Ma, sekarang aku bakal kasih tahu jawaban dari pertanyaan mengenai bolehkah beras zakat dizakatkan lagi. Zakat fitrah adalah salah satu jenis zakat yang wajib dikeluarkan di bulan Ramadhan oleh setiap individu mampu serta sesuai dengan syarat telah ditetapkan.
Setiap bayi hingga orang dewasa memiliki kewajiban membayar zakat fitrah sebesar satu sha yang setara dengan 3,5 liter atau 2,5 kg beras.
Bolehkah beras zakat dizakatkan lagi?
ومن فضل عنه ما يخرجه في الفطرة من أي جنس كان من المال فهو موسر ولم يذكر الشافعي وأكثر الأصحاب في ضبط اليسار والاعسار إلا هذا القدر
Artinya: “Siapa saja yang memiliki kelebihan harta dari jenis apapun yang dapat dikeluarkan sebagai fitrah adalah musir (orang yang mengalami kemudahan/kelonggaran rezeki). Imam As-Syafi’i dan kebanyakan ulama ashab tidak menyebut ukuran kemudahan dan kesulitan seseorang kecuali dengan ukuran tersebut,” (Beirut, Darul Fikr: 2005 M/1425-1426 H, juz II, halaman 193).
Dari sini kemudian, bisa disimpulkan bahwa siapapun yang memiliki kelebihan stok makanan pokok berupa beras pada hari raya meski awalnya berasal dari sumbangan orang lain tetap terkena kewajiban zakat fitrah karena itu sudah menjadi miliknya.
ومنها زكاة الفطر وهي واجبة على من ملك شيئا زائدا على مؤنته ومؤنة عياله ومماليكه ليلة العيد ويومه
Artinya: “Salah satunya adalah zakat fitrah. Zakat ini wajib bagi orang yang memiliki sesuatu kelebihan di luar pemenuhan kewajiban nafkah atas dirinya, keluarganya, dan budaknya pada malam dan hari id,” (Indonesia, Daru Ihya’il Kutubil Arabiyyah: tanpa tahun], halaman 56).
Jadi seseorang bisa menggunakan stok beras sumbangan dari zakat tersebut untuk membayar kewajiban zakat fitrah diri sendiri dan keluarganya dengan mengikuti ketentuan jenis sekaligus takaran yang harus dizakatkan, serta kepada siapa zakat fitrah diberikan.
Itu dia jawaban dari pertanyaan bolehkah beras zakat dizakatkan lagi, semoga bermanfaat!