Umur, jodoh, dan kematian merupakan suatu hal yang tidak bisa diprediksi atau diketahui okeh manusia. Semua itu kehendak dari Tuhan....
Umur, jodoh, dan kematian merupakan suatu hal yang tidak bisa diprediksi atau diketahui okeh manusia. Semua itu kehendak dari Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada yang tau perihal umur, jodoh, dan kematian manusia.
Namun, apakah kamu tau Berapa Batasan Umur Manusia Menurut Alkitab? Meskipun semua kembali lagi kepada kehendak Yang Maha Kuasa. Biar gak penasaran, aku sudah rangkum informasinya di bawah ini.
Yuk, simak bersama-sama ulasan selengkapnya mengenai Berapa Batasan Umur Manusia Menurut Alkitab?
- Kitab Mazmur adalah suatu tulisan yang di tulis dalam genre syair atau puisi. Ada yang berupa nyanyian, ratapan, keluhan, Nyanyian ziarah, dsb. Sehingga dalam memaknai Mazmur kita perlu berhati-hati untuk menafsirkannya. Perlu untuk di perhatikan struktur bahasa, tujuan, serta isi dari Mazmur tersebut.
- Mazmur bukanlah suatu narasi tentang kisah-kisah sejarah tertentu, sekalipun di dalam beberapa Mazmur termuat tentang sejarah perjalanan Israel bersama TUHAN tetapi lebih kepada “curhatan” yang melibatkan perasaan terdalam seorang pemazmur yang dituliskan secara emosional, ekspresif, dan di beberapa tempat cenderung menggunakan istilah-istilah pengganti yang terkesan berlebihan (hiperbola). Hal ini membuat kita sukar untuk menarik kesimpulan yang logis dari kitab Mazmur.
- Doa Musa di dalam Mazmur 90 ini bukanlah suatu cerita tentang batas-batas umur manusia. Melainkan suatu perbandingan antara kebesaran Allah dan kehinaan manusia. Perhatikan istilah-istilah perbandingan di ayat 3, 5, dan 6.
- Musa ingin bercerita tentang Allah yang begitu Maha Kuasa yang jika di bandingkan dengan manusia yang diibaratkan Musa seperti : “Debu; Mimpi; Rumput”, yang kemudian di artikan sebagai masa hidup manusia yang begitu singkat jika di banding dengan Allah. Tujuan dari doa ini adalah Musa ingin mengajak umat menyadari akan realitas hidupnya yang terbatas dan tidak berdaya di hadapan Sang Pencipta.
- Istilah di ayat 10 tidak dapat dijadikan patokan batas akhir usia manusia. Mazmur tercipta dari pengamatan Musa tentang realitas usia manusia secara umum. Dan pengamatan manusia tidak selamanya akurat atau sepenuhnya tepat, sebab suatu pengamatan sangat subjektif.
- Sama halnya dengan kitab pengkhotbah, dan Amsal, pengamatan – pengamatan penulis Alkitab bukan memberikan kita suatu aturan yang “saklek”, melainkan mengajak pembaca untuk melihat yang “terlewatkan” atau “terlupakan” dan di refleksikan dalam moralitas kehidupan sehari-hari. Sehingga, kita tidak dapat menjadikan ayat ini sebagai aturan baku di dalam memandang usia seseorang. Toh pada realitanya ada banyak orang yang tidak mencapai usia 70 tahun dan bahkan melebihinya.
- Masa hidup manusia, sesuai dengan pengamatan Musa adalah 70 tahun, jika manusia itu kuat ia bisa 80 tahun. Akan tetapi di dalam rentang usia itu, penderitaan dan kesukaran banyak menghampiri. Sekali lagi konteks bacaan harus diperhatikan, bahwa Musa sedang membandingkan hidup manusia dengan Tuhan. Jika Tuhan itu kekal, Maha Kuasa, maka manusia itu lemah, terbatas usianya, dan di dalam keterbatasan itupun di isi dengan kesukaran dan penderitaan.
- Tidak ada manusia yang seperti Allah. Dan di dalam keadaan inilah Musa mengajak untuk menghitung setiap detik berlalunya waktu hidup agar menjaga hati supaya semakin bijaksana dan dewasa di dalam tindakan.
- Jadi, kesimpulannya adalah bahwa Mazmur ini bukanlah suatu patokan yang baku perkara usia alkitabiah manusia. Sehingga, istilah bonus pun tidak berlaku bagi seseorang yang berumur panjang.
Itulah tadi Berapa Batasan Umur Manusia Menurut Alkitab? Semoga bermanfaat!
Baca juga:
semoga kita selalu diberi kesehatan dan panjang umur oleh Tuhan.