Bolehkah Berhubungan Suami Istri di Malam Nisfu Syaban?

group-image

Bagi umat Islam, kehidupan yang dijalani bertumpu pada Al-Quran dan hadits. Mulai dari cara menjalin hubungan baik antar manusia sampai tata cara berhubungan intim suami dan istri. Pada ajaran agama Islam ada bulan dan waktu tertentu dimana sebagai suami istri dilarang untuk berhubungan intim.

Mama dan Papa pasti juga sempat bertanya-tanya tentang Bolehkah Berhubungan Suami Istri di Malam Nisfu Syaban? untuk menjawab pertanyaan ini, yuk kita simak ulasan berikut ini ya! 

  • Waktu yang diharamkan untuk melakukan hubungan intim

Ada beberapa waktu yang dilarang atau diharamkan dalam ajaran agama Islam untuk melakukan hubungan intim, berikut waktunya:

1. Siang hari di bulan Ramadhan

Pada bulan Ramadhan tentunya umat Islam diwajibkan untuk berpuasa kurang lebih 13 jam dari menjelang matahari terbit hingga terbenam. Salah satu yang membatalkan puasa adalah aktivitas yang mengeluarkan air mani seperti berhubungan intim. Disebutkan dalam hadits Nabi SAW diriwayatkan oleh Abu Hurairah. Beliau mengungkapkan bahwa ada seorang laki-laki yang mendatangi Rasulullah dan berkata,

"Celakalah aku, wahai Rasulullah!" Nabi SAW bertanya, "Apakah yang telah mencelakakanmu?" Lelaki itu menjawab, "Aku telah menyetubuhi istriku di (siang hari) bulan Ramadhan." Lalu, Rasulullah SAW menanyakan kesanggupannya untuk membayar kafarat bersetubuh di siang bulan Ramadhan. (HR. Muslim) 

2. Ibadah haji 

Ketika melakukan haji maka kita melakukan sebuah ibadah yang butuh kesucian untuk melaksanakannya. Seperti firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 197: 

ٱلْحَجُّ أَشْهُرٌ مَّعْلُومَٰتٌ ۚ فَمَن فَرَضَ فِيهِنَّ ٱلْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِى ٱلْحَجِّ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا۟ مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ ٱللَّهُ ۗ وَتَزَوَّدُوا۟ فَإِنَّ خَيْرَ ٱلزَّادِ ٱلتَّقْوَىٰ ۚ وَٱتَّقُونِ يَٰٓأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ

“(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.”

3. Itikaf di masjid

Itikaf adalah ibadah yang dilakukan dengan berdiam diri di masjid disertai dengan niat. Itikaf sendiri merupakan bagian dari upaya untuk meraih keutamaan malam seribu malam atau Lailatul Qadar. Dikarenakan pelaksanaanya yang di masjid maka sangat jelas bahwa tidak boleh melakukan hubungan intim ketika waktu ini. Masjid sendiri adalah tempat ibadah yang harus dijaga kesuciannya. 

4. Haid dan Nifas 

Ketika istri sedang haid atau nifas maka diharamkan bagi suami untuk menyetubuhinya. Hal ini dijelaskan dalam surah Al-Baqarah ayat 222:  

فَاعْتَزِلُوْا النِّسَاءَ فِي المَحِيْضِ

Artinya, “Jauhilah istrimu saat haidh,” (Al-Baqarah ayat 222)

Ketika seorang perempuan mengalami masa nifas dan haid maka darah yang keluar adalah darah kotor yang bisa berbahaya ketika berhubungan intim di masa ini. Setelah melahirkan atau bisa disebut masa nifas adalah masa pemulihan bagi sang Ibu. Mama dan Papa setidaknya perlu menunggu kurang lebih 40 hari sampai nifas selesai.   

  • Bolehkah Berhubungan Suami Istri di Malam Nisfu Syaban?

Berdasarkan kesimpulan yang didapatkan pada poin sebelumnya bahwa berhubungan suami istri diperbolehkan pada malam Nisfu Syaban. Dikarenakan pada dasarnya berhubungan intim antara suami istri boleh dilakukan kapan saja karena merupakan ibadah yang mendapatkan pahala. Tetapi kita juga harus mengetahui waktu apa saja yang diharamkan dalam ajaran agama Islam.

Itu dia ulasan tentang Bolehkah Berhubungan Suami Istri di Malam Nisfu Syaban? yang bisa membantu Mama dan Papa untuk menjalankan ibadah. Semoga bermanfaat ya! 

Baca juga:

Bagi umat Islam, kehidupan yang dijalani bertumpu pada Al-Quran dan hadits. Mulai dari cara menjalin hubungan baik antar manusia sampai....

Bagi umat Islam, kehidupan yang dijalani bertumpu pada Al-Quran dan hadits. Mulai dari cara menjalin hubungan baik antar manusia sampai tata cara berhubungan intim suami dan istri. Pada ajaran agama Islam ada bulan dan waktu tertentu dimana sebagai suami istri dilarang untuk berhubungan intim.

Mama dan Papa pasti juga sempat bertanya-tanya tentang Bolehkah Berhubungan Suami Istri di Malam Nisfu Syaban? untuk menjawab pertanyaan ini, yuk kita simak ulasan berikut ini ya! 

  • Waktu yang diharamkan untuk melakukan hubungan intim

Ada beberapa waktu yang dilarang atau diharamkan dalam ajaran agama Islam untuk melakukan hubungan intim, berikut waktunya:

1. Siang hari di bulan Ramadhan

Pada bulan Ramadhan tentunya umat Islam diwajibkan untuk berpuasa kurang lebih 13 jam dari menjelang matahari terbit hingga terbenam. Salah satu yang membatalkan puasa adalah aktivitas yang mengeluarkan air mani seperti berhubungan intim. Disebutkan dalam hadits Nabi SAW diriwayatkan oleh Abu Hurairah. Beliau mengungkapkan bahwa ada seorang laki-laki yang mendatangi Rasulullah dan berkata,

"Celakalah aku, wahai Rasulullah!" Nabi SAW bertanya, "Apakah yang telah mencelakakanmu?" Lelaki itu menjawab, "Aku telah menyetubuhi istriku di (siang hari) bulan Ramadhan." Lalu, Rasulullah SAW menanyakan kesanggupannya untuk membayar kafarat bersetubuh di siang bulan Ramadhan. (HR. Muslim) 

2. Ibadah haji 

Ketika melakukan haji maka kita melakukan sebuah ibadah yang butuh kesucian untuk melaksanakannya. Seperti firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 197: 

ٱلْحَجُّ أَشْهُرٌ مَّعْلُومَٰتٌ ۚ فَمَن فَرَضَ فِيهِنَّ ٱلْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِى ٱلْحَجِّ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا۟ مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ ٱللَّهُ ۗ وَتَزَوَّدُوا۟ فَإِنَّ خَيْرَ ٱلزَّادِ ٱلتَّقْوَىٰ ۚ وَٱتَّقُونِ يَٰٓأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ

“(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.”

3. Itikaf di masjid

Itikaf adalah ibadah yang dilakukan dengan berdiam diri di masjid disertai dengan niat. Itikaf sendiri merupakan bagian dari upaya untuk meraih keutamaan malam seribu malam atau Lailatul Qadar. Dikarenakan pelaksanaanya yang di masjid maka sangat jelas bahwa tidak boleh melakukan hubungan intim ketika waktu ini. Masjid sendiri adalah tempat ibadah yang harus dijaga kesuciannya. 

4. Haid dan Nifas 

Ketika istri sedang haid atau nifas maka diharamkan bagi suami untuk menyetubuhinya. Hal ini dijelaskan dalam surah Al-Baqarah ayat 222:  

فَاعْتَزِلُوْا النِّسَاءَ فِي المَحِيْضِ

Artinya, “Jauhilah istrimu saat haidh,” (Al-Baqarah ayat 222)

Ketika seorang perempuan mengalami masa nifas dan haid maka darah yang keluar adalah darah kotor yang bisa berbahaya ketika berhubungan intim di masa ini. Setelah melahirkan atau bisa disebut masa nifas adalah masa pemulihan bagi sang Ibu. Mama dan Papa setidaknya perlu menunggu kurang lebih 40 hari sampai nifas selesai.   

  • Bolehkah Berhubungan Suami Istri di Malam Nisfu Syaban?

Berdasarkan kesimpulan yang didapatkan pada poin sebelumnya bahwa berhubungan suami istri diperbolehkan pada malam Nisfu Syaban. Dikarenakan pada dasarnya berhubungan intim antara suami istri boleh dilakukan kapan saja karena merupakan ibadah yang mendapatkan pahala. Tetapi kita juga harus mengetahui waktu apa saja yang diharamkan dalam ajaran agama Islam.

Itu dia ulasan tentang Bolehkah Berhubungan Suami Istri di Malam Nisfu Syaban? yang bisa membantu Mama dan Papa untuk menjalankan ibadah. Semoga bermanfaat ya! 

Baca juga:

Terima kasih Ma informasinya