa yang sekarang dikenal sebagai Grup Nestlé.
Nestlé menjadi sasaran boikot karena memiliki 53,8 persen saham dalam produsen makanan terkemuka di Israel, yaitu Osem. Selain itu, Nestlé juga dikenal memiliki beberapa pabrik di Israel. Meskipun demikian, pada pertengahan Oktober yang lalu, Nestlé mengumumkan penutupan sementara salah satu pabriknya di Israel. CEO Nestlé, Mark Schneider, menyatakan bahwa kebijakan penutupan pabrik diambil atas pertimbangan keamanan.
Perlemen Turki
Dua sumber parlemen Turki, seperti yang dilaporkan oleh Reuters, mengungkapkan bahwa hingga saat ini, produk Coca Cola dan Nestle adalah yang ditarik dari restoran, kafe, dan kedai di kompleks parlemen. Keputusan ini diambil sebagai respons atas permintaan masyarakat Turki.
Boikot terhadap produk Israel ini dipicu oleh seruan kelompok masyarakat sipil, terutama aktivis, yang mendesak untuk memboikot barang-barang Israel dan perusahaan-perusahaan Barat yang mendukung pemerintahan Zionis.
Pernyataan terpisah dari Menteri Perdagangan Turki, Omer Bolat, juga mengumumkan bahwa volume perdagangan dengan Israel terus menurun sejak serangan Tel Aviv ke Gaza pada awal Oktober. Bolat menyatakan bahwa sejak 7 Oktober, perdagangan bilateral antara Turki dan Israel mengalami penurunan lebih dari 50 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Tidak hanya di Turki, seruan untuk boikot produk Israel dan negara-negara sekutunya juga mendapat perhatian di berbagai negara, terutama di negara-negara Arab dan mayoritas Muslim, termasuk Indonesia.
Nah, itu adalah rangkuman dari Apakah Nestlé Produk Israel? Semoga bermanfaat!
Baca Juga :
Hallo semuanya, hari ini aku bakalan bahas seputar Apakah Nestlé Produk Israel? Buat kamu yang penasaran, Yuk simak rangkuman berikut!
Gerakan Boikot, Divestasi, Sanksi (BDS) merupakan inisiatif yang dipimpin oleh masyarakat Palestina untuk mencapai kebebasan, keadilan, dan kesetaraan. Gerakan ini didasarkan pada prinsip dasar bahwa warga Palestina memiliki hak yang setara dengan seluruh umat manusia. BDS bertujuan untuk mencapai hak-hak yang sama bagi warga Palestina seperti yang dinikmati oleh orang-orang di tempat lain di dunia.
Situs resmi BDS menyampaikan informasi mengenai delapan produk yang memiliki keterkaitan atau dukungan terhadap Israel. Sebagai respons terhadap hal tersebut, BDS mengajak orang untuk melakukan boikot terhadap perusahaan-perusahaan Israel dan internasional yang terlibat dalam tindakan yang melanggar hak-hak Palestina.
Apakah Nestlé Produk Israel?
Salah satu target boikot yang diumumkan oleh BDS adalah Nestlé, sebuah perusahaan makanan dan minuman multinasional yang berbasis di Swiss. Henri Nestlé mendirikan perusahaan ini pada tahun 1866. Awalnya, perusahaan ini terkenal karena menciptakan produk makanan inovatif untuk bayi pada tahun 1867. Pada tahun 1905, perusahaan yang didirikan oleh Nestlé bergabung dengan Anglo-Swiss, membentuk apa yang sekarang dikenal sebagai Grup Nestlé.
Nestlé menjadi sasaran boikot karena memiliki 53,8 persen saham dalam produsen makanan terkemuka di Israel, yaitu Osem. Selain itu, Nestlé juga dikenal memiliki beberapa pabrik di Israel. Meskipun demikian, pada pertengahan Oktober yang lalu, Nestlé mengumumkan penutupan sementara salah satu pabriknya di Israel. CEO Nestlé, Mark Schneider, menyatakan bahwa kebijakan penutupan pabrik diambil atas pertimbangan keamanan.
Perlemen Turki
Dua sumber parlemen Turki, seperti yang dilaporkan oleh Reuters, mengungkapkan bahwa hingga saat ini, produk Coca Cola dan Nestle adalah yang ditarik dari restoran, kafe, dan kedai di kompleks parlemen. Keputusan ini diambil sebagai respons atas permintaan masyarakat Turki.
Boikot terhadap produk Israel ini dipicu oleh seruan kelompok masyarakat sipil, terutama aktivis, yang mendesak untuk memboikot barang-barang Israel dan perusahaan-perusahaan Barat yang mendukung pemerintahan Zionis.
Pernyataan terpisah dari Menteri Perdagangan Turki, Omer Bolat, juga mengumumkan bahwa volume perdagangan dengan Israel terus menurun sejak serangan Tel Aviv ke Gaza pada awal Oktober. Bolat menyatakan bahwa sejak 7 Oktober, perdagangan bilateral antara Turki dan Israel mengalami penurunan lebih dari 50 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Tidak hanya di Turki, seruan untuk boikot produk Israel dan negara-negara sekutunya juga mendapat perhatian di berbagai negara, terutama di negara-negara Arab dan mayoritas Muslim, termasuk Indonesia.
Nah, itu adalah rangkuman dari Apakah Nestlé Produk Israel? Semoga bermanfaat!
Baca Juga :
makasih ma udah share